Universitas Pembangunan Nasional“ veteran” Jawa Timur
13
II.5 Bakteri
Dalam pertumbuhannya, bakteri melalui beberapa fase sebagai berikut :
a. Fase Adaptasi
Pada fase ini bakteri baru menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Bermacam-macam enzim dan zat perantara dibentuk sehingga
keadaannya memungkinkan terjadinya pertumbuhan lebih lanjut. Sel- selnya membesar tetapi belum membelah diri.
b. Fase pertumbuhan yang dipercepat
Pada fase ini bakteri mulai membelah diri, tetapi waktu generasinya masih panjang. Fase pertumbuhan yang dipercepat bersama-sama
masih panjang. Fase pertumbuhan sering disebut lag phase atau phase of adjustment
.
c. Fase pertumbuhan logaritma
Pada fase ini kecepatan pembelahan paling tinggi, waktu regenerasinya pendek dan konstan. Selama fase ini metabolism paling pesat. Jadi
sintesis bahan sel sangat cepat dan konstan pula. Keadaan ini berlangsung terus sampai salah satu atau beberapa nutrient habis atau
telah terjadi penimbunan atas hasil metabolism yang bersifat racun yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Universitas Pembangunan Nasional“ veteran” Jawa Timur
14
d. Fase pertumbuhan yang mulai terhambat
Setelah melalui fase logaritma, kecepatan pembelahannya berkurang dan jumlah bakteri yang mati bertambah banyak. Hal ini disebabkan
karena makin berkurangnya nutrient dan mulai terjadinya penimbunan racun sebagai hasil kegiatan metabolism. Selain itu karena perubahan
pH dan lainnya.
e. Fase stationer yang maksimum
Adanya penurunan kadar nutrient dan meningkatnya zat-zat racun yang menghambat kecepatan pembelahan menjadi semakin meningkat.
Selain itu jumlah bakteri yang mati juga meningkat, pada fase ini jumlah bakteri yang dihasilkan sama dengan jumlah bakteri yang mati
sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi konstan.
f. Fase kematian yang dipercepat dan fase kematian logaritma
Kedua fase ini biasanya dinyatakan sebagai satu fase yang disebut fase menurun
. Pada fase ini kecepatan kematian terus meningkat sedang kecepatan pembelahannya menjadi nol. Setelah sampai ke fase
kematian, logaritma kecepatan kematian mencapai maksimal dan jumlah sel menurun dengan cepat. Hidayat,dkk,2006
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Universitas Pembangunan Nasional“ veteran” Jawa Timur
15
Secara umum ada 3 rentang temperature yang disenangi oleh bakteri, yaitu :
1. Psicrophilic suhu 4 – 20
o
C, biasanya untuk Negara – Negara subtropics atau beriklim dingin.
2. Mesophilic suhu 20 – 40
o
C 3.
Thermophilic suhu 40 – 60
o
C, hanya untuk mendigesti material, bukan untuk menghasilkan biogas.
Untuk Negara tropis seperti Indonesia, digunakan unheated digester digester tanpa pemanas untuk kondisi temperatur 20 – 30
o
C.
www.era29.ngeblogs.com20091214 •
Bakteri Metanogenik
Bakteri metanogenik atau bakteri metanogen adalah bakteri yang terdapat pada bahan-bahan organik dan menghasilkan metan serta gas-gas lainnya
dengan proses keseluruhan rantai hidupnya dalam keadaan anaerobik. Sebagai organisme-organisme hidup, ada kecenderungan untuk menyukai kondisi
tertentu dan peka pada iklim mikro dalam digester. Terdapat banyak spesies dari metanogen dan variasi sifat-sifatnya.
Bakteri metanogenik berkembang lambat dan sensitive terhadap perubahan mendadak pada kondisi-kondisi fisik dan kimiawi. Sebagai contoh, penurunan
2°C secara mendadak pada sludge mungkin secara signifikan berpengaruh pada pertumbuhannya dan laju produksi gas. wahyuni,2009
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Universitas Pembangunan Nasional“ veteran” Jawa Timur
16
II.6 Landasan Teori