Tujuan kegiatan pembelajaran Uraian materi

Modul KI M. 09. Termokimia 40

3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan kegiatan pembelajaran

. Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan anda dapat: 1. Menjelaskan pengertian kalor pembakaran berbagai bahan bakar dalam kehidupan sehari-hari? 2. Menjelaskan persamaan reaksi pembakaran sempurna? 3. Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna berdasarkan sifat gas yang dihasilkan.

b. Uraian materi

Dalam bagian ini akan dibahas tentang kalor pembakaran, berbagai bahan dalam kehidupan sehari-hari, persamaan reaksi pembakaran sempurna, dan dampak pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna berdasarkan sifat gas yang dihasilkan. KALOR PEMBAKARAN Reaksi kimia yang umum digunakan untuk menghasilkan energi adalah pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat antara bahan bakar denga oksigen yang disertai terjadinya api. Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa organisme, baik tumbuhan atau hewan. Pembentukan bahan bakar fosil ini memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun. Bahan bakar fosil terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya terdiri atas karbon dan hidrogen. Gas alam terdiri atas alkana suku rendah terutama metana dan sedikit etana, propana, dan butana. Seluruh senyawa itu merupakan gas yang tidak berbau. Oleh karena itu, kedalam gas alam ditambahkan suatu zat yang berbau tidak sedap, yaitu merkaptan, sehingga dapat diketahui jika ada kebocoran. Gas alam dari beberapa sumber mengandung H 2 S, suatu kontaminan yang harus disingkirkan sebelum gas digunakan Modul KI M. 09. Termokimia 41 sebagai bahan bakar karena dapat mencemari udara. Beberapa sumur gas juga mengandung helium. Minyak bumi adalah cairan yang mengandung ratusan macam senyawa, terutama alkana, dari metana hingga yang memiliki atom karbon mencapai lima puluhan. Dari minyak bumi diperoleh bahan bakar LPG Liquified Petroleum gas, bensin, minyak tanah, kerosin, solar dan lain-lain. Pemisahan komponen minyak bumi itu dillakukan dengan destilasi bertingkat. Adapun batu bara adalah bah an bakar padat, yang terutama, terdiri atas hidrokarbon suku tinggi. Batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa dari oksigen, nitrogen, dan belerang. Bahan bakar fosil, ter utama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang jauh lebih cepat dari pada proses pembentukannya. Oleh karena itu, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar lain, misalnya gas sintesis sin-gas dan hidrogen. Gas sintetis diperoleh dari gasifikasi batubara. Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang paling melimpah, yaitu sekitar 90 dari cadangan bahan bakar fosil. Akan tetapi penggunaan bahan bakar batubara menimbulkan berbagai masalah, misalnya dapat menimbulkan polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apapun. Karena bentuknya yang padat terdapat keterbatasan penggunaannya. Oleh karena itu, para ahli berupaya mengubahnya menjadi gas sehingga pernggunaannya lebih luwes dan lebih bersih. Gasifikasi batubara dilakukan dengan mereaksikan batubara panas dengan uap air panas. Hasil proses itu berupa campuran gas CO,H 2 dan CH 4 . Sedangkan bahan sintetis lain yang juga banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. Hidrogen cair bersama-sama dengan oksigen cair telah digunakan pada pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya. Pembakaran hidrogen sama sekali Modul KI M. 09. Termokimia 42 tidak memberi dampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. Hidrogen dibuat dari air melalui reaksi endoterm berikut: H 2 O l --- ? 2 H 2 g + O 2 g ? H = 572 kJ Apabila energi yang digunakan untuk menguraikan air tersebut berasal dari bahan bakar fosil, maka hidrogen bukanlah bahan bakar yang konversial. Tetapi saat ini sedang dikembangkan penggunaan energi nuklir atau energi surya. Jika proyek itu berhasil, maka dunia tidak perlu khawatir akan kekurangan energi. Matahari sesungguhnya adalah sumber energi terbesar di bumi, tetapi tekonologi penggunaan energi surya belumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaan energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat tumbuh cepat. Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan itu. Dewasa ini, penggunaan energi surya yang cukup komersial adalah untuk pemanas air rumah tangga solar water heater . Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar diberikan pada tabel 4 berikut. Tabel 4. Komposisi dan nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar Komposisi Jenis Bahan bakar C H O Nilai kalor kJ per gram Gas alam 70 23 Batu bara antrasit 82 1 2 Batu bara bituminos 77 5 7 Minyak mentah 85 12 Bensin 85 15 Arang 100 Kayu 50 6 44 Hidrogen 100 49 31 32 45 48 34 18 142 Modul KI M. 09. Termokimia 43 PEMBAKARAN SEMPURNA DAN TI DAK SEMPURNA Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon bahan bakar fosil membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Misalnya: a. Pembakaran sempurna isooktana: C 8 H 18 l + 12 ½ O 2 g -- ? 8 CO 2 g + 9 H 2 O g ? H = -5460 kJ b. Pembakaran tak sempurna isooktana: C 8 H 18 l + 8 ½ O 2 g ? 8 CO g + 9 H 2 O g ? H = -2924,4 kJ DAMPAK PEMBAKARAN TAK SEMPURNA Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar . kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida CO, yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.

c. Rangkuman