Pemanfaatan cangkang Kerang menjadi Asam Phosphate dengan proses basah
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Bahan-bahan yang digunakan
Sebagai bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini, cangkang kerangdarah , diperoleh dari sampah rumah tangga sisa bahan
masakan yang akan dibuang. Dikarenakancangkang kerang darah tersebut penggunaanya sangat terbatas selain untuk perhiasan, bahan kerajinan
tangan, dan biasanya hanya dibuang setelah diambil dagingnya untuk dimasak.Sedangkan untuk bahan pereaksi dan penolong dibeli di toko
kimia Medokan Ayu. Dalam penggunaanya, cangkang kerang darah tersebut dihancurkan
untuk kemudian dianalisa kadarkalsium phosphat dalam cangkang kerangdarah tersebut. Analisis pendahuluan yang dilakukan di Sucofindo
Surabaya diketahui bahwa serbuk tulangcangkang kerang mengandung Ca = 0,05 dan PO
4
= 7,77
III.2. Alat-alat yang digunakanbeserta rangkaiannya:
1. Kompor listrik
4. Klem Holder dan Statif 2.
Labu leher tiga 5. Kondensor
3. Thermometer
6. Stirrer
4 5
6
1
Gambar 3.1. Susunan alat yang digunakan
17
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemanfaatan cangkang Kerang menjadi Asam Phosphate dengan proses basah
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
III.3. KondisiYang Digunakan III.3.1. Kondisi yang ditetapkan
1. Serbuk tulangcangkang kerang
: 20gram 2.
Volume H
2
SO
4
: 250
ml 3.
Suhu pemanasan : ± 110
o
C 4.
Kecepatan pengadukan : 200 1min
III.3.2.Kondisi yangdiubah
1. Waktu pemanasan menit
: 60, 75, 90, 105 dan 120 2.
Konsentrasi H
2
SO
4
: 20, 25, 30, 35 dan 40
III.4. Prosedur Penelitian
A. Penyiapan bahan
Membersihkan cangkang kerang dengan air kemudian dikeringkan. Cangkang kerang yang kering tersebut dihancurkan kemudian disaring
dengan ukuran 100 mesh, sehingga hasil yang didapatkan menyerupai serbuk dan mempunyai ukuran partikel yang seragam. Membuat larutan
H
2
SO
4
dengan konsentrasi 20; 25; 30; 35 dan 40. B.
Proses basah Peralatan ekstraksi yang digunakan dirangkai. Ambil 20gram
serbuk cangkang kerang, tambahkan 250 ml larutan H
2
SO
4
dengan konsentrasi yang telah di tentukan, kemudian panaskan dengan suhu ±110
o
C dengan kecepatan pengadukan 200 1min dalam waktu yang telah ditentukan
C. Proses pengendapan dan pemisahan
Hasil proses basah didinginkan hingga suhu ±50
o
C ini dilakukan untuk mempermudah penyaringan. Larutan hasil proses basah disaring
dengan kertas saring dan endapan dicuci dengan air panas untuk melarutkan asam phospat sisa yang terbawa oleh endapan. Fltrat dan air
pencuci dikumpulkan dalam labu ukur.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemanfaatan cangkang Kerang menjadi Asam Phosphate dengan proses basah
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
III.5. Skema proses
Gambar 3.2. Alur proses serbuk kerang menjadi asam phospat
18
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemanfaatan cangkang Kerang menjadi Asam Phosphate dengan proses basah
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
III.6. Metode Analisa
III.6.1. Prosedur Analisa
1. Dalam analisa kadar asam phospat dilakukan dengan menggunakan
indikator phenophtalein P.P dan metil orange M.O. Larutan induk hasil hidrolisa setelah dingin diambil 5 ml dan penambahan
aquadest sampai volume 100 ml. 2.
Mengambil 10ml larutan encer, kemudian sampel ditambah aquadest 25 ml dan indikator P.P lalu dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 N. Reaksi yang terjadi saat titrasi adalah : Reaksi :
H
3
PO
4
+ NaOH Na
2
HPO
4
+ H
2
O 3.
Mengambil 10ml larutan encer, kemudian sampel ditambah aquadest 25 ml dan indikator MO lalu dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 N. Reaksi : H
3
PO
4
+ NaOH Na
2
HPO
4
+ H
2
O
III.6.2. Analisa Kadar Asam Phospat
Asam phospat yang terbentuk = x V
1
– V
2
xCx1000 Keterangan :
V
I
= Volume larutanml VL
E
=Volume larutan encer ml V
s
= Volume soluteml V
SE
= Volume solute encerml V
1
=Volume NaOH yang diperlukan untuk menitrasi larutan dengan indikator P.P ml
V
2
= Volume NaOH yang diperlukan untuk menitrasi larutan dengan indikator M.O ml
C = Konsentrasi larutan standar NaOH 0,1 N.
III.6.4. Konversi Hasil
Yield = x 100
V
I
V
s
V
LE
V
SE
Asam phospat yang terbentuk Berat
tulang
19
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pemanfaatan cangkang Kerang menjadi Asam Phosphate dengan proses basah
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisa Awal