24
2. Penentuan konsentrasi Pewarna Hijau
Alat yang digunakan untuk menentukan konsentrasi pewarna hijau pada larutan sampel terdiri :
1. Pipet Tetes
Pipet tetes digunakan untuk memindahkan sampel dalam volume yang kecil.
2. Gelas Ukur
Gelas ukur yang digunakan memiliki resolusi 0,5 mL. 3.
Lampu Penerang Lampu penerang yang digunakan merupakan lampu LED dari
smartphone
Hi-Max. 4.
Refraktometer Refraktometer yang digunakan dapat mengukur indeks bias cairan
dengan indeks bias 1,300 – 1,700 dengan ketelitian 0,001 dan
presentase padatan 0 – 95.
Alat dirangkai seperti pada gambar berikut 3.2.
A
B C
D
25
Keterangan gambar: A : statif
B : LED Smartphone C : sampel
d : refraktometer
B. Persiapan Bahan
Persiapan bahan dilakukan dengan dua tahap yaitu dengan pengenceran larutan standar dan persiapan sampel.
1. Larutan Standar
Larutan standar merupakan pewarna hijau yang didapatkan dari kombinasi pewarna kuning Tartrazin CI 19140 dan biru berlian FCF CI
42090. Larutan standar dibuat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 100 mLL, 80 mLL, 60 mLL, 40 mLL, dan 20 mLL. Larutan standar
dengan konsentrasi 80 mLL sebanyak 10 ml diperoleh dengan cara mengambil larutan induk dengan konsentrasi 100 mLL sebanyak 8 ml
yang ditambahkan aquades hingga volume menjadi 10 ml. Larutan standar dengan konsentrasi 60 mLL sebanyak 10 ml diperoleh dengan
cara mengambil larutan induk dengan konsentrasi 100 mLL sebanyak 6 ml kemudian ditambah aquades hingga volume menjadi 10 ml dan
seterusnya. Larutan standar dengan konsentrasi berbeda untuk pewarna hijau lain dapat diperoleh dengan cara yang sama.
26
2. Persiapan Sampel
Sampel merupakan minuman siap konsumsi yang didapatkan dari pedagang di tempat yang berbeda.
Tabel 3.1 sampel minuman berwarna hijau yang didapatkan dari berbagai tempat.
Sampel Keterangan
S1 Sampel didapatkan dari sekitar Pasar Stan
S2 Sampel didapatkan dari sekitar Jl. Kanigoro
S3 Sampel didapatkan dari daerah di depan Stadion
Maguwoharjo S4
Sampel didapatkan dari daerah di depan Stadion Maguwoharjo
S5 Sampel didapatkan dari daerah di Jl. Tasura
C. Prosedur Percobaan
Eksperimen dilaksanakan dalam dua tahap sebagai berikut:
1. Penentuan pola serapan sampel menggunakan
Emission Spectrometer
a. Menempatkan larutan standar atau sampel ke dalam kuvet
b. Meletakkan kuvet yang berisi larutan standar atau sampel di antara
sumber cahaya dan detektor Emission Spektrometer. c.
Mengatur posisi lampu pijar, kuvet, dan detektor menjadi satu garis lurus.