Bagian 14 : Jaringan digital layanan terpadu
302
format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.
14.7. Perangkat Keras Hardware
Hardware merupakan la- pisan pertama lapisan fisik dari
ST bus. Lapisan fisik mendefi- nisikan secara fisik, seperti fisik
jaringan yang didesain meliputi pengkabelan, konektor, power,
dan lain-lain. ISDN menggunakan jack telepon standar dengan bit
yang lebih lebar. ISDN meng- gunakan jack 8 pin yang bekerja
pada 4 kawat. CPI didasarkan pada sistem 4 kawat ini, yaitu 2
kawat untuk transmisi dan 2 kawat lagi untuk menerima. Kawat ini
biasanya merupakan kawat tembaga.
Jika menggunakan ISDN dengan sebuah piranti maka
konfigurasinya tersebut dinamakan konfigurasi point to point. Tetapi
kebanyakan ISDN dipakai untuk beberapa devais seperti yang
terlihat pada gambar di atas. Hal inilah yang dinamakan dengan
konfigurasi multipoint. Masalah power juga perlu diperhatikan
karena power pada ISDN berbeda dengan power pada sistem
telepon yang lama. Pada sistem telepon analog, perusahaan tele-
pon yang menyediakan power, sehingga bila listrik di rumah
padam, saluran telepon tetap aktif.
Dengan ISDN diperlukan tambahan power dan masing-
masing piranti dan memperoleh power tersebut dari dari NT1.
Gambar 14.8. Tipe dari CPI. Seluruh lalu lintas dalam ST
bus dilakukan dalam frame 48 bit pada kecepatan transmisi 192
Kbps. Proses pengkodean di ST bus dikenal dengan nama Modified
Alternate Mark Invert MAMI. Selain di Amerika Serikat
titik referensi T menentukan cara
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 14 : Jaringan digital layanan terpadu
303
pe-langgan berbicara dengan pe- rusahaan telepon. Hal ini karena
perusahaan telepon memiliki dan mengoperasikan peralatan NT1
meskipun peralatan tersebut ter- letak di rumah pelanggan. Oleh
karena itu setup titik referensi U dilakukan oleh setiap perusahaan
telepon.
Berkaitan dengan istilah signalling, maka ISDN menggu-
nakan dua tipe signalling. Untuk komunikasi dengan perusahaan
telepon lokal, ISDN menggunkan Digital Subscriber Signalling
System 1 DSS 1. DSS 1 mendefinisikan format data dalam
saluran D, bagaimana peng- alamatannya, dan lain-lain. Tipe
signalling lain yang sering digunakan adalah SS7. SS7 ini
mendefinisikan protokol komuni- kasi dan format-format data. Ia
mirip dengan DSS 1 tetapi bersifat lebih umum.
Masalah switching kalau ditinjau kembali sebenarnya bu-
kanlah masalah pada pelanggan, tetapi hal tersebut juga menjadi
masalah dan tanggung jawab perusahaan telepon. Dalam ke-
nyataannya masalah switching ini tidak sepenuhnya teratasi. Kadang
pelanggan harus turun tangan sendiri, misalnya untuk koneksi
Point to Point diperlukan Circuit Switched Data CSD.
Terminal Adaptor diran-cang utnuk memberi fasilitas bagi
peralatan dengan kecepatan data lebih rendah dari 64 Kbps per
saluran B. Untuk itu perlu pe- nyesuaian kecepatan sehingga
tidak ada kekacauan antar ber- bagai devais yang berbeda kece-
patannya. Beberapa peralatan standar telah tersedia di pasar
untuk maksud ini, seperti: X21, X25, dan RS-232C.
Invers Multiplexing didefini- sikan sebagai metoda untuk
mengkombinasikan beberapa sa- luran B untuk memperoleh kece-
patan yang lebih tinggi dari 64 Kbps. Metoda yang paling umum
digunakan adalah BONDING for Bandwidth ON Demand Inter-
operability Group.
Gambar 14.9. MAMI encoding. Metoda kedua adalah MultiLink
PPP yang digunakan bila routing IP aktif di ISDN. Metode ketiga
ialah Multirate Service yang sering pula disebut Nx64 servis. Ini relatif
mahal tetapi lebih cepat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 14 : Jaringan digital layanan terpadu
304
14.8. Pesawat Telepon Digital