1. Guru melaksanakantindak lanjut pembelajaran di kelas VIII SMP dengan cara memberi pengumuman untuk
lanjutkan pada tahap merancang, membuat, mempublikasi karya seni rupa pada minggu berikutnya.
2. Guru dan siswa Kelas VIII melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan cara penilaian kinerja, penilaian
projek, penilaian portofoliodan penilaian laporan.
F. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran berkenaan dengan penjelasan tentang: 1. Cara-cara mengeksplorasi Observasi, bertanya tentang ragam hias flora, fauna
dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri. 2. Cara-cara merencanakan asosiasi tentang ragam hias flora, fauna dan
geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri. 3. Cara-cara membuat eksperimenting atau mencobatentang ragam hias flora,
fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri. 4. Cara-cara mempublikasikan networkingmembuat jejaring tentang ragam hias
flora, fauna dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.
G. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Pendekatan Scientific 2. Model Pembelajaran : Model pembelajaran based projek, based problem dan
based inovasi.
H. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Penililaian kinerja siswa aktivitas belajar 2. Penilaian hasil projek hasil belajar berkarya
3. Penilian fortopolio sikap belajar mnghargaiapresiasi
I. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat dan bahan : Disesuiakan dengan KD 2. Sumber belajar
: 1Buku sumber pembelajaran untuk siswa SMP mata pelajaran Seni budayaKurikulum 2014 Penerbit BNSP, Jakarta; 2 Sumber
media internet; 3Sumber media masa TV, Koran, majalah, dll; 4 Moment pagelaran dan pameran di lokal maupun nasional; 5 Kegiatan kesenian di
lingkungan setempat, dll.
Mengetahui, Bakongan, Juli 2014
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
MAISARAH ________________________
NIP. 19580213 198012 1 001 NIP..........................................
Lampiran-1 MATERI PEMBELAJARAN
A. Cara-cara mengeksplorasi Observasi, bertanya tentang ragam hias flora, fauna
dan geometrik pada kriya tekstil dengan teknik tapestri.
Kerajinan Limbah Tekstil
A. Pengertian Kerajinan Limbah Tekstil dan Desain dengan Berbagai Teknik Konduksi.
B. Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan,
pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses
penyempurnaan bahan sistesis. Jadi, kerajinan limbah tekstil adalah suatu karya tangan yang dihasilkan oleh buangan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik rumah tangga.
C. Teknik konduksi dalam kerajinan limbah tekstil: 1. CETAK SARINGSABLON
2. BATIK Teknik menghias permukaan kain dengan menggunakan screen. Teknik menghias permukaan kain menggunakan malam batik dengan pewarnaan alami dan
buatan
3. MAKRAME Teknik membentuk struktur dengan menggunakan berbagai simpulikatan.
4. JAHIT Teknik pembuatan suatu karya kerajinan yang terbuat dari guntinganpotongan kain dengan cara dijahit sesuai desain.
5. SULAM BORDIR
6. TENUN DAN TAPESTRI Teknik menghias permukaan kain menggunakan benang sulam yang dikerjakan secara manual maupun masinal. Teknik membentuk
struktur dengan cara menyilangkan benang pakan diantara benang lusi.
D. Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil E. Jenis produk kerajinan limbah tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu: 1.
Benda Hias 2. Benda Pakai
F. Fungsi Karya Kerajinan Limbah Tekstil G. Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas: 1. Produk-produk
seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai bendabenda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. 2. Di
samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi merupakan hal yang diprioritaskan dalam kerajinan Tekstil. 3.
Di samping sebagai benda pajangan dan terapan, karya seni kriya juga berfungsi sebagai benda mainan. Meskipun sebagai benda mainan, karya seni kriya jenis ini
tetap mempertahankan nilai-nilai estetika. 4. Kerajinan limbah tekstil juga sangat dibutuhkan sebagai sarana pelestarian alam.
H. Unsur Estetika dan Ergonomis Karya Kerajinan Limbah Tekstil I. Unsur Estetika adalah usnsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan
keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain dari benda
berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya. Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain
mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan nya misalkan pakaian batik atau pakaian dari bahan
kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan safety,
kenyamanan ergonomi dan keindahan estetika.
J. Motif ragam hias pada Kerajinan Limbah Tekstil K. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentukbentuk flora,
fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah
dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.
2. Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan
bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.
3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan
selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
4. Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya
terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
Berikut akan kami jelaskan cara pembuatan keset yang berbahan baku limbah tekstil. Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu
pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan,
pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi
dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
B. Cara-cara merencanakan asosiasi tentang ragam hias flora, fauna dan geometrik