PENDAHULUAN 1.1 Optimasi kadar piroksikam dalam sediaan hidrogel sebagai scarless wound healing pada luka eksisi tikus galur wistar.

13 LAMPIRAN Lampiran 1. Proposal skripsi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Kulit sebagai perlindungan barrier utama pada tubuh manusia juga sebagai gambaran kesehatan secara visual sehingga kesehatan kulit menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satu yang mengganggu kesehatan kulit adalah keberadaan luka. Parut luka menjadi hal yang dihindari guna menjaga kesehatan kulit Ho et al, 2014. Parut luka terjadi akibat akumulasi berlebih dari matriks ekstraseluler yang tidak beraturan Larson et al, 2010. Akumulasi matriks ekstraseluler terjadi akibat peningkatan proliferasi fibroblas, sel fibroblas bertanggung jawab untuk sintesis matriks ekstraseluler dan berbagai komponen jaringan, termasuk kolagen dan fibrin. Fibroblas kemudian berdiferensiasi menjadi myofibroblasts, yang merupakan sel yang bertanggung jawab untuk deposisi kolagen dan kontraksi luka Beanes et al, 2003; Larson et al, 2010. Peningkatan proliferasi fibroblas tersebut merupakan tanggung jawab dari Cyclooxygenase-2 COX-2 Blomme et al, 2003. Cyclooxygenase-2 COX-2 adalah metabolit yang diproduksi oleh sel endothelial yang akan terekspresi pada saat fase inflamasi Eligini et al, 2009. Piroksikam memiliki aktivitas antiinflamasi, analgesik, antipiretik dalam penghambatan sintesis prostaglandin yang merupakan nonsteroidal anti-inflammatory drugs NSAID Abd-Allah et al, 2011. Piroksikam merupakan nonselektif inhibitor yang dapat menghambat Cyclooxygenase-1 COX-1 dan Cyclooxygenase-2 COX-2 Abd- Allah et al, 2011. Piroksikam sebagai antiinflamasi dapat menekan respon inflamasi yaitu COX-2 yang berperan dalam pembentukan parut luka, dengan mengurangi proses inflamasi sehingga pembentukan parut luka pun akan berkurang Larson et al, 2010. Bentuk sediaan topikal yang dipilih yaitu hidrogel . Hidrogel merupakan sediaan semiocclusive yang terdiri dari sebagian besar air dan polimer berfungsi untuk meningkatkan viskositas dan melapisi permukaan kulit yang terluka Okan et al, 2007. Hidrogel yang bersifat semiocclusive akan menjaga kelembaban pada luka karena sediaan hidrogel memiliki viskositas yang tinggi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan jaringan baru, memfasilitasi autolytic debridement dan mempercepat penyembuhan luka kronis dan luka akut Okan et al, 2007.

1.2 Rumusan Masalah

Berapa konsentrasi efektif piroksikam dalam sediaan hidrogel scarless wound yang mampu menyembuhkan dan meminimalkan parut luka eksisi tikus galur Wistar ?

1.3 Tujuan

Mengetahui konsentrasi efektif piroksikam dalam sediaan hidrogel scarless wound yang mampu menyembuhkan luka eksisi pada tikus galur Wistar. 14

1.4 Urgensi Penelitian

Penelitian ini berguna untuk mengembangkan sediaan hidrogel piroksikam yang dapat mengurangi proses inflamasi sehingga mengurangi pembentukan parut luka serta memenuhi kebutuhan sediaan scarless wound yang masih sangat sedikit dipasaran.

1.5 Kontribusi Penelitian

Dalam penelitian ini diharap mampu bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan secara khusus dibidang kefarmasian yang berkaitan dengan aktivitas piroksikam sebagai zat antiinflamasi dalam sediaan hidrogel scarless wound sehingga dapat dijadikan sumber acuan pada penelitian selanjutnya.

1.6 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah kadar efektif piroksikam dalam sediaan hidrogel yang dapat mengurangi pembentukan parut luka.

1.7 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mampu membuktikan secara ilmiah mengenai kadar efektif piroksikam sebagai sebagai zat antiinflamasi untuk mengetahui efektifitasnya dalam scarless wound. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1