12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL
PENELITIAN
Pada bab ini dijabarkan kajian pustaka, beberapa konsep dan landasan teori yang terkait dengan penelitian, serta model penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
Pada kajian pustaka ini akan dipaparkan tentang penelitian yang dilakukan sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Tujuan dari
kajian pustaka adalah untuk mengetahui dan menambah wawasan tentang penelitian sebelumnya serta mengambil manfaat dalam mempersiapkan cara
merencanakan perkembangan Desa Wisata Munggu, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
Kajian pustaka yang diangkat dalam penelitian ini yang terkait dengan perkembangan Desa Wisata. Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya yaitu jurnal analisis pariwisata Universitas Udayana salah satu peneliti yaitu Adikampana 2012 dalam penelitian yang berjudul “Desa Wisata
Berbasis Masyarakat Sebagai Model Pembedayaan Masyarakat Di Desa Pinge”. Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif. Penggunaan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian akan menghasilkan konsepsual penafsiran dari objek amatan secara keseluruhan Altinay dan Paraskevas, 2008.
Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa teknik-teknik pengumpulan data seperti: studi pustaka, wawancara mendalam, dan fokus group discussion.
Penelitian Adikampana 2012 cenderung meneliti dari produk desa wisata yaitu
ataraksi wisata serta fasilitas yang ada di desa wisata pinge dan model pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan produk wisata di Desa Pinge.
Penelitian ini dengan penelitian Adikampana 2012 terdapat kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya terdapat sama-sama meneliti sebuah desa wisata.
Perbedaannya yaitu penelitian yang sekarang akan membahas tentang kendala- kendala yang dihadapi oleh desa wisata munggu tidak berkembang, partisipasi
dari stakeholder dan bagaimana progam dalam pengembangan desa wisata dengan menggunakan metode kualitatif.
Raharjana Destha Titi 2012 Melakukan penelitian yang mengangkat membangun pariwisata bersama rakyat: kajian partisipasi lokal dalam
membangun desa wisata di dieng plateau. Dalam penulisannya Raharjana menulis bahwa pembangunan yang dipahami sebagai proses perubahan di dalam
kehidupan semestinya melibatkan masyarakat sebagai unsur yang tidak terpisahkan. Masyarakat sebaiknya tidak dipandang sebagai objek pembangunan
semata. Adanya paradigma bottom up planning mengharapkan masyarakat dapat berperan sebagai subjek sekaligus objek pembangunan. Dalam konteks
pembangunan desa wisata, dalam proses perencanaan harus sejak awal melibatkan masyarakat lokal. Dataran Tinggi Dieng sebagai objek wisata memiliki
keragaman atraksi. Desa wisata dirancang oleh masyarakat setempat untuk melengkapi atraksi wisata di Dieng. Kajian ini menfokuskan pada proses
partisipasi masyarakat Dieng Kulon dalam membangun desa wisata di lingkungan tempat tinggal mereka. Berbagai tahapan perencanaan dikerjakan secara kolektif
dan kemudian dipraktekkan bersama-sama. Dengan menerapkan metode action
riset, studi ini menemukan beberapa temuan berikut: a identikasi masalah- masalah dalam pengembangan desa wisata, b pemetaan potensi desa wisata, dan
c identikasi potensi jejaring antar lembaga yang dapat mendukung keberlanjutan desa wisata di Dieng Kulon.
Penelitian ini dengan penelitian Raharjana Destha Titi 2012 terdapat kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya terdapat sama-sama meneliti sebuah desa
wisata. Perbedaannya yaitu penelitian yang sekarang akan membahas tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh Desa Wisata Munggu tidak berkembang,
partisipasi dari stakeholder dan bagaimana program dalam pengembangan desa wisata dengan menggunakan metode kualitatif serta kota yang berbeda dengan
penelitian yang sebelumnya. Agustina Putri Jayanti 2013 melakukan penelitian tentang nilai sosial,
budaya, dan religius dalam Tradisi Mekotek Di Desa Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui 1 latar belakang tradisi mekotek 2 tata cara pelaksanaan tradisi mekotek 3 makna yang ada dalam tradisi mekotek ditinjau dari nilai sosial,
budaya, dan religius 4 pandangan masyarakat dan generasi muda terhadap tradisi mekotek yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Adat Munggu,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian ini menggunakan pendekatan study etnografi dengan metode kualitatif. Populasi dari penelitian
ini adalah seluruh masyarakat dan generasi muda di Desa Adat Munggu. Sampel penelitian adalah pandangan tradisi mekotek yang terdapat di Desa
Adat Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Penelitian Agustina Putri Jayanti 2013 terdapat kesamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya yaitu lokasi penelitian sama-sama di Desa
Munggu Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Perbedaannya adalah topik yang akan dilakukan sekarang mengambil tentang perkembangan desa wisata
munggu dengan macam permasalahan dari partisipasi stakeholder dalam perkembangannya kemudian kendala dalam pengembangan desa wisata munggu
dan progam kegiatan pengembangan Desa Wisata Munggu dari permsalahan yang ada di Desa Wisata Munggu dengan menggunakan metode kualitatif.
Ningsih dkk 2013 “Peranan Desa Pekraman Dalam Pengembangan Desa Wisata Di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis Kabupaten
Karangasem”. Penelitian ini dilakukan di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Tujuan penelitian ini adalah,
untuk: 1 mendeskripsikan potensi wisata di Desa Tenganan Pegringsingan, 2 mendeskripsikan peranan desa pakraman dalam pengembangan desa
wisata di Desa Tenganan Pegringsingan dan 3 mendeskripsikan kontribusi pengembangan desa wisata terhadap masyarakat pelaku usaha wisata di Desa
Tenganan Pegringsingan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, Pengumpulan data primer dan sekunder menggunakan metode
observasi, pencatatan dokumen dan kuesioner dengan pengambilan sampel secara “proporsional random sampling”, data yang didapat selanjutnya
dianalisis menggunakan metode survey dengan rancangan penelitian deskriptif analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1 di Desa
Tenganan Pegringsingan memiliki potensi wisata yang dapat menarik
wisatawan untuk berkunjung ke sana, diantaranya potensi wisata budaya dan alam serta terdapat fasilitas pendukung, 2 desa pakraman sangat berperan
penting karena memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan desa wisata di Desa Tenganan Pegringsingan sehingga terus berkembang
sampai sekarang ,dan 3 pengembangan desa wisata di Desa Tenganan Pegringsingan memberi kontribusi yang besar bagi masyarakat pelaku usaha
wisata baik itu berupa peluang usaha maupun dapat menambah penghasilan masyarakat.
Penelitian ini dengan penelitian Ningsih dkk 2013 terdapat kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya yaitu pada topik penelitian membahas tentang desa
wisata. Perbedaannya yaitu penelitian yang sekarang akan membahas tentang menganalisis kendala-kendala yang dihadapi oleh desa wisata munggu tidak
berkembang, partisipasi dari stakeholder dan bagaimana progam dalam pengembangan desa wisata dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun
tempat lokasi dalam penelitian dimana penelitian sebelumnya di Desa Pengringsingan Kabupaten Karangasem sedangkan penelitian yang akan
dilakukan yaitu di Desa Munggu Kabupaten Badung. Dharmawan dkk.
2014 melakukan penelitian “Strategi Pengembangan Desa Wisata Di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan”. Tujuan
dan metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dalam penelitian ini bersumber dari observasi, wawancara, metode kepustakaan, dan studi dokumentasi sedangkan tujuan penelitianya adalah untuk
mengetahui potensi yang dimiliki kemudian menganalisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dan strategi dalam pengembangan desa wisata
di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan. Pada penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan analisis matriks internal-eksternal IE dan analisis SWOT untuk
menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam menentukan strategi pengembangannya.
Penelitian ini dengan penelitian Dharmawan dkk 2014 terdapat kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya yaitu pada topik penelitian membahas tentang desa
wisata. Perbedaannya yaitu penelitian yang sekarang akan membahas tentang menganalisis kendala-kendala yang dihadapi oleh desa wisata munggu tidak
berkembang, partisipasi dari stakeholder dan bagaimana progam dalam pengembangan desa wisata dengan menggunakan metode kualitatif. Adapun
tempat lokasi dalam penelitian dimana penelitian sebelumnya di Desa Belimbing Kabupaten Tabanan sedangkan penelitian yang akan dilakukan yaitu di Desa
Munggu Kabupaten Badung. Putra Pujawan 2014 melakukan penelitian Skripsi
“Strategi Pengembangan Desa Munggu Sebagai Desa Wisata Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung
”. Tujuan dan metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
Selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini bersumber dari observasi, wawancara, kuisioner
metode kepustakaan, dan studi dokumentasi sedangkan tujuan penelitianya adalah untuk mengetahui potensi yang dimiliki kemudian merumuskan strategi
pengembangan terhadap Desa Wisata Munggu. Pada penelitian ini data di analisis
dengan menggunakan
analisis SWOT
dalam menentukan
strategi pengembangannya.
Penelitian ini dengan penelitian Putra Pujawan 2014 terdapat kesamaan dan perbedaan. Kesamaannya yaitu pada cara pembahasan, topik sekarang lebih
cenderung akan membahas dalam perkembangan desa wisata di karenakan tidak berkembangnya desa wisata munggu. Penelitian ini akan membahas tentang
partisipasi stakeholder dalam perkembangannya, kendala dalam pengembangan desa wisata dan progam kerja atau kegiatan pengembangan Desa Wisata Munggu
tanpa menggunakan SWOT. Desa wisata dan tempatnya sama yaitu Munggu. Perbedaannya yaitu pada pembahasan sekarang lebih mengkaji dalam bidang
perkembangan Desa Wisata Munggu yang tidak berkembang dan seberapa besar partisipasi stakeholder dari setempat karena ini merupakan dasar pembangunan
dan perkembangannya nantinya sebuah daya tarik wisata. Walaupun penelitian sebelumnya dan sekarang lokasi dan daya tarik yang di teliti sama tapi perumusan
masalah dan cara dalam mengupas permasalah serta menjawab hasil dari permasalahan topik sangat berbeda dan otomatis ekspetasi yang sekarang dalam
penelitian ini menjadi dasar nantinya untuk mengembangakannya menjadi sebuah desa wisata Munggu yang berkelanjutan.
“Stanislav Aleksandrovich Ermakov,2014 Information Resources Strategy in the Promotion of Russia’s Rural Tourism Attractions” ICTs are becoming
a decisive tool in the promotion of Russia’s rural tourism attractions. To improve the competitiveness of rural destinations businesses, local
associations and authorities should embrace digitalization for primary and secondary attractions. So far, Russia’s rural attractions are substantially
underperforming, with rural tourism comprising around 2 of the tourism industry in contrast to around 10 in developed nations. And rural
attractions remain unknown not only to the outside world, but even within
the country’s regions. To substantial extent this setback is definitely related to insufficient efforts in the use of information technologies. The purpose of
this paper to highlight some issues and suggest solutions with regards to strategic choices
.” Ungkapan atau arti dari di atas sebelumnya adalah TIK menjadi alat
menentukan dalam promosi atraksi wisata pedesaan Rusia. Meningkatkan daya saing destinasi pedesaan bisnis, asosiasi dan pemerintah daerah harus merangkul
digitalisasi untuk atraksi primer dan sekunder. Sejauh ini, atraksi pedesaan Rusia secara substansial berkinerja buruk, dengan desa wisata sekitar 2 dari industri
pariwisata berbeda dengan sekitar 10 di negara-negara maju. Atraksi pedesaan tetap tidak diketahui tidak hanya ke dunia luar, tetapi bahkan didalam negara.
Kemunduran ini pasti terkait dengan penggunaan teknologi informasi. Tujuan dari makalah ini untuk menyoroti beberapa masalah dan menyarankan solusi dengan
hal pilihan strategis. Dari uraian sekilas penelitian Stanislav Aleksandrovich Ermakov,2014
terdapat kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis. Persamaannya yaitu strategi dalam sebuah topik yang akan diteliti. Perbedaannya
yaitu penelitian yang sekarang akan membahas tentang kendala-kendala yang dihadapi oleh Desa Wisata Munggu tidak berkembang, partisipasi dari
stakeholder dan bagaimana progam serta kegiatan dalam pengembangan desa wisata dengan menggunakan metode kualitatif.
2.2 Konsep