seperti O
2
dan CO
2
dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
7.2 Kebutuhan Bahan Kimia
Kebutuhan bahan kimia pada pabrik pembuatan Industrial Grade Silicon IGS adalah sebagai berikut:
1. Al
2
SO
4 3
= 0,194 kgjam 2. Na
2
CO
3
= 0,105 kgjam 3. Kaporit
= 0,0024 kgjam 4. H
2
SO
4
= 0,6325 kgjam 5. NaOH
= 1,0043 kgjam
7.3 Kebutuhan Listrik
Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut: 1. Unit Proses
= 139 hp 2. Unit Utilitas
= 43 hp 3. Ruang kontrol dan laboratorium = 30 hp
4. Penerangan dan kantor = 30 hp
5. Bengkel = 20 hp
6. Perumahan = 100 hp
Total kebutuhan listrik = 139 + 43 + 30 + 30 + 20 + 100 = 352 hp × 0,7457 kWhp = 262,4864 kW
Efisiensi generator 80 , maka Daya output generator = 262,4864 0,8 = 328,108 kW
Untuk perancangan dipakai 2 unit diesel generator AC 600 kW, 220-240 Volt, 50 Hertz, 3 fase. 1 unit pakai dan 1 unit cadangan.
7.4 Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap dan pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar karena minyak solar efisien dan mempunyai nilai
bakar yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Keperluan Bahan Bakar Generator Nilai bahan bakar solar
= 19860 Btulb Perry, 1999
Densitas bahan bakar solar = 0,89 kgL Daya output generator
= 328,108 kW Daya generator yang dihasilkan
= 328,108 kW 0,9478 BtukW s 3600 sjam
= 1119530,745 Btujam Jumlah bahan bakar = 1119530,745 Btujam 19860 Btulb
0,45359 kglb = 25,5694 kgjam
Kebutuhan solar = 25,5694 kgjam 0,89 kgL = 28,73 Ljam
7.5 Unit Pengolahan Limbah
Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Pada pabrik pembuatan Industrial Grade Silicon IGS menghasilkan limbah padat, cair, dan gas. Sumber-sumber limbah pada pabrik pembuatan Industrial Grade
Silicon IGS meliputi:
1. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa karbon, silikon dioksida, kalsium oksida, dan kalsium sulfat. Limbah padat ini tidak perlu dibuang karena dapat diolah dan
digunakan kembali, ataupun dijual. 2.
Limbah Cair Limbah cair terdiri dari:
a. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
b. Limbah domestik
Universitas Sumatera Utara
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat
dan limbah cair. c.
Limbah laboratorium Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia
yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan
pengembangan proses. 3.
Limbah Gas Limbah gas yang dihasilkan berupa O
2
, N
2
, CO
2
, dan H
2
O. Gas ini tergolong dalam gas yang tidak berbahaya, sehingga dapat dilepas secara langsung ke
lingkungan.
Pengolahan limbah cair pabrik ini dilakukan dengan menggunakan activated sludge sistem lumpur aktif, mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan BOD
yang lebih rendah dengan efisiensi mencapai 95 Metcalf, 1991 ; Perry, 1999. Perhitungan untuk Sistem Pengolahan Limbah
Diperkirakan jumlah air buangan pabrik : 1.
Pencucian peralatan pabrik = 60 Ljam 2.
Limbah domestik dan kantor Diperkirakan air buangan tiap orang untuk :
- domestik = 10 Lhari Metcalf, 1991
- kantor = 20 Lhari
Metcalf, 1991 Jumlah karyawan = 150 orang
Jadi, jumlah limbah domestik dan kantor = 150
10 + 20 Lhari 1 hari 24 jam = 187,5 Ljam
3. Laboratorium = 30 Ljam
Total air buangan pabrik = 60 + 187,5 + 30 = 277,5 Ljam = 0,2775 m
3
jam = 275,8938 kgjam
Universitas Sumatera Utara
7.5.1 Bak Penampungan BP
Fungsi : tempat menampung air buangan sementara
Jumlah : 1 unit
Laju volumetrik air buangan = 0,2775 m
3
jam Waktu penampungan air buangan = 15 hari
Volume air buangan = 0,2775
hari 15
x hari
jam 24
x jam
m
3
= 99,9
m
3
Bak terisi 90 maka volume bak = 9
, 99,9
= 111 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut : panjang bak p = 2 × lebar bak l dan tinggi bak t = lebar bak l
Volume bak V = p × l × t 111 m
3
= 2l × l × l l = 3,8144 m
Jadi, panjang bak p = 7,6288 m
lebar bak l = 3,8144 m tinggi bak t = 3,8144 m
luas bak A = 29,0993 m
2
7.5.2 Bak Pengendapan Awal BPA
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan. Laju volumetrik air buangan = 0,2775 m
3
jam = 6,66 m
3
hari Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari
Perry, 1997 Volume bak V = 6,66 m
3
hari × 0,0833 hari = 0,5548 m
3
Bak terisi 90 maka volume bak =
9 ,
0,5548 = 0,6164 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: panjang bak p = 2 × lebar bak l dan tinggi bak t = lebar bak l
Universitas Sumatera Utara
Volume bak V = p × l × t 0,6164 m
3
= 2l × l × l l = 0,6755 m
Jadi, panjang bak p = 1,351 m lebar bak l = 0,6755 m
tinggi bak t = 0,6755 m luas bak A = 0,9126 m
2
7.5.3 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah. Laju volumetrik air buangan = 0,2775 m
3
jam
Direncanakan waktu penampungan air buangan selama 1 hari. Volume air buangan = 0,2775 m
3
jam × 1 hari × 24 jam1 hari = 6,66 m
3
Direncanakan menggunakan 1 buah bak penetralan. Bak yang digunakan direncanakan terisi 90 bagian.
Volume bak = 9
, 66
, 6
= 7,4 m
3
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut: panjang bak p = 2 × lebar bak l dan tinggi bak t = lebar bak l
Volume bak V = p × l × t 7,4 m
3
= 2l × l × l l = 1,5467 m
Jadi, panjang bak p = 3,0934 m lebar bak l = 1,5467 m
tinggi bak t = 1,5467 m luas bak A = 4,7846 m
2
Air buangan pabrik limbah industri yang mengandung bahan organik mempunyai pH = 5 Hammer, 1998. Limbah cair bagi kawasan industri yang terdiri
Universitas Sumatera Utara
dari bahan-bahan organik harus dinetralkan sampai pH = 6 sesuai dengan Kep.No.3Menlh011998. Untuk menetralkan limbah digunakan soda abuNa
2
CO
3
. Kebutuhan Na
2
CO
3
untuk menetralkan pH air limbah adalah 0,15 gr Na
2
CO
3
30 ml air limbah Lab. Analisa FMIPA USU,1999.
Jumlah air buangan = 6,66 m
3
hari = 6660 Lhari Kebutuhan Na
2
CO
3
: = 6600 Lhari × 150 mg0,03 L × 1 kg10
6
mg × 1 hari24 jam = 1,375 kgjam
7.5.4 Unit Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge Lumpur Aktif
Proses lumpur aktif merupakan proses aerobis di mana flok biologis lumpur yang mengandung biologis tersuspensi di dalam campuran lumpur yang
mengandung O
2
. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur campuran. Flok biologis ini sendiri merupakan makanan bagi mikroorganisme ini
sehingga akan diresirkulasi kembali ke tangki aerasi.
Data: Laju volumetrik Q = 0,2775 m
3
jam = 1759,3722 galhari BOD
5
S
o
= 783 mgl Efisiensi E = 95
Metcalf Eddy, 1991 Koefisien cell yield Y = 0,4 mg VSSmg BOD
5
Punmia Ashok, 1998 Koefisien endogenous decay K
d
= 0,04 hari
-1
Punmia Ashok, 1998 Mixed Liquor Volatile Suspended Solid
X = 353 mgl
Direncanakan : Waktu tinggal sel
c
= 10 hari 1.
Penentuan BOD Effluent S
100 S
S S
E
o o
Metcalf, 1991
100 783
. 95
783 100
E.S S
S
o o
Universitas Sumatera Utara
S = 39,15 mgL Batas maksimum BOD Effluent S = 39,15 mgL dapat diterima, dimana batas
maksimum BOD
5
menurut baku mutu limbah cair bagi kawasan industri sesuai dengan Kep.No.3Menlh011998 , adalah 50 mgL
2. Penentuan Volume aerator Vr
. θ
k X1
S .Q.YS
θ Vr
c d
o c
Metcalf, 1991
10 0,04
mgL1 353
mgL 39,15
0,4783 galhari
,3722 hari1759
10
= 10592,5456 gal = 40,0975 m
3
3. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi AR
Direncanakan tinggi cairan dalam aerator = 4,57 m Metcalf Eddy, 1991 Perbandingan lebar dan tinggi cairan = 1,5 : 1 Metcalf Eddy, 1991
Jadi, lebar = 1,5 x 4,57 m = 6,855 m V = p x l x t
40,0975 m
3
= p x 6,855 m x 4,57 p = 1,28 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m di atas permukaan air Metcalf Eddy, 1991 Jadi, ukuran aeratornya sebagai berikut:
Panjang = 1,28 m
Lebar = 6,855 m
Tinggi = 4,57 + 0,5 m = 5,07 m
4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi Qr
Tangki aerasi
Tangki sedimentasi
Q Q + Q
r
X
Q
r
X
r
Q
w
Q
w
X
r
Q
e
X
e
Bak Penampung dan Pengendapan
Universitas Sumatera Utara
Q
e
= Q = 1759,3722 galhari X
e
= 0,001 X = 0,001 × 353 mgL = 0,353 mgL X
r
= 0,999 X = 0,999 × 353 mgL = 352,647 mgL P
x
= Q
w
× X
r
Metcalf, 1991
P
x
= Y
obs
.Q.S
o
– S
Metcalf, 1991
c d
obs
θ k
1 Y
Y
Metcalf,
1991
0,04.10 1
0,4 Y
obs
= 0,2857 P
x
= 0,2857 1759,3722 galhari 783 – 39,15 mgL = 373898,1644 gal mgL hari
Neraca massa pada tangki sedimentasi Akumulasi = jumlah massa masuk – jumlah massa keluar
0 = Q + Q
r
X – Q
e
X
e
– Q
w
X
r
0 = QX + Q
r
X – Q0,001X - P
x
353 1644
, 373898
1 1
3530,00 1759,3722
X P
1 QX0,001
Q
x r
= 698,4112 galhari = 2,6438 m
3
hari
5. Penentuan Waktu Tinggal di Aerator
698,4112 10592,5456
Q Vr
θ
= 15,1666 hari
6. Sludge Retention Time SRT
352,647 4
373898,164 10592,5456
Q Vr
RT S
w
= 9,9905 hari
7. Penentuan Daya yang Dibutuhkan Tipe aerator yang digunakan adalah surface aerator.
Universitas Sumatera Utara
Kedalaman cairan = 4 m dan lebar kolom aerator = 12 m dari Tabel 10-11, Metcalf, 1991 diperoleh daya aerator sebesar 30 hp.
7.5.5 Tangki Sedimentasi TS
Fungsi : mengendapkan flok biologis dari Tangki Aerasi AR dan sebagian
diresirkulasi kembali ke Tangki Aerasi AR Laju volumetrik air buangan = 1759,3722 + 698,4112 galhari
= 2457,7834 galhari = 9,3038 m
3
hari Diperkirakan kecepatan overflowmaksimum = 33 m
3
m
2
hari Perry, 1997 Waktu tinggal air = 2 jam = 0,0833 hari
Perry, 1997 Volume bak V = 9,3038 m
3
hari × 0,0833 hari = 0,775 m
3
Luas tangki A = 9,3038 m
3
hari 33 m
3
m
2
hari = 0,2819 m
2
A = ¼ D
2
D = 4A
12
= 4 x 0,2819 3,14
12
= 0,5993 m Kedalaman tangki, H = VA = 0,775 0,2819 = 2,7492 m.
7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas
7.6.1 Screening SC
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang besar
Jenis : Bar screen
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Stainless steel
Ukuran screening : Panjang = 2 m
Lebar = 2 m
Ukuran bar : Lebar = 5 mm
Tebal = 20 mm
Bar clear spacing : 20 mm
Slope : 30°
Jumlah bar : 50 buah
Universitas Sumatera Utara
7.6.2 Pompa Screening JU-01
Fungsi : Memompa air dari sungai ke Bak Sedimentasi BS
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.3 Bak Sedimentasi BS
Fungsi : Untuk mengendapkan partikel-partikel padatan kecil
yang tidak tersaring dan terikut dengan air Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Beton kedap air Kondisi operasi
: Temperatur 28 C ; Tekanan 1 atm
Kapasitas : 93,792 m
3
hari Panjang
: 3,262 m Lebar : 1,631 m
Tinggi : 1,631 m
Waktu tinggal : 0,0833 hari
7.6.4 Pompa Sedimentasi JU-02
Fungsi : Memompa air dari Bak Sedimentasi BS ke
Clarifier CL
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ½ hp
7.6.5 Tangki Pelarutan Alum TP-01
Fungsi : Membuat larutan alum Al
2
SO
4 3
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 0,4099 m
3
Universitas Sumatera Utara
Diameter : 0,7035 m
Tinggi : 1,0552 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : ¼ hp
7.6.6 Pompa Alum JU-03
Fungsi : Memompa larutan alum dari Tangki Pelarutan Alum
TP-01 ke Clarifier CL
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya motor : ¼ hp
7.6.7 Tangki Pelarutan Soda Abu TP-02
Fungsi : Membuat larutan soda abu Na
2
CO
3
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 0,2279 m
3
Diameter : 0,5784 m
Tinggi : 0,8676 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : ¼ hp
7.6.8 Pompa Soda Abu JU-04
Fungsi : Memompa larutan soda abu dari Tangki Pelarutan
Soda Abu TP-02 ke Clarifier CL Jenis :
Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: ¼ hp
Universitas Sumatera Utara
7.6.9 Clarifier CL
Fungsi : Memisahkan endapan flok-flok yang terbentuk
karena penambahan alum dan soda abu Tipe :
External Solid Recirculation Clarifier Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 3,9083 m
3
Diameter : 1,2882 m
Tinggi : 3,2205 m
Kedalaman air : 3 m
Daya motor : ¼ hp
7.6.10 Pompa Clarifier JU-05
Fungsi : Memompa air dari Clarifier CL ke Tangki Filtrasi
SF Jenis :
Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: ¼ hp
7.6.11 Tangki Filtrasi SF
Fungsi : Menyaring endapan flok-flok yang masih terikut
dengan air yang keluar dari Clarifier CL Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 6,2530 m
3
Diameter tangki : 1,3848 m
Tinggi tangki : 4,1544 m
Tinggi filter : 1,0386 m
Universitas Sumatera Utara
7.6.12 Pompa Filtrasi JU-06
Fungsi : Memompa air dari Tangki Filtrasi SF ke Tangki
Utilitas I TU-01
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.13 Tangki Utilitas I TU-01
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 14,0693 m
3
Diameter : 2,4294 m
Tinggi : 3,0368 m
7.6.14 Pompa Tangki Utilitas-01 JU-07
Fungsi : Memompa air dari Tangki Utilitas I TU-01 ke
Tangki Utilitas II TU-02
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.15 Pompa Tangki Utilitas-02 JU-08
Fungsi : Memompa air dari Tangki Utilitas I TU-01 ke
Cation Exchanger CE
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
Universitas Sumatera Utara
7.6.16 Tangki Pelarutan Asam Sulfat TP-03
Fungsi : Membuat larutan asam sulfat H
2
SO
4
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 10,2944 m
3
Diameter : 2,0601 m
Tinggi : 3,0901 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : 2 hp
7.6.17 Pompa Asam Sulfat JU-09
Fungsi : Memompa larutan asam sulfat dari Tangki Pelarutan
Asam Sulfat TP-03 ke Cation Exchanger CE Jenis :
Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: ¼ hp 7.6.18
Cation Exchanger CE
Fungsi : Mengikat logam-logam alkali dan mengurangi
kesadahan air Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283, Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Resin yang digunakan : IRR-122 Silinder
: - Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,9144 m
Alas Tutup : - Diameter
: 0,6096 m - Tinggi
: 0,152 m
Universitas Sumatera Utara
7.6.19 Pompa Cation Exchanger JU-10
Fungsi : Memompa air dari Cation Exchanger CE ke Anion
Exchanger AE
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Daya motor : ¼ hp
7.6.20 Tangki Pelarutan NaOH TP-04
Fungsi : Membuat larutan natrium hidroksida NaOH
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283, Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 14,2904 m
3
Diameter : 2,2981 m
Tinggi : 3,4472 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : 4 ¼ hp
7.6.21 Pompa NaOH JU-11
Fungsi : Memompa larutan NaOH dari Tangki Pelarutan
NaOH TP-04 ke Anion Exchanger AE Jenis :
Centrifugal pump Bahan konstruksi
: Commercial steel Jumlah
: 1 unit Daya motor
: ¼ hp
7.6.22 Anion Exchanger AE
Fungsi : Mengikat anion yang terdapat dalam air
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-212, Grade B
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit
Universitas Sumatera Utara
Resin yang digunakan : IRA-410 Silinder
: - Diameter : 0,6096 m
- Tinggi : 0,9144 m
Alas Tutup : - Diameter
: 0,6096 m - Tinggi
: 0,152 m
7.6.23 Pompa Anion Exchanger JU-12
Fungsi : Memompa air dari Anion Exchanger AE ke
Deaerator DE
Jenis : Centrifugal pump
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1
Daya motor : ¼ hp
7.6.24 Deaerator DE
Fungsi : Menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam air
Bentuk : Silinder horizontal dengan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 Grade C
Kondisi operasi : Temperatur 90
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 91,3378 m
3
Silinder : - Diameter
: 3,2681 m - Tinggi
: 11,4383 m Tutup
: - Diameter : 3,2681 m
- Tinggi : 0,817 m
7.6.25 Tangki Pelarutan Kaporit TP-05
Fungsi : Membuat larutan kaporit CaClO
2
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA–283 Grade C
Kondisi pelarutan : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Jumlah
: 1 unit Kapasitas
: 0,005 m
3
Diameter : 0,161 m
Universitas Sumatera Utara
Tinggi : 0,241 m
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor : ¼ hp
7.6.26 Pompa Kaporit JU-13
Fungsi : Memompa larutan kaporit dari Tangki Pelarutan
Kaporit TP-05 ke Tangki Utilitas II TU-02 Jenis :
Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: ¼ hp
7.6.27 Tangki Utilitas II TU-02
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan untuk
kebutuhan domestik Bentuk
: Silinder vertikal dengan alas dan tutup datar Bahan konstruksi
: Carbon Steel SA–283 Grade C Kondisi operasi
: Temperatur 28 C ; Tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kapasitas : 23,869 m
3
Diameter : 2,897 m
Tinggi : 3,622 m
7.6.28 Pompa Domestik JU-14
Fungsi : Memompa air dari Tangki Utilitas II TU-02 ke
kebutuhan domestik Jenis :
Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: ¼ hp
Universitas Sumatera Utara
7.8 Spesifikasi Peralatan Pengolahan Limbah
7.6.1 Bak Penampungan BP
Fungsi : Tempat menampung air buangan sementara
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 111 m
3
Panjang : 7,6288 m
Lebar : 3,8144 m Tinggi
: 3,8144 m
7.6.2 Pompa Bak Penampung PL-01
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Penampungan
BP ke Bak Pengendapan Awal BPA
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.3 Bak Pengendapan Awal BPA
Fungsi : Menghilangkan padatan dengan cara pengendapan
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 0,6164 m
3
Panjang : 1,351 m
Lebar : 0,6755 m
Tinggi : 0,6755 m
7.6.4 Pompa Bak Pengendapan Awal PL-02
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Pengendapan
Awal BPA ke Bak Netralisasi BN
Universitas Sumatera Utara
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.5 Bak Netralisasi BN
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 7,4 m
3
Panjang : 3,0934 m
Lebar : 1,5467 m
Tinggi : 1,5467 m
7.6.6 Pompa Bak Netralisasi PL-03
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Bak Netralisasi BN
ke Tangki Aerasi
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.7 Tangki Aerasi AR
Fungsi : Mengolah limbah
Bentuk : Persegi panjang
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 40,0975 m
3
Panjang : 1,28 m
Lebar : 6,855 m
Tinggi : 4,57 m
Universitas Sumatera Utara
Daya motor : 30 hp
7.6.8 Pompa Tangki Aerasi PL-04
Fungsi : Memompa cairan limbah dari Tangki Aerasi AR ke
Tangki Sedimentasi TS
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Daya motor : ¼ hp
7.6.9 Tangki Sedimentasi TS
Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari Tangki Aerasi
AR dan sebagian diresirkulasi kembali ke Tangki Aerasi AR
Bentuk : Silinder vertikal dengan alas datar
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Kondisi operasi : Temperatur 28
C ; Tekanan 1 atm Kapasitas
: 0,775 m
3
Diameter : 0,5993 m
Tinggi : 2,7492 m
7.6.10 Pompa Tangki Sedimentasi PL-05
Fungsi : Memompa air resirkulasi dari Tangki Sedimentasi
TS ke Tangki Aerasi AR Jenis :
Centrifugal pump Jumlah
: 1 unit Bahan konstruksi
: Commercial steel Daya motor
: ¼ hp
Universitas Sumatera Utara
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
8.1 Lokasi Pabrik
Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena
berpengaruh terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan
distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik Peters, 2004.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Industrial Grade Silicon IGS ini direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Industri Medan, Medan
Labuhan, Sumatera Utara. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah :
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan
baku utama yang digunakan yaitu karbon dan pasir silika, yang disuplai dari daerah lokal.
b. Transportasi
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat maupun laut. Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan
kawasan perluasan industri, yang telah memiliki sarana pelabuhan yaitu pelabuhan Belawan dan pengangkutan darat berupa fasilitas jalan tol.
VIII-1
Universitas Sumatera Utara
c. Pemasaran
Kebutuhan silikon terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun BPS Badan Pusat Statistik, 2008 dengan semakin banyaknya industri kimia berbasis
silikon, maka pemasaran produk ke dalam maupun luar negeri tidak akan mengalami hambatan. Lokasi pendirian pabrik dekat dengan pelabuhan Belawan,
sehingga produk dapat dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri seperti Singapura, Malaysia sehingga memudahkan pemasaran produk ke luar negeri.
d. Kebutuhan air
Air yang dibutuhkan dalam proses diperoleh dari Sungai Deli yang mengalir di sekitar pabrik untuk proses, sarana utilitas dan kebutuhan domestik.
e. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling penting. Pembangkit listrik utama untuk pabrik adalah
dari pemanfaatan gas buang proses. Selain itu, juga digunakan generator diesel yang bahan bakarnya diperoleh dari PT Pertamina Medan. Selain itu, kebutuhan
tenaga listrik juga dapat diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara PLN Medan. f.
Tenaga kerja Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari
kerja. Di daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik serta tenaga kerja yang terlatih maupun tidak terlatih.
g. Biaya tanah
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga yang terjangkau.
h. Kondisi iklim dan cuaca
Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil. Pada tengah tahun pertama mengalami musim kemarau dan tengah tahun
berikutnya mengalami musim hujan. Walaupun demikian perbedaan suhu yang terjadi relatif kecil.
i. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan di sekeliling lahan tersebut belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu
pemukiman penduduk.
Universitas Sumatera Utara
j. Sosial masyarakat
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan Industrial Grade Silicon IGS karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja
bagi mereka. Selain itu pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitarnya.
8.2 Tata Letak Pabrik