Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan .1 Pendapatan Keluarga

Untuk biaya listrik pada keluarga Pak Tut sekitar Rp 75.000 dan tidak mengeluarkan biaya untuk air karena mencari air di Beji Dukuh Kawan . 1.2.2.3 Pendidikan Untuk masalah pendidikan, pengeluaran Pak Tut secara pribadi menanggung biaya anak keempat, Ketut dengan biaya Rp 500.000 per semester dan anak kelima, Putu Balik bebas biaya. 1.2.2.4 Kesehatan Dalam masalah kesehatan, Ketut, anak keempat dari Pak Tut mengalami paru-paru basah karena saat pertama kali berjumpa tangannya basah ketika bersalaman. Setelah itu, I Made Uder, Ayah dari Pak Tut, yang sudah berumur 71 tahun dimana usianya yang tergolong tidak muda lagi badan sering mudah lelah dan tidak bertenaga. 1.2.2.5 Rohani Pengeluaran Pak Tut yang ditanggung oleh I Nengah Somia dalam bidang rohani yakni pengeluaran untuk membeli canang untuk kegiatan persembahyangan sehari-hari yakni sekitar Rp 5.000hari. Sedangkan, pengeluaran dalam bidang rohani lainnya yaitu pada saat ada hari raya agama besar dan jumlah pengeluarannya tidak menentu . 1.2.2.6 Sosial Pengeluaran sosial keluarga Pak Tut sering terjadi karena memang Pak Tut kerap mengikuti kegiatan keagamaan atau adat di Desa Pejeng Kawan dan rata-rata biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 50.000,00.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Permasalahan yang dihadapi oleh Pak Tut diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :  Keluarga Pak Tut tidak memiliki kamar mandi sehingga sungai menjadi alternatif untuk mandi dan mencuci  Keluarga Pak Tut tidak mendapat program Raskin  Pak Tut dan Bu Ayu sibuk bekerja dan jarang kumpul bersama anak-anaknya  Air minum masih mengambil di Beji.  Infrastruktur berkualitas rendah  Ketut memiliki penyakit paru-paru basah Dari beragam masalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu:  Ekonomi  Kesehatan  Infrastruktur

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas diantaranya :  Keluarga Pak Tut tidak memiliki kamar mandi  Pak Tut dan Bu Ayu sibuk bekerja dan jarang kumpul bersama anak-anaknya  Keluarga Pak Tut tidak mendapat program Raskin

2.2.1 Keluarga Pak Tut tidak memiliki kamar mandi

Sejauh yang penulis lihat, Pak Tut menuturkan bahwa beliau tidak memiliki kamar mandi dikarenakan lebih baik mandi di sungai menghemat biaya dibanding membuat kamar mandi yang akan memangkas tabungan atau simpanan yang dimiliki oleh Pak Tut.

2.2.2 Pak Tut dan Bu Ayu sibuk bekerja dan jarang kumpul bersama anak-

anaknya Pak Tut dan Bu Ayu jarang ada di rumah karena sibuk bekerja sehingga hal ini membuat anak-anaknya jarang berkomunikasi dengan orang tua. Hal ini bisa saja mengganggu psikologis anak karena jarang berkomunikasi dengan orang tuanya.

2.2.3 Keluarga Pak Tut tidak mendapat program Raskin

Kondisi ekonomi yang dialami Pak Tut sudah sepatutnya mendapat program Raskin dikarenakan kondisi rumah Pak Tut yang kurang memadai untuk ditinggali 7 orang dan keluarga ini tidak memiliki kamar mandi serta air minum tidak membeli melainkan mengambil di Beji.