16
penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh.
2.1.2. GEJALA KLINIS KANKER PARU
Beberapa  gejala  klinik  ada  hubungannya  dengan  jenis  histologi  kanker  paru. Karsinoma  epidermoid  sering  tumbuh  sentral,  memberikan  gejala  klinik  yang  sesuai
dengan  pertumbuhan  endobronkial.  Meliputi  batuk,  sesak  napas  akibat  obstruksi, atelektasis,  wheezing  atau  post  obstuktif  pneumonia.  Berbeda  dengan  adenokarsinoma
dan  large  cell  carcinoma,  yang  sering  terletak  pada  bagian  perifer  memberikan  gejala yang  berhubungan  dengan  pertumbuhan  tumor  di  perifer  seperti  nyeri  pleuritis,  effuse
pleura, atau nyeri dari dinding dada.
23-25
Gejala  klinik  kanker  paru  beraneka  ragam,  secara  garis  besar  dapat  dibagi atas.
23,24
1. Gejala Intrapulmonal Gejala  intrapulmonal  disebabkan  gejala  lokal  adanya  tumor  di  paru,  yaitu
melalui  gangguan  pada  pergerakan  silia  serta  ulserasi  bronkus  yang  memudahkan terjadinya radang berulang, disamping dapat mengakibatkan obstuksi saluran napas atau
atelektasis. Gejala dapat berupa batuk lama atau berulang lebih dari 2 minggu  yang terjadi
pada 70-90 kasus. Batuk darah yang terjadi sebagai akibat ulserasi terjadi pada 6-51 kasus. Nyeri dada terjadi pada 42-67 kasus, sesak nafas yang disebabkan oleh tumor
atau obstruksi yang ditimbulkan tumor ataupun karena atelektasis. Keluhan sesak napas terdapat pada 58 kasus.
2. Gejala Intratorakal Ekstrapulmonal Gejala  intratorakal  ekstrapulmonal  terjadi  akibat  penyebaran  kanker  paru
Universitas Sumatera Utara
17
melalui kelenjar limfe, atau akibat penyebaran langsung kanker paru ke mediastnum. Gejalanya berupa sindroma horner, paralisa diafragma, sesak napas, atelektasis,
disfagia, sindrom vena kava superior, effusi pleura dan lain-lain. 3. Gejala Estratorakal Non Metastatik
Gejala  estratorakal  non  metastatik  terbagi  atas  manifestasi  neuromuskuler ditemukan  pada  4-15  kasus,  manifestasi  endokrin  metabolik  terjadi  pada  5-12.1
kasus,  manifestasi  jaringan  ikat  dan  tulang  sering  terdapat  pada  jenis  karsinoma epidermoid, manifestasi vaskuler dan hematologik jarang ditemukan dan bila ditemukan
biasanya berupa migratory thrombophlebitis, purpura dan anemia. 4. Gejala Ektratorakal Metastatik
Penyebaran  kanker  paru  ekstratorakal  dapat  terjadi  pada  beberapa  tempat  baik secara hematogen maupun limfogen. Lebih dari 50 penderita kanker paru mengalami
metastasis ekstra torakal, sering pada tempat yang berbeda dan sering ditemui kelainan neurologis fokal, nyeri tulang dan nyeri perut akibat metastasis pada hati atau metastasis
pada kelenjar adrenal.
2.1.3. PEMERIKSAAN KANKER PARU