Usulan Pemecahan Masalah Anak Gifted di Indonesia

10 pemeriksaan yang berkaitan dengan pengembangan giftedness-nya. Selain itu bagi ibu dari Balita Gifted yang bekerja dianjurkan untuk berhenti bekerja dan menerima kompensasi dari pemerintah untuk pemberhentiannya di samping rencana pemberian santunan dan asuransi jika orang tua membutuhkan pelatihan- pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuannya dalam menangani Anak Gifted Van Tiel, 2007.

4. Usulan Pemecahan Masalah Anak Gifted di Indonesia

Dunia pendidikan mancanegara kini lebih mengutamakan pendekatan Triadik Renzulli-Mönks, yang lebih memahami bahwa giftedness akan terwujud jika giftedness sebagai potensi bawaan mendapatkan dukungan yang mencukupi dari lingkungannya Mönks Pflüger, 2005. Agar lingkungan mampu mendukung dengan baik, keluarga, sekolah, serta masyarakat perlu memahami berbagai permasalahan anak-anak gifted, tumbuh kembang, dan karakteristik personalitas seorang anak gifted Van Tiel, 2007. Untuk itu perlu dilakukan beberapa tindak lanjut untuk mengurai benang kompleksitas masalah Anak Gifted di Indonesia agar tidak semakin kusut. Upaya tersebut dapat dilakukan oleh beberapa pihak, antara lain : pemerintah, media massa, masyarakat dan lain-lain. Adapun upaya yang dapat dilakukan, antara lain: 1. Perlu adanya penyadaran dan peningkatan pemahaman masyarakat mengenai disinkronitas Anak Gifted. Dalam hal ini media massa dapat mengambil peran sebagai media publikasi yang menginformasikan secara 11 intensif keunggulan potensi sekaligus resiko Anak Gifted yang harus dikelola dengan hati-hati, agar tidak terjadi salah pemahaman ataupun salah penanganan sehingga kasus disinkronisasi Anak Gifted dapat diminimalisasi 2. Perlu adanya penetapan aturan yang konsisten melalui undang-undang atau kebijakan yang mengatur sistem pendidikan bagi Anak-anak Gifted. Untuk masalah ini tentu pemerintah lah yang memiliki kewenangan dalam membuat payung hukum sebagai pijakan penanganan Anak Gifted agar ketidakseragaman penanganan Anak Gifted akibat ketidakjelasan peraturan dapat dihindari. 3. Perlu adanya keterampilan dan keahlian khusus dalam proses pemberian pendidikan bagi Anak-anak Gifted. Maka sebaiknya para guru dan lembaga yang memiliki murid dengan Giftedness disarankan mengikuti pelatihan khusus yang berkaitan dengan penanganan dan metode pengajaran bagi Anak Gifted agar hak Anak Gifted sebagai manusia yang memiliki kebutuhan khusus dapat terpenuhi 4. Perlu adanya peraturan khusus yang mengharuskan para ahli seperti dokter dan psikolog memberikan penjelasan komprehensif mengenai hasil diagnosis dan upaya pencegahan yang harus dilakukan, kepada orang tua dari Anak Gifted agar alasan dan manfaat dari rangkaian proses tes dan terapi yang berkepanjangan dapat dipahami dengan baik sehingga orang tua pun mendapatkan proses pembelajaran yang partisipatif bukan hanya 12 sekedar pendengar yang pasif dan terima jadi, karena jika hal ini terjadi bukan mustahil, akibatnya orang tua akan merasa terabaikan dan malas untuk melanjutkan terapi akibat ketidakpahaman. 5. Perlu adanya sebuah wadah yang menampung dan menyediakan segala informasi yang berkaitan dengan Anak Gifted. LSM yang memiliki kredibilitas dapat mengisi kekosongan ini sehingga masyarakat tidak akan kebingungan untuk medapatkan informasi yang valid seputar Anak Gifted. 6. Perlu adanya pembinaan khusus bagi orang tua dari Anak Gifted agar terbentuk kesadaran akan kekhususan anaknya sehingga tidak terjadi rasa frustasi akibat ketidaktahuan dan ketidakmampuan untuk menangani Anak Gifted yang mengakibatkan timbulnya sikap apatis orang tua serta berdampak pada tidak optimalnya potensi Anak Gifted tersebut.

5. Penutup.