Kajian In Vitro Reduksi Emisi Gas Metana Melalui Penambahan Ekstrak Tanin dan Saponin Dalam Pakan dengan Proporsi Hijauan Berbeda

KAJIAN IN VITRO REDUKSI EMISI GAS METANA
MELALUI PENAMBAHAN EKSTRAK TANIN DAN SAPONIN
DALAM PAKAN DENGAN PROPORSI HIJAUAN BERBEDA

YOGIANTO

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA
PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kajian In Vitro Reduksi Emisi
Gas Metana Melalui Penambahan Ekstrak Tanin dan Saponin Dalam Pakan
dengan Proporsi Hijauan Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal dari atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, 15 September 2014

Yogianto
NIM D251120191

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

RINGKASAN
YOGIANTO. Kajian In Vitro Reduksi Emisi Gas Metana Melalui Penambahan
Ekstrak Tanin dan Saponin Dalam Pakan dengan Proporsi Hijauan Berbeda.
Dibimbing oleh ASEP SUDARMAN, ANURAGA JAYANEGARA, dan
ELIZABETH WINA.
Sektor peternakan khususnya ternak ruminansia, memegang peranan besar
terhadap laju emisi gas metana yang berkontribusi terhadap pemanasan global
sekaligus merupakan bentuk representasi dari sejumlah kehilangan energi bagi
ternak. Tanin dan saponin merupakan senyawa alami yang berpotensi digunakan
sebagai zat aditif pakan dalam upaya mitigasi emisi gas metana ternak ruminansia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ekstrak tanin, saponin,
dan kombinasi keduanya sebagai zat aditif dalam pakan dengan proporsi hijauan
dan konsentrat berbeda terhadap reduksi emisi gas metana dan terhadap pola
fermentasi dalam rumen.
Penelitian ini menggunakan teknik fermentasi in vitro. Media inkubasi yang
digunakan adalah cairan rumen+larutan buffer bikarbonat yang ditempatkan
dalam botol dan diinkubasi dalam water bath bersuhu 39-42ᵒC selama 48 jam.
Cairan rumen diambil dari sapi peranakan Friesian Holstein berfistula. Penelitian
terdiri dari dua eksperimen. Perbedaan kedua eksperimen terletak pada kualitas
substrat pakan konsentrat yang digunakan dan terkait dengan proporsi kombinasi
ekstrak tanin dan saponin. Proporsi kombinasi yang digunakan pada eksperimen 1
adalah 1:1, sedangkan proporsi kombinasi pada eksperimen 2 dibuat lebih
kompleks.
Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
pola faktorial. Jika terdapat pengaruh nyata dari faktor perlakuan, akan diuji lanjut
menggunakan uji jarak Duncan. Faktor pertama adalah pakan dengan proporsi
hijauan konsentrat (HK) berbeda, terdiri dari A: pakan tinggi hijauan (PTH), B:
pakan tinggi konsentrat (PTK). Faktor kedua adalah penambahan ekstrak tanin
dan saponin (TS) pada dosis 2 mg/ml. Faktor penambahan TS pada eksperimen 1
terdiri dari E0: kontrol, E1: E0 + T(100%), E2: E0 + S(100%), E3: E0 + (T: 50%

+ S: 50%). Pada eksperimen 2 terdiri dari E0: kontrol, E1: E0 + T(100%), E2: E0
+ S(100%), E3: E0 + (T: 75% + S: 25%), E4: E0 + (T: 50% + S: 50%), E5: E0 +
(T: 25% + S: 75%). Peubah yang diamati pada eksperimen 1 meliputi: produksi
gas, emisi gas metana, kecernaan bahan kering dan bahan organik (KBK dan
KBO), dan konsentrasi amonia. Peubah yang diamati pada eksperimen 2 adalah
sama dengan eksperimen 1, ditambah dengan peubah Volatile Fatty Acid (VFA)
dan populasi mikroba rumen (total koloni bakteri dan total protozoa).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penambahan TS pada
eksperimen 1 dan 2 secara umum berpengaruh sangat nyata (P