Aplikasi Prebiotik dengan Dosis Berbeda Melalui Pakan untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio

APLIKASI PREBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA
MELALUI PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS Cyprinus carpio

EVY NURUL AFIFAH

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul ”Aplikasi Prebiotik
Melalui Pakan dengan Dosis Berbeda untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas
hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014

Evy Nurul Afifah
NIM C14100026

ABSTRAK
EVY NURUL AFIFAH. Aplikasi Prebiotik dengan Dosis Berbeda Melalui Pakan
untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio.
Dibimbing oleh SUKENDA dan WIDANARNI.
Penyakit motile aeromonad septicemia (MAS) yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Aeromonas hydrophila merupakan kendala yang sering dialami
dalam budidaya ikan mas. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan prebiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian prebiotik dengan dosis berbeda melalui pakan terhadap
kinerja pertumbuhan dan gambaran darah ikan mas yang diinfeksi A. hydrophila.
Sebanyak 15 ekor ikan mas dengan bobot 4,94±0,32 g dipelihara dalam akuarium
berukuran 80x60x40 cm3 dengan volume 96 liter. Perlakuan yang diberikan yaitu
kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), prebiotik 0,5% (A), prebiotik 1% (B)

dan prebiotik 2% (C). Setelah 30 hari pemeliharaan, setiap perlakuan (kecuali K-)
diuji tantang dengan injeksi A. hydrophila sebanyak 0,1 ml/ekor pada konsentrasi
107 CFU/ml secara intramuskular kemudian diamati mortalitasnya selama 14 hari.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan prebiotik 2% memberikan hasil
terbaik dengan kelangsungan hidup (100%), laju pertumbuhan harian (2,71%),
konversi pakan (1,36) serta gambaran darah yang lebih baik pada sebelum dan
pasca injeksi A. hydrophila.
Kata kunci

: Aeromonas hydrophila, hematologi, ikan mas, prebiotik

ABSTRACT
EVY NURUL AFIFAH. Application of Dietary Prebiotics at Different Dosages to
Prevent infected by Aeromonas hydrophila of Common Carp Cyprinus carpio.
Supervised by SUKENDA and WIDANARNI.
Motile Aeromonad Septicemia (MAS) disease which is caused by the infection of
Aeromonas hydrophila was one of many problems found in common carp culture.
One of several options which could be performed to prevent the disease is the
application of prebiotics. This study aimed to determine the effects of dietary
prebiotics at different dosages on growth and hemotology of common carp

infected by A. hydropila. A total of 15 common carps with average weight of
4,94±0,32 g were reared in 80x60x40 cm3 sized aquarium with total water volume
of 96 liters. Treatments in the recent study consisted of negative control (K-),
positive control (K+), 0,5% prebiotics (A), 1% prebiotics (B) and 2% prebiotics
(C). After 30 days of maintenance, all treatments (except K-) were challenged
with A. hydrophila injection with total volume of 0,1 ml/ fish and concentration of
107 CFU/ml with inter-muscular injection method. Mortality rate were observed
for 14 days after injection. The results showed that administration of 2%
prebiotics showed the best survival (100%), daily growth rate (2,71%), and feed
conversion ratio (1,36) and showed better blood profile of common carp after the
injection of A. hydrophila.
Keywords: Aeromonas hydrophila, hematology, common carp, prebiotics.

APLIKASI PREBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA
MELALUI PAKAN UNTUK PENCEGAHAN INFEKSI
Aeromonas hydrophila PADA IKAN MAS Cyprinus carpio

EVY NURUL AFIFAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Aplikasi Prebiotik dengan Dosis Berbeda Melalui Pakan untuk
Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas
Cyprinus carpio
Nama
: Evy Nurul Afifah
NIM
: C14100026
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya


Disetujui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc
Pembimbing I

Dr. Ir. Widanarni, M.Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Sukenda, M.Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi
Prebiotik dengan Dosis Berbeda Melalui Pakan untuk Pencegahan Infeksi
Aeromonas hydrophila pada Ikan Mas Cyprinus carpio” ini berhasil diselesaikan.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Sukenda, M.Sc dan Ibu Dr. Ir. Widanarni M.Si selaku
pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak saran dan dukungan
dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini,
2. Bapak Dr. Ir. Alimuddin, M.Sc selaku dosen penguji dan Bapak Ir. Dadang
Syafruddin, M.Si selaku dosen komisi program studi,
3. Bapak Ranta, Bapak Wasjan, Mba Retno, dan Kang Abe yang telah banyak
membantu pelaksanaan penelitian,
4. Orangtua tercinta, Bapak Sujaya, Ibu Sri Haryati, Kakak Rini, Adik Rian,
Adik Rizky dan Adik Ayu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan
dukungan semangat kepada penulis,
5. Teman-teman seperjuangan LKI 47 dan Pasca terutama Netty, Amal, Nadia,
Mba Sep, Budeh, Indri, Sita, Novi, Dian, Ka Yanti, Mba Diah, Bu Osa,
Akbar, Adi, Alit, Dede, Ka Dendi, Bu Eri dll.
6. Sahabat-sahabat terdekat : Sulis, Vani, Saki, Een, Rere, Maya, Ria.S, Fira,
Lilis, Cindy, Mila, Abang Astrid, Zahra, Cyntia, Mamal, Boti, Risca, Delis,
Vinda, Devi, Dewi, Ummi dan teman-teman BDP 47 atas semangat, motivasi,
kebersamaan, dan kenangannya, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan
satu persatu atas segala bantuan yang telah diberikan.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan,

masyarakat, dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bogor, Agustus 2014

Evy Nurul Afifah

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
METODE .................................................................................................................2
Materi Uji………………………………………………………………………. 2
Ekstraksi Oligosakarida/ Prebiotik .............................................................. 2
Perhitungan Total Padatan Terlarut ............................................................. 2
Persiapan Wadah dan Ikan Uji .................................................................... 2
Pembuatan Pakan ........................................................................................ 3
Rancangan Percobaan…………………………………………………………...3
Parameter Uji…………………………………………………………………… 3
Kelangsungan Hidup (KH).......................................................................... 3

Laju Pertumbuhan Harian (LPH) ................................................................ 4
Rasio Konversi Pakan ................................................................................. 4
Sel Darah Merah (SDM) ............................................................................. 4
Leukosit (SDP) ............................................................................................ 4
Total Viable Bacterial Count (TBC) ........................................................... 5
Kualitas Air ................................................................................................. 5
Analisis Data ............................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................5
Hasil……………………………………………………………………………..5
Tingkat Kelangsungan Hidup...................................................................... 5
Laju Pertumbuhan Harian (LPH) ................................................................ 6
Rasio Konversi Pakan (RKP) ...................................................................... 6
Total Eritrosit .............................................................................................. 7
Total Leukosit ............................................................................................. 7
Total Viable Bacterial Count (TBC) ........................................................... 8
Kualitas Air ................................................................................................. 8
Pembahasan…………………………………………………………………… 9
KESIMPULAN ......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................11
LAMPIRAN ...........................................................................................................13

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................16

DAFTAR TABEL
1 Rancangan percobaan pemberian prebiotik melalui pakan pada ikan
mas……………………………………………………………………...

3

2 Satuan dan alat ukur uji kualitas air…………………………………….

5

3 Total bakteri di usus ikan mas pada awal dan akhir pemeliharaan ….....

8

4 Kualitas air selama pemeliharaan……………………………………….

8


DAFTAR GAMBAR
1 Tingkat kelangsungan hidup selama pemeliharaan dan pasca-uji tantang

6

2 Laju pertumbuhan harian selama pemeliharaan………………………….

6

3 Rasio konversi pakan selama pemeliharaan…...…………………………

7

4 Jumlah sel darah merah selama pemeliharaan dan pasca-uji tantang…....

7

5 Jumlah leukosit selama pemeliharaan dan pasca-uji tantang…………….

8


DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil LD50 untuk menentukkan dosis uji tantang..……………………..

13

2 ANOVA dan hasil uji Duncan tingkat kelangsungan hidup…………….

13

3 ANOVA dan hasil uji Duncan laju pertumbuhan harian………………..

14

4 ANOVA dan hasil uji Duncan rasio konversi pakan……………………

14

5 ANOVA dan hasil uji Duncan sel darah merah…………………………

14

6 ANOVA dan hasil uji Duncan leukosit………………………………….

15

PENDAHULUAN
Ikan mas Cyprinus carpio merupakan salah satu komoditas unggulan
nasional dengan produksi yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya jumlah produksi dari 375.200 ton pada tahun 2012
menjadi 399.078 ton pada tahun 2013 (KKP 2013). Seiring dengan peningkatan
produksi tersebut, sistem budidaya intensif pada budidaya ikan mas telah banyak
dilakukan. Namun yang menjadi kendala produksi adalah banyaknya wabah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit, jamur dan virus.
Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan mas adalah motile
aeromonad septicemia (MAS) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Aeromonas
hydrophila. Ikan yang terserang penyakit MAS umumnya memiliki ciri timbulnya
tukak di tubuhnya. Bakteri ini menyerang organ hati dan ginjal yang merupakan
organ penting dalam sistem sirkulasi darah ikan. Penyakit ini bersifat akut dan
dapat menyebabkan kematian 80%-90% (Cipriano 2001). Pencegahan yang umum
diberikan yaitu dengan menggunakan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik
semakin dibatasi karena residu yang tertinggal pada ikan dapat berdampak negatif
apabila dikonsumsi manusia. Selain itu, penggunaan antibiotik secara
berkelanjutan dapat menimbulkan bakteri resisten terhadap antibiotik yang
digunakan (Lewis 2001).
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit
MAS yaitu dengan menggunakan prebiotik. Prebiotik merupakan bahan pangan
yang tidak dapat dicerna oleh inang namun dapat dimetabolisme oleh bakteri yang
menguntungkan (Ringo et al. 2010). Prebiotik dapat meningkatkan dan
mengoptimalkan peran mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga dapat
menekan jumlah patogen dalam tubuh inang serta meningkatkan sistem imun
inang (Mazurkiewiecz et al. 2008). Beberapa jenis prebiotik yang telah diteliti
untuk diaplikasikan dalam akuakultur menurut Ringo et al. (2010) antara lain,
rafinosa,
isomaltooligosakarida
(IMO),
fruktooligosakarida
(FOS),
mannanoligosakarida (MOS), galaktooligosakarida (GOS), short-chain
fruktooligosakarida (scFOS), xylooligo-sacchaides (XOS) dan transgalaktooligosakarida (TOS). Bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi
komposisi mikroflora yang ada di tubuh inang (Delgado 2011). Zhang et al.
(2010) menyatakan bahwa FOS dapat menekan pertumbuhan patogen dan
meningkatkan sistem imun. Hasil penelitian Tanbiyaskur (2011) menunjukan
bahwa pemberian prebiotik dapat memberikan pengaruh yang baik pada gambaran
darah ikan nila dan meningkatkan resistensi pasca-infeksi Streptococcus
agalactiae dengan menekan pertumbuhan bakteri tersebut pada organ ginjal, hati,
dan mata.
Prebiotik yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil ekstraksi dari
ubi jalar varietas sukuh (Ipomoea batatas L). Ubi jalar memiliki kadar karbohidrat
yang tinggi namun kadar protein dan serat yang rendah. Kandungan gula yang
terdapat pada ubi jalar varietas sukuh yaitu rafinosa (0,1457%), maltosa
(0,1060%), sukrosa, dan maltotriosa (Marlis 2008). Bahan-bahan tersebut
memiliki potensi sebagai prebiotik dalam meningkatkan mikroflora usus.
Prebiotik berperan dalam meregulasi dan memodulasi populasi bifidobakteri.
Prebiotik dalam usus besar difermentasi oleh bifidobakteri dan menghasilkan

2
short chain fatty acid (SCFA) seperti, propionat, dan butirat (Cumming et al.
2001). Pemberian dosis prebiotik yang tepat penting untuk diketahui agar dapat
memberikan hasil terbaik dan dapat meningkatkan efisiensi produksi. Tujuan dari
penelitian ini adalah menguji pengaruh pemberian prebiotik dengan dosis berbeda
melalui pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan mas
yang diinfeksi A. hydrophila.

METODE
Materi Uji
Ekstraksi Oligosakarida/ Prebiotik
Prebiotik yang digunakan dalam penelitian merupakan ekstraksi dari ubi
jalar varietas sukuh dengan menggunakan metode ektraksi etanol 70% sebagai
pelarut dengan perbandingan 1:10 (Muchtadi 1989). Sebanyak 70 g tepung kukus
ubi jalar varietas sukuh dilarutkan ke dalam etanol 70% sebanyak 700 ml dan
dihomogenkan menggunakan magnetic stirer selama 15 jam pada suhu ruang.
Selanjutnya larutan disaring menggunakan kertas saring steril pada vacuum pump.
Filtrat dipekatkan dengan menggunakan evaporator vacuum pada suhu 40oC
dengan kecepatan 5000 rpm. Hasil pemekatan diencerkan dengan akuades steril
hingga total padatan terlarut 5%.
Perhitungan Total Padatan Terlarut
Total padatan terlarut (TPT) diukur berdasarkan Apriyanto et al. (1989)
yang bertujuan untuk mengetahui kepekatan padatan terlarut prebiotik yang
diperoleh pada uji in vivo. Cawan porselin dikeringkan dalam oven selama 1 jam,
lalu dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang (a gram).
Sebanyak 1 ml ekstrak oligosakarida dimasukkan ke dalam cawan tersebut lalu
ditimbang (b gram). Kemudian cawan dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam
dengan suhu 100oC. Cawan kemudian dimasukkan kedalam desikator selama 30
menit lalu ditimbang berat cawan akhir (c gram). Total padatan terlarut dihitung
berdasarkan perbandingan berat ekstraksi sebelum dan setelah dikeringkan.
TPT =

c−a
x 100%
b−a

Keterangan :
a = berat cawan sebelum diisi ekstrak (g)
b = berat cawan setelah diisi ekstrak (g)
c = berat cawan setelah diisi ekatrak dan dioven 24 jam (g)
Persiapan Wadah dan Ikan Uji
Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium yang
berukuran 80 x 60 x 40 cm3 sebanyak 15 buah. Pada masing-masing akuarium
diberi aerasi serta dipasang heater untuk menjaga kondisi suhu tetap stabil.
Sebelum digunakan akuarium dibersihkan dengan menggunakan klorin 30 ppm
sebagai disinfektan. Selanjutnya akuarium dicuci bersih dan dikeringkan selama

3
satu hari. Akuarium kemudian diisi dengan air sebanyak 96 liter. Ikan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ikan mas yang diperoleh dari petani di
Cibanteng dengan bobot rata-rata 4,94±0,32 g/ekor dan dipelihara dengan
kepadatan 15 ekor/akuarium. Ikan dipelihara dalam periode 30 hari dengan diberi
pakan perlakuan. Frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari pada pukul 08.00
WIB, 12.00 WIB dan 16.00 WIB. Jumlah pakan yang diberikan 10% dari bobot
biomassa ikan. Kualitas air dijaga dengan dilakukan penyiponan setiap hari dan
pergantian air setiap dua hari sekali sebanyak 50% dari total volume akuarium.
Sampling biomassa dilakukan setiap 10 hari sekali. Uji tantang dilakukan selama
14 hari.
Pembuatan Pakan Uji
Pakan yang digunakan adalah pakan komersial. Pakan perlakuan dibuat
setiap hari di pagi hari. Pakan dibuat dengan cara pakan komersial dicampurkan
dengan prebiotik sesuai dosis 0% (0 ml/100g pakan), 0,5% (0,5 ml/100g pakan),
1% (1 ml/100g pakan) dan 2% (2 ml/100g pakan). Pakan ditambahkan putih telur
sebagai binder untuk pencampuran. Pakan disimpan di lemari pendingin dan
dikeluarkan pada saat akan digunakan.

Rancangan Percobaan
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap I yaitu pemberian prebiotik
pada ikan mas melalui pakan selama 30 hari. Pakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pakan komersial dengan kandungan protein 30%-33%.
Setelah perlakuan prebiotik dilanjutkan tahap II yaitu uji tantang dengan A.
hydrophila sebanyak 0,1 ml/ekor pada konsentrasi 107CFU/ml (Lampiran 1)
secara intramuskuler. Uji tantang dilakukan selama 14 hari setelah masa
pemeliharaan. Selama penelitian dilakukan pengambilan sampel darah dari
masing-masing perlakuan sebanyak 2 kali yaitu pada akhir pemeliharaan (H30)
dan pasca-uji tantang (H14 uji tantang). Penelitian ini terdiri atas 5 perlakuan
dengan 3 ulangan (Tabel 1).
Tabel 1 Rancangan percobaan pemberian prebiotik melalui pakan pada ikan mas
Perlakuan
KK+
A
B
C

Keterangan
Pakan tanpa prebiotik dan injeksi dengan PBS (Phosphate Buffer Saline)
Pakan tanpa prebiotik dan injeksi dengan A. hydrophila
Pakan ditambah prebiotik 0,5% dan injeksi dengan A. hydrophila
Pakan ditambah prebiotik 1% dan injeksi dengan A. hydrophila
Pakan ditambah prebiotik 2% dan injeksi dengan A. hydrophila

Parameter Uji
Kelangsungan Hidup (KH)
Kematian ikan diamati setiap hari dari awal pemeliharaan hingga pasca-uji
tantang. Kelangsungan hidup ikan dihitung pada akhir perlakuan prebiotik dan
pasca-uji tantang dengan menggunakan rumus berdasarkan Effendie (1997):

4
KH =

Nt
x 100%
No

Keterangan :
KH
= Kelangsungan hidup (%)
Nt
= Jumlah ikan pada akhir perlakuan
No
= Jumlah ikan pada awal perlakuan
Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian menunjukkan persentase pertumbuhan bobot
harian ikan selama masa pemeliharaan (30 hari). Laju pertumbuhan harian dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Huissman (1987):
�� =

− 1

100%

Keterangan :
LPH = Laju pertumbuhan harian (%)
Wo
= Bobot rata-rata ikan pada awal pemeliharaan (g/ekor)
Wt
= Bobot rata-rata ikan pada akhir pemeliharaan (g/ekor)
t
= Lama pemeliharaan (hari)
Rasio Konversi Pakan
Konversi pakan didefinisikan sebagai satuan yang menyatakan banyaknya
pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg ikan. Pengukuran nilai konversi
pakan dapat menggunakan rumus Goddard (1996) :
RKP =

∑F
Bt + Bm − Bo

Keterangan :
Bt
= Biomassa ikan pada akhir pemeliharaan (g)
Bo
= Biomassa ikan pada awal pemeliharaan (g)
Bm
= Biomassa ikan yang mati selama pemeliharaan (g)
∑F
= Jumlah pakan yang diberikan (g)
Sel Darah Merah (SDM)
Total sel darah merah dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley (1973).
Darah diambil hingga skala 0,5 kemudian ditambahkan dengan larutan Hayem’s
sampai skala 101, lalu dihomogenkan selama 3-5 menit dan dibuang 2 tetes
pertama. Setelah itu sel darah merah diamati dan dihitung dengan menggunakan
mikroskop pada perbesaran 40 kali dan hasil perhitungan dimasukkan berdasarkan
rumus:
∑SDM =

1
jumlah darah
x 25x
x faktor pengencer
volume kotak
jumlah sample kotak

Leukosit (SDP)
Total leukosit dihitung berdasarkan Blaxhall dan Daisley (1973). Darah
diambil hingga skala 0,5 ditambahkan dengan larutan Turk’s hingga skala 11, lalu
dihomogenkan selama 3-5 menit dan dibuang 2 tetes pertama. Setelah itu leukosit

5
diamati dan dihitung dengan menggunakan mikroskop pada perbesaran 40 kali
dan hasil perhitungan dimasukkan berdasarkan rumus:
∑SDP =

jumlah darah
1
x 25x
x faktor pengencer
jumlah sample kotak
volume kotak

Total Viable Bacterial Count (TBC)
Perhitungan jumlah bakteri di usus dilakukan pada awal dan akhir
pemeliharaan. Persiapan uji dilakukan dengan cara usus digerus hingga halus lalu
diambil 0,1 g. Usus kemudian dicampur dengan PBS 0,9 ml lalu dihomogenkan
dan dilakukan pengenceran. Hasil pengenceran kemudian disebar di cawan petri
yang berisi TSA (tripthic soy agar). Populasi bakteri yang tumbuh ditentukan
dalam colony forming unit (CFU) dan dihitung dengan rumus:


=

Keterangan :
K
= Jumlah koloni
A
= Pengenceran yang dihitung
B
= Volume inokulasi (ml)
Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur dalam penelitian ini meliputi suhu, pH,
DO dan amonia. Berikut adalah satuan dan alat pengukuran dari parameter
kualitas air yang diukur (Tabel 2).
Tabel 2 Satuan dan alat ukur parameter kualitas air
Parameter
Suhu
pH
DO
Amonia

Satuan
o
C
mg/L
mg/L

Alat Ukur
Termometer
pH meter
DO meter
Spektrofotometer

Analisis Data
Rancangan percobaan berupa rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan
dan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan SPSS 20.0 dan diuji lanjut dengan
uji Duncan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tingkat Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup ikan mas selama pemeliharaan berkisar 93%-100%
dan tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P>0,05) pada setiap perlakuan.
Namun pasca-uji tantang dengan A. hydrophila, tingkat kelangsungan hidup pada

6

Kelangsungan
Hidup (%)

semua perlakuan prebiotik memberikan hasil yang berbeda nyata (P