PENGANTAR ILMU HUKUM 004

(1)

PENGANTAR ILMU HUKUM Sumber-sumber hukum

Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan-aturan yang jika di langgar mengakitbatkan sanksi tegas dan nyata.

Hakekatnya: tempat menemukan dan menggali hukum arti sumber hukum:

1. Sebagai asas hukum, sesuatu yang merupakan permulaan hukum.

2. Menunjukkan hukum terdahulu menjadi/memberi bahan hukum yang kemudian.

3. Sumber berlakunya yang memberikekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum. 4. Sumber dari mana kita dapat mengenal hukum.

5. Sumber terjadinya hukum. Sumber yang menimbulkan hukum. Sumber hukum ada 2 yaitu:

1. Suber hukum materiil: tempat dari mana materi hukum di ambil, jadi merupakan faktor pembantu permbertukan hukum, dapat di tinjau dari berbagai sudut.

2. Sumber hukum formil ada 5 yaitu: 1) UU (statute)

2) Kebiasaan (custom)

3) Keputusan hakim (jurisprudentie) 4) Trakta

5) Pendapat sarjana hukum (doktrin)

UU adalah perturan negara yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang diadakan dan di pelihara oleh negara.

Tingkatan pertuaran: UU45-UU-PERPU-KEPRES-PERDA-PERDES 1. UU ADA 2 YAITU:

1. UU (formil) keputusan pemerintah yang merupakan UU karena cara pembuatannya. UU dibuat oleh president dan DPR.

2. UU (Materil) adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk.

Berlakunya UU: menurut tanggal yang ditentukan sendiri oleh UU itu sendiri: a) Pada saat di undangkan

b) Pada tanggal tertentu c) Ditentukan berlaku surut

d) Ditentukan kemudian/dengan peraturan lain Berakhirnya UU.

a) Ditentukan oleh UU itu sendiri b) Di cabut secara tegas

c) UU lama bertentangan dengan UU baru

d) Timbulnya hukum kebiasaan yang bertentangan dengan UU/UU sudah tidak di taati lagi Sebuah peraturan hukum biar berlaku terus harus (extraordineri)

Di indonesia hanya ada 2 yaitu: 1. Pembrantasan teroris. 2. Pelanggaran ham. Asas-asas berlakunya UU

a) LEX SUPERIOR DEROGAT LEGI INFERIORI: UU yang kedudukannya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan UU yang kedudukannya lebih tinggi dalam mengatur hal yang sama.

b) LEX SPECIALE DEROGAT LEGI GERERALI: UU bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifata umum, apabila UU tersebut sama kedudukannya.


(2)

c) LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI: UU yang berlaku belakangan membatalakan UU terdahulu sejauh UU itu mengatur hal yang sama

d) NULLUM DELICTIM NOELLA POENA SINC PRAEVIA LEGI POENATE: tidak ada pembuatan dapat di hukum kecuali sudah ada peraturan sebelum perbuatan dilakukan. Jadi UU yang telah diundangkan di anggap telah di ketahui setiap orang sehingga pelanggar UU mengetahui UU yang bersangkutan.

2. KEBIASAAN

Kebiasaan merupakan sumber hukum tertua. Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dan berulang. Sehingga merupakan pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, dan normal/perilaku yang di ulang yang mnimbulkan kesadaran bahwa perbuatan itu baik.

Kebiasaan/adat/custom akan menimbulkan hukum jika UU menunjukkan pada kebiasaan untuk di berlakukan. Pasal 15 AB: kebiasaan tidak menimbulkan hukum, kecuali jika UU menunjuk pada kebiasaan untuk di berlakukan kebiasaan dapat menjadi sumber hukum,

Syarat-syaratnya yaitu:

1) Perbuatan itu harus sudah berlangsung lama.

2) Menimbulkan keyakinan umum bahwa perbuatan itu merupakan kwajiban hukum. “Demikian Selanjutnya”

3) Ada akibat hukum jika kebiasaan hukum dilanggar.

Pasal 1339 “BW” persutujuan tidak hanya mengikat untuk apa yang telah di tetapkan dengan tegas oleh persetujuan, tetapi juga untuk segala sesuatu menurut sifat persetujuan itu di wajibkan oleh kebiasaan.

Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan, dengan dalih bahwa hukum tidak/ kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.

3. YURRISPRUDENTIE (presedent)

Yurrisprudentie adalah putusan hakim (pengadilan) yang mengikuti/mendasarkan putusan hakim terdahulu dalam perkara yang sama. Ada 3 penyebab (alasan) seorang hakim mengikuti 2 putusan hakim yang lain (menurut utrecht, yaitu:)

a) Psikologis: seorang hakim mengikuti putusan hakim lainnya kedudukannya lebih tinggi, karena hakim adalah pengwas hakim di bawahnya. Putusan hakim yang lebih tinggi membpunyai “GEZAG” karena di anggap lebih brpengalaman.

b) Praktisi: mengikuti 2 putusan hakim lain yang kedudukannya lebih tinggi yang sudah ada. Karena jika putusannya beda dengan hakim yang lebih tinggi maka pihak yang di kalahkan akan melakukan banding/kasasi kepada hakim yang pernah memberi putusan dalam perkara yang sama agar perkara di beri putusan sama dengan putusan sebelumnya.

c) Sudah adil, tepat dan patut: sehingga tidak ada alasan untuk keberatan mengikuti putusan hakim yang terdahulu.

4. TRAKTAT

Traktat adalah perjanjian yang diadakan oleh 2 negara/lebih. a) Negara: bilateral.

b) Lebih dari 2 negara: multilateral.

c) Perjanjian terbuka/kolektif: perjanjian multilateral yang memberi kesempatan negara lain yang tidak ikut mengadakan perjanjian untuk menjadi pihak.

Perjanjian antar negara di bedakan mendadi treaty dan agreement treaty adalah perjanjian yang kurang penting.

Treaty harus di sampaikan kepada parlement untuk mendapat persetujuan sebelum diratifikasi president/kepala negara.


(3)

MATERI-MATERI TREATY:

a) Masalah-masalah politik/yang lain yang dapat mempengaruhi haluan politik negeri. b) Ikatan-ikatan sedemikian rupa yang mempengaruhi haluan politik negara.

c) Masalah-masalah yang menurut UUD/peraturan perundang-undangn harus diatur dengan UU.

AGREMENT merupakan perjanjian dengan menteri-menteri lain yang hanya disampingkan kepada parlement/DPR untuk di ketahui setelah di shkan kepala negara.

Fase/tahap traktat.

a) Sluiting: penetapan isi perjanjian oleh delegasi pihak-pihak yang bersangkutan, melahirkan/menghasilkan konsep trakta/sluiting soor konde.

b) Persutujuan masing-masing parlement yang bersangkutan.

c) Ratifikasi (pengesahan) oleh masing-masing kepala negara. Maka berlaku untuk semua wilayah negara.

Di afkondiging (pengumuman) saling menyampaikan piagam perjanjian. Traktat berlaku setelah ratifikasi.

5. DOKTRIN

Doktrin menjadi sumber hukum karena UU perjanjian internasional dan yurisprudensi tidak memberi jawaban hukum sehingga di carilah pendapat ahli hukum.

Berlaku: communis opinio doctorum: pendapat umum tidak boleh menyimpang dari pendapat para ahli.

a) Commentaries on the laws at england oleh sir william black stone.

b) Ajaran imam syafi’i, banyak di gunakan oleh PA (pengadilan agama) dalam putusan c) Trias politika

 Lock: LEF (LEGISLATIF, EXSEKUTIF, FEDERATIF)

 QUIEU: LEY (LEGISLATIF, EXDEKUTIF, YUDIKATIF)

 KANT: TRIAS POLITIKA.

PENDEKATAN HUKUM

A. MENURUT ISINYA:

1. HUKUM PUBLIK: hukum yang mengatur hubungan hukum yang

menyangkut kepentingan umum.

2. HUKUM PRIVAT: hukum yang mengatur hubungan-hubungan hukum yang

menyangkut kepentingan pribadi.

B. Menurut bentuknya:

1. Hukum tertulis: hukum sebagaimana tercantum dalam peraturan perundangan-undangan. 2. Hukum tidak tertulis: hukum yang terdapat dalam masnyarakat di taati dalam pergaulan.

C. Menurut tempat berlakunya:

1. Hukum Nasional: hukum yang berlaku dalam satu wilayah Negara. 2. Hukum internasional: hukum yang berlaku di berbagai Wilayah Negara.

D. 1. IUS CONSTITUTUM: hukum yang berlaku pada suatu Negara pada saat ini. 2. IUS CONSTITUENDUM: hukum yang di harapkan/di cita-citakan berlaku pada waktu yang


(4)

E. Menurut sifat/kekuatan mengikatnya:

1. Hukum Fakultatif: peraturan hukum yang boleh di ke sampingkan oleh

orang/pihak yang berkepentingan

2. Hukum Imperatif: peraturan hukum yang tidak boleh di kesampingkan

oleh orang/pihak yang erkepentingan. IMPERAIF: 1320 BW:

F. Menurut dasar pemeliharaannya/cara mempertahankannya:

1. Hukum Materil: hukum yang mengatur isi hubungan-hubungan hukum

dalam masyarakat.

2. Hukum Formil: hukum yang mengatur cara

mempertahankan/menegakkan hukum materil. (HUKUM ACARA PERDATA)

(HUKUM ACARA MILITER) (HUKUM ACARA MK) (HUKUM ACARA PIDANA) G. Menurut penerapannya:

1. Hukum In Abstracto[1]: semua peraturan hukum yang berlaku pada suatu

negara yang belum di terapkan terhadap sesuatu kasus oleh pengadilan 2. Hukum In Conerito[2]: peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara

yang telah di terapkan oleh pengadilan terhadap suatu khasus yang terjadi dalam masyarakat

[1] Berlaku umum [2] khusus


(5)

Pengertian dan Fungsi Surat Kuasa

Apa pengertian dari surat kuasa? Dan, apa fungsinya? Secara umum, surat kuasa adalah surat yang digunakan untuk memberikan wewenang atau kuasa kepada orang lain agar orang tersebut dapat mewakili si pemberi kuasa untuk dapat melaksanakan suatu keperluan tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam surat kuasa yang diterimanya. Surat ini hadir untuk memudahkan seseorang yang punya keperluan penting, tetapi dia tidak mampu untuk melaksanakannya. Bisa saja karena disibukkah oleh urusan yang begitu padat, sehingga dia kesulitan untuk mengerjakannya sendiri. Olehnya itu, mereka dapat memberikan kewenangan kepada orang lain untuk melaksanakan urusan tersebut. Dengan catatan, ada bukti tertulis yang harus dipegang oleh si penerima kewenangan sebagai penanda bahwa dia berhak melakukannya.

Membaca paparan di atas, terlihat jelas bahwa fungsi dari surat kuasa itu adalah sebagai bukti bahwa orang yang tertulis namanya dalam surat kuasa itu berhak dan berkewenangan untuk melaksanakan suatu keperluan seperti yang disebutkan dalam surat itu.

Surat kuasa ini diakui legalitasnya dan mendapat landasan hukumnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata di Indonesia, yakni pasal 1792-1819. Jadi, aktivitas pemberian dan penerimaan surat kuasa ini sah secara hukum ketika digunakan untuk mengurusi berbagai keperluan. Meskipun memang, tetap ada pengecualian bahwa tidak semua urusan dapat dikuasakan, seperti; membuat surat wasiat, melaksanakan perkawinan, dan urusan pengangkatan anak.

5 Contoh Surat Kuasa

Seperti yang kami kemukakan di awal, dalam contoh ini kami akan menghadirkan 5 contoh surat kuasa yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh tersebut terdiri surat kuasa khusus, pengambilan bpkb, uang, ijazah, dan tanah. Berikut ini adalah masing-masing contoh surat kuasanya:

Contoh Surat Kuasa Khusus

Surat kuasa khusus adalah pemberian kuasa yang dilakukan hanyak untuk satu kepentingan tertentu atau lebih. Dalam surat kuasa khusus, dijelaskan tindakan-tindakan apa saja yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa. Karena ada tindakan-tindakan yang rinci di dalamnya, surat kuasa tersebut menjadi surat kuasa khusus. Perhatikan contoh surat kuasa khusus berikut ini:

Contoh Surat Kuasa Khusus Tentang Hukum

SURAT KUASA

Yang bertandatangan di bawah ini:


(6)

Pekerjaan: Wiraswasta

Alamat: Jalan X, Kabupaten X, Sulawesi Selatan

Memberikan kuasa serta menunjuk Domisili Hukum kepada: Advokat KSATRIAWAN ZAENUDDIN, Sarjana Hukum, SK. Ment. Keh. RI NO. A. 1923-Kp. 04-13 tahun 1992: berkantor di Jalan Bungung Barania No 34, Telp. 123456, Sulawesi Selatan;(baik bersama-sama maupun masing-masing sendiri).

KHUSUS

Untuk mewakili pemberi kuasa sebagai Penggugat dalam hal: Mengajukan gugatan terhadap: Ny. Fulana, umur 35 tahun, beralamat di Jl. Pemuda No 12, Sulawesi Selatan; karena menempati tanah milik pemberi kuasa melewati batas perjanjian/Wanprestasi, di Pengadilan Negeri Sulawesi Selatan. Kuasa diberi hak untuk, membuat dan mengajukan gugatan, membuat dan menandatangani surat-surat, menghadap sidang pengadilan, mengajukan jawaban dan menolak jawaban lawan, mengajukan bukti serta menolak bukti lawan, mengajukan permohonan dan keberatan, melakukan pembayaran dan menerima pembayaran, mengadakan perdamaian dan

menandatangani akta perdamaian.

Singkat kata, kuasa diberi hak untuk menggunakan segala upaya hukum yang diperkenankan oleh Hukum Acara Perdata (HIR/R.Bg), menggunakan hak Retensi, hak Subsitusi.

Sulawesi Selatan, 31 Januari 2014 Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa

KSATRIAWAN ZAENUDDIN, SH SI FULAN

Contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB

Surat Kuasa Pengambilan BPKB Mobil

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Afdan

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Pekerjaan: PNS

Memberikan kuasa kepada Nama : Ksatriawan Zaenuddin

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Pekerjaan: Mahasiswa

Untuk pengambilan BPKB Mobil dengan nomor polisi DD 1234 XY tahun 2015. Demikianlah Surat Kuasa ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.


(7)

Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Nur Afdan Ksatriawan Zaenuddin

Surat Kuasa Pengambilan BPKB Motor

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Fajar Ashar Pekerjaan : Kontraktor

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34, Bantaeng Dengan ini memberi kuasa penuh kepada: Nama : Juliar Nur

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng

Untuk mengambil BPKB Motor dengan rincian sebagai berikut: Merek Motor: Scoopy Matic

CC Motor: 108cc Tahun: 2015

Warna: Merah Putih Atas Nama: Fajar Ashar No. Polisi: DD. 1234 BX No. Rangka: 09876543210 No. Mesin: 1234567890

Demikianlah surat kuasa ini saya buat. Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Fajar Ashar Juliar Nur

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Nur Afdan, S.Si, M.Pd Umur: 28 Tahun

Pekerjaan: Presiden Direktur PT ZAKA GROUP, Jl. B. Barania No. 34 Bantaeng Dengan ini memberi kuasa kepada:


(8)

Umur: 30 Tahun

Pekerjaan: Bendahara Keuangan PT ZAKA GROUP, Jl. B. Barania No. 34 Bantaeng

Untuk mengambil uang sejumlah Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dengan cek No. 123456A di BNI Cabang Bantaeng.

Surat Kuasa ini saya buat dengan sebenarnya agar petugas yang bersangkutan memakluminya.

Bantaeng, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Nur Afdan, S.Si Syahrir

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Ijazah

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama:Ksatriawan Zaenuddin

Tempat/Tgl. Lahir: Bantaeng, 21 April 1996 Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng

Memberikan kuasa pengambilan ijazah di SMAN 2 Bantaeng dikarenakan saya sedang ada keperluan lain. Oleh karena itu, saya akan memberikan kuasa kepada:

Nama: Nur Hikmah

Tempat/Tgl. Lahir: Bantaeng, September 2000 Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng

Demikian Surat Kuasa ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Ksatriawan Zaenuddin Nur Hikmah

Contoh Surat Kuasa Tanah

SURAT KUASA TANAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama: Fajar Ashar Pekerjaan: Wiraswasta

Bertempat tinggal di: Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada:


(9)

Nama: Ksatriawan Zaenuddin Jenis Kelamin: Laki-laki

Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng Keterangan: Untuk menjaga sebidang tanah Alamat: Bissampole

Luas tanah: 1000 meter persegi KHUSUS

Untuk dan atas nama pemberi kuasa mewakili sebagai penjaga untuk menjaga sebidang tanah tersebut, selain itu ia juga bertanggung jawab demi keamanan serta kebersihan dari tanah tersebut.

Kekuasaan ini diberikan dengan upah (honorarium) dan hak retensi serta dengan hak untuk melimpahkan (subtitusi) baik bagian maupun seluruhnya yang dikuasakan ini pada lain orang.

Bantaeng, 21 April 2015 Pemberi Kuasa

Materi Rp. 6000 Fajar Ashar


(1)

E. Menurut sifat/kekuatan mengikatnya:

1. Hukum Fakultatif: peraturan hukum yang boleh di ke sampingkan oleh orang/pihak yang berkepentingan

2. Hukum Imperatif: peraturan hukum yang tidak boleh di kesampingkan oleh orang/pihak yang erkepentingan.

IMPERAIF: 1320 BW:

F. Menurut dasar pemeliharaannya/cara mempertahankannya:

1. Hukum Materil: hukum yang mengatur isi hubungan-hubungan hukum dalam masyarakat.

2. Hukum Formil: hukum yang mengatur cara mempertahankan/menegakkan hukum materil. (HUKUM ACARA PERDATA)

(HUKUM ACARA MILITER) (HUKUM ACARA MK) (HUKUM ACARA PIDANA) G. Menurut penerapannya:

1. Hukum In Abstracto[1]: semua peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara yang belum di terapkan terhadap sesuatu kasus oleh pengadilan 2. Hukum In Conerito[2]: peraturan hukum yang berlaku pada suatu negara

yang telah di terapkan oleh pengadilan terhadap suatu khasus yang terjadi dalam masyarakat

[1] Berlaku umum


(2)

Pengertian dan Fungsi Surat Kuasa

Apa pengertian dari surat kuasa? Dan, apa fungsinya? Secara umum, surat kuasa adalah surat yang digunakan untuk memberikan wewenang atau kuasa kepada orang lain agar orang tersebut dapat mewakili si pemberi kuasa untuk dapat melaksanakan suatu keperluan tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam surat kuasa yang diterimanya. Surat ini hadir untuk memudahkan seseorang yang punya keperluan penting, tetapi dia tidak mampu untuk melaksanakannya. Bisa saja karena disibukkah oleh urusan yang begitu padat, sehingga dia kesulitan untuk mengerjakannya sendiri. Olehnya itu, mereka dapat memberikan kewenangan kepada orang lain untuk melaksanakan urusan tersebut. Dengan catatan, ada bukti tertulis yang harus dipegang oleh si penerima kewenangan sebagai penanda bahwa dia berhak melakukannya.

Membaca paparan di atas, terlihat jelas bahwa fungsi dari surat kuasa itu adalah sebagai bukti bahwa orang yang tertulis namanya dalam surat kuasa itu berhak dan berkewenangan untuk melaksanakan suatu keperluan seperti yang disebutkan dalam surat itu.

Surat kuasa ini diakui legalitasnya dan mendapat landasan hukumnya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata di Indonesia, yakni pasal 1792-1819. Jadi, aktivitas pemberian dan penerimaan surat kuasa ini sah secara hukum ketika digunakan untuk mengurusi berbagai keperluan. Meskipun memang, tetap ada pengecualian bahwa tidak semua urusan dapat dikuasakan, seperti; membuat surat wasiat, melaksanakan perkawinan, dan urusan pengangkatan anak.

5 Contoh Surat Kuasa

Seperti yang kami kemukakan di awal, dalam contoh ini kami akan menghadirkan 5 contoh surat kuasa yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh tersebut terdiri surat kuasa khusus, pengambilan bpkb, uang, ijazah, dan tanah. Berikut ini adalah masing-masing contoh surat kuasanya:

Contoh Surat Kuasa Khusus

Surat kuasa khusus adalah pemberian kuasa yang dilakukan hanyak untuk satu kepentingan tertentu atau lebih. Dalam surat kuasa khusus, dijelaskan tindakan-tindakan apa saja yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa. Karena ada tindakan-tindakan yang rinci di dalamnya, surat kuasa tersebut menjadi surat kuasa khusus. Perhatikan contoh surat kuasa khusus berikut ini:

Contoh Surat Kuasa Khusus Tentang Hukum

SURAT KUASA

Yang bertandatangan di bawah ini:


(3)

Pekerjaan: Wiraswasta Alamat: Jalan X, Kabupaten X, Sulawesi Selatan Memberikan kuasa serta menunjuk Domisili Hukum kepada: Advokat KSATRIAWAN ZAENUDDIN, Sarjana Hukum, SK. Ment. Keh. RI NO. A. 1923-Kp. 04-13 tahun 1992: berkantor di Jalan Bungung Barania No 34, Telp. 123456, Sulawesi Selatan;(baik bersama-sama maupun masing-masing sendiri).

KHUSUS

Untuk mewakili pemberi kuasa sebagai Penggugat dalam hal: Mengajukan gugatan terhadap: Ny. Fulana, umur 35 tahun, beralamat di Jl. Pemuda No 12, Sulawesi Selatan; karena menempati tanah milik pemberi kuasa melewati batas perjanjian/Wanprestasi, di Pengadilan Negeri Sulawesi Selatan. Kuasa diberi hak untuk, membuat dan mengajukan gugatan, membuat dan menandatangani surat-surat, menghadap sidang pengadilan, mengajukan jawaban dan menolak jawaban lawan, mengajukan bukti serta menolak bukti lawan, mengajukan permohonan dan keberatan, melakukan pembayaran dan menerima pembayaran, mengadakan perdamaian dan

menandatangani akta perdamaian.

Singkat kata, kuasa diberi hak untuk menggunakan segala upaya hukum yang diperkenankan oleh Hukum Acara Perdata (HIR/R.Bg), menggunakan hak Retensi, hak Subsitusi.

Sulawesi Selatan, 31 Januari 2014 Yang diberi kuasa Yang memberi kuasa

KSATRIAWAN ZAENUDDIN, SH SI FULAN

Contoh Surat Kuasa Pengambilan BPKB

Surat Kuasa Pengambilan BPKB Mobil

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nur Afdan

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Pekerjaan: PNS

Memberikan kuasa kepada Nama : Ksatriawan Zaenuddin

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Pekerjaan: Mahasiswa

Untuk pengambilan BPKB Mobil dengan nomor polisi DD 1234 XY tahun 2015. Demikianlah Surat Kuasa ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.


(4)

Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Nur Afdan Ksatriawan Zaenuddin

Surat Kuasa Pengambilan BPKB Motor

Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Fajar Ashar

Pekerjaan : Kontraktor

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34, Bantaeng Dengan ini memberi kuasa penuh kepada: Nama : Juliar Nur

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng

Untuk mengambil BPKB Motor dengan rincian sebagai berikut: Merek Motor: Scoopy Matic

CC Motor: 108cc Tahun: 2015

Warna: Merah Putih Atas Nama: Fajar Ashar No. Polisi: DD. 1234 BX No. Rangka: 09876543210 No. Mesin: 1234567890

Demikianlah surat kuasa ini saya buat. Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya. Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Fajar Ashar Juliar Nur

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama: Nur Afdan, S.Si, M.Pd Umur: 28 Tahun

Pekerjaan: Presiden Direktur PT ZAKA GROUP, Jl. B. Barania No. 34 Bantaeng Dengan ini memberi kuasa kepada:


(5)

Umur: 30 Tahun

Pekerjaan: Bendahara Keuangan PT ZAKA GROUP, Jl. B. Barania No. 34 Bantaeng

Untuk mengambil uang sejumlah Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) dengan cek No. 123456A di BNI Cabang Bantaeng.

Surat Kuasa ini saya buat dengan sebenarnya agar petugas yang bersangkutan memakluminya.

Bantaeng, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Nur Afdan, S.Si Syahrir

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Ijazah

SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama:Ksatriawan Zaenuddin

Tempat/Tgl. Lahir: Bantaeng, 21 April 1996 Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng

Memberikan kuasa pengambilan ijazah di SMAN 2 Bantaeng dikarenakan saya sedang ada keperluan lain. Oleh karena itu, saya akan memberikan kuasa kepada:

Nama: Nur Hikmah

Tempat/Tgl. Lahir: Bantaeng, September 2000 Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng

Demikian Surat Kuasa ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tanggal, 11 Oktober 2015 Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Materai Rp. 6000

Ksatriawan Zaenuddin Nur Hikmah

Contoh Surat Kuasa Tanah

SURAT KUASA TANAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama: Fajar Ashar

Pekerjaan: Wiraswasta

Bertempat tinggal di: Jl. Bungung Barania No. 34 Bantaeng Dengan ini menerangkan memberi kuasa kepada:


(6)

Nama: Ksatriawan Zaenuddin Jenis Kelamin: Laki-laki

Alamat: Jl. Bungun Barania No. 34 Bantaeng Keterangan: Untuk menjaga sebidang tanah Alamat: Bissampole

Luas tanah: 1000 meter persegi KHUSUS

Untuk dan atas nama pemberi kuasa mewakili sebagai penjaga untuk menjaga sebidang tanah tersebut, selain itu ia juga bertanggung jawab demi keamanan serta kebersihan dari tanah tersebut.

Kekuasaan ini diberikan dengan upah (honorarium) dan hak retensi serta dengan hak untuk melimpahkan (subtitusi) baik bagian maupun seluruhnya yang dikuasakan ini pada lain orang.

Bantaeng, 21 April 2015 Pemberi Kuasa

Materi Rp. 6000 Fajar Ashar