UU ADA 2 YAITU: KEBIASAAN

PENGANTAR ILMU HUKUM Sumber-sumber hukum Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yaitu aturan-aturan yang jika di langgar mengakitbatkan sanksi tegas dan nyata. Hakekatnya: tempat menemukan dan menggali hukum arti sumber hukum: 1. Sebagai asas hukum, sesuatu yang merupakan permulaan hukum. 2. Menunjukkan hukum terdahulu menjadimemberi bahan hukum yang kemudian. 3. Sumber berlakunya yang memberikekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum. 4. Sumber dari mana kita dapat mengenal hukum. 5. Sumber terjadinya hukum. Sumber yang menimbulkan hukum. Sumber hukum ada 2 yaitu: 1. Suber hukum materiil: tempat dari mana materi hukum di ambil, jadi merupakan faktor pembantu permbertukan hukum, dapat di tinjau dari berbagai sudut. 2. Sumber hukum formil ada 5 yaitu: 1 UU statute 2 Kebiasaan custom 3 Keputusan hakim jurisprudentie 4 Trakta 5 Pendapat sarjana hukum doktrin UU adalah perturan negara yang mempunyai kekuatan hukum mengikat yang diadakan dan di pelihara oleh negara. Tingkatan pertuaran: UU45-UU-PERPU-KEPRES-PERDA-PERDES

1. UU ADA 2 YAITU:

1. UU formil keputusan pemerintah yang merupakan UU karena cara pembuatannya. UU dibuat oleh president dan DPR. 2. UU Materil adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk. Berlakunya UU: menurut tanggal yang ditentukan sendiri oleh UU itu sendiri: a Pada saat di undangkan b Pada tanggal tertentu c Ditentukan berlaku surut d Ditentukan kemudiandengan peraturan lain Berakhirnya UU. a Ditentukan oleh UU itu sendiri b Di cabut secara tegas c UU lama bertentangan dengan UU baru d Timbulnya hukum kebiasaan yang bertentangan dengan UUUU sudah tidak di taati lagi Sebuah peraturan hukum biar berlaku terus harus extraordineri Di indonesia hanya ada 2 yaitu: 1. Pembrantasan teroris. 2. Pelanggaran ham. Asas-asas berlakunya UU a LEX SUPERIOR DEROGAT LEGI INFERIORI: UU yang kedudukannya lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan UU yang kedudukannya lebih tinggi dalam mengatur hal yang sama. b LEX SPECIALE DEROGAT LEGI GERERALI: UU bersifat khusus mengesampingkan UU yang bersifata umum, apabila UU tersebut sama kedudukannya. c LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI: UU yang berlaku belakangan membatalakan UU terdahulu sejauh UU itu mengatur hal yang sama d NULLUM DELICTIM NOELLA POENA SINC PRAEVIA LEGI POENATE: tidak ada pembuatan dapat di hukum kecuali sudah ada peraturan sebelum perbuatan dilakukan. Jadi UU yang telah diundangkan di anggap telah di ketahui setiap orang sehingga pelanggar UU mengetahui UU yang bersangkutan.

2. KEBIASAAN

Kebiasaan merupakan sumber hukum tertua. Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dan berulang. Sehingga merupakan pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, dan normalperilaku yang di ulang yang mnimbulkan kesadaran bahwa perbuatan itu baik. Kebiasaanadatcustom akan menimbulkan hukum jika UU menunjukkan pada kebiasaan untuk di berlakukan. Pasal 15 AB: kebiasaan tidak menimbulkan hukum, kecuali jika UU menunjuk pada kebiasaan untuk di berlakukan kebiasaan dapat menjadi sumber hukum, Syarat-syaratnya yaitu: 1 Perbuatan itu harus sudah berlangsung lama. 2 Menimbulkan keyakinan umum bahwa perbuatan itu merupakan kwajiban hukum. “Demikian Selanjutnya” 3 Ada akibat hukum jika kebiasaan hukum dilanggar. Pasal 1339 “BW” persutujuan tidak hanya mengikat untuk apa yang telah di tetapkan dengan tegas oleh persetujuan, tetapi juga untuk segala sesuatu menurut sifat persetujuan itu di wajibkan oleh kebiasaan. Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan, dengan dalih bahwa hukum tidak kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya.

3. YURRISPRUDENTIE presedent