Modul PIR Pengujian modul-modul

semakin besar juga daya yang diperlukan oleh mikrokontroler karena arus yang mengalir juga semakin besar.

4.1.3. Modul PIR

Passive Infra Red PARADOX PA-465 PARADOX P A-465 mamiliki 4 pin, dimana masing-masing pin nya berperan sebagai Vcc, Ground, NC Normally Close , dan C Common . Sensor ini dapat bekerja dengan tegangan masukan sebesar 9-16 Volt. Pada perancangan kali ini digunakan 10,28 Volt untuk mencatu daya pada sensor PIR ini. Pada kaki NC Normally Close diberikan tegangan sebesar 5,06 Volt dan kaki C Common diberikan kepada PORTD.5 mikrokontroler. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan pada kaki NC sebesar 5,06 Volt, dengan mengukur menggunakan multimeter. Ketika terdeteksi adanya gerakan manusia dalam daerah kerjanya, tegangan keluaran pada kaki C akan bernilai „0‟ ground, saat tidak ada gerakan tegangan keluaran pada kaki kaki NC bernilai +5,06 Volt. Sehingga sensor ini berfungsi sebagaimana mestinya, dapat memberikan tegangan keluaran ketika terdeteksi ada manusia. Pertama dilakukan pengujian sensor terhadap seekor anjing. Sensor PIR diberikan tegangan sebesar 9 Volt yang berasal dari batu baterai. Kemudian PIR diarahkan kepada seekor anjing. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan hasil bahwa sensor tidak dapat mendeteksi ada tidaknya anjing dan lampu indikator PIR tidak menyala. Selain itu, dilakukan dua kali pengujian kepekaan sensor ini terhadap keberadaan orang disekitarnya. Pengujian ini juga digunakan untuk mengetahui jangkauan sensor dalam mendeteksi orang dalam suatu ruangan. Pengujian pertama diukur pada ruangan dengan luas 3 meter x 3 meter dengan posisi alat berada pada ketinggian 2,8 meter dan berada pada titik 2 meter x 2 meter terukur dari tembok. Pengujian dilakukan dengan cara beraktivitas di ruang lingkup tersebut. Setiap kali terdeteksi ada pergerakan orang, sensor ini akan menyalakan LED berwarna merah yang berada di dalam modul tersebut. Pengujian pertama dilakukan dengan memberikan subjek manusia yang sedang berada di meja kerja dan mengetik di depan komputer Gambar 4.10 angka 1. Dalam selang waktu 5 menit, sensor PIR dapat mendeteksi keberadaan manusia setiap terjadi pergerakan. Pengujian kedua dilakukan dengan posisi manusia duduk di lantai sedang memotong kertas Gambar 4.10 angka 2. Pengujian ini juga dilakukan dalam selang waktu 5 menit, dan sensor ini dapat mendeteksi keberadaan manusia secara terus menerus. Pengujian ketiga dilakukan dengan kondisi sedang membaca buku di atas tempat tidur Gambar 4.10 angka 3 dengan posisi duduk bersila. Dalam selang waktu 5 menit, setiap terjadi pergerakan manusia sensor ini dapat mendeteksi adanya manusia. Gambar 4.10. Pengukuran pada ruangan 3 meter x 3 meter dengan ketinggian alat 2,8 meter pada posisi 2 meter x 2 meter dari tembok Pengujian kedua dilakukan di lapangan bulutangkis dengan membuat ruang batasan sebesar 4 meter x 4 meter. Alat diletakkan tepat di tengah wilayah pengujian, dengan ketinggian 2,8 meter terukur dari lantai. Pada pengujian ini dilakukan dengan memberi subjek manusia dengan posisi berdiri dan menari-nari di 8 titik pengujian. Dan dari kedelapan titik tersebut, dapat dideteksi oleh sensor PIR adanya manusia dalam ruang lingkup pengukuran. Gambar 4.11. Pengujian luas daerah yang terdeteksi sensor PIR dalam daerah 4 meter x 4 meter Dari pengujian sensor PIR dalam ruangan sebesar 3 meter x 3 meter maupun 4 meter x 4 meter pada ketinggian 2,8 meter, sensor PIR dapat mendeteksi keberadaan setiap terjadi pergerakan manusia dengan baik. Selain itu didapati juga hasil bahwa PIR membutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk proses persiapan. Setelah melebihi waktu tersebut sensor ini baru dapat bekerja secara maksimal untuk mendeteksi keberadaan manusia. Pada saat kondisi terdeteksi keberadaan manusia, sensor ini membutuhkan arus sebesar 30,4 mA. Sedangkan pada saat sensor ini tidak mendeteksi keberadaan manusia arus yang dibutuhkan sebesar 14,1 mA. Dengan tegangan masukan sebesar 10,28 V, didapatkan konsumsi daya yang diperlukan pada saat sensor mendeteksi keberadaan orang adalah sebesar 312,512 mW. Dan ketika tidak terdeteksi keberadaan orang sensor ini membutuhkan daya sebesar 144,948 mW.

4.1.4. Modul

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Prototipe Piloted Parking System dengan Menggunakan Mobil Remote Control (RC) yang Diaktifkan dengan Smartphone T1 612009026 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB II

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Bati Ekualiser Grafik dengan Remote Control Via Bluetooth T1 612009067 BAB IV

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengatur Intensitas Lampu Philips Master Led Secara Otomatis yang Dilengkapi dengan Remote Control T1 612006011 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat peraga Lampu Gravitasi (Gravity Light) T1 BAB IV

0 0 39

RANCANG BANGUN ONOFF LAMPU OTOMATIS DAN PENGATUR INTENSITAS CAHAYA LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER

0 0 11