Data pengurangan noise dengan penggeser fasa tetap pada rentang

7 Data yang diambil dari gambar tersebut adalah besarnya amplitudo yang berupa tegangan. Data tegangan yang ada kemudian dikonversi dalam bentuk desibel untuk mempermudah analisa data dengan menggunakan persamaan 1.Pengambilan data sinyal noise dengan treatment anti noise dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama yaitu pengambilan data sinyal noise dengan treatment anti noisedengan titik penggeser fasa tetap. Tahap yang kedua pengambilan data sinyal noise dengan treatment anti noise untuk memperoleh data penurunan noise paling maksimal.

4.2.1 Data pengurangan noise dengan penggeser fasa tetap pada rentang

frekuensi 100Hz-1000Hz Tabel 1. Pengurangan noise dengan teknik pengambilan data menggunakan aplikasi VIRTINS Multi-Instrument dengan penggeser fasa tetap pada rentang frekuensi 100Hz-1000Hz Keterangan: 1. Pada noise tanpa treatment anti noise dan noise dengan treatment anti noisesatuan yang digunakan desibel dB nilai perbandingan tegangan dengan tegangan referensi 1 Volt , dimana 2 V adalah nilai 2. Nilai pengurangan noise didapat dari tegangannoise dengan treatment anti noise dan 1 V adalah nilai tegangannoise tanpa treatment anti noise. Frekuensi Hz Noise tanpa treatment anti noise dB Noise dengan treatment Anti noise dB Pengurangan Noise dB 100 -12,432 -16,318 -3,885 125 -15,650 -20,265 -4,614 160 -15,810 -20,175 -4,366 200 -15,650 -17,202 -1,552 250 -16,595 -18,273 -1,678 315 -14,128 -17,589 -3,460 400 -17,240 -17,849 -0,609 500 -14,027 -13,367 0,660 630 -14,475 -14,289 0,187 800 -16,743 -17,059 -0,316 1000 -18,359 -19,332 -0,973      1 2 log 20 V V dB 8 Grafik 1. Perbandingan data tanpa anti noise biru dan menggunakan anti noise merahdengan penggeser fasa tetap pada rentang frekuensi 100Hz-1000Hz Grafik 2. Pengurangan noise dengan dengan penggeser fasa tetap pada rentang frekuensi 100Hz-1000Hz Data noise tanpa treatment anti noise dan noise dengan treatment anti noisepada Tabel 1 semua bernilai negatif. Hal ini dikarenakan tegangan referensi yang digunakan bernilai 1 volt, semua data amplitudo maksimal yang didapat besarnya lebih kecil dari 1 volt sehingga semua data akan bernilai negatif. Dalam hal ini yang perlu diketahui adalah nilai pengurangan noise. Nilai ini didapatkan dari perbandingan nilai tegangan noisedisertaitreatment anti noise dan noise tanpa treatment anti noise. Jika nilai pengurangan noise bernilai negatif - menunjukkan bahwa besarnya noisedisertai treatment anti noise nilainya lebih kecil dibandingkan dengan noise tanpa treatment anti noise. Nilai negatif - menunjukkan penurunan noise. Sebaliknya jika nilai pengurangan noise bernilai positif + menunjukkan bahwa besarnya noise disertai treatment anti noise nilainya lebih besar dibandingkan dengan noise tanpa treatment anti noise.Nilai positif + menunjukkan kenaikan noise. Pada Tabel 1 ditunjukkan bahwa terjadi penurunan noise pada frekuensi-frekuensi tertentu. Hanya pada frekuensi 500Hz dan 630Hz terjadi sebaliknya, yaitu kenaikan dari -25 -20 -15 -10 -5 N o is e d B Frekuensi Hz 0 200 400 600 800 1000 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 P e n g u ra n g an N o is e d B Frekuensi Hz 0 200 400 600 800 1000 9 sumber noise. Secara umum data yang diperoleh dari pemilihan anti noise dengan penggeser fasa tetap menunjukkan tingkat penurunan noise, Dilihat dari Grafik 1 tidak ada pola tertentu yang terbentuk antara besarnya noise dengan besarnya frekuensi. Hal ini dikarenakan tiap frekuensi memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas noise tidak tergantung pada besarnya frekuensi. Dari data berikut terjadi penurunan paling tinggi pada frekuensi 160 Hz. Pada frekuensi ini alat bekerja maksimal jika titik penggeser fasa ditetapkan seperti pada Gambar 6. Dari Grafik 2 pengurangan noise rentang frekuensi 160Hz dan 200Hz secara umum berkurang paling maksimal. Jika dilihat dari data tersebut pada titik penggeser fasa tetap yang ditentukan menunjukkan adanya interferensi dektruktif yang maksimal pada frekuensi 160Hz dan 200Hz. Dari data yang diperoleh ada dua rentang frekuensi yang mengalami kenaikan tingkat noise yaitu pada frekuensi 500Hz dan 630Hz. Dapat disimpulkan bahwa pada saat titik penggeser fasa ditentukan pada satu titik saja dipastikan ada rentang frekuensi yang naik. Dalam hal ini dengan penggeser fasa yang tetap tidak semua sinyal noise akan mengalami interferensi destruktif. Tetapi sebaliknya yaitu interfrensi konstruktif pada frekuensi 500Hz dan 630Hz.

4.2.2 Data pengurangan noisemaksimal pada rentang frekuensi 100Hz-