KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE DI PULAU TEGAL DAN PULAU PUHAWANG KECIL, TELUK LAMPUNG

(1)

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE

DI PULAU TEGAL DAN PULAU PUHAWANG KECIL, TELUK LAMPUNG

Oleh

Eka Fitri Wulan Sari Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE

DI PULAU TEGAL DAN PULAU PUHAWANG KECIL, TELUK LAMPUNG

Oleh

Eka Fitri Wulan Sari

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2013. Survei keanekaragaman dan survei populasi dilakukan dengan metode jelajah dengan mengikuti rute jalan setapak sepanjang 1,5 km di Pulau Tegal dan 1,42 km di Pulau Puhawang Kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies kupu-kupu Nymphalidae yang ditemukan di Pulau Tegal 19 spesies dari 71 individu sedangkan di Pulau Puhawang Kecil ditemukan 3 spesies dari 4 individu. Indeks

keanekaragaman (H’) yang terdapat pada Pulau Tegal lebih tinggi yaitu (2,33) dibandingkan pada Pulau Puhawang Kecil yaitu (1,04). Kemelimpahan relatif kupu-kupu Nymphalidae tertinggi adalah spesies Ypthima baldus dengan nilai 33,80% yang terdapat pada Pulau Tegal.

Kata Kunci: Keanekaragaman kupu-kupu, Nymphalidae, Pulau Tegal, Puhawang Kecil


(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

PERSETUJUAN ... ii

MENGESAHKAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 4

D. Kerangka Pikir ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae ... 6

B. Karakteristik Famili Nymphalidae ... 7

C. Klasifikasi Kupu-kupu Famili Nymphalidae ... 8

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman dan Kemelimpahan Kupu-kupu ... 14

E. Gambaran Umum Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung ... 17


(6)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

B. Alat dan Bahan ... 20

C. Tahapan Penelitian ... 20

D. Diagram Alir ... 39

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Keanekaragaman Spesies Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Puhawang Kecil, Teluk Lampung... 41

B. Indeks Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Puhawang Kecil, Teluk Lampung ... 51

C. Kemelimpahan Relatif Kupu-kupu Nymphalidae pada Pulau Tegal dan Puhawang Kecil, Teluk Lampung ... 53

V. KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 62


(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teluk Lampung merupakan kawasan perairan yang memiliki luas sekitar 1.888 km (Wiryawan et al., 1999). Di perairan Teluk Lampung terdapat sejumlah pulau-pulau kecil diantaranya Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil (Wenno et al., 2000).

Pulau Tegal dan Pulau Puhawang ini menyimpan berbagai kekayaan alam baik flora maupun fauna. Pulau Tegal memiliki luas sekitar 98 Ha dengan topografi berbukit. Larasati (2003) menyatakan bahwa Pulau Tegal memiliki beragam tanaman yang dapat dijadikan sebagai tempat hidup kupu-kupu. Pulau Puhawang Kecil memiliki luas sekitar 11 Ha. Komposisi vegetasi Pulau Puhawang kecil cukup beragam. Tanaman penyusun hutan yang sering dijumpai adalah waru laut, ketapang, dan kelapa (Widodo, 2013).

Kupu-kupu memiliki jumlah yang melimpah dan penyebarannya mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.500-1.800 m di atas permukaan laut (Kunte, 2006). Diperkirakan terdapat sekitar


(8)

4.000-5.000 spesies kupu-kupu yang terdapat di Indonesia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kupu-kupu memiliki peran penting dalam suatu ekosistem seperti membantu proses penyerbukan, sebagai herbivor dalam jaring-jaring makanan (Borror et. al., 1996). Kupu-kupu juga dapat dijadikan sebagai bioindikator perubahan lingkungan, yaitu jika populasi kupu-kupu menurun maka dapat diindikasikan bahwa kondisi habitat tidak baik. Dari sisi ekonomis, kupu-kupu dapat dijadikan sebagai objek wisata seperti Taman Kupu – Kupu Gita Persada (Wibowo, 2011).

Kupu-kupu yang termasuk subordo Rhophalocera, terdiri atas enam famili yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Hesperiidae, Riodinidae dan Lycaenidae. Nymphalidae merupakan famili yang memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu sekitar 5.700 spesies (Layberry et. al., 1998). Kupu-kupu ini memiliki ukuran tubuh beragam berkisar antara 25 – 150 mm, antena panjang, serta sayap berwarna orange, coklat bahkan hitam (Landman, 2001). Ciri utama pada famili ini adalah kaki depan yang mengecil

sehingga hanya tungkai tengah dan belakang yang digunakan untuk berjalan (Carter, 1995). Kaki tersebut tertutup oleh kumpulan sisik yang yang menyerupai sikat, sehingga famili Nymphalidae ini sering disebut dengan the brush-footed atau kupu-kupu berkaki sikat (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Peggie dan Amir (2006) menyatakan bahwa kaki sikat hanya dimiliki oleh jantan.


(9)

Keanekaragaman jenis kupu-kupu berbeda di setiap tempat (Noprin, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di Lampung seperti di Taman Nasional Way Kambas ditemukan kupu-kupu Nymhalidae sebanyak 32 spesies (Novita, 2006). Wibowo (2011)

menemukan kupu-kupu Nymphalidae di Gunung Betung berjumlah 29 spesies yang termasuk ke dalam tujuh Sub-famili. Sedangkan Nymphalidae yang ditemukan di Kubu Perahu, Lampung Barat sebanyak 32 Spesies (Rizky, 2011).

Penelitian keanekaragaman kupu-kupu (Rhopalocera) di Pulau Tegal pernah dilakukan pada tahun 2003, ditemukan sebanyak 45 spesies. Namun, sampai saat ini tidak dilakukan penelitian kembali sehingga belum diketahui data terbaru mengenai keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui

keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung.

2. Membandingkan tingkat keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae antara Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil.


(10)

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae yang terdapat di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung. Selain itu, data perbandingan antara faktor-faktor lingkungan yang membentuk karakteristik suatu habitat dan kemelimpahan kupu-kupu dapat dijadikan sebagai informasi dasar untuk acuan dalam pengelolaan tumbuhan dan lingkungan di kedua pulau kecil yang mendukung usaha konservasi kupu-kupu.

D. Kerangka Pikir

Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil merupakan pulau-pulau kecil yang terletak di Perairan teluk Lampung. Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil memiliki luas daratan yang berbeda. Pulau Puhawang Kecil adalah pulau yang memiliki luas 9 kali lebih kecil dibandingkan dengan Pulau Tegal (11 ha : 98 ha). Penelitian terakhir mengenai keanekaragaman kupu-kupu di pulau Tegal dilakukan pada tahun 2003. Akan tetapi keanekaragaman kupu-kupu di Pulau Puhawang Kecil belum diketahui, dikarenakan belum pernah dilakukannya penelitian. Sehingga perlu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui data terbaru mengenai keanekaragaman kupu-kupu khususnya famili Nymphalidae di kedua pulau tersebut.


(11)

Kupu-kupu merupakan serangga yang berperan penting dalam suatu ekosistem. Keberadaan kupu-kupu dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi ekosistem. Keanekaragaman dan kemelimpahannya di alam dijadikan sebagai indikator perubahan suatu habitat karena kupu-kupu peka terhadap perubahan lingkungan yang menjadi habitatnya serta menentukan keanekaragaman hayati yang ada. Selain itu, pola warna sayap pada kupu-kupu memiliki nilai keindahan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia dengan berbagai macam bentuk hiasan seperti motif tekstil.

Data keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil dapat diketahui dengan metode jelajah, yaitu dengan menelusuri jalur setapak yang ada pada Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil. Pengamatan kupu-kupu dilakukan dengan mencatat dan mengoleksi sampel kupu-kupu Nymphalidae di sepanjang jalur setapak menggunakan metode Pollard dan Yates, 1995. Kupu-kupu Nymphalidae yang ditemukan pada rute survei yang dilalui akan ditandai dengan

menggunakan GPS (Global Positioning System). Diharapkan penelitian ini dapat memperoleh data keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di kedua pulau tersebut. Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai

informasi dasar untuk acuan dalam pengelolaan suatu kawasan konservasi kupu-kupu.


(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae

Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) dikelompokan menjadi enam famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae, Hesperiidae, dan Riodinidae. Tiap-tiap kelompok spesies memiliki motif dan pola warna yang berbeda antara satu dengan lainnya (Wikipedia, 2013a).

Keragaman Nymphalidae di alam mencapai 5.700 spesies yang terdiri dari 12 Sub-famili dan 600 genus (Wikipedia, 2013b). Jumlah spesies

Nymphalidae yang sudah diketahui di Amerika yaitu 220 spesies, di Pulau Tioman Peninsular, Malaysia 26 spesies dan 102 spesies ditemukan di Canada (Quek et al.,1999). Kupu-kupu Nymphalidae yang ditemukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sebanyak 8 spesies, di Taman Nasional Kerinci Seblat 14 spesies (Apriyanto et al., 1999). Korenil dan Saroyo (2011) menyatakan di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara ditemukan Nymphalidae sebanyak 23 spesies dan di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau sebanyak 20 spesies (Salmah et al., 2012). Sedangkan jumlah kupu-kupu Nymphalidae yang pernah ditemukan di Lampung seperti di Taman


(13)

Nasional Way Kambas 32 spesies (Novita, 2006), di Universitas Lampung ditemukan 14 spesies (Soekardi, 2007), dan di Gunung Betung ditemukan 29 spesies (Wibowo, 2009).

B. Karakteristik Famili Nymphalidae

Famili Nymphalidae merupakan salah satu famili yang jumlahnya banyak dan memiliki pola warna sayap yang beragam. Spesies pada famili

Nymphalidae memiliki ukuran tubuh sedang hingga besar berkisar antara 25 – 150 mm. Sayap bagian depan berbentuk hampir segitiga dan sayap bagian belakang memanjang ke depan dan membengkok. Beberapa spesies

memiliki ekor pada bagian sayap bawah (Wikipedia, 2013b). Famili Nymphalidae memiliki kemampuan terbang yang cepat dan kuat. Kupu-kupu famili Nymphalidae memiliki sayap yang beraneka warna. Pada umumnya sayap tidak berekor dan memiliki warna coklat, jingga bercampur coklat atau hitam (Landman, 2001). Pada bagian bawah sayap terlihat pudar dan menyerupai daun mati sehingga beberapa spesies memanfaatkannya sebagai bentuk kamuflase untuk menghindari predator.

Pada umumnya famili Nymphalidae memiliki penyebaran yang luas dan menyukai tempat seperti hutan, daerah terang, dan ladang (Salmah et al., 2012). Menurut Rahayu dan Adi (2012) habitat hutan karet didominasi oleh kupu-kupu Nymphalidae.


(14)

Sumber makanan kupu-kupu Nymphalidae adalah buah-buahan yang busuk disukai subfamili Satyrinae, Morphinae, dan Apaturinae. Bangkai daging seperti kodok disukai subfamili Nyimphalinae dan subfamili

Charaxinae. Apaturinae menyukai kotoran dari burung, kotoran babi dan air seni (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

C. Klasifikasi Kupu-kupu Famili Nymphalidae

Klasifikasi kupu-kupu famili Nymphalidae, menurut Borror et al. (1996). adalah :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Subfilum : Mandibulata

Kelas : Insecta

Subkelas : Pterygota

Ordo : Lepidoptera

Subordo : Rhopalocera

Superfamili : Papilionoidae

Famili : Nymphalidae

Famili Nymphalidae terdiri atas 12 subfamili, yaitu Apaturinae, Biblidinae, Calinaginae, Charaxinae, Cyrestinae, Danainae, Heliconiinae, Libytheinae,


(15)

Limenitidinae, Morphinae, Nymphalinae, dan Satyrinae (Wikipedia, 2013a). Penjelasan masing-masing subfamili sebagai berikut:

1. Apaturinae

Apaturinae terdiri atas 19 genus dan jumlahnya kurang lebih 90 spesies. Nama lain dari kupu-kupu Apaturine adalah Emperors Butterflies atau kupu-kupu kaisar (Wahlberg et al., 2009). Kupu-kupu ini memiliki sayap yang berwarna ungu, biru atau hijau dan memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat. Hampir semua spesies dari sub-famili ini memperoleh makanan berupa mineral yang berasal dari lumpur, buah busuk, air, bangkai maupun kotoran mamalia. Tumbuhan inang dari Apaturinae adalah famili Ulmaceae seperti Trema cannabina dan Gironniera subaegualis. Contoh Apaturinae adalah dari genus Neptis dan Euploea (Wikipedia, 2013b).

2. Biblidinae

Biblidinae terdiri atas 6 genus. Anggota subfamili hampir memiliki kesamaan morfologi dengan Nymphalinae seperti di sepanjang punggung larva terdapat duri-duri dan tanduk pada bagian kepala (Ferguson, 2012). Kupu-kupu Biblidinae merupakan kupu-kupu yang berukuran besar dan sebagian besar hidup di daerah neotropis. Beberapa diantaranya memiliki bentuk sayap membulat dan ada pula yang

meruncing. Beberapa spesies kupu-kupu ini memiliki ekor pada sayap bawahnya. (Wikipedia, 2013b).


(16)

3. Calinaginae

Subfamili Calinaginae hanya terdiri atas satu genus, yaitu Calinaga. Sebagian besar kupu-kupu ini memiliki warna dasar sayap hitam dengan garis atau bercak putih. Famili Moraceae seperti Ficus globosa dan Ficus aurantiaceace merupakan tanaman inang dari Subfamili Calinaginae (Wikipedia, 2013b).

4. Charaxinae

Kupu-kupu Charaxine memiliki kemampuan terbang yang sangat cepat dan jumlahnya cukup banyak di alam. Charaxine memiliki ekor pada sayap belakangnya dan bentuk sayapnya menyerupai daun. Sayapnya berwarna coklat dan hitam. Tumbuhan inang Charaxine sangat beragam yaitu Anonna muricata dari famili Annonaceae, Erycibe tomentosa (famili Convolvulaceae), Cleistanthus sumatranus (famili

Euphorbiaceae), Acacia auriculiformis (Fabaceae), Flacourtia rukam (Flacourtiaceae), Cinnamomum iners (Lauraceae), Syzgium glaucum (Myrtaceae), Piper aduncum (Piperaceae), Allophylus cobbe

(Sapindaceae), Citrus grandis (Rutaceae), Santalaceae, Rhamnaceae dan Poaceae (Wikipedia, 2013b). Jumlahya mencapai 400 spesies di dunia yang tersebar di Amerika Utara, China, Eropa, dan Australia.


(17)

5. Cyrestinae

Sebagian besar kupu-kupu Cyrestinae berukuran besar. Pola sayap pada bagian depan terdapat bintik mata, sayap atas umumnya berwarna putih atau kuning dengan garis hitam dan sayap bawah berwarna hijau atau coklat kemerahan (Wikipedia, 2013b).

6. Danainae

Anggota Danainae berukuran sedang dengan panjang rentang sayap antara 3,5-10 cm. Sayap berwarna hitam, coklat, dan putih. Beberapa spesies memiliki warna sayap biru dan kuning (Carter, 1995). Jumlah Danainae yang telah diketahui mencapai 504 spesies di dunia yang tersebar di Asia Tenggara dan Amerika Utara. Tanaman inang dari Subfamili ini meliputi Ficus aurantiaceae (Moraceae), Nerium oleander (Apocynaceae), Asclapis fruticosa (Asclepidaceae) seperti genus dari Danaus (Wikipedia, 2013b).

7. Heliconiine

Kupu-kupu ini memiliki panjang rentang sayap antara 2,5-4,5 cm dan termasuk kupu-kupu tropis. Warna sayapnya coklat hingga orange bahkan ada yang berwarna merah dan biru. Subfamili ini tersebar di Amerika. Tanaman inangnya adalah Passiflora foetida dari famili Passifloraceae (Wikipedia, 2013b).


(18)

8. Libytheinae

Kupu-kupu subfamili Libytheinae memiliki ukuran tubuh yang kecil. Sayap bagian luar berwarna kecoklatan (Borror et. al, 1996). Pada jantan warna sayapnya biru dan pada betina sayap berwarna coklat. Dalam hal ini jantan memiliki warna yang lebih menarik dibandingkan betina tujuannya sebagai daya tarik (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Apabila sedang hinggap, sayap kupu-kupu ini tampak seperti daun kering. Tumbuhan inang dari Libytheinae adalah famili dari Ulmaceae seperti Girronniera neurosa (Wikipedia, 2013b).

9. Limenitidinae

Kupu-kupu ini memiliki ukuran tubuh sedang (Borror et al, 1996). Anggota Limenitidinae sering mengepakan sayapnya ketika terbang. Limenitidinae juga dikenal dengan sebutan aeroplanes butterflies. Warna sayapnya hitam yang dikombinasi dengan warna putih maupun merah bata. Tumbuhan inang dari Limenitidinae seperti larva Neptis leucoporus adalah Famili Ulmaceae yaitu Girronniera neurosa (Wikipedia, 2013b).

10. Morphinae

Kupu-kupu ini memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan dari subfamili lainnya dan cara terbangnya pelan. Sayap anggota Morphinae berwarna biru, hijau, dan ungu (Pallister, 1999). Mimosa pigra,


(19)

Allophylus cobbe merupakan tumbuhan inang dari sub-famili Morphinae (Wikipedia, 2013b).

11. Nymphalinae

Subfamili Nymphalinae berukuran sedang dan jumlah yang banyak. Kupu-kupu ini memiliki rentang sayap yang bervariasi dan cara

terbangnya lurus pada ketinggian yang rendah. Sayap berwarna coklat, orange dan beberapa anggota lainnya berwarna hitam dan putih

(Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Tumbuhan inang dari kupu-kupu ini antara lain Asystasia gangetica (Achantaceae), Rubiaceae, Poaceae, Moraceae, dan Rutaceae, (Wikipedia, 2013b).

12. Satyrinae

Anggota subfamili ini memiliki ukuran tubuh sedang. Di alam

jumlahnya mencapai 2.000 spesies. Sayap berwarna coklat, merah bata dan hitam. Pada sayap luarnya terdapat titik mata atau eyespot

(Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Pada jantan sayap depan dan

belakang terdapat pola nyata. Tumbuhan inangnya antara lain Poaceae, Araceae, Arecaceae dan Selaginellaceae (Wikipedia, 2013b).


(20)

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman dan Kemelimpahan Kupu-kupu

Besar kecilnya jumlah individu dalam suatu populasi dipengaruhi oleh kondisi suatu lingkungan. Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang menentukan keberlangsungan kehidupan kupu-kupu terdiri dari biotik dan abiotik. Faktor intrinsik dapat berupa persaingan intraspesifik (Kurniawan, 2000). Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor Ekstrinsik

1. Biotik 1.1 Pakan

Kehidupan kupu-kupu dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya tumbuhan sebagai pakan yang terdiri dari pakan larva dan pakan imago (Soekardi, 2007). Tumbuhan inang adalah tempat larva mendapatkan nutrisi dan zat-zat kimia. Larva kupu-kupu akan memakan tumbuhan yang khas, karena setiap kupu-kupu memiliki tumbuhan pakan yang berbeda (Suhara, 2009). Sedangkan pada saat imago (dewasa), kupu-kupu mendapatkan sumber makanan berupa nektar bunga. Sebagian besar kupu-kupu akan mengunjungi bunga yang memiliki warna cerah terutama kuning, merah, dan biru (Davies, 2008). Selain nektar, kupu-kupu juga mengkonsumsi cairan yang berasal dari bangkai hewan, buah-buahan yang telah busuk, air seni dan kotoran


(21)

burung atau hewan lainnya. Tipe dan jumlah makanan dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, tingkah laku dan sifat-sifat morfologi kupu-kupu (Rahayu dan Devy, 2012).

1.2Predator

Adanya organisme lain seperti predator dapat mengancam keberadaan kupu-kupu (Suhara, 2009). Kupu-kupu merupakan mangsa dari predator seperti burung, kelelawar, reptil (kadal, cicak), mamalia, dan amfibi. Telur, larva, atau pupa juga menjadi makanan bagi Arthropoda dan golongan vertebrata lainnya

(Scoble, 1995). Salah satu faktor yang mempengaruhi fluktuasi dalam perkembangbiakan kupu-kupu adalah predator (Smart, 1975).

1.3Siklus hidup

Siklus hidup merupakan lamanya waktu perkembangan serangga mulai dari telur hingga serangga tersebut meletakkan telur untuk pertama kalinya. Apabila siklus hidupnya pendek maka

perkembangan populasi serangga akan sernakin cepat (Dadang, 2006). Siklus hidup kupu-kupu terdiri atas empat stadium yaitu telur, larva, pupa dan imago.


(22)

2. Abiotik 2.1 Suhu

Suhu tubuh kupu-kupu akan berubah sesuai dengan suhu lingkungannya sehingga disebut organisme berdarah dingin (poikilotermal). Kupu-kupu dapat hidup pada kisaran suhu antara 180-380C. Pada suhu 300 C kupu-kupu dapat terbang, sedangkan apabila suhu tubuhnya mencapai 420C maka kupu-kupu akan mati (Guppy dan Shepard, 2001). Sayap pada kupu-kupu dapat

berfungsi sebagai thermoregulator, yaitu pengatur suhu tubuh. Ketika udara dingin, kupu-kupu akan berjemur dan merentangkan sayapnya untuk menghangatkan tubuhnya (Simanjuntak, 2000).

2.2Kelembaban

Dalam menjaga perkembangan telur, kupu-kupu memerlukan kelembaban yang optimal (Mikula, 1997). Apabila kelembaban pada suatu daerah terlalu tinggi atau rendah maka perkembangan telur akan terhambat bahkan terhenti. Pada fase pupa kupu-kupu membutuhkan kelembaban yang stabil sehingga dapat

mendukung perkembangan pupa. Kupu-kupu dapat hidup pada kelembaban kurang dari 85%.

2.3Cahaya Matahari

Kupu-kupu memulai aktivitasnya pada pagi hari antara pukul 08.00-14.00 WIB ketika matahari cukup untuk menyinari dan


(23)

mengeringkan sayapnya. Ketika cuaca berkabut dan hujan, kupu-kupu akan menunda aktivitasnya untuk mencari makan. Aktivitas makan juga terjadi pada sore hari antara pukul 15.00-17.00 namun tidak terlalu aktif seperti pada pagi hari. Pada pukul 18.00 sore semua kupu-kupu telah beristirahat. Kupu-kupu memiliki suhu tubuh yang stabil di daerah beriklim tropis dibandingkan dengan kupu-kupu pada daerah yang beriklim subtropis. Di daerah subtropis kupu-kupu lebih sering menghabiskan waktunya untuk berjemur (basking). Kupu-kupu memerlukan intensitas cahaya yang cukup agar dapat mengepakkan sayapnya untuk terbang mencari makan dan beraktivitas (Preston dan Preston, 1999).

E. Gambaran Umum Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung

1. Pulau Tegal

Pulau Tegal terletak di desa Gebang, Pesawaran, Lampung. Pulau ini terletak pada koordinat 05o34’05’’ LS dan 105o16’31’’ BT dan memiliki luas lebih dari 98 Ha (Gambar 1b). Pulau Tegal merupakan pulau yang juga memiliki teluk-teluk kecil, seperti Teluk Bajo dan Teluk Pengantin. Topografi Pulau Tegal berupa pantai pasir putih yang landai (Sebelah Barat, Selatan, Timur, dan Utara), pantai berbatu (sebelah Timur Laut, Tenggara, Barat Daya, dan Barat Laut). Wilayah daratannya berupa dataran (dekat pantai) hingga berupa lerengan bukit. Pulau ini adalah


(24)

pulau yang berpenghuni dengan jumlah kepala keluarga sekitar 15. Larasati (2003) menyatakan kawasan ini memiliki herba yang berbunga sepanjang tahun sehingga pulau tersebut sesuai untuk habitat kupu-kupu.

2. Pulau Puhawang Kecil

Pulau Puhawang Kecil terletak di perairan Teluk Lampung, Lampung. Pulau ini berada pada 05o40’28’’ LS dan 105o14’34’’ BT (Gambar 1c). Pulau yang termasuk ke dalam Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Propinsi Lampung memiliki luas kurang dari 11 Ha dan hanya dihuni oleh pengelola pulau. Di pulau ini terdapat berbagai

macam tumbuhan. Pulau ini terkenal dengan keindahan di bawah lautnya yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Tumbuhan yang

menyusun kawasan hutan pantai yaitu Ketapang (Terminalia catappa), Waru laut (Hibiscus tiliaceus) serta kelapa yang umumnya mendominasi. Selain itu, pulau ini juga banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan rapat juga ditumbuhi bakau. Pulau Puhawang Kecil dapat dicapai dengan mengunakan perahu dari Mutun selama kurang lebih 2 jam atau dari dermaga Ketapang dengan perahu boat. (Widodo, 2013).


(25)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2013 di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung, Lampung.

Identifikasi dilakukan di Laboratorium Kupu-kupu Gita Persada, Lampung. Peta letak Pulau Tegal dan Puhawang Kecil disajikan pada Gambar 1.

Keterangan:

a. Lokasi pulau – pulau kecil di Teluk Lampung b. Pulau Tegal

c. Pulau Puhawang kecil

a

b

c

Gambar 1. Peta lokasi penelitian (Widodo, 2013)

U U


(26)

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS untuk memetakan rute pengamatan, Butterfly net untuk menangkap kupu-kupu, kertas papilot sebagai tempat untuk penyimpanan kupu-kupu sementara yang akan dikoleksi, papan set untuk meletakkan dan merentangkan spesimen, alat tulis untuk mencatat hasil yang didapat, kamera digital untuk mengambil gambar, termometer untuk mencatat suhu, lembar kerja untuk mencatat data yang teramati, jarum suntik untuk mematikan kupu-kupu, papan perentang untuk merentangkan kupu-kupu, inkubator untuk inkubasi kupu-kupu. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah alkohol 70% dan buku refrensi Nymphalidae untuk identifikasi (Novita, 2006 ; Noprihatini, 2007 ; Soekardi, 2007 ; Wibowo, 2011).

C. Tahapan Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan akan dilakukan di Taman Kupu-kupu Gita Persada, Lampung untuk mempelajari ciri-ciri morfologi dari setiap

spesies Nymphalidae yang ada sebagai kupu-kupu Nymphalidae Sumatera. Selain itu juga mencari dan mempelajari data hasil penelitian

keanekaragaman Nymphalidae yang terdapat di Provinsi Lampung yang sudah dilakukan sebelumnya. Hasil Penelitian pendahuluan berupa data seperti Tabel 1.


(27)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae di Provinsi Lampung No. Nama Spesies Gambar Subfamili Peneliti

/Tahun Tempat 1 Modusa procis

miloniaFruhstorfer

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

2 Vindula dejone erotella

Butler

Heliconiinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

3 Bassarona dunya dunya Doubleday

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

4 Cetosia hypsea hypsina

C & R Felder

Heliconiinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

5 Vagran egista macromalayan a

Frushtorfer

Heliconiinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas


(28)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 6 Polyura

athamas samatha Moore

Charaxinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

7 Polyura schreiber tisamenus Frushtorfer

Charaxinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

8 Precis atlites atlites

Linnaeus

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

9 Lasippa tiga cambojaButler

Limenitidinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

10 Neptis clinioides gunongensisEliot

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas


(29)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 11 Athyma

selenophora amharinaMoore

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

12 Athyma larymna siamensis

Frushtorfer

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

13 Lexias pardalis dirteana

Corbet

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

14 Precis hedonia ida

Cramer

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

15 Chersonesia nicevillei Martin

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas


(30)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 16 Precis

iphita horsfieldi Moore

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

17 Tenecia iapis puseda Moore

Nymphalinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

18 Mycalesis visala phamis Talbot &Corbet

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

19 Melantis leda leda Linnaeus

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

20 Ypthima baldus newboldi Distant

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas


(31)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 21 Orsotriaena

medus cinerea Butler

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

22 Mycalesis meneus

macromalayana Frushtorfer

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

23 Mycalesis anapita anapita Moore

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

24 Mycalesis janardana sagittigera Frushtorfer

Satyrinae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

25 Danaus chrysippus chrysippus Linnaeus

Danainae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas


(32)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 26 Euploea

mulciber mulciber Cramer

Danainae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

27 Euploea diocletianus diocletianus Fabricius

Danainae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

28 Radena fulgaris macrina

Frushtorfer

Danainae Novita 2006

Taman Nasional Way Kambas

29 Amathusia phidippus

Morphinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

30 Elymnias hypermnestra

Satyrinae Soekardi 2007

Universitas Lampung


(33)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

31 Doleschallia bisaltide

Nymphalinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

32 Hypolimnas missipus

Nymphalinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

33 Hypolimnas bolina

Nymphalinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

34 Euploea mulciber

Danainae Soekardi 2007

Universitas Lampung

35 Junonia

orithya♀

Nymphalinae Soekardi 2007

Universitas Lampung


(34)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

36 Junonia orithya♂

Nymphalinae Soekardi

2007 Universitas Lampung

37 Neptis clinioides

Nymphalinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

38 Phalanta phalantha

Heliconiinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

39 Mycalesis visala phamis

Satyrinae Soekardi 2007

Universitas Lampung

40 Ypthima baldus

Satyrinae Soekardi 2007

Universitas Lampung


(35)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

41 Melanitis

leda leda Satyrinae Soekardi

2007

Universitas Lampung

42 Moduza sp. Nymphalinae Soekardi

2007

Universitas Lampung

43 Craea violae

Nymphalinae Wibowo 2011

Teluk Betung

44

Cupha erymanthis

Heliconninae Wibowo 2011

Teluk Betung

45 Cethosia penthesilea

Heliconninae Wibowo 2011

Teluk Betung


(36)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

46 Danaus chrysippus

Danainae Wibowo 2011

Teluk Betung

47 Danaus genutia

Danainae Wibowo 2011

Teluk Betung

48 Euploea core

Danainae Wibowo 2011

Teluk Betung

49 Hypolimnas anomala

Nymphalinae Wibowo 2011

Teluk Betung

50 Hypolimnas bolina

Nymphalinae Wibowo 2011

Teluk Betung


(37)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan) 51 Hypolimnas

bolina ♀ Nymphalinae Wibowo

2011

Teluk Betung

52 Ideopsis juventa

Danainae Wibowo 2011

Teluk Betung

53 Ideopsis

similis Danainae Wibowo

2011

Teluk Betung

54 Ideopsis

gaura Danainae Wibowo

2011

Teluk Betung

55 Precis

atlites Nymphalinae Wibowo

2011

Teluk Betung


(38)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

56 Tanaecia iapis

Tanaecia iapis

Liminitidinae Wibowo 2011

Teluk Betung

57 Junonia hedonia Nymphalinae Wibowo

2011

Teluk Betung

58 Lasippa tiga Limenitidinae Wibowo

2011

Teluk Betung

59 Ypthima baldus Satyrinae Wibowo

2011

Teluk Betung


(39)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

60 Lexias pardalis ♀

Lexias pardalis ♂

Limenitidinae

Limenitidinae

Wibowo 2011

Wibowo 2011

Teluk Betung

61 Melanitis leda Satyrinae Wibowo

2011

Teluk Betung

62 Modusa procris Limenitidinae Wibowo

2011

Teluk Betung

63 Mycalesis parseus

Satyrinae Wibowo 2011

Teluk Betung


(40)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

64 Mycalesis visala

Satyrinae Wibowo 2011

Teluk Betung

65 Neptis clinioides Liminitidinae Wibowo

2011

Teluk Betung

66 Neptis hylas Liminitidinae Wibowo

2011

Teluk Betung

67 Orsotriaena medus

Satyrinae Wibowo 2011

Teluk Betung

68 Polyura athamas Charaxinae Wibowo

2011

Teluk Betung


(41)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

69 Lasippa sp Limenitidinae

(Novita, 2006)

Rizky 2011

Kubu Perahu

70 Ragadia makunta Satyrinae (Hoskins, 2013) Rizky 2011 Kubu Perahu

71 Thaumantis odana Morphinae (Hoskins, 2013) Rizky 2011 Kubu Perahu

72 Tirumala septentrionis Danainae (Hoskins, 2013) Rizky 2011 Kubu Perahu

73 Polyura hebe Charaxinae (Novita, 2006) Rizky 2011 Kubu Perahu


(42)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

74 Cyrestis themire Cyrestinae (Hoskins, 2013) Noprihatini 2007 Way Canguk, TNBBS

75 Idea jansoni Danainae

(Hoskins, 2013) Noprihatini 2007 Way Canguk, TNBBS

76 Junonia

atlites Nymphalinae

(Soekardi, 2007) Noprihatini 2007 Way Canguk, TNBBS

77 Koruthaialos sindu sindu Hesperinae (Hoskins, 2013) Noprihatini 2007 Way Canguk, TNBBS

78 Ragadia makuta Satyrinae (Hoskins, 2013) Noprihatini 2007 Way Canguk, TNBBS


(43)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae … (lanjutan)

79 Terinos terpander

Heliconiinae (Hoskins, 2013)

Noprihatini 2007

Way Canguk, TNBBS

80 Xantothaenia busiris

Satyrinae (Hoskins, 2013)

Noprihatini 2007

Way Canguk, TNBBS

2. Survei Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae

Pengamatan keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Puhawang Kecil dilakukan dengan metode jelajah dan survei. Metode survei dilakukan dengan cara mendata langsung spesies kupu-kupu Nymphalidae yang ditemukan di sepanjang jalur pengamatan dengan mengikuti jalan setapak yang sudah ada di masing-masing pulau. Pengamatan kupu-kupu Nymphalidae dilakukan dengan berhenti selama 3 menit pada titik pengamatan sambil mencatat spesies yang dijumpai yang terlihat dengan jarak pandang 5 meter ke arah kanan dan 5 meter ke arah kiri serta menghitung jumlah spesiesnya (Pollard dan Yates, 1995). Pengamatan juga dilakukan untuk tanaman pakan, tanaman inang kupu-kupu yang dijumpai disepanjang jalur pengamatan serta pengukuran parameter lingkungan seperti suhu. Pengambilan spesimen dilakukan dengan menggunakan jaring serangga. Sampel kupu-kupu ditekan


(44)

thoraxnya dan disimpan ke dalam kertas papilot selanjutnya disuntik dengan alkohol pada bagian thorax. Kupu-kupu direntangkan pada papan perentang dengan posisi sayap sejajar dengan kiri dan kanan papan perentang dengan dibantu kertas dan jarum pentul. Spesimen dan papan perentang dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 37-40˚C selama satu minggu. Selanjutnya spesimen dikeluarkan dan dibuka dari papan

perentang dan dimasukkan kedalam bingkai spesimen atau kotak spesimen.

3. Analisis Data

Kupu-kupu dihitung keanekaragamannya dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan kemelimpahan relatif. Data keanekaragaman akan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi penting seperti kemelimpahan spesies dan kondisi pulau. Analisis data yang digunakan adalah:

a. Indeks Keanekaragaman

Keanekaragaman spesies kupu-kupu pada setiap pulau dianalisis menggunakan Indeks keanekaragaman Shannon-Winner (H’). Magurran (1988) menyatakan bahwa Indeks keanekaragaman terdiri atas tiga kriteria, yaitu:

1 < H’ ≤ 1,5 = indeks keanekaragaman rendah 1,6 ≤ H’ ≤ 3 = indeks keanekaragaman sedang H’ > 3 = indeks keanekaragaman tinggi


(45)

Rumus indeks keanekaragaman (H’) Shannon-Winner (Magurran, 1988) yang digunakan adalah:

dengan

Keterangan :

H’ = indeks keanekaragaman Shannon-Winner Pi = proporsi individu masing-masing spesies Ni = jumlah individu spesies i

N total = jumlah total individu b. Kemelimpahan Relatif (Kr)

Untuk mengetahui jenis spesies yang mendominasi dalam suatu pulau pengamatan digunakan kemelimpahan relatif. Rumus kemelimpahan relatif (Margurran, 1983) yang digunakan :

Keterangan :

∑Ni = Jumlah individu spesies kupu-kupu ke-i ∑N = Jumlah seluruh individu

Kr = Kemelimpahan relatif D. Diagram Alir

Penelitian ini dilakukan mengikuti tahapan seperti pada bagan alir penelitian berikut (Gambar 2).


(46)

Survei Keanekaragaman Dan Survei Kemelimpahan

Inventarisasi keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae dilakukan di Pulau Tegal dan Pulau

Puhawang kecil

Metode Jelajah

Mengikuti jalur setapak pada masing-masing Pulau

Dokumentasi:

 Spesies Nymphalidae

 Tumbuhan inang dan pakan kupu-kupu Nymphalidae

 Tipe habitat Pencatatan pada

lembar kerja:

 Nama spesies

 Jumlah kehadiran

 Tanaman inang

 Tanaman pakan

 Parameter lingkungan (suhu, cuaca Pengkoleksian kupu-kupu Nymphalidae sebagai spesimen Spesimen dibungkus dengan kertas papilot

Spesimen dibawa ke laboratorium

Pengolahan data keanekaragaman spesies dan jumlah kupu-kupu

Nymphalidae di 2 pulau

Analisis Data

Indeks Keanekaragaman spesies (Shannon-Wiener) dan

Kemelimpahan relatif (Kr)

Data Keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil, Teluk Lampung


(47)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal berjumlah 19 spesies dari 71 individu yang ditemukan sedangkan Pulau Puhawang Kecil hanya 3 spesies dari 4 individu yang ditemukan. Indeks keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Tegal digolongkan kedalam kategori sedang (2,33) akan tetapi pada Pulau Puhawang Kecil memiliki indeks

keanekaragaman yang rendah (1,04).

2. Kupu-kupu Nymphalidae yang paling banyak ditemukan di Pulau Tegal adalah Ypthima baldus dengan nilai kemelimpahan relatif tertinggi sebesar (33,80%).

B. Saran

Diharapkan dapat dilakukan penelitian kembali untuk semua famili kupu-kupu dan tumbuhan inangnya di pulau-pulau kecil, Teluk Lampung serta melakukan pemetaan dan monitoring keberadaan kupu-kupu di pulau-pulau kecil.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanto, D, Toha., dan Susetyo. 1999. Keanekaragaman Kupu-kupu Famili Nymphalidae dan Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat Bengkulu. http.//kerinci.org/srg_kehati1999_full.html#7. Diakses 3 April 2013.

Borror, BJ, Triplehorn, CA, Johnson NF. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga.ed. Ke-6. Gajah Mada University Press, Yokyakarta. Indonesia. Carter, D. 1995. Eyewitness Handbook Butterflies and Moth. Dorling Kindesley

Ltd. London.

Davies, H. 2008. Do Butterflies bite? Fascinating answer to question about butterflies and moths. Rutgers University Press. New Jersey:xvi 224 hlm Ferguson, D. 2012. Subfamily Biblidinae - Tropical Brushfoots

http://bugguide.net/node/view/12672#etymology. Diakses 1 Juni 2013 Guppy, CS., Shepard JH. 2001. Butterfly of British Columbia. The Royal British

Columbia Museum. Columbia.

Handawa, Y. 2007. Pemetaan kupu-kupu Nymphalidae di Kawasan Waduk Batu Tegi Tanggamus Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hoskins, A. 2014. http://www.learnaboutbutterflies.com/Malaysia.htm. Diakses 15 Januari 2014.

Korenil, R., Saroyo. 2011. Distribusi Dan Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Jurnal Biologi. Universitas Sam Ratulangi. Kurniawan, Y. 2000. Keragaman Ordo Lepidoptera (insecta) di Gunung

Kendeng dan Gunung Botol, Taman Nasional Gunung Halimun, Jawa Barat. IPB. Bogor.


(49)

Layberry, RA, Hall PW, Donald J. 1998. The Butterflies of Canada. London: University of Toronto Press Incorporated.

Magguran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey: Princeton University Press. 192 hlm.

Mastright, HV dan Rosariyanto, E. 2005. Buku Panduan Kupu-kupu untuk

Wilayah Membrano sampai Pegunungan Cyclops. Conservation International Indonesia. Jakarta.

Mikula, R. 1997. Garden Butterflies of North America. Willow Creek Press. Canada.

Montero, JJ dan Gonzales JF. 2009. Lepidoptera, Nymphalidae, Satyrinae, Cissia terrestris: First record from Costa Rica. Check List Journal of Notes On Geographic Distribution. 5(1): 083–085

Noprihatini, S. 2007. Keanekaragaman Kupu-kupu di Areal Penelitian Way Canguk TNBBS. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Novita. 2006. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Taman Nasional Way Kambas Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Peggie, D dan Amir M. 2006. Practical Guide to the Butterflies of Bogor

Botanic Garden- Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI Cibinong dan Nagao Natural And Environment Foundation. Tokyo.

Pollard dan Yates. 1995. Conservation Biologi Series. Monitoring Butterfly for Ecology and Conservation.

Preston MR dan Preston MK. 1999. Butterflies of the world. Blandford. New York.

Pallister, JC. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. PT. Widyadara. Jakarta.

Quek KC, Sodi NS, Liow LH. 1999. New records of Butterflies species for Pulaau Tioman, Peninsular Malaysia. The Raffless Bull. Zool. 6:271-276

Rahayu, SE. dan Adi B. 2012. Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Kupu-Kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) Pada Berbagai Tipe Habitat di Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Tesis Pasca Sarjana. Universitas Indonesia.


(50)

Rizky, KN. 2011. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Kawasan Kubu Perahu, Lampung Barat. Skripsi Jurusan Biologi. Universitas Lampung.

Salmah, S., Nofri SMS dan Dahelmi. 2012. Spesies Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Jurusan Biologi. Universitas Andalas. Scoble, MJ. 1995. The Lepidoptera: form, Function, and Diversity. Oxford

University Press. New York.

Simanjuntak, OFM. 2000. Kajian Produksi dan Tingkah Laku Beberapa Jenis Kupu-kupu yang Terdapat di Beberapa Daerah di kabupaten Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Smart, P. 1975. The Illustrated Encyclopedia of The Butterfly World. Salamander Books Ltd. London

Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus UNILA. Universitas Lampung Press. Lampung.

Suhara. 2009. Ngengat Dan Kupu-kupu. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tabadepu, H., Damayanti B., dan Bandung S. 2008. Butterfly Record from Salak Mountain, Indonesia. Journal Entomol. Indian Vol. 5 No.1: 10-16

Tsukada, E., Nishiyama Y. 1982. Butterflies of the South East Asian Island Vol I. Papilionidae. Plapac. Ltd. Tokyo. Japan.

Utoyo, B. 2006. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. PT setia purna. Jakarta. Wahlberg, Niklas, Andrew VZ., dan Brower. 2009. Apaturinae Boisduval 1840.

Emperors and Hackberry Butterflies.

http://tolweb.org/Apaturinae/12191/2009.05.18 in The Tree of Life Web Project, http://tolweb.org/ Diakses 1 Juni 2013

Wenno, LF., Ruyitno, Atmaja, Supangat dan Sudibyo. 2000. Sifat arus, pusat dan kondisi kecerahan Teluk Lampung 2000 dalam Pesisir dan Pantai Indonesia. Puslitbang Oseano LIPI. Jakarta.

Wibowo, D. 2011. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae Berdasarkan Ketinggian Terbang Di Teluk Betung, Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Univrsitas Lampung. Bandar Lampung.


(51)

Wikipedia. 2013b. Nymphalidae. http://id.wikipedia.org/wiki/Nymphalidae. 2 April 2013

Widodo, F. 2013.

http://siromeghali.multiply.com/journal/item/17/PUHAWANG_Salah_Satu_ Pulau_di_Teluk _Lampung. Diakses 3 April 2013.

Wiryawan, Bill, Handoko, Ali, Marizala dan Hermawan. 1999. Atlas sumberdaya wilayah pesisir Lampung. Kerjasama Pemerintah Daerah Propinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung. Bandar Lampung.


(52)

(53)

1 Hypolimnas bolina 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 2 Danaus genutia 6 0,084507 -2,47092 -0,208810175 8,450704 0,20881 3 Ideopsis juventa 6 0,084507 -2,47092 -0,208810175 8,450704 0,20881 4 Euploea tulliolus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 5 Neptis hylas 10 0,140845 -1,96009 -0,276069688 14,08451 0,27607 6 Euploea leucostistos 3 0,042254 -3,16407 -0,133692997 4,225352 0,133693 7 Ypthima baldus 24 0,338028 -1,08463 -0,366634157 33,80282 0,366634 8

Hipolymnas

anomala 3 0,042254 -3,16407 -0,133692997 4,225352 0,133693 9 Euthalia aconthea 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 10 Junonia hedonia 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 11 Junonia orythia 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 12 Euploea sp. 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 13 Tanaecia pelea 4 0,056338 -2,87639 -0,162049888 5,633803 0,16205 14 Lethe sp. 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 15 Euploea neptitus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 16 Junonia iphita 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 17

Discophora

sondaica 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 18 Amathusia phidippus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 19 Junonia atlites 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 Total 71 1,00 -66, 2638 -2,33175043 100,00 2,33175 Tabel 13. Keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae pada Pulau Puhawang

Kecil

No Spesies Jumlah Ln Pi Pi Ln Pi KR(%) H

1 Melanitis leda 1 -1,38629 -0,34657359 25 0,346574 2 Cupha erymantis 2 -0,69315 -0,34657359 50 0,346574 3 Danaus genutia 1 -1,38629 -0,34657359 25 0,346574

Total 4 -3,46574 -1,039720771 100 1,039721

Tabel 14. Kondisi cuaca pada Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil Pulau Tegal Pulau Puhawang Kecil


(54)

Pulau Puhawang Kecil

Pulau Tegal Gambar 13. Topografi lokasi penelitian


(1)

Larasati, A. 2003. Keanekaragaman Kupu-kupu (Rhopalocera) Pada Dua Pulau Kecil di Teluk Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Layberry, RA, Hall PW, Donald J. 1998. The Butterflies of Canada. London: University of Toronto Press Incorporated.

Magguran AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey: Princeton University Press. 192 hlm.

Mastright, HV dan Rosariyanto, E. 2005. Buku Panduan Kupu-kupu untuk

Wilayah Membrano sampai Pegunungan Cyclops. Conservation International Indonesia. Jakarta.

Mikula, R. 1997. Garden Butterflies of North America. Willow Creek Press. Canada.

Montero, JJ dan Gonzales JF. 2009. Lepidoptera, Nymphalidae, Satyrinae, Cissia terrestris: First record from Costa Rica. Check List Journal of Notes On Geographic Distribution. 5(1): 083–085

Noprihatini, S. 2007. Keanekaragaman Kupu-kupu di Areal Penelitian Way Canguk TNBBS. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Novita. 2006. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Taman Nasional Way Kambas Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Peggie, D dan Amir M. 2006. Practical Guide to the Butterflies of Bogor

Botanic Garden- Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor. Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI Cibinong dan Nagao Natural And Environment Foundation. Tokyo.

Pollard dan Yates. 1995. Conservation Biologi Series. Monitoring Butterfly for Ecology and Conservation.

Preston MR dan Preston MK. 1999. Butterflies of the world. Blandford. New York.

Pallister, JC. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. PT. Widyadara. Jakarta.

Quek KC, Sodi NS, Liow LH. 1999. New records of Butterflies species for Pulaau Tioman, Peninsular Malaysia. The Raffless Bull. Zool. 6:271-276

Rahayu, SE. dan Adi B. 2012. Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Kupu-Kupu (Lepidoptera; Rhopalocera) Pada Berbagai Tipe Habitat di Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi. Tesis Pasca Sarjana. Universitas Indonesia.


(2)

Rahayu dan Devy D. 2012. Spesies Kupu-Kupu Di Kawasan Pesisir Pantai Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Skripsi FKIP Unlam. Banjarmasin.

Rizky, KN. 2011. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Kawasan Kubu Perahu, Lampung Barat. Skripsi Jurusan Biologi. Universitas Lampung.

Salmah, S., Nofri SMS dan Dahelmi. 2012. Spesies Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Tanjung Balai Karimun Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Jurnal Biologi Universitas Andalas. Jurusan Biologi. Universitas Andalas. Scoble, MJ. 1995. The Lepidoptera: form, Function, and Diversity. Oxford

University Press. New York.

Simanjuntak, OFM. 2000. Kajian Produksi dan Tingkah Laku Beberapa Jenis Kupu-kupu yang Terdapat di Beberapa Daerah di kabupaten Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Smart, P. 1975. The Illustrated Encyclopedia of The Butterfly World. Salamander Books Ltd. London

Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus UNILA. Universitas Lampung Press. Lampung.

Suhara. 2009. Ngengat Dan Kupu-kupu. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tabadepu, H., Damayanti B., dan Bandung S. 2008. Butterfly Record from Salak Mountain, Indonesia. Journal Entomol. Indian Vol. 5 No.1: 10-16

Tsukada, E., Nishiyama Y. 1982. Butterflies of the South East Asian Island Vol I. Papilionidae. Plapac. Ltd. Tokyo. Japan.

Utoyo, B. 2006. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. PT setia purna. Jakarta. Wahlberg, Niklas, Andrew VZ., dan Brower. 2009. Apaturinae Boisduval 1840.

Emperors and Hackberry Butterflies.

http://tolweb.org/Apaturinae/12191/2009.05.18 in The Tree of Life Web Project, http://tolweb.org/ Diakses 1 Juni 2013

Wenno, LF., Ruyitno, Atmaja, Supangat dan Sudibyo. 2000. Sifat arus, pusat dan kondisi kecerahan Teluk Lampung 2000 dalam Pesisir dan Pantai Indonesia. Puslitbang Oseano LIPI. Jakarta.

Wibowo, D. 2011. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae Berdasarkan Ketinggian Terbang Di Teluk Betung, Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Univrsitas Lampung. Bandar Lampung.


(3)

Wikipedia. 2013a. Butterfly. http://id.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupu. 2 April 2013

Wikipedia. 2013b. Nymphalidae. http://id.wikipedia.org/wiki/Nymphalidae. 2 April 2013

Widodo, F. 2013.

http://siromeghali.multiply.com/journal/item/17/PUHAWANG_Salah_Satu_ Pulau_di_Teluk _Lampung. Diakses 3 April 2013.

Wiryawan, Bill, Handoko, Ali, Marizala dan Hermawan. 1999. Atlas sumberdaya wilayah pesisir Lampung. Kerjasama Pemerintah Daerah Propinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung. Bandar Lampung.


(4)

(5)

Tabel 12. Keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae pada Pulau Tegal

No Spesies Total Pi Ln Pi Pi Ln Pi KR(%) H

1 Hypolimnas bolina 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 2 Danaus genutia 6 0,084507 -2,47092 -0,208810175 8,450704 0,20881 3 Ideopsis juventa 6 0,084507 -2,47092 -0,208810175 8,450704 0,20881 4 Euploea tulliolus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 5 Neptis hylas 10 0,140845 -1,96009 -0,276069688 14,08451 0,27607 6 Euploea leucostistos 3 0,042254 -3,16407 -0,133692997 4,225352 0,133693 7 Ypthima baldus 24 0,338028 -1,08463 -0,366634157 33,80282 0,366634 8

Hipolymnas

anomala 3 0,042254 -3,16407 -0,133692997 4,225352 0,133693 9 Euthalia aconthea 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 10 Junonia hedonia 2 0,028169 -3,56953 -0,100550217 2,816901 0,10055 11 Junonia orythia 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 12 Euploea sp. 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 13 Tanaecia pelea 4 0,056338 -2,87639 -0,162049888 5,633803 0,16205 14 Lethe sp. 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 15 Euploea neptitus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 16 Junonia iphita 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 17

Discophora

sondaica 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 18 Amathusia phidippus 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038 19 Junonia atlites 1 0,014085 -4,26268 -0,060037745 1,408451 0,060038

Total 71 1,00 -66, 2638 -2,33175043 100,00 2,33175

Tabel 13. Keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae pada Pulau Puhawang Kecil

No Spesies Jumlah Ln Pi Pi Ln Pi KR(%) H

1 Melanitis leda 1 -1,38629 -0,34657359 25 0,346574 2 Cupha erymantis 2 -0,69315 -0,34657359 50 0,346574 3 Danaus genutia 1 -1,38629 -0,34657359 25 0,346574

Total 4 -3,46574 -1,039720771 100 1,039721

Tabel 14. Kondisi cuaca pada Pulau Tegal dan Pulau Puhawang Kecil Pulau Tegal Pulau Puhawang Kecil


(6)

Pulau Puhawang Kecil

Pulau Tegal Gambar 13. Topografi lokasi penelitian