KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE DI PULAU PUHAWANG BESAR, TELUK LAMPUNG

(1)

Oleh

Kurniawati Achmad

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU NYMPHALIDAE DI PULAU PUHAWANG BESAR, TELUK LAMPUNG

Oleh

Kurniawati Achmad

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman dan

kemelimpahan spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2013. Metode yang digunakan adalah metode jelajah dengan menelusuri rute jalan setapak

sepanjang 8,6 km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah individu kupu-kupu Nymphalidae yang ditemukan di Pulau Puhawang Besar sebanyak 59 individu, terdiri dari 11 spesies dan termasuk dalam 6 subfamili, yaitu Biblidinae (1 spesies),

Danainae (1 spesies), Heliconiinae (1 spesies), Limenitidinae (1 spesies),

Nymphalinae (4 spesies), dan Satyrinae (3 spesies). Indeks keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar termasuk dalam kategori sedang (1,90). Kemelimpahan kupu-kupu tertinggi yaitu Ypthima baldus sebesar 37,29%, diikuti Danaus melanipus sebesar 20,34%, dan Orsotriaena medus sebesar 11,86% sedangkan kupu-kupu yang memiliki kemelimpahan relatif terendah yaitu Cupha erymanthis dan Euthalia monina (1,69%).

Kata Kunci : Nymphalidae, Pulau Puhawang Besar, keanekaragaman kupu kupu


(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

PERSETUJUAN ... ii

MENGESAHKAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

SANWACANA ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Kerangka Pikir ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kupu-kupu Famili Nymphalidae ... 6

B. Klasifikasi Kupu-kupu Nymphalidae ... 8

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Kupu-kupu ... 12


(6)

E. Waktu Aktif Kupu-kupu ... 15

F. Pulau Puhawang Besar ... 16

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

B. Alat dan Bahan ... 19

C. Metode Penelitian ... 19

D. Analisis Data ... 47

E. Bagan Alir ... 49

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar ... 50

B. Kemelimpahan Relatif Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar ... 55

C. Indeks Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar ... 58

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 66


(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun fauna. Flora dan fauna tersebut tersebar luas di Indonesia baik di daratan maupun di lautan. Salah satu fauna yang jumlahnya terbanyak dan tersebar luas adalah serangga (Tsukada dan Nishiyama, 1982). Serangga yang sering dijumpai adalah kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan hewan yang termasuk dalam ordo Lepidoptera. Lepidoptera berasal dari kata lepido yang berarti sisik dan ptera yang berarti sayap. Kupu-kupu memiliki sayap yang ditutupi oleh sisik (Borror et al., 1996). Bila dipegang sisik-sisik tersebut akan lepas seperti debu (Salmah dkk., 2002).

Jumlah Lepidoptera yang terdapat dan telah dideskripsikan di dunia sekitar 200.000 spesies (Gillot, 2005). Jumlah tersebut tersebar di seluruh dunia. Menurut Soekardi (2007), jumlah spesies kupu-kupu yang terdapat di

Indonesia belum ada data yang pasti. Begitu juga di Sumatera, walaupun data keanekaragaman kupu-kupu di Sumatera belum lengkap diperkirakan terdapat tidak kurang dari 1.000 spesies kupu-kupu. Salah satu provinsi di Sumatera yang memiliki keanekaragaman kupu-kupu adalah Lampung.


(8)

Nasional Way Kambas terdapat 77 spesies kupu-kupu, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan 185 spesies, dan Taman Kupu-kupu Gita Persada, Gunung Betung 160 spesies.

Kupu-kupu famili Nymphalidae memiliki ukuran tubuh yang beranekaragam serta memiliki banyak variasi pola warna dan bentuk sayap. Pada umumnya, sayap berwarna coklat, oranye, kuning, dan hitam (Peggi dan Amir, 2006). Menurut Mastrigt dan Rosariyanto (2005) panjang sayap depan berkisar 1,5-7 cm. Ukuran tubuh kupu-kupu ini beranekaragam mulai dari yang kecil sampai besar. Ciri khas famili Nymphalidae yang membedakannya dengan famili lainnya adalah dalam hal pasangan tungkai depan yang tereduksi dan mengecil berbentuk seperti sikat dan terlipat pada tubuh pada waktu hinggap sehingga famili Nymphalidae sering disebut dengan kupu-kupu berkaki sikat atau the brush footed (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005 : Peggi dan Amir, 2006)

Penelitian keanekaragaman kupu-kupu di dua pulau kecil Teluk Lampung pernah dilakukan yaitu di Pulau Tegal dan Tanjung Putus oleh Larasati (2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman kupu-kupu di Pulau Tegal terdapat 45 spesies dan di Pulau Tanjung Putus terdapat 35 spesies. Selain itu masih ada pula pulau-pulau kecil yang terdapat di perairan Teluk Lampung, diantaranya adalah Pulau Puhawang Besar dan Pulau

Puhawang Kecil. Penelitian tentang keanekaragaman kupu-kupu

Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar ini belum pernah dilakukan sehingga belum ada data tentang keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di pulau ini.


(9)

Hal tersebut yang melatarbelakangi penelitian keanekaragaman kupu-kupu famili Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae yang terdapat di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung.

2. Untuk mengetahui kemelimpahan spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan informasi tentang keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung.

D. Kerangka Pikir

Kupu-kupu merupakan serangga bersayap yang unik dan memiliki keindahan bentuk, pola dan warna sayap. Selain memiliki keindahan sayap, kupu-kupu memiliki peranan yang penting bagi ekosistem, salah satunya adalah famili Nymphalidae.


(10)

Nymphalidae merupakan famili kupu-kupu yang memiliki ukuran tubuh yang bervariasi dan merupakan famili yang memiliki jumlah terbesar sehingga kupu-kupu ini memiliki banyak keanekaragaman spesies.

Keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di alam sangat dipengaruhi oleh habitat kupu yaitu tersedianya tumbuhan pakan larva dan pakan kupu-kupu yang dapat mendukung kelangsungan hidup kupu-kupu-kupu-kupu, sehingga keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain.

Pulau Puhawang Besar merupakan salah satu habitat kupu-kupu yang ada di Lampung. Pulau yang berada di perairan Teluk Lampung ini terdiri dari pantai, laut, daratan, dan daerah perbukitan. Sebagai sebuah wilayah kepulauan, Pulau Puhawang Besar memiliki berbagai jenis tumbuhan, terutama tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yang beranekaragam yang sebagian diantaranya merupakan tanaman yang digunakan sebagai tanaman inang dan tanaman penghasil nektar bagi kupu-kupu.

Belum adanya data dan informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu famili Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar maka perlu dilakukan penelitian ini. Data dan informasi tentang keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung dapat diketahui dengan survei keanekaragaman dan kemelimpahan kupu-kupu dengan metode survei jelajah dengan cara mengikuti atau menelusuri rute jalan setapak yang terlihat sejauh 5 m kekiri dan 5 m kekanan pada seluruh rute survei agar keseluruhan pulau


(11)

terwakili untuk disurvei, sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar.


(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kupu-kupu Famili Nymphalidae

Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima famili, yaitu Papilionidae, Pieridae, Riodinidae, Lycaenidae dan Nymphalidae. Karakter berupa bentuk dan pola warna sisik pada sayap, abdomen, dan

tungkai yang biasa digunakan sebagai identifikasi.

Menurut Peggi dan Amir (2006) kupu-kupu Nymphalidae berwarna coklat, oranye, jingga, kuning, dan hitam, berukuran beragam mulai yang berukuran kecil sampai besar. Menurut Landman (2001) ukuran kupu-kupu

Nymphalidae adalah 2,5-15 cm dan pada umumnya sayap tidak berekor. Ciri khas pada Nymphalidae ialah pasangan tungkai depan yang mengecil (kecuali pada kupu-kupu betina Libytheinae). Biasanya pada kupu-kupu jantan, pasangan tungkai depan ini mereduksi dan tertutup oleh kumpulan sisik yang padat menyerupai sikat, sehingga kupu ini juga dikenal sebagai kupu-kupu bertungkai sikat. Pada saat hinggap, kupu-kupu-kupu-kupu ini hanya menggunakan empat dari enam tungkai karena pasangan tungkai depan terlipat pada tubuh (Peggi dan Amir, 2006).


(13)

Kupu-kupu Nymphalidae subfamili Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae memakan buah-buahan yang busuk, subfamili Nymphalinae menyukai bangkai daging seperti kodok, dan subfamili Charaxinae, Apaturinae menyukai kotoran dari burung, kotoran babi dan air seni (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

Keragaman kupu-kupu Nymphalidae mencapai 5.700 spesies yang terdiri dari 12 subfamili dan 600 genus di alam (Wikipedia, 2013). Jumlah spesies Nymphalidae yang terdapat di Indonesia antara lain di Taman Nasional

Kerinci Seblat ditemukan 14 spesies (Apriyanto et al., 1999), di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau sebanyak 20 spesies (Salmah dkk., 2002), di Obsevatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat sebanyak 16 spesies (Subahar dan Yuliana, 2010), di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara ditemukan Nymphalidae sebanyak 23 spesies (Koneril dan Saroyo, 2012), dan di Pulau Mantehage, Sulawesi Utara ditemukan 11 spesies (Lamatoa dkk., 2013). Sedangkan jumlah kupu-kupu Nymphalidae yang ada di Lampung antara lain, di Taman Nasional Way Kambas, Lampung ditemukan 32 spesies (Novita, 2006), di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan terdapat 34 spesies (Noprihatini, 2007), di kawasan Waduk Batutegi Tangggamus ditemukan 34 spesies (Handawa, 2007), di Universitas Lampung terdapat 14 spesies (Soekardi, 2007), di Gunung Betung, Lampung terdapat 29 spesies (Wibowo, 2009), dan di kawasan Kubu Perahu Lampung Barat ditemukan 32 spesies (Rizky, 2011).


(14)

B. Klasifikasi Kupu-kupu Nymphalidae

Klasifikasi kupu-kupu famili Nymphalidae menurut Borror et al. (1996) adalah:

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Subfilum : Mandibulata Superkelas : Hexapoda Kelas : Insecta Subkelas : Pterygota

Ordo : Lepidoptera

Subordo : Rhopalocera Superfamili : Papilionoidea Famili : Nymphalidae

Kupu-kupu Nymphalidae mempunyai 12 subfamili yaitu Apaturinae, Biblidinae, Calinaginae, Charaxinae, Cyrestinae, Danainae, Heliconiinae, Libytheinae, Limenitidinae, Morphinae, Nymphalinae, dan Satyrinae. Ke-12 subfamili Nymphalidae pada Wikipedia (2013) diuraikan sebagai berikut: 1. Apaturinae

Kupu-kupu Apaturinae umumnya memiliki sayap berwarna ungu, biru, atau hijau. Subfamili Apaturinae mengambil makanan dengan menyerap mineral dari lumpur, air, buah busuk, bangkai atau kotoran mamalia.


(15)

2. Biblidinae

Subfamili Biblidinae merupakan kupu-kupu yang sebagian besar hidup di daerah neotropis. Bentuk sayap dari beberapa genus membulat dan ada juga yang berbentuk meruncing. Selain itu, spesies kupu-kupu ini pada sayap bawahnya memiliki ekor.

3. Calinaginae

Subfamili Calinaginae umumnya memiliki sayap berwarna dasar hitam dengan garis atau bercak putih. Kupu-kupu ini memiliki satu genus, yaitu Calinaga.

4. Charaxinae

Subfamili Charaxinae umumnya tersebar di daerah tropis, meskipun beberapa spesies tersebar di daerah beriklim sedang di Amerika Utara, Eropa, Australia Selatan, dan Cina. Subfamili Charaxinae memiliki variasai sayap antara spesies. Warna sayap atas biasanya berwarna oranye terang dan sayap bawah berbintik abu-abu atau coklat. Kupu-kupu ini sangat tertarik memakan cairan dari bangkai, kotoran, dan buah-buahan busuk.

5. Cyrestinae

Subfamili Cyrestinae umumnya ditemukan di daerah tropis. Warna sayap atas biasanya berwarna putih atau kuning dengan garis hitam dan sayap


(16)

bawah berwarna hijau atau coklat kemerahan. Sayap depan terdapat pola bintik mata.

6. Danainae

Subfamili Danainae berukuran sedang dan memiliki panjang rentang sayap antara 3,5-10 cm. Warna sayap umumnya berwarna hitam, coklat, dan putih. Beberapa spesies memiliki warna sayap biru dan kuning (Carter, 1995). Jumlah Danainae kira-kira mencapai 300 spesies di dunia yang tersebar di Asia, Afrika, Ausrtalia,dan Amerika Utara.

7. Heliconiinae

Kupu-kupu ini sebagian besar tedapat di daerah tropis. Heliconiinae merupakan subfamili yang terdapat di daerah tropis dan memiliki panjang rentang sayap 2,5-4,5 cm. Pada umumnya warna corak sayap hitam dengan garis kuning, juga berwarna coklat dan oranye (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Heliconiinae merupakan subfamili yang mempunyai cairan tubuh yang tidak enak yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari predator (Borror et al., 1996).

8. Libytheinae

Kupu-kupu ini memiliki sayap bagian luar berwarna kecoklatan (Borror et al., 1996). Pada kupu jantan warna sayapnya biru dan pada kupu-kupu betina sayap berwarna coklat. Dibandingkan kupu-kupu-kupu-kupu betina, kupu-kupu jantan memiliki warna yang menarik yang bertujuan sebagai


(17)

daya tarik bagi lawan jenisnya (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Sayap kupu-kupu ini tampak seperti daun kering saat sedang hinggap atau saat sedang tidak terbang.

9. Limenitidinae

Pada umumnya sayap kupu-kupu ini pada bagian belakang memiliki garis hitam yang sempit dan terdapat sederet bintik-bintik putih pada tepi sayap (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

10.Morphinae

Ukuran tubuh subfamili Morphinae lebih besar dibandingkan subfamili yang lain, selain itu kupu-kupu ini memiliki cara terbang yang pelan. Warna sayap anggota Morphinae berwarna biru, hijau, dan ungu (Pallister, 1999).

11.Nymphalinae

Subfamili Nymphalinae memiliki jumlah yang banyak. Rentang sayapnya bervariasi dan cara terbangnya lurus pada ketinggian yang rendah. Kupu-kupu ini memiliki sayap berwarna coklat, oranye, dan beberapa anggota lainnya berwarna hitam dan putih. Subfamili ini terkadang terlihat seperti daun mati dengan warna coklat hingga kehitaman, bagian tepi sayap terlihat berlekuk (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Selain itu, subfamili ini memiliki mata yang berambut dan pada sayap bagian belakang bersudut arau berekor (Borror et al., 1996).


(18)

12.Satyrinae

Subfamili Satyrinae memiliki sayap berwarna coklat, merah bata, dan hitam. Pada bagian sayap luar sering ditemukan titik hitam atau bintik-bintik mata (eyespot) (Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Populasi Kupu-kupu

Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah dan ukuran populasi kupu-kupu adalah faktor lingkungan yang meliputi faktor biotik dan faktor abiotik, yaitu: 1. Faktor Biotik

a. Vegetasi

Vegetasi merupakan komponen habitat yang penting bagi kupu-kupu yang digunakan sebagai sumber pakan, tempat untuk berkembang biak dan untuk berlindung dari serangan predator atau gangguan lainnya. Sebagian besar kupu-kupu mendatangi bunga dengan warna cerah, terutama warna kuning, merah, atau biru (Davies dan Butler, 2008). Terpenuhinya kebutuhan nutrisi kupu-kupu dari nektar dan pentingnya proses penyerbukan (polinasi) untuk kehidupan tumbuhan terlihat dari hubungan saling ketergantungan antara tumbuhan dengan kupu-kupu. Tumbuhan juga memiliki fungsi sebagai tempat kupu-kupu meletakkan telur-telurnya yang merupakan tumbuhan pakan larvanya (Hadi et al., 2009).


(19)

b. Hewan Pemangsa (Predator)

Kupu-kupu diserang oleh hewan lain yaitu predator yang menjadikan kupu-kupu sebagai mangsanya. Predator yang memangsanya antara lain katak, reptil misalnya kadal dan cicak, burung, kelelawar, dan mamalia. Selain itu, predator dari kupu-kupu juga arthropoda dan mamalia yang memakan telur, larva, bahkan pupa (Scoble, 1995). Kupu-kupu memiliki strategi perlindungan diri dari predator, diantaranya kupu-kupu cenderung terbang cepat menjauhi predator, beberapa spesies kupu-kupu melakukan penyamaran dengan

membentuk sayapnya menyerupai daun mati, kupu-kupu juga

melakukan penyamaran pada saat masih dalam stadium larva dan pupa dengan warna tubuh yang mirip dengan daun atau ranting tumbuhan inangnya (Carter, 1995).

2. Faktor Abiotik a. Suhu

Kupu-kupu merupakan hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan atau sering disebut hewan berdarah dingin

(poikilothermik) dan dapat bertahan hidup pada suhu 18o-38o C (Simanjuntak, 2000). Suhu tubuh yang diperlukan kupu-kupu antara 28o- 35oC sebelum dapat terbang. Bila suhu tubuhnya di atas 42oC dapat menyebabkan kupu-kupu tersebut mati (Guppy dan Shepard, 2001). Selain itu, dalam menjaga suhu tubuh kupu-kupu juga menggunakan sayapnya yang berfungsi sebagai thermoregulator.


(20)

Kupu-kupu akan merentangkan sayapnya pada saat udara dingin, tetapi ketika cuaca panas akan mencari tempat berteduh (Simanjuntak, 2000).

b. Kelembaban

Kelembaban diperlukan dalam menjaga perkembangan telur kupu-kupu (Mikula, 1997). Kelembaban yang dibutuhkan kupu-kupu-kupu-kupu untuk beraktivitas sekitar 60% karena dapat mengurangi dehidrasi atau risiko kekurangan air (Amir dkk., 2003). Kupu-kupu dapat kehilangan banyak cairan dalam tubuhnya bila kelembaban rendah (Busnia, 2006).

c. Cahaya Matahari

Kupu-kupu di daerah beriklim tropis memiliki suhu tubuh yang relatif lebih stabil dibandingkan kupu-kupu pada daerah beriklim subtropis, sehingga kupu-kupu di daerah subtropis menghabiskan waktunya lebih banyak untuk berjemur (basking) untuk merentangkan sayap agar dapat terbang dan melakukan aktivitasnya (Simanjutak, 2000).

D. Habitat dan Penyebaran Kupu-kupu

Hampir di setiap habitat kupu-kupu dapat ditemukan. Kupu-kupu tersebar di seluruh habitat, dari dataran tinggi sampai dataran rendah kecuali pada daerah yang sangat dingin dan daerah yang kering (Borror et al., 1996). Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk serta tidak tercemar oleh pestisida, asap dan bau yang tidak sedap. Bila jenis


(21)

kupu-kupu di suatu tempat semakin beragam menandakan bahwa kondisi lingkungan di wilayah tersebut masih baik (Odum, 1993).

Habitat yang penting bagi kehidupan kupu-kupu ditandai dengan tersedianya tumbuhan tempat untuk meletakkan telur kupu-kupu dan merupakan tumbuhan inang sebagai pakan larva serta tumbuhan bunga yang mengandung nektar bagi kupu-kupu. Habitat tersebut

memungkinkan kupu-kupu dapat melangsungkan kehidupannya dari generasi ke generasi apabila tumbuhan inang tersedia dalam habitat tersebut (Soekardi, 2007).

Menurut Romoser (1993) habitat dari kupu-kupu tersebar dari pelosok pedesaan, hutan sekunder dan primer. Pada kondisi lingkungan yang sama di sepanjang area distribusinya, spesies tertentu cenderung banyak

ditemukan. Kupu-kupu juga sering mengunjungi tempat-tempat lembab di sepanjang aliran sungai maupun semak belukar untuk makan, minum, dan berjemur (Neville, 1993).

E. Waktu Aktif Kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang bersifat diurnal (melakukan

aktivitas pada siang hari). Kupu-kupu akan beristirahat dan berlindung di bawah daun pepohonan pada malam hari. Pada pagi hari, pukul 06.00 kupu-kupu mulai terbang dalam jarak pendek dan hinggap, merentangkan


(22)

sayapnya menanti sinar matahari pagi. Pada siang hari, kupu-kupu semakin aktif terbang baik melakukan aktivitas mencari makan maupun bereproduksi. Kupu-kupu akan terbang rendah antara 10 cm – 2 m bagi kupu-kupu yang memiliki rentang sayap yang kecil sedangkan kupu-kupu akan terbang lebih tinggi ± 10 m bagi kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar. Menjelang sore hari, perilaku mencari makan dan terbang mulai menurun. Pada sore hari pukul 17.00, beberapa kupu-kupu masih tampak terbang tetapi setelah itu semua kupu-kupu beristirahat pada sore hari pukul 18.00. Aktivitas kupu -kupu juga dipengaruhi cuaca. Apabila cuaca mendung atau hujan, kupu-kupu enggan untuk terbang. Bila hari cerah, kupu-kupu berterbangan dan memulai aktivitasnya kembali (Soekardi, 2007).

F. Pulau Puhawang Besar

Menurut Widodo (2013) Pulau Puhawang Besar memiliki luas lebih dari 694 ha dan terletak di daerah kawasan perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung dan memiliki daerah yang cukup beragam topografinya. Pulau Puhawang Besar terbagi menjadi beberapa dusun dengan Desa Puhawang sebagai induknya. Pulau ini telah berpenghuni cukup padat layaknya seperti desa-desa di daratan induk (Sumatera). Pulau ini merupakan pulau terpadat penduduknya yang terdekat dengan daratan induk.

Secara administratif, Pulau Puhawang berada pada pemerintahan Kabupaten Pesawaran dengan total penduduknya mencapai 250-an jiwa


(23)

yang tersebar menjadi beberapa dusun kecil seperti Suak Buah, Cukuh Nyai, Jelarangan, dan Dusun sekaligus Desa Pegetahan atau Puhawang. Selain penduduknya padat, desa ini memiliki keragaman etnis dan budaya (Widodo, 2013).


(24)

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung (Gambar 1) pada bulan Agustus-September 2013.

Gambar 1. Peta lokasi Pulau Puhawang Besar (Google Earth, 2013)

172 km 891 m

U U


(25)

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Alat-alat yang digunakan antara lain jaring kupu-kupu (butterfly net) digunakan sebagai alat untuk menangkap kupu-kupu, amplop spesimen (papilot) sebagai tempat untuk meletakkan kupu-kupu sementara yang telah ditangkap, jarum suntik digunakan untuk menyuntikkan alkohol pada bagian thoraks kupu-kupu, gabus styrofoam sebagai papan set untuk merentangkan kupu-kupu, jarum pentul, GPS, kamera digital, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan adalah alkohol 70% yang berfungsi sebagai larutan pengawet, buku identifikasi, dan lembar data kupu-kupu Nymphalidae.

C. Metode Penelitian

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan ini dilakukan di Taman Kupu-kupu Gita Persada, Lampung. Penelitian pendahuluan ini bertujuan untuk mempelajari ciri-ciri morfologi dari setiap spesies Nymphalidae yang ada sebagai kupu-kupu Nymphalidae Sumatera. Hasil penelitian pendahuluan adalah lembar kerja seperti pada Tabel 1.


(26)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae di Sumatera

No Gambar Nama Subfamili Peneliti /

Tempat

Tahun 1

Modusa procis milonia Fruhstorfer

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 2 Hypolimnas bolina bolina Linnaeus

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 3 Cupha erymanthis lotis Sulzer

Heliconiinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 4 Vindula dejone erotella Butler

Heliconiinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 5 Bassarona dunya dunya Doubleday

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(27)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae……….(lanjutan) 6

Cetosia hypsea hypsina

C & R Felder

Heliconiinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 7 Vagran egista macromalayana Frushtorfer

Heliconiinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 8 Polyura athamas samatha Moore

Charaxinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 9 Polyura schreiber tisamenus Frushtorfer

Charaxinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 10 Precis atlites atlites Linnaeus

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(28)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan) 11

Lasippa tiga camboja Butler

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 12 Neptis clinioides gunongensis Eliot

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 13 Athyma selenophora amharina Moore

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 14 Athyma larymna siamensis Frushtorfe

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas 2006 15 Lexias pardalis dirteana Corbet

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(29)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan) 16

Doleschallia bisaltidae pratipa

C & R Felder

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

17 Precis hedonia

ida Cramer

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

18 Chersonesia

nicevillei Martin

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

19 Precis iphita

horsfieldi Moore

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

20 Tenecia iapis

puseda Moore

Nymphalinae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(30)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

21 Moduza sp. Nymphalinae Novita /

Taman Nasional Way Kambas

2006

22 Mycalesis

visala phamis Talbot &Corbet

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

23 Melantis leda

leda Linnaeus

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

24 Ypthima baldus

newboldi Distant

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

25 Orsotriaena

medus cinerea Butler

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(31)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

26 Mycalesis

meneus

macromalayana Frushtorfer

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

27 Mycalesis

anapita anapita Moore

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

28 Mycalesis

janardana sagittigera Frushtorfer

Satyrinae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

29 Danaus

chrysippus chrysippus Linnaeus

Danainae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

30 Euploea

mulciber mulciber Cramer

Danainae Novita / Taman Nasional Way Kambas


(32)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

31 Euploea

diocletianus diocletianus Fabricius

Danainae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

32 Radena fulgaris

macrina Frushtorfer

Danainae Novita / Taman Nasional Way Kambas

2006

33 Amathusia

phidippus

Morphinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

34 Elymnias

hypermnestra

Satyrinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

35 Doleschallia

bisaltide

Nymphalinae Soekardi / Universitas Lampung


(33)

Tabel 1. Spesies Kupu-kupu Nymphalidae……….(lanjutan)

36 Hypolimnas

missipus

Nymphalinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

37 Euploea

mulciber

Danainae Soekardi / Universitas Lampung

2007

38 Hypolimnas

bolina

Nymphalinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

39 Neptis

clinioides

Limenitidinae Soekardi / Universitas Lampung


(34)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

40 Junonia orithya

Junonia orithya

Nymphalinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

41 Phalanta

phalantha

Heliconiinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

42 Mycalesis

visala phamis

Satyrinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

43 Melanitis leda

leda

Satyrinae Soekardi / Universitas Lampung


(35)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

44 Ypthima baldus Satyrinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

45 Moduza sp. Nymphalinae Soekardi / Universitas Lampung

2007

46 Cyretis themire Cyrestinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

47 Idea jansoni Danainae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

48 Junonia atlites Nymphalinae Noprihatini / Canguk TNBBS


(36)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

49 Koruthaialos

sindu sindu

Hespierinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

50 Moduza sp. Nymphalinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

51 Mycalesis

visala phamis

Satyrinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

52 Ragadia makuta Satyrinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

53 Terinos

trepander

Heliconiinae Noprihatini / Canguk TNBBS


(37)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

54 Xantothaenia

busiris

Satyrinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

55 Ypthima baldus

newboldi

Satyrinae Noprihatini / Canguk TNBBS

2007

56 Acraea viole Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

57 Amathusia

phidipus phidipus

Morphinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

58 Cethosia hypsea

hypsina

Heliconiinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(38)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

59 Cupha

erymanthis lotis

Heliconiinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

60 Danaus

chryppus chryppus

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

61 Danaus

melanippus hegesippus

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

62 Doleschallia

Bisaltide pratipa

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

63 Elymnias

hypermnestra discrespans

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(39)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

64 Euploea

coreasela

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

65 Euploea

klugii sinhala

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

66 Euploea

mulciber mulciber

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

67 Euripus

nyctelius euploeoides

Apaturinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

68 Euthalia

monina monina

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(40)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

69 Hypolimnas

bolina bolina ♂

Hypolimnas bolina bolina ♀

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

70 Lexias pardalis

dirteana ♂

Lexias pardalis dirteana ♀

Limenitidinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

71 Melanitis leda

leda

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(41)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

72 Melanitis visala

phaamis

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

73 Mycalesis

horsfieldi mucianus

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

74 Mycalesis

perseus cepheus

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

75 Neptis

clinioides gunongensis

Limenitidinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

76 Neptis hylas

papaja

Limenitidinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(42)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan) 77

Orsotriaena modus cinereas

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

78 Parathyma

perius

Limenitidinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

79 Polyura

athamas

Charaxinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

80 Precis almana

javana

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

81 Precis atlites

atlites

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(43)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

82 Precis hedonia

ida

Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

83 Precis orithya Nymphalinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

84 Radena juventa

sitah

Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

85 Radena similis Danainae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

86 Tanaecia pelea

pelea

Limenitidinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus


(44)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

87 Ypthima baldus

newboldi

Satyrinae Handawa / Waduk Batutegi Tanggamus

2007

88 Acraea viole Nymphalinae Wibowo /

Gunung Betung

2009

89 Amathusia

phidippus

Morphinae Wibowo / Gunung Betung

2009

90 Cethosia

penthesilea

Heliconninae Wibowo / Gunung Betung

2009

91 Cupha

erymanthis

Heliconninae Wibowo / Gunung Betung


(45)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

92 Danaus

chrysippus

Danainae Wibowo / Gunung Betung

2009

93 Danaus genutia Danainae Wibowo /

Gunung Betung

2009

94 Doleschallia

bisaltidae

Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

95 Euploea core Danainae Wibowo /

Gunung Betung

2009

96 Euploea

mulciber

Danainae Wibowo / Gunung Betung


(46)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

97 Hypolimnas

anomala

Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

98 Hypolimnas

bolina

Hypolimnas bolina ♀

Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

99 Ideopsis gaura Danainae Wibowo /

Gunung Betung

2009

100 Ideopsis juventa Danainae Wibowo / Gunung Betung


(47)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

101 Ideopsis similis Danainae Wibowo / Gunung Betung

2009

102 Junonia

hedonia

Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

103 Junonia orithya Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

104 Lasippa tiga Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung


(48)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

105 Lexias pardalis

Lexias pardalis

Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung

2009

106 Melanitis leda Satyrinae Wibowo / Gunung Betung

2009

107 Modusa procris Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung

2009

108 Mycalesis

parseus

Satyrinae Wibowo / Gunung Betung


(49)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

109

Mycalesis visala

Satyrinae Wibowo / Gunung Betung

2009

110 Neptis

clinioides

Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung

2009

111

Neptis hylas Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung

2009

112 Orsotriaena

medus

Satyrinae Wibowo / Gunung Betung

2009

113 Polyura

athamas

Charaxinae Wibowo / Gunung Betung


(50)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

114 Precia atlites Nymphalinae Wibowo / Gunung Betung

2009

115 Tanaecia iapis

Tanaecia iapis

Limenitidinae Wibowo / Gunung Betung

2009

116 Ypthima baldus Satyrinae Wibowo / Gunung Betung

2009

117 Lasippa sp Satyrinae Rizky /

Kubu Perahu Lampung Barat


(51)

Tabel 1. Spesies kupu-kupu Nymphalidae ……….(lanjutan)

2. Survei Keanekaragaman dan Kemelimpahan Kupu-kupu Nymphalidae Survei keanekaragaman bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar, Teluk Lampung. Dalam survei

118 Ragadia

makunta

Satyrinae Rizky / Kubu Perahu Lampung Barat

2011

119 Thaumantis

odana

Morphinae Rizky / Kubu Perahu Lampung Barat

2011

120 Tirumala

septentrionis

Danainae Rizky / Kubu Perahu Lampung Barat

2011

121 Polyura hebe Charaxinae Rizky / Kubu Perahu Lampung Barat


(52)

ini juga dilakukan survei kemelimpahan kupu-kupu Nymphalidae yang bertujuan untuk mengetahui kemelimpahan spesies kupu-kupu Nymphalidae. Pada kegiatan survei ini dilakukan pencatatan spesies kupu-kupu

Nymphalidae dan jumlah individu dari masing-masing spesies untuk mengetahui populasi kupu-kupu Nymphalidae yang telah tersedia dalam lembar data yang sebelumnya telah dilakukan pada penelitian pendahuluan kupu-kupu Nymphalidae.

Dalam kegiatan survei ini dilakukan inventarisasi. Inventarisasi

keanekaragaman kupu-kupu menggunakan metode jelajah atau survei jelajah dengan menelusuri rute jalan setapak. Dalam inventarisasi ini dilakukan pencatatan spesies kupu-kupu Nymphalidae dalam lembar kerja survei

pendahuluan yang terlihat di jalur jelajah atau pengamatan yaitu dengan jarak pandang sejauh 5 m di kiri jalur dan 5 m di kanan jalur (Pollard and Yates, 1995). Dalam kegiatan inventarisasi ini juga kupu-kupu ditangkap yang akan dijadikan koleksi spesimen kupu dengan menggunakan jaring kupu-kupu. Kupu-kupu yang telah ditangkap ditekan pada bagian thoraks sampai kupu-kupu lemas kemudian dimasukkan dalam amplop spesimen.

Spesimen dibawa ke laboratorium dan disuntik alkohol 70 % kemudian spesimen kupu-kupu direntangkan di gabus styrofoam. Selanjutnya spesimen kupu-kupu diinkubasi dengan suhu 40o C selama satu minggu hal ini


(53)

diidentifikasi dengan menggunakan acuan (Novita, 2006 ; Soekardi, 2007 ; Handawa, 2007; Noprihatini, 2007 ; Wibowo, 2009). Masing-masing spesies kupu-kupu Nymphalidae discan untuk dilakukan pengambilan gambar.

D. Analisis Data

Untuk mengetahui penyebaran spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau

Puhawang Besar ditentukan dengan menghitung indeks keanekaragaman spesies Shannon-Winner dan Kemelimpahan Relatif (KR) spesies (Magurran, 1983 : Odum, 1993).

Indeks Keanekaragaman (H’) Shannon—Winner (Odum, 1993):

Indeks Keanekaragaman (H’) Shannon—Winner digunakan untuk mengetahui

nilai keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae yang terdapat di Pulau Puhawang Besar.

Keterangan:

Pi = Proporsi individu spesies Ni = Jumlah individu spesies i Ntotal = Jumlah total individu

∑ Pi ln Pi


(54)

Menurut Magguran (1983) Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner (H’) dibagi menjadi 3 kategori:

Nilai indeks keanekaragaman yang kurang dari 1,5 termasuk dalam kategori rendah yang menandakan penyebaran jumlah individu tiap spesies rendah dan kestabilan komunitas rendah, nilai indeks keanekaragaman 1,5 sampai 3,5 termasuk dalam kategori sedang hal ini menandakan keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap spesies sedang dan kestabilan komunitas sedang, dan nilai indeks kenekaragaman lebih dari 3,5 termasuk dalam kategori tinggi hal ini menandakan keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap spesies tinggi dan kestabilan komunitas tinggi.

Kemelimpahan Relatif (KR) (Magurran, 1983) :

Nilai Kemelimpahan Relatif (KR) digunakan untuk menghitung kemelimpahan spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar.

Keterangan:

∑ Ni = Jumlah individu pada spesies kupu-kupu i ∑ N = Jumlah seluruh individu


(55)

E. Bagan Alir

Bagan alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2. Survei Keanekaragaman

Survei keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar

Pembuatan Lembar Kerja

Lembar kerja berupa daftar nama dan gambar spesies kupu-kupu Nymphalidae Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan di Taman Kupu-kupu Gita Persada

Laboratorium Kupu-kupu disuntik alkohol 70%,

direntangkan di styrofoam kemudian diinkubasi dengan suhu 40o C

Keanekaragaman spesies kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar

Identifikasi Inventarisasi

Kupu-kupu ditangkap dengan jaring kupu-kupu kemudian ditekan pada bagian thoraks dan dimasukkan ke dalam amplop spesimen

Metode Jelajah

Metode jelajah menggunakan rute jalur setapak

Analisis data keanekaragaman dan kemelimpahan relatif Nymphalidae

Survei Kemelimpahan Pencatatan nama

spesies dan jumlah kehadiran kupu-kupu Nymphalidae pada lembar kerja Dokumentasi Tumbuhan inang kupu-kupu

Kondisi lokasi ditemukannya kupu-kupu

Data populasi kupu-kupu Nymphalidae

Data keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae


(56)

(57)

(58)

(59)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar yang

ditemukan sebanyak 59 individu yang terbagi kedalam 11 spesies. 2. Kemelimpahan relatif kupu-kupu tertinggi yaitu Ypthima baldus sebesar

37,29%, diikuti Danaus melanipus sebesar 20,34%, dan Orsotriaena medus sebesar 11,86% sedangkan kupu-kupu yang memiliki

kemelimpahan relatif terendah yaitu Cupha erymanthis dan Euthalia monina (1,69%).

3. Indeks keanekaragaman kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar termasuk dalam kategori sedang (1,90).

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian tentang fluktuasi populasi kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar. Selain itu perlu dilakukan pemantauan tumbuhan inang pakan larva dan tumbuhan berbunga penghasil nektar serta monitoring keberadaan kupu-kupu Nymphalidae pada musim yang berbeda di Pulau Puhawang Besar.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M., W.A. Noerdjito, dan S. Kahono. 2003. Kupu (Lepidoptera). Serangga Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. Biodiversity Conservation Project in Indonesia. JICA.

Apriyanto, D., B. Toha, dan A. Susetyo. 1999. Keanekaragaman Kupu-kupu Famili Nymphalidae dan Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat Bengkulu. http.//kerinci.org/srg_kehati1999_full.html#7. Diakses pada 7 April 2013, pukul 22.30.

Boonvanno, K., S. Watanasit, and S. Permkamc. 2000. Butterfly Diversity at Ton Nga-Chang Wildlife Sanctuary, Songkhla Province, Southern Thailand. Science Asia. 26: 105-110.

Borror, D.J., C.A. Triplehorn, dan N.F. Johnson. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi ke Enam. Gadjah Mada University Press.

Busnia, M. 2006. Entomologi. Andalas University Press. Padang.

Carter, D. 1995. Eyewitness Handbook Butterflies and Moth. Dorling Kindesley Ltd. London.

Chowdhury, S. and R. Soren. 2011. Butterfly (Lepidoptera: Rhopalocera) Fauna of East Calcutta Wetlands, West Bengal, India. Check List Journal of Species Lists and Distribution. 7(6): 700-703.

Davies, H. and C.A. Butler. 2008. Do Butterflies Bite?: Fascinating Answer to Question about Butterflies and Moth. Rutgres University Press. New Jesrey.

Gillott, C. 2005. Entomology Third Edition. Publised by Springer. Dordrecth. Google Earth. 2013. Pulau Puhawang Besar. http://earth.google.com. Diakses

pada Sabtu, 19 November 2013, pukul 20.00 WIB.

Guppy, C.S. dan J.H. Shepard. 2001. Butterfly of British Columbia. Columbia: The Royal British Columbia Museum.


(61)

Koh, K.P. dan N.S. Sodhi. 2004. Importance of Reverse, Fragments and Parks for Butterfly Conservation in A Tropical Urban Lanscape. Ecological Applications. 14 (6) : 1695-1708.

Koneril, R. dan Saroyo. 2012. Distribusi dan Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Lestari. 12(2): 357-365.

Kristensen, N.P., M.J. Scoble, dan O. Karsholt. 2007. Lepidoptera Phylogeny and Systematics : The State of Inventorying Moth and Butterfly Diversity. Zootaxa. 1688: 699-747.

Lamatoa, D.C., R. Koneri, R. Siahaan, dan P.V. Maabuat. 2013. Populasi Kupu-kupu (Lepidoptera ) di Pulau Mantehage, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains. 13 (1) : 52-56.

Landman, W. 2001. The Complete Encyclopedia of Butterflies. Grange Books. Larasati, A. 2003. Keanekaragaman Kupu-kupu (Rhopalocera) Pada Dua Pulau

Kecil di Teluk Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Magguran, A.E. 1983. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and Hall. London, New York, Tokyo, Melbourne, Madras.

Mastrigt, H.V. dan E. Rosariyanto. 2005. Buku Panduan Kupu-kupu untuk Wilayah Membrano sampai Pegunungan Cyclops. Conservation International Indonesia. Jakarta.

Mikula, R. 1997. Garden Butterflies of North America. Willow Creek Press. Canada.

Neville, D. 1993. Butterfly Farming as a Conservation Tool, Lessons Learnt During Implementation of Butterfly farming in the Arfak Mountains, Irian jaya. Ujung Pandang : World Butterflies Conference.

Noprihatini, S. 2007. Keanekaragaman Kupu-kupu di Areal Penelitian Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Novita. 2006. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Taman Nasional Way Kambas Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(62)

Pallister, J.C. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. PT. Widyadara. Jakarta. Pegi, D. dan M. Amir. 2006. Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya

Bogor. Bidang Zoologi Pusat Penelitian LIPI Bogor. Cibinong. Pollard, E. and T.J. Yates. 1995. Conservation Biology Series. Monitoring

Butterfly for Ecology and Conservation. Chapman and Hall. London UK. Rizky, K.N. 2011. Pemetaan Kupu-Kupu Nymphalidae di Kawasan Kubu

Perahu, Lampung Barat. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Romoser, W.S. 1993. The Science of Entomology. Macmillan Publishing CO. New York.

Salmah, S., I. Abbas, dan Dahelmi. 2002. Kupu-kupu Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat. Kehati. Padang.

Scoble, M.J. 1995. The Lepidoptera: form, Function, and Diversity. Oxford University Press. New York.

Simanjuntak, O.F.M.. 2000. Kajian Produksi dan Tingkah Laku Beberapa Jenis Kupu-kupu yang Terdapat di Beberapa Daerah di Kabupaten Bogor [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soekardi, H., A. Djausal, dan S. Sastrodihardjo. 2001. Taman Kupu-kupu Terbuka di Tanjung Manis Gunung Betung Lampung: Sebagai Suatu Model Konservasi Kupu-kupu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dosen Unila. Lampung

Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus UNILA. Universitas Lampung Press. Lampung.

Subahar, T.S.S. dan A. Yuliana. 2010. Butterfly Diversity as A Data Base for The Development Plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory, Lembang, West Java. Biodiversitas. 11 (1) : 24-28.

Sumarto, S. dan P. Siahaan. 2012. Biogeografi. Alfabeta. Bandung.

Tsukada, E. dan Y. Nishiyama. 1982. Butterflies of the South East Asian Island Vol I. Papilionidae. Journal of the Lepidopterists' Society. 44 (2) : 107-110.


(63)

Widhiono. 2004. Dampak Modifikasi Hutan Terhadap Keragaman Hayati Kupu-Kupu di Gunung Slamet Jawa Tengah. Biosfera. 21(3) : 89-94.

Widodo, F. 2013. Profil Pulau Puhawang _ Siapakah Kamu, Jika Tidak Bisa Mengubah Duniamu. http://fdwiagungwidodo.wordpress.com/2013/01/20/ profil-teluk-lampung/html. Diakses pada 7 April 2013, pukul 15.04 WIB. Wikipedia. 2013. Nymphalidae. http://enwikipedia.org/wiki/Nymphalidae.


(64)

(65)

1 Ariadne ariadne 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 2 Cupha erymanthis 1 0,017 0,0003 -4,078 -0,069 1,69 3 Danaus melanipus 12 0,203 0,0414 -1,593 -0,324 20,34 4 Elymnias hypermnestra 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 5 Euthalia monina 1 0,017 0,0003 -4,078 -0,069 1,69 6 Hypolimnas bolina 5 0,085 0,0072 -2,468 -0,209 8,47 7 Junonia almana 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 8 Junonia atlites 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 9 Neptis hylas 3 0,051 0,0026 -2,979 -0,151 5,08 10 Orsotriaena medus 7 0,119 0,0141 -2,132 -0,253 11,86 11 Ypthima baldus 22 0,373 0,1390 -0,986 -0,368 37,29 Jumlah 59 1,000 0,2094 -31,850 -1,902 100,00

Indeks Keanekaragaman Shanon-Winner:

∑ Pi ln Pi = = 1,902


(66)

(1)

Handawa, Y. 2007. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Kawasan Batutegi Tanggamus, Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Koh, K.P. dan N.S. Sodhi. 2004. Importance of Reverse, Fragments and Parks for Butterfly Conservation in A Tropical Urban Lanscape. Ecological Applications. 14 (6) : 1695-1708.

Koneril, R. dan Saroyo. 2012. Distribusi dan Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Gunung Manado Tua, Kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Lestari. 12(2): 357-365.

Kristensen, N.P., M.J. Scoble, dan O. Karsholt. 2007. Lepidoptera Phylogeny and Systematics : The State of Inventorying Moth and Butterfly Diversity. Zootaxa. 1688: 699-747.

Lamatoa, D.C., R. Koneri, R. Siahaan, dan P.V. Maabuat. 2013. Populasi Kupu-kupu (Lepidoptera ) di Pulau Mantehage, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Sains. 13 (1) : 52-56.

Landman, W. 2001. The Complete Encyclopedia of Butterflies. Grange Books. Larasati, A. 2003. Keanekaragaman Kupu-kupu (Rhopalocera) Pada Dua Pulau

Kecil di Teluk Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Magguran, A.E. 1983. Ecological Diversity and Its Measurement. Chapman and Hall. London, New York, Tokyo, Melbourne, Madras.

Mastrigt, H.V. dan E. Rosariyanto. 2005. Buku Panduan Kupu-kupu untuk Wilayah Membrano sampai Pegunungan Cyclops. Conservation International Indonesia. Jakarta.

Mikula, R. 1997. Garden Butterflies of North America. Willow Creek Press. Canada.

Neville, D. 1993. Butterfly Farming as a Conservation Tool, Lessons Learnt During Implementation of Butterfly farming in the Arfak Mountains, Irian jaya. Ujung Pandang : World Butterflies Conference.

Noprihatini, S. 2007. Keanekaragaman Kupu-kupu di Areal Penelitian Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Novita. 2006. Pemetaan Kupu-kupu Nymphalidae di Taman Nasional Way Kambas Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.


(2)

Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh T. Samingan. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Pallister, J.C. 1999. Ilmu Pengetahuan Populer. PT. Widyadara. Jakarta. Pegi, D. dan M. Amir. 2006. Panduan Praktis Kupu-kupu di Kebun Raya

Bogor. Bidang Zoologi Pusat Penelitian LIPI Bogor. Cibinong. Pollard, E. and T.J. Yates. 1995. Conservation Biology Series. Monitoring

Butterfly for Ecology and Conservation. Chapman and Hall. London UK. Rizky, K.N. 2011. Pemetaan Kupu-Kupu Nymphalidae di Kawasan Kubu

Perahu, Lampung Barat. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Romoser, W.S. 1993. The Science of Entomology. Macmillan Publishing CO. New York.

Salmah, S., I. Abbas, dan Dahelmi. 2002. Kupu-kupu Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat. Kehati. Padang.

Scoble, M.J. 1995. The Lepidoptera: form, Function, and Diversity. Oxford University Press. New York.

Simanjuntak, O.F.M.. 2000. Kajian Produksi dan Tingkah Laku Beberapa Jenis Kupu-kupu yang Terdapat di Beberapa Daerah di Kabupaten Bogor [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soekardi, H., A. Djausal, dan S. Sastrodihardjo. 2001. Taman Kupu-kupu Terbuka di Tanjung Manis Gunung Betung Lampung: Sebagai Suatu Model Konservasi Kupu-kupu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dosen Unila. Lampung

Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus UNILA. Universitas Lampung Press. Lampung.

Subahar, T.S.S. dan A. Yuliana. 2010. Butterfly Diversity as A Data Base for The Development Plan of Butterfly Garden at Bosscha Observatory, Lembang, West Java. Biodiversitas. 11 (1) : 24-28.

Sumarto, S. dan P. Siahaan. 2012. Biogeografi. Alfabeta. Bandung.

Tsukada, E. dan Y. Nishiyama. 1982. Butterflies of the South East Asian Island Vol I. Papilionidae. Journal of the Lepidopterists' Society. 44 (2) : 107-110.


(3)

Wibowo, D. 2009. Keanekaragaman Kupu-kupu Nymphalidae Berdasarkan Ketinggian Lokasi di Gunung Betung, Lampung. Skripsi Sarjana Biologi Fakultas MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Widhiono. 2004. Dampak Modifikasi Hutan Terhadap Keragaman Hayati Kupu-Kupu di Gunung Slamet Jawa Tengah. Biosfera. 21(3) : 89-94.

Widodo, F. 2013. Profil Pulau Puhawang _ Siapakah Kamu, Jika Tidak Bisa Mengubah Duniamu. http://fdwiagungwidodo.wordpress.com/2013/01/20/ profil-teluk-lampung/html. Diakses pada 7 April 2013, pukul 15.04 WIB. Wikipedia. 2013. Nymphalidae. http://enwikipedia.org/wiki/Nymphalidae.


(4)

(5)

Tabel 4. Populasi Kupu-kupu Nymphalidae di Pulau Puhawang Besar

No Spesies Jumlah Pi Pi2 Ln Pi Pi Ln Pi KR(%) 1 Ariadne ariadne 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 2 Cupha erymanthis 1 0,017 0,0003 -4,078 -0,069 1,69 3 Danaus melanipus 12 0,203 0,0414 -1,593 -0,324 20,34 4 Elymnias hypermnestra 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 5 Euthalia monina 1 0,017 0,0003 -4,078 -0,069 1,69 6 Hypolimnas bolina 5 0,085 0,0072 -2,468 -0,209 8,47 7 Junonia almana 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 8 Junonia atlites 2 0,034 0,0011 -3,384 -0,115 3,39 9 Neptis hylas 3 0,051 0,0026 -2,979 -0,151 5,08 10 Orsotriaena medus 7 0,119 0,0141 -2,132 -0,253 11,86 11 Ypthima baldus 22 0,373 0,1390 -0,986 -0,368 37,29 Jumlah 59 1,000 0,2094 -31,850 -1,902 100,00

Indeks Keanekaragaman Shanon-Winner:

∑ Pi ln Pi

= = 1,902


(6)