Hubungan antara tahapan dalam pengelolaan brand community value

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id StriVectin adalah cosmeceutical kosmetik high-end dengan khasiat farmasi; dan 9 Xena yakni perusahaan film. Di Paguyuban lansia tidak ada perdagangan apapun, justru yang menikmati produk Qoryah Thayyibah akan mendapatkan santunan, PMT, dan dana sosial lainnya.

5. Hubungan antara tahapan dalam pengelolaan brand community value

Dalam pengelolaan Brand Community Value Lansia Qoryah Thayyibah di atas berupa tahapan-tahapan yang tidak selalu urut. Dalam faktanya terkadang tahapan satu dengan lainnya bergabung menjadi satu untuk semakin menguatkan pengelolaan Brand Community Value. Misalkan saja, aktivitas milestoning dibarengi dengan aktivitas documenting dalam menggambarkan kesukaan lansia ketika berekreasi bersama saat memperingati Hari Katini. Kasus lain yakni aktivitas manajemen impressi impression management akan melahirkan governing pengaturan dalam satu waktu yakni mengenai masalah toleransi beragama. Pada saat empathizing juga bisa bersamaan saat proses brand use. Ketika ada modifikasi program maka akan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru jilbab, baju, alat lain, maka antar anggota bisa melakukan empathizing untuk bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Implikasi dari proses pengelolaan brand community value Paguyuban

Lansia Qoryah Thayyibah terhadap stakeholder 1. Pengurus Wilayah Aisyiyah Menurut Pengurus Wilayah, Qoryah Thayyibah untuk lansia sudah berjalan dengan baik. Paguyuban Lansia Qoryah Thayyibah dinilai lebih aktif atau hidup kegiatannya dibanding kegiatan Qoryah Thayyibah lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan lansia Qoryah Thayyibah tidak ada masalah. Responnya wilayah kayak gini, Bu Mul kok lansiane tok seng gerak seh, kok pemudanya gak gerak. Kalo lansia itu kan setiap Rabu itu rutin, disosialisasikan lewat siaran, bukan undangan. Kok lainnya gak jalan, bank sampah. Kalau bank sampah kan kita mikirnya gini, harganya dengan kita setorkan itu menurun. Kita keasyikan dengan Angkringan, lebih menghasilkan. Remajanya juga tidak begitu aktif. 180 Pengurus wilayah hanya mengevaluasi aspek-aspek selain lansia, misalnya mengenai penyelenggaraan bank sampah, kegaiatan pemuda, koperasi qoryah thayibah. Kampung anggur yang rencananya dibangun juga berhenti programnya juga menjadi evaluasi terhadap Qoryah Thayyibah di Ranting Sukolilo. Kalau program dari wilayah itu yang belum kami laksanakan itu mbuat kampung anggur. Maunya dari daerah, kampungnya dibuat anggur semua. Jadi suatu saat ada orang ke sini, kan kita mau buat tempat wisata di sini kampung sini, wisata bahari. Yang punya pohon anggur itu bersedia dulu, anggurnya mau dikembangkan disebarkan ke barat dan timur, tapi sebelahnya itu gak mau karena kalau anggur itu kalau anginnya lebat, sampahnya banyak. Padahal saya sampaikan, untuk pembuatan kayu-kayu itu uangnya dari 180 Mulyana, Wawancara, Surabaya, 8 Mei 2017.