Kesimpulan Keterbatasan KESIMPULAN DAN SARAN

92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Unjuk kerja trainer mikrokontroler AT Mega 40 pin dapat disampaikan bahwa trainer mampu mengeksekusi contoh-contoh program yang disampaikan di dalam modul pendamping trainer. Contoh-contoh program tersebut ditulis menggunakan bahasa pemrograman basic dengan software compiler Bascom-AVR. Catu daya yang dipergunakan dalam proses pengujian untuk kerja trainer tersebut adalah 12 Volt DC dengan rating arus 1 Ampere. 2. Tingkat kelayakan trainer mikrokontroler AT Mega 40 pin dilihat berdasarkan data uji validasi isi content validity diperoleh persentase 78.04, uji validasi konstrak construct validity diperoleh persentase 77.08, berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, maka trainer mikrokontroler AT Mega 40 pin sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil penilaian kelayakan oleh pengguna yang dibagi menjadi dua aspek yaitu aspek materi dan media, secara keseluruhan hasil penilaian oleh guru pengampu mata diklat pemrograman mikrokontroler memperoleh persentase kelayakan sebesar 73,71 dengan kategori layak.

B. Keterbatasan

Penelitian dan pengembangan Research and Development trainer mikrokontroler AT Mega 40 pin sebagai media pembelajaran memiliki 93 keterbatasan dan kekurangan yaitu terbatasnya materi yang dibahas di dalam modul pemrograman pendamping trainer mikrokontroler AT Mega 40 pin, belum mendukung untuk AT Mega 8515, serta kurangnya materi antarmuka antara mikrokontroler dengan komputer dengan Software Development Tools lain semisal Microsoft Visual Basic atau Microsoft Visual C dan lain-lain. Uji unjuk kerja trainer terbatas pada aspek kemampuan trainer dalam mengeksekusi contoh program yang disampaikan pada modul pendamping trainer dan tidak membahas unjuk kerja dari aspek lain semisal aspek spesifikasi range catu daya maksimal, kemampuan teknis Analog to Digital Converter dan sebagainya. Ujicoba kelayakan trainer hanya dilakukan oleh dua orang guru pengampu mata diklat pemrograman mikrokontroler dan belum diujicoba penggunaannya oleh peserta didik di SMK. Selain keterbatasan aspek ujicoba unjuk kerja produk hasil penelitian, serta keterbatasan belum dilakukannya ujicoba penggunaan trainer oleh peserta didik di SMK, keterbatasan penggunaan angket sebagai instumen untuk mendapatkan data penelitan menjadi tambahan keterbatasan penelitian disebabkan kejujuran responden dalam pengisian angket menjadi faktor penentu kesesuaian data yang diisikan responden dengan kondisi sebenarnya.

C. Saran