Sensor Tegangan Sensor Arus Sensor Cahaya

17 Konfigurasi pin-pin mikrokontroler yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Konfigurasi pin mikrokontroler. Pin Mikrokontroler Fungsi Pin A.0 Terhubung ke sensor tegangan Pin A.1 Terhubung ke sensor arus Pin A.2 Terhubung ke sensor cahaya Pin A.3 Terhubung ke sensor suhu Pin B.0 Terhubung ke SCL DS1307 Pin B.1 Terhubung ke SDA DS1307 Pin D.0 Terhubung ke RXD MAX232 Pin D.1 Terhubung ke TXD MAX232 Pin B.4 Terhubung Pin DAT3CS MMC Pin B.5 Terhubung ke CMDDI MMC Pin B.6 Terhubung ke CLK MMC Pin B.7 Terhubung ke DAT0DO

3.3.2. Modul Sensor

Modul sensor yang digunakan dalam alat ini terdiri dari empat modul, yaitu sensor tegangan, sensor arus, sensor cahaya, dan sensor suhu.

3.3.2.1. Sensor Tegangan

Sensor tegangan pada alat yang dirancang adalah pembagi tegangan. Tegangan maksimum yang dihasilkan panel surya adalah 17,4 V sedangkan tegangan maksimum yang bisa dibaca ADC pada mikrokontroler adalah 5 V, sehingga dibutuhkan pembagi tegangan untuk memperkecil tegangan keluaran. Berikut adalah perhitungan untuk memilih beban yang dipakai pada sensor tegangan. Gambar 3.5. Pembagi Tegangan. Vo + Vs 17.4V R2 R1 10k 18 Pada Gambar 3.5. untuk mencari R 2 ditentukan dahulu R 1 sebesar 10 kΩ. V o maksimum yang ingin dihasilkan pada R 2 sebesar 5 V, sehingga perhitungan untuk mecari R 2 adalah sebagai berikut. Dari perhitungan untuk mendapatkan V o = 5 V dibutuhkan R 2 sebesar 24800 Ω. Untuk memudahkan perhitungan pada ADC dipakai R 2 sebesar 30 kΩ. Pemilihan nilai R 1 = 10 kΩ dikarenakan untuk membuat sensor tegangan sebisa mungkin arus yang lewat pada sensor tegangan sekecil mungkin. Alasan lain memilih R 1 = 10 kΩ adalah agar tidak terjadi drop tegangan yang besar ketika diparalel dengan pin ADC pada mikrokontroler, karena hambatan dalam R in ADC mikrokontroler adalah 10 MΩ. Gambar 3.6. Sensor Tegangan Paralel R in ADC. Dari Gambar 3.6. keluaran V o = 4,347 V, jika dibandingkan dengan keluaran V o pada Gambar 3.5. sebesar 4,35 V drop tegangan yang dihasilkan sangat kecil.

3.3.2.2. Sensor Arus

Sensor arus yang digunakan pada alat ini adalah modul sensor ACS712 dengan keluaran tegangan yang sebanding arus yang diukur Vo + Vs 17.4V Rin 10Meg R2 30k R1 10k 19 sebesar 185 mVA, dan mempunyai hambatan yang kecil sebesar 1,2 mΩ. Sensor ini disusun seri dengan sensor tegangan. Gambar 3.7. Sensor arus dan sensor tegangan.

3.3.2.3. Sensor Cahaya

Sensor cahaya yang digunakan adalah LDR Light Dependent Resistor. LDR adalah resistor yang nilainya akan berubah jika ada perubahan cahaya. Berikut adalah gambar rangkaian yang digunakan pada LDR : Gambar 3.8. Sensor cahaya. Nilai hambatan LDR menjadi besar jika tidak terkena cahayagelap, dan sebaliknya. nilai hambatan LDR menjadi kecil jika terkena cahayaterang. Catu daya yang digunakan untuk sensor cahaya adalah sebesar 5 V dengan R yang diseri pada rangkaian. R yang diseri dengan rangkaian berguna untuk mengambil output tegangan pada Beban Sensor Arus Sensor Tegangan Panel Surya Out2 Out1 + + - + - + - PinA.2 +V 5V R LDR 20 rangkaian yang berubah terhadap cahaya. Pada perancangan digunakan resistor R sebesar 100 Ω. Alasan memilih R = 100 Ω, karena saat tidak cahaya gelap diharapkan output dari PinA2 sekecil mungkin mendekati 0 V dan disaat terdapat cahaya terang ouput dari PinA2 tidak sama dengan nilai Vcc 5 V. Berdasarkan datasheet nilai hambatan LDR disaat menerima intensitas cahaya sebesar 1000 lux nilai hambatan LDR menjadi 400 Ω dan disaat gelap hambatan LDR menjadi 1 MΩ[6]. Berikut contoh perhitungan keluaran LDR. Disaat LDR = 400 Ω. Disaat LDR = 1 ΩM.

3.3.2.4. Sensor Suhu