fortofolio kepada peserta didik setelah pembelajaran selesai, dengan tugas merangkum pembelajaran yang sudah dilaksanakan tadi dengan boleh
menambahkan materi dari internet. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mendapatkan ilmu tidak hanya dari gurunya saja, namun dari mana saja.
Tugas fortofolio ini dikumpulkan paling lambat satu minggu setelah penyampaian tugas ini kepada peserta didik.
d. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui pemberian contoh gerakan yang benar dari peserta didiknya, baik penyampaian itu di awal pembelajaran, di tengah
pembelajaran, ataupun
di akhir
pembelajaaran. Kegiatan
“mengkomunikasikan” dalam
kegiatan pembelajaran
adalah menyampaikan hasil pengamatan ataupun hasil yang di dapat peserta didik
selama pembelajaran berlangsung.
C. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN
Secara keseluruhan praktik pengalaman lapangan PPL berlangsung dengan baik. Namun sebagai pemula dalam mengajar, praktikanpun tidak terlepas dari
kesalahan. Atas bimbingan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing lapangan, praktikan secara berangsung-angsur dapat menjalankan praktik dengan
lebih baik dari awal praktik sebelumnya. 1.
Faktor Pendukung
a. Kedisiplinan yang tinggi dari seluruh komponen sekolah menjadi faktor
pendukung yang penting demi tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.
b. Adanya fasilitas alat dan tempat yang mendukung sehingga mempermudah
praktikan dalam menyampaikan materi ajar. c.
Motivasi dari seluruh komponen untuk menjadi yang terbaik sangat mendorong semangat bagi praktikan agar mampu mengajar dengan baik.
d. Hubungan yang baik antara praktikan, guru pembimbing, dosen
pembimbing, peserta didik dan seluruh komponen sangat membantu praktikan dalam melaksanakan praktik mengajar.
e. Besarnya perhatian guru pembimbing kepada praktikan juga sangat
membantu kelancaran kegiatan praktik mengajar. 2.
Hambatan dan Solusi Pengajaran
Praktik pengalaman lapangan PPL sudah direncanakan sebelum penerjunan, namun apa yang direncanakan tidak selamanya berjalan baik.
Selalu ada hambatan yang menjadi tantangan bagi praktikan. Beberapa hambatan yang terjadi saat berlangsungnya Praktik pengalaman lapangan
PPL antara lain: 1.
Beberapa peserta didik berbicara dengan temannya ketika penyampaian materi.
Solusi : mendekati peserta didik dan menegurnya
2. Peserta didik yang belum pernah belajar keterampilan olahraga yang
diajarkan. Baru belajar ketika pembelajaran PJOK di sekolah.
Solusi: pendekatan kepada peserta didik, mengajarinya dan
memotivasinya, bahwa kamu pasti bisa 3.
Kurangnya sarana dan prasarana pembelajaran.
Solusi : praktikan menyediakan alat yang sederhana yang dapat
dimanfaatkan ketika pembelajaran 4.
Materi yang sama dengan kelas lain, di jam yang sama, dan tempat yang sama.
Solusi : koordinasi dengan guru kelas lain PPL UNNES dan berbagai
alat dengan kelas lain 5.
Banyak peserta didik mengeluh ketika pembelajaran jam ke 4, 5, 6 09:35-11:35.
Solusi : pembelajaran dibuat menyenangkan dan memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk minum ketika mereka kehausan, serta mewjibkan peserta didik untuk membawa minuman ke lapangan
6. Peserta didik putri sering menggerombol ketika permainan
Solusi :
- memisahkan antara yang laki-laki dan perempuan, dengan
menyediakan dua lapangan dengan dibatasi kun -
menyarankan mereka untuk bergerak, jangan diam, ayo gerak -
membuat peraturan yang lebih menyarankan agar ppeserta didik perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam bergerak,
misalkan laki-laki diwajibkan mengumpan bola ke perempuan, apabila laki-laki mengumpan bola ke laki-laki dianggap sebagai
pelanggaran
D. REFLEKSI