Pendekatan Sistem Analisa Kebutuhan Formulasi Masalah

21

4.2 Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem system approach merupakan cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif Eriyatno, 2003. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pendekatan sistem ini meliputi analisa kebutuhan, formulasi permasalahan dan identifikasi sistem. Dalam pengembangan sistem monitoring dan evaluasi proyek agroindustri jambu mete dapat dibagi menjadi dua subsistem yaitu subsistem yang berkaitan dengan lingkungan internal dan eksternal. Seluruh sub sistem saling berinteraksi. Berdasarkan proses pengembangan sistem monitoring dan evaluasi proyek agroindustri jambu mete dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Proses Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi

4.3 Analisa Kebutuhan

Berdasarkan Hirarki sistem monitoring dan evaluasi proyek di lingkungan pertanian sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 431KptsRC.21072000, tidak seluruh aktor yang terlibat dalam kegiatan agroindustri jambu mete dilibatkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi. Aktor yang perlu dilibatkan dalam sistem monitoring dan evaluasi proyek agroindustri jambu mete adalah: Kebijakan Pemerintah Teknologi Informasi Perkembangan Sosial Ekonomi Kondisi Fisik Geografi INPUT INTERNAL EKSTERNAL IMPACT OUTCOME OUTPUT Dana SDM Teknologi. Baseline Data Sistem monev yang berkualitas. Proyek yang efesien dan efektif. Kinerja Proyek yang meningkat. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Peningkatan Pendapatan Daerah 22 1 Masyarakat sasaran, yaitu petani peserta proyek agroindustri jambu mete. 2 Penyandang Dana, yaitu ADB Asian Development Bank dan Pemerintah. 3 Pelaksana proyek, yaitu Dirjen Perkebunan. 4 Penentu Kebijakan, yaitu pemerintah pusat , dan 5 Pemerintah Daerah.

4.4 Formulasi Masalah

Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi proyek agroindustri jambu mete bersifat strategis karena diperlukan untuk meningkatkan mutu hasil monitoring dan evaluasi tersebut. Namun demikian, pengembangan sistem monitoring dan evaluasi ini masih dihadapkan pada berbagai kendala dan permasalahan yang cukup kompleks. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor – faktor yang berpengaruh pada pengembangan sistem monitoring dan evaluasi tersebut. Faktor – faktor atau elemen – elemen yang teridentifikasi disusun secara hirarki sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan, membentuk suatu rencana pengembangan yang terstruktur. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sistem tersebut adalah: 1 belum terintegrasinya kepentingan masyarakat sasaran dalam kegiatan monitoring dan evaluasi agroindustri jambu mete, 2 indikator penilaian masih belum spesifik, bersifat top down dan seragam dengan proyek-proyek Departemen Pertanian yang lain, dan 3 belum adanya pola komunikasi yang dialogis antar jenjang hirarki pelaporan.

4.5 Identifikasi Sistem