124
d. latihan soal yang diberikan dalam mathematical comic tidak terlalu
banyak, sehingga waktu yang ditentukan cukup untuk memahami dan mengerjakan latihan,
e. soal yang diberikan adalah soal cerita yang melatih siswa untuk
menginterpretasikan maksud soal ke dalam bentuk gambar, diagram, tabel atau model matematika artinya, soal tersebut harus mampu
memunculkan komunikasi matematika. 2.
Hasil dalam penelitian pengembangan ini mathematical comic dengan metode PQ4R yang diterapkan pada materi SPLDV kelas VIII SMP diperoleh
indikator tertinggi yaitu menulis writing artinya siswa mampu memberikan penjelasan secara matematis, masuk akal dan jelas ketika menyelesaikan soal.
Sedangkan indikator terendah adalah ekspresi matematika expression mathematic, pada indikator ini masih banyak siswa yang belum mampu
melakukan perhitungan dengan benar. 3.
Hasil dalam penelitian pengembangan ini mathematical comic dengan metode PQ4R yang diterapkan pada materi SPLDV kelas VIII SMP diperoleh
indikator tertinggi yaitu reflektif. Sedangkan indikator terendah adalah percaya diri artinya banyak siswa yang
menyelesaikan suatu masalah dengan melihat contoh yang diberikan, membutuhkan bantuan orang lain ketika
mengerjakan dan tidak berani maju kedepan kelas untuk menyelesaikan permasalahan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan peneliti memberikan saran sebaiknya, soal yang diberikan jangan hanya dalam kategori
125
mudah dan sedang. Waktu yang digunakan untuk uji coba soal harus konsisten. Ketika ada siswa yang tidak suka membaca dan tidak fokus pada pembelajaran
sebaiknya guru memberikan ice breaking supaya siswa tidak bosan dan fokus lagi ke proses pembelajaran. Selain itu, bisa juga mathematical comic di buat
berwarna supaya siswa lebih tertarik untuk membacanya dan tokoh-tokoh yang digunakan familiar bagi siswa.
126
DAFTAR PUSTAKA
Adibah, Fanny. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Inkuiri Di kelas VIII MTS Negeri 2 Surabaya,[Online]
Tersedia: http:downloads.ziddu.comdownloadfile17409429jiptain fanny adibah-8369 babiii.pdf.html. Diakses Rabu, 15Oktober 2015.
Akker, J. Van den. 1999. Principles and Method of Development Research. London. Dlm. van den Akker, J., Branch, R.M., Gustafson, K., Nieveen, N.,
Plomp, T. pnyt.”. Design Approaches and Tools in Educational and Training. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher. Online. http:www.fis-
me.science.uu.nlpublicatiesliteratuurEducationalDesignResearch. pdf Di- akses pada 1 Juni 2015.
Albania. 2010. Menulis Matematika Menggunakan Sistem Aljabar Komputer dengan Setting Kooperatif untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Matematis dan Kecerdasan Emosi. Tesis. Tidak diterbitkan. Bandung: UPI. Diakses pada 1 Juni 2015.
Ansari, Bansu. 2009. Komunikasi Matematik: Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Ashar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Ati, Ria Safitri. 2014. Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis
Pendidikan Karakter pada Materi Bangun Datar. jurnal pendidikan MIPA Vol. 1. No. 1 Januari 2014. Batusangkar: STAIN. Diakses pada 8 Oktober
2015.
Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Baroody. 2007. Mathematical Communication in Malaysian Bilingual Classroom. Japan: Konferensi Tsukuba ke-3.
BNSP. 2006. Standar Isi:Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMPMTs. Jakarta:BSNP
Borg and Gall. 2003. Educational Research. New York :Pinancing. Washington: The Word Bank.
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
127 Danim, Sudirman. 2008. Media Komunikasi Pendidikan; Pelayanan Profesional
Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar [Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi]. Jakarta: Bumi Aksara.
Darmadi, Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar: Landasan Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Peranannya sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta Effendi, Onong Uchana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Rosdakarya. Enjang. 2009. Komunikasi Konseling. Bandung: Nuansa.
Furchan, Arief. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Guerreiri, Antonio. 2009. Communication in Mathematics Teaching and Learning:
Practice in
Primary Education.
Online. http:yess4.ktu.edu.tryermePappers-Ant20Guerreiro.pdf. Diakses pada
1 Juni 2015. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hopkinson, Christine, dkk. 2004. CSSU Curriculum Frameworks. NCTM Idris, Norani. 2009. Enhancing Student Understanding in Calculus Through
Writing. International Electronic Journal of Mathematics Education. Online. Vol 4, 1, 36-55. http:www.iejme.com012009d3.pdf. Diakses
pada 15 Juni 2015.
Juliah. 2012. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Tesis:
Universitas Pendidikan
Indonesia. Online
http:repo- sitory.upi.edu88642t_mtk_1007371.pdf. Diakses pada 28 Maret 2016.
Kadir. 2013. Jurnal Teknologi “Mathematical Communication Skills of Junior
Secondary Scholl Students in Coastal Area. ISSN 0127-9696. Kendari: UTM Press.
Karlimah. 2010. Pengembangan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis serta Disposisi Matematis Mahasiswa PGSD Melalui
Pembelajaran Berbasih
Masalah. Online.
Tersedia; http:
repository.upi.edu.operatoruploadd_mtk_056048_chapter2.pdf. Diakses pada 15 Juni 2015.