Macam Proyeksi Peta Uraian Materi

48  menggunakan bidang peta berupa bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan tanpa mengalami distorsi seperti bidang kerucut dan bidang silinder. Sedangkan tujuan sistem proyeksi peta dibuat dan dipilih untuk menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar. Hal ini nantinya bisa digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik dan menyajikan secara grafis titik- titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar. Hasilnya selanjutnya bisa digunakan untuk membantu studi dan pengambilan keputusan berkaitan dengan topografi, iklim, vegetasi, hunian dan lain-lainnya yang umumnya berkaitan dengan ruang yang luas. Cara melakukan proyeksi yang dapat dilakukan adalah dengan proyeksi langsung direct projection yaitu dari ellipsoid langsung ke bidang proyeksi dan proyeksi tidak langsung doublé projection yaitu proyeksi yang dilakukan menggunakan bidang antara, ellipsoid ke bola dan dari bola ke bidang proyeksi. Pemilihan sistem proyeksi peta ditentukan berdasarkan pada ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan tujuan pembuatanpemakaian peta kemudian ukuran dan atau bentuk daerah yang akan dipetakan dan letak daerah yang akan dipetakan.

b. Macam Proyeksi Peta

1. Proyeksi peta menurut bidang proyeksi yang digunakan dibagi menjadi:  Proyeksi azimutalzenital : bidang proyeksi bidang datar.  Proyeksi kerucut : bidang proyeksi bidang selimut kerucut.  Proyeksi silinder : bidang proyeksi bidang selimut silinder. 49 2. Proyeksi peta menurut kedudukan sumbu simetri bidang proyeksidibagi menjadi :  Proyeksi normal : sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bumi.  Proyeksi miring : sumbu simetri bidang proyeksi membentuk sudut miring terhadap sumbu bumi.  Proyeksi transversal : sumbu simetri tegak lurus dengan sumbu bumi bumi. 3. Proyeksi peta menurut persinggunganperpotongan dengan bumi dibagi menjadi :  Proyeksi tangen : apabila bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.  Proyeksi secant : apabila bidang proyeksi berpotongan dengan bola bumi.  Proyeksi polysuperficial : banyak bidang proyeksi. Gambar 13. Sistem Proyeksi Peta Menurut Bidang Proyeksi dan Kedudukan Sumbu Simetri yang Digunakan 50 Gambar 14. Proyeksi Peta Menurut Persinggungan 4. Proyeksi peta menurut distorsi yang terjadisifat yang dipertahankan dibagi menjadi :  Proyeksi ekuivalen : luas di peta sama dengan luas di permukaan bumi sesuai skala.  Proyeksi konform : bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi.  Proyeksi ekuidistan : jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama dengan jarak asli di muka bumi. 5. Proyeksi peta menurut cara penurunan peta dibagi menjadi :  Proyeksi geometris : proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.  Proyeksi matematis : semuanya diperoleh dengan hitungan matematis.  Proyeksi semi geometris : sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian lainnya diperoleh dengan cara matematis. Setiap negara dari berbagai macam proyeksi tersebut memilih proyeksi yang paling sesuai dengan posisi wilayahnya di permukaan bumi, serta keterkaitan secara global. Proyeksi yang secara umum digunakan adalah proyeksi kerucut normal konform, proyeksi silinder normal konform, dan 51 proyeksi silinder transverse konform. Ketiga proyeksi tersebut yang paling banyak digunakan termasuk Indonesia adalah proyeksi Universal Transverse Mercator UTM, yaitu proyeksi silinder transversal konform. Pertimbangan dalam pemilihan proyeksi peta untuk pembuatan peta skala besar adalah :  distorsi pada peta berada pada batas-batas kesalahan grafis,  sebanyak mungkin lembar peta yang bisa digabungkan,  perhitungan plotting setiap lembar sesederhana mungkin,  plotting manual bisa dibuat dengan cara semudah-mudahnya, dan  menggunakan titik-titik kontrol sehingga posisinya segera bisa diplot.

c. Jenis Sistem Proyeksi Peta