30
MKJI,1997 Tundaan rata – rata dapat menjadi sebuah indicator tingkat
pelayanan dari masing – masing pendekat.
Q. Bagian Jalinan
Bagian Jalinan merupakansuatu bagian antara dua gerakan lalu lintas, yaitu yang menyatu converging dan memencar diverging
1. Jenis Jalinan
Bagian Jalinan dibagi dua tipeutama yaitu bagian jalinan tunggal dan bagian jalan bundaran. Bundaran dianggap sebagai beberapabagian
jalinan tunggal yang berurutan.
Bagian jalinan yang dimaksud padapenelitian ini adalah sebagian jalinan tunggal. Ukuran kinerja pada
bagian jalinan pada bagian jalinan dapat dilihat dari tabel berikut .
Tabel 2.7 Ukuran Kinerja
Ukuran Kinerja Tipe bagian Jalinan
Tunggal Bundaran
Kapasitas Derajat Kejenuhan
Tundaan Peluang Antri
Kecepatan Waktu tempuh Waktu Tempuh
Ya Ya
Tidak Tidak
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Tidak Tidak
Sumber MKJI, 1997
31
Berikut contoh gambar Bagian Jalinan Tunggal dan Bundaran
Metode pada dasarnya empiris dan oleh karenanya harus digunakan dengan pertimbangan teknik lalu lintas yang matang apabila digunakan
diluar rentang variasi untuk variabel data empiris yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini
Tabel 2.8.Rentang Variasi data empiris untuk variable masukan.
Sumber MKJI, 1997 Variabel
Bundaran Tunggal
Min Rata-
rata maks
Min Rata-
rata maks
Lebar Pendekat Lebar Jalinan
Panjang Jalinan LebarPanjang
Rasio Jalinan -kendaraan ringan
-kendaraanberat -sepeda motor
Rasio Kendaraan tak bermotor
6 9
21 0,22
0,32 35
20 0,01
9 12,6
33,9 0,43
0,76 60
2 33
0,05 11
20 50
0,80 0,94
75 3
55 0,18
8 8
50 0,06
0,32 49
16 9,6
11,5 96
0,13 0,74
63 3
32 0,02
11 20
183 0,20
0,95 81
13 45
0,06
32
2. Kapasitas
Kapasitas total bagian jalinan adalah hasil perkalian antara kapasitas Dasar Co yaitu kapasitas pada kondisi tertentu ideal dan faktor
penyesuaian F, dengan memperhitungkan pengaruh kondisi lapanan sesungguhnya terhadap kapasitas. Model Kapasitas aalah sebagai
berikut :
C = 135 x W
w 1,3
x1+W
E
W
w 1,5
x1-P
w 0,5
x1+W
w
L
w -1,8
x Fcs x F
RSU
…………………….
2.17
Tabel 2.9Variabel masukan untuk di gunakan dalam menetukan kapasitas adalah sebagai berikut :
Tipe Variabel Variabel dan nama masukan
Faktor model
Geometri
Lingkungan
Lalu-lintas Lebar masuk Rata-rata W
E
Lebar Jalinan W
W
Panjang Jalinan L
W
LebarPanjang W
W
L
W
Kelas Ukuran Kota CS Tipe Lingkungan jalan RE
Hambatan samping, dan SF Rasio kend.Tak bermotor P
UM
Rasio jalinan P
W
F
CS
F
RSU
Sumber MKJI 1997 a.
A. Derajat Kejenuhan Derajat Kejenuhan bagian jalinan, dihitung sebagai :
DS = …………………………………………………….2.18
33
Dimana : DS
= Derajat Kejenuhan Q
smp
= Arus total smpjam dihitung sebagai berikut Q
SMP
= Q
kend
x Fsmp Fsmp
= Faktor smp C
= Kapasitas smpjam
B. Tundaan pada bagian jalinan bundaran Terbagi karena 2 sebab:
1. Tundaan lalu lintas DT akibat interaksi lalu lintas dengan gerakan yang lain dalam persimpangan
2. Tundaan Geometrik DG akibat percepatan dan perlambatan lalu lintas
D
J
= DT
J
+ DG
J ............................................................................................
2.19
Dengan : D
J
= Tundaan rata – rata untuk pendekat j detsmp DT
J
= Tundaan lalu lintas rata – rata untuk pendekat j detsmp
DG
J
= Tundaan geometri rata – rata untuk pendekat j detsmp
3. Peluang antrian pada bagian jalinan bundaran
Ditentukan berdasarkan kurva antrian empiris dengan drajat kejenuhan sebagai variable masukan.
QP = Maks dari QP i = 1..n……….2.20