d. Teori Kurikulum Yang berorientasi pada proses Glattrhorn memberikan analisa terhadap pengembangan kurikulum dengan
menitik beratkan pada proses, mengadakan analisis sistem, mengadakan pengkajian strategi dan unsur-unsur pembentuk kurikulum yang meliputi: Guru
sebagai kelompok yang terlibat, struktur partisipasi, faktor pembetukan, administator, ahli mata pelajaran, hasil belajar, pengetahuan dan keterampilan,
struktur organisasi: satuan pelajaran, program berulang remidial.
3. Landasan Pengembangan kurikulum
a. Landasan Filosofis Proses pendidikan berintikan interaksi terutama pendidik dan peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan, serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung? apakah
yang menjadi tujuan pendidikan? apa isi pendidikan dan bagaimana proses interaksi pendidikan tersebut berlangsung? Hal diatas adalah pertanyaan-
pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang mendasar yaitu jawaban-jawaban filosofis.
Filsafat dalam dunia pendidikan berfungsi membahas segala permasalahan yang dihadapi, yang hanya merupakan aplikasi dari pemikiran-pemikiran filosofis
untuk memecahkan masalah pendidikan, menurut Donald Butler filsafat memberikan arah dan metodologi terhadap praktik pendidikan sedang praktik
pendidikan memberikan bahan bagi pertimbangan-pertimbangan filosofis, John Dewey juga berpendapat bahwa filsafat pendidikan berarti kehidupan karena
pengalaman merupakan sumber dari pengetahuan dan nilai, jadi tujuan pendidikan
bersifat aktif untuk berusaha, mencoba, berfikir secara reflektif dengan model problem solving
b. Landasan Psikologi Manusia diciptakan berbeda maka kondisi psikologi perkembangan, sosial
budaya, genetika sangat berbeda satu sama lain, Siswa adalah individu yang dalam tahap perkembangan, seorang pendidik harus mampu membantu
perkembangan siswa secara optimal. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan harus sesuai dengan kondisi psikologi siswa, sehingga siswa mampu
menciptakan cara belajar yang efektif dengan hasil yang maksimal Jadi dalam penyusunan kurikulum perlu memperhatikan karakteristik
anak, perkembangan mental, fisik, emosional-sosial dan membantu mereka dalam tahapan transisi, serta perlu ahli psikologi dalam penyusunan bahan, yang lebih
sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memperhatikan minat, kemampuan bahasa, konsep diri, dan harga diri.
c. Landasan Sosiologi Sekolah sebagai lembaga masyarakat yang melaksanakan tugas dan
tanggung jawab untuk mendidik atau membimbing perkembangan anak, sesuai pendapat Toefer, Beane dan Aliessi mengemukakan 7 pokok gagasan yang perlu
dipertimbangan dalam perencanaan kurikulum meliputi: Tekhnologi, status keluarga, lapangan kerja, peranan seks, corak budaya, gaya hidup, transformasi,
dalam hal ini penyusunan kurikulum harus mempertimbangkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tersebut.
4. Model Kurikulum