3 Larutan pada gelas erlenmeyer dititrasi dengan menggunakan larutan standar
NaOH 0,025 N sampai larutan berwarna merah jambu dan bertahan sampai 15 detik Simanjuntak, 2005.
4 Larutan standar NaOH yang terpakai dihitung dan dicatat hasilnya.
5 Dilakukan penetapan dengan rumus sebagai berikut:
……………. 8
dimana: ml NaOH
= jumlah ml NaOH untuk titrasi ml N
= normalitas larutan NaOH molml M
= berat sampel gram BM NaOH
= bobot molekul NaOH grammol
3.6 Analisis data
Data hasil penelitian akan dipersentasikan ke dalam bentuk kurva dan tabel
dengan menggunakan analisis ragam dan dilakukan uji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil BNT pada taraf 1 - 5. Pengujian yang dilakukan pada
biodiesel yang dihasilan adalah analisis rendemen biodiesel, analisis massa jenis, analisis viskositas dan analisis bilangan asam.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan yaitu: 1.
Minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan biodiesel.
2. Semakin tinggi waktu dan suhu reaksi maka rendemen biodiesel yang
diperoleh akan semakin tinggi dan karakteristik biodiesel akan semakin baik. 3.
Rendemen biodiesel paling optimum diperoleh pada suhu 65⁰C dan waktu 30 menit dengan 72,87 metil ester dan rendemen biodiesel terendah diperoleh
pada suhu 45⁰C dan waktu 5 menit dengan rendemen 66,79 metil ester. 4.
Biodiesel yang dihasilkan memiliki karakteristik massa jenis berkisar antara 0,85−0,86 gramml dan sesuai dengan standar SNI 0,85−0,89 gramml,
viskositas berkisar antara 1,65−1,85 cSt dan tidak sesuai dengan standar SNI
2,3−6 cSt, bilangan asam yang diperoleh pada penelitian ini yaitu berkisar antara
0,06−0,08 dan sesuai dengan standar SNI maks 0,8. 5.
Pada uji nyala, warna api yang dihasilkan berwarna orange dan minyak bisa naik melalui sumbu dengan baik dan kapilaritas biodiesel lebih kecil dari
minyak tanah. Biodiesel yang dihasilkan belum dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin namun sudah dapat digunakan sebagai pengganti minyak
tanah pada kompor.