Apakah Injil itu? Tujuan Penulisan

Pembahasan 3.1. Pengertian Injil dan Penginjilan 3.1.1. Apakah Injil itu? Perlu kita ketahui tentang Injil yang menjadi dasar keselamatan bagi umat manusia. Dalam Injil Yesus Kristus, Rasul Paulus adalah contoh yang amat baik sebagai penginjil. Sewaktu ia memberitakan Injil – yang diutamakannya hanyalah inti yang penting saja, yaitu Yesus dan salib-Nya 1 Kor. 2:1-5. Di kemudian ia merasa perlu meringkas kembali Injil itu 1 Kor. 15:1-4. Rupanya orang-orang percaya di Korintus itu tidak berbeda dengan orang-orang zaman modern yang selalu ingin menambah-nambah dan mempersulitkan hal-hal yang seharusnya sederhana. Mereka suka mencampuri dasar iman dengan nasihat-nasihat, ajaran- ajaran dan tafsiran-tafsiran, sehingga Injil menjadi sulit dan kabur. Rasul Paulus perlu mengingatkan untuk kembali kepada Injil yang sebenarnya. 4 Dalam Perjanjian Baru ada empat nat’s yang diperluas menggunakan kata “Injil” dan mendefinisikan isi berita Injil itu. Nats-nats itu adalah Kis. 10:36-43; 13:32-39; Rm. 1:1-7 dan 1 Kor. 15:1-8. Suatu penelaahan yang menyeluruh terhadap keempat nats itu akan membuka wawasan. Tetapi nats yang terakhir yang dibahas di sini mengenai “Injil”. Dalam 1 Kor. 15:1-8 Paulus menyatakan kembali berita Injil yang sebelumnya telah disampaikannya kepada orang-orang Korintus secara Pribadi. Pusat nats itu, ayat 3-5, dapat diringkas sebagai berikut: Aku memberikan kamu Injil itu, yaitu bahwa Kristus mati bagi dosa-dosa kita dan telah bangkit kembali. Inilah definisi Paulus mengenai berita Injil. Dalam pernyataan Paulus ada empat konsep yang penting mengenai Injil yang harus dipahami seseorang sebelum ia sungguh-sungguh mengerti pernyataan itu. Keempat konsep itu ialah: 1. Dosa. 2. Kematian rohani atau keterpisahan dari Allah. 3. Penebusan oleh Allah. 4. Kebangkitan. 4W. Stanley Heath., 1966. Penginjilan dan Pelayanan Pribadi Surabaya: Yakin, hlm. 18-19. 4 Keempat konsep inilah yang harus disajikan dan dijelaskan dalam penginjilan. 5 3.1.2. Apakah Penginjilan itu?