Rancangan struktural Pendekatan desain

selesai melakukan pengiratan, stopwatch dilihat kembali berapa waktu yang diperlukan untuk mengirat bambu sampel. Perhitungan ini menggunakan persamaan : ....................................................... 5

2. Persentase Keberhasilan Bambu Terirat

Selain itu kualitas hasil dari uji kinerja alat pengirat bambu ini dilihat dari keseragaman ketebalan dan persentase produk terpakai dengan cara menghitung jumlah bambu yang terirat baik dibagi jumlah total sampel bambu. ........... 6 Kriteria bambu yang terirat baik adalah : 1. Panjang iratan maksimal berkurang 2 cm dari panjang sampel awal. 2. Ketebalan iratan seragam dari ujung satu ke ujung lainnya. 3. Lebar bambu hasil iratan tidak berkurang dari separuh panjang iratan.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari percobaan ini, pengamatan dan perhitungan dianalisis menggunakan statistik sederhana, dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan gambar.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Telah dihasilkan prototipe alat pengirat bambu dengan menggunakan engkol sebagai tenaga penggeraknya. Hasil pengujian prototipe alat pengirat bambu, bambu kering hasilnya relatif lebih baik dibandingkan dengan sampel bambu yang kadar airnya masih tinggi. Disebabkan karena sampel bambu kering memiliki struktur yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan bambu yang kadar airnya masih tinggi. Alat ini dapat mengirat bambu basah bagian pangkal sebesar 33,33 , bagian tengah sebesar 20 , dan bagian ujung sebesar 26,67. Sedangkan persentase keberhasilan sampel bambu kering bagian pangkal dan tengah sebesar 33,33 , dan bagian ujung sebesar 26,67 . Alat ini dapat mengirat dengan kapasitas bambu sampel basah bagian pangkal sebanyak 560 bilahjam, bagian tengah sebanyak 1360 bilahjam, dan bagian ujung sebanyak 823 bilahjam. Sedangkan sampel bambu kering bagian pangkal memiliki kapasitas sebanyak 484 bilahjam, bagian tengah sebesar 621 bilahjam, dan bagian ujung sebanyak 602 bilahjam.

B. Saran

Alat ini masih memiliki kapasitas yang rendah, maka diperlukan adanya penelitian lebih lanjut seperti penggunaan tenaga motor listrik, dan penambahan ukuran alat itu sendiri agar kapasitasnya menjadi lebih banyak dari yang sekarang. Sedangkan hasil iratan yang masih di bawah 50 disarankan dengan penggunaan pisau berbahan yang tahan karat, serta dudukan pisau lebih kokoh. Ini disebabkan karena bambu merupakan bahan baku yang cukup keras maka diperlukan pisau yang lebih tajam dan dudukan yang kokoh agar bambu yang akan diirat akan terirat dengan baik.S