Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo

Bongsu Hutagalung : Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten karo, 2005
USU Repository © 2006

Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo
Tesis
Bongsu Hutagalung
Universitas Sumatera Utara Sekolah Pascasarjana
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Pedesaan Medan 2005
Ringkasan
Bongsu Hutagalung (002103009/PWD) : Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo, dengan komisi pembimbing : Prof. Dr. Ir. Sumono, MS (Ketua), Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc (Anggota), Wahyu Ario Pratomo, SE, MEc (Anggota).
Perkebunan kopi rakyat bercirikan usaha skala kecil, pengelolaan secara tradisional, pembibitan lokal, produktivitas rendah dan tidak mempunyai kekuatan menghadapi pasar. Perkebunan kopi rakyat umumnya hanya mengenal cara pengolahan kering dan lokasi kebun yang tertutup dan terpencar- pencar, banyak juga yang diusahakan sebagai tanaman pekarangan dan ditanam di sekeliling rumah. Pada awalnya tanaman kopi rakyat merupakan kegiatan usaha sampingan selain menanam padi dan sayuran.
Kopi merupakan salah satu komoditas perdagangan strategis dan memegang peranan penting bagi perekonomian nasional , khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa Negara. Di Provinsi Sumatera utara, Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah penghasil kopi perkebunan rakyat. Kegiatan ekonomi di wilayah Karo saat ini didominasi oleh kegiatan usaha masyarakat pada subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Diantara komoditas agribisnis yang banyak diusahai oleh masyarakat di Kabupaten Karo adalah Kopi (Coffee).
Dari tahun 1995 sampai tahun 2003 perkebunan tanaman kopi di Kabupaten Karo menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Tahun 1995 luas areal tanaman perkebunan kopi sebesar 3.160 Ha hingga tahun 2003 luas tanaman kopi mengalami peningkatan tanaman sebesar 1.640 Ha (51,9%). Seiring meningkatnya luas areal tanaman, perkembangan produksi kopi di Kabupaten Karo juga meningkat. Tahun 1995 produksi kopi perkebunan rakyat sebesar 1.743,1 Ton hingga tahun 2003 produksi kopi perkebunan rakyat menjadi 11.445,2 Ton, artinya terjadi peningkatan sebesar 9.702,1
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi produksi kopi, menganalisis pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan petani serta Mengetahui kontribusi pendapatan petani kopi terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Karo.
Bongsu Hutagalung : Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten karo, 2005
USU Repository © 2006

Penelitian ini dilakukan pada Desa Garingging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, terhadap 52 responden, dengan karakteristik Tingkat pendidikan SMA, 15 orang (29%), SLTP, 28 orang (54%) dan SD, 9 orang (17%). Umur responden kurang dari 30 tahun 5 orang (10%), 31-40 tahun 17 orang (33%), 41-50 tahun 23 orang (44%) dan 51 tahun keatas 7 orang (13%)
Hasil uji statistik Terdapat pengaruh yang siginifikan secara bersama-sama antara faktor-faktor produksi luas lahan, bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga kerja terhadap usaha tani kopi. Hal ini terlihat dari hasil analisis uji linear berganda uji F (Annova) sebesar 2507.802 dengan tingkat signifikansi 0.00, sedangkan pengaruh faktor produksi secara parsial hanya luas lahan yang memiliki pengaruh secara signifikan sedangkan faktor lainnya (pupuk, obat-obatan, bibit dan tenaga kerja) secara parsial tidak signifikan berpengaruh secara nyata.
Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama maupun secara parsial antara biaya produksi (luas lahan, modal kerja, dan upah tenaga kerja) terhadap pendapatan usaha tani kopi. Hal ini terlihat dari hasil analisis uji linear berganda uji F (Annova) sebesar 3694.953 dengan tingkat signifikansi 0.00.
Disimpulkan bahwa peningkatan pendapatan petani kopi akan meningkatkan pengembangan wilayah. Dengan demikian pemerintah Kabupaten Karo perlu lebih serius membantu petani kopi agar produktifitas kopi semakin baik dan pendapatan petani lebih meningkat.

Bongsu Hutagalung : Analisis Pendapatan Petani Kopi dan Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah Kabupaten karo, 2005
USU Repository © 2006