Hubungan Kreativitas dan Kecerdasan

Menurut Lowenfeld yang dikutip oleh Barret 1984 kreativitas adalah seperangkat kemampuan seseorang untuk a Kepekaan mengamati berbagai masalah melalui indera, b Kelancaran mengeluarkan berbagai alternative pemecahan masalah, c Keluwesan melihat atau memandang suatu serta kemungkinan jawaban pemecahannya, d Kemampuan merespon atau membuahkan gagasan dalam pemecahan masalah originilitas yang biasa ditemukan, e Kemampuan yang berkaitan dengan keunikan cara atau nengungkapkan gagasan dalam menciptakan karya seni, f Kemampuan mengabstrasi hal-hal yang bersifat umum dan mengaitkannya menjadi hal-hal spesifik, g Kemampuan memandukan atau mengkombinasikan unsur-unsur seni menjadi karya seni yang utuh dan h Kemampuan memadukan atau mengkombinasikan unsur-unsur seni.

2.4 Kreativitas sebagai Basic Skill bagi Anak Usia Dini

Anak usia 3-4 tahun pun dapat menciptakan apapun yang dia inginkan melalui benda-benda sekitarnya. Ia dapat menciptakan roket dengan ember cucian ibunya, mobil bus dengan kursi terbalik. Persoalan yang terjadi pada perkembangan selanjutnya daya kreatif anak semakin berkurang. Peraturan – peraturan yang tidak perlu, pola kebiasaan, pola penghargaan dan pola asuh orang dewasa disekitar anak dapat menghambat daya kreatifitas anak tereduksi. Ayan 2002 menandaskan bahwa hasil riset menujukkan kreativitas mulai hilang pada masa kanak – kanak menuju masa dewasa. Salah satu kajiaannya telah mencermati kemampuan individu dalam memunculkan ide orsinil. Nilai perbandingan jawaban jawaban “orisinil” unik dan standar “ biasa yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Tabel 2.4.1 Tingkat Orisinalitas berdasarkan Usia Umur 5 atau kurang 90 Orisinil Umur 7 20 Orisinil Orang dewasa 2 Orsinil Sumber : Ayan 2002 Hilangnya orisinalitas ini sungguh mengejutkan. Tak heran jika menjelang usia 40 tahunan keatas, banyak orang dewasa yang cepat merasa kecewa dan menyerah ketika mencoba melakukan perubahan, pembahuruan dan produk kreatif lainnya padahal pada usia – usia tersebut, masyarakat justru sedangkan menunggu karya mereka.

2.5 Metode Proyek

2.5.1 Pengertian Metode Proyek

Istilah proyek diambil dari manual arts pekerjaan tangan, di mana siswa harus menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu yang disebut proyek. Apakah itu membuat sandiwara, mengadakan karyawisata atau menikmati hasil-hasil kesenian. Yang pokok dalam metode proyek ialah “the active purpose of the learner”. Siswa itu sendiri harus menerima proyek itu dan melaksanakannya.

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

3 23 57

LATAR BELAKANG DAN PERSEPSI PADA MANUSIA LANJUT USIA BEKERJA (Studi Di Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung)

0 12 64

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK USIA DINI DI TK B DARMA BANGSA BANDAR LAMPUNG

3 34 50

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE PROYEK DI RA PURI FATHONAH KECAMATAN BUMI WARAS KOTA BANDAR LAMPUNG

8 72 84

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA PADA TK PERTIWI PULUHAN I Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita.

0 1 14

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE PROYEK DI RAUDHATUL ATHFAL AL HIKMAH KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 0 120

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN MELIPAT ORIGAMI PADA SISWA KELOMPOK B2 TK GOEMERLANG SUKARAME BANDAR LAMPUNG

0 11 102

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERMAIN DENGAN PERMAINAN BALOK DI TAMAN KANAK KANAK SABRINA SUKARAME BANDAR LAMPUNG

5 31 141

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI AKTIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN 2.

1 13 169

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS MELIPAT KERTAS PADA SISWA KELOMPOK B TK SABILA KOTA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 59 96