Tahap –Tahap Proses Keputusan Pembelian

H. Tahap –Tahap Proses Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada keputusan pembelian. Pengambilan keputusan dapat meliputi bagaimana memilih, membeli, menggunakan dan mengevaluasi barang atau jasa. Dalam penelitian ini pengambilan keputusan difokuskan untuk pembelian dan menggunakan barang atau produk. Menurut Sumarwan 2003: 292 pengambilan keputusan terdapat berbagai macam tipe yang disesuaikan dengan situasi pembelian. Adapun tipe tersebut adalah; 1.Pemecahan masalah yang diperluas. Pada tipe ini konsumen membutuhkan banyak informasi untuk menetapkan kriteria dalam memilih merek produk yang akan dibeli mempertimbangkan. 2.Pemecahan masalah yang terbatas. Pada tipe ini konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek, konsumen hanya membutuhkan informasi untuk membedakan berbagai merek yang ada. Tingkat keterlibatan konsumen dalam proses keputusan cukup tnggi dan melakukan pembelian dengan cepat terutama untuk produk-produk yang dinilai mempunyai harga yang sesuai. 3.Pemecahan masalah rutin. Pada tipe ini konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen hanya mengingat-ingat apa yang diketahuinya, disini konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang sangat rendah karena pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen terhadap merek lebih kepada kebiasaan bukan loyalitas merek. Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda sesuai dengan tipe keputusan membeli. Menurut Kotler 1996: 233 ada empat tipe perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dalam membeli yaitu : a.Perilaku membeli yang kompleks. Konsumen menjalani suatu perilaku membeli yang kompleks bila mereka makin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang ada. b.Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan. Perilaku seperti ini terjadi bila konsumen terlibat secara mendalam dalam kegiatan membeli sesuatu tetapi hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Konsumen mulai mempelajari banyak hal lain dan berupaya untuk membenarkan keputusannya guna mengurangi ketidakcocokan. c.Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan. Terjadi bila konsumen kurang terlibat dalam kegiatan membeli dan tidak terdapat perbedaan nyata antara merek. Konsumen tidak melakukan pencarian informasi yang luas tentang berbagai merek, menilai ciri-cirinya dan menimbang-nimbang keputusan guna menetukan yang mana akan dibeli. d.Perilaku membeli yang mencari keragaman. Perilaku seperti ini terjadi pada keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Konsumen cenderung berganti-ganti merek produk bukan karena ketidakpuasan tetapi untuk mencari keragaman. Menurut Setiadi 2003: 16 Konsumen akan melalui 5lima tahap dalam memutuskan untuk membeli suatu produk, yaitu: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Gambar 6. Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi 2003: 93 Rincian tahap –tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1.Pengenalan masalah yaitu proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh stimuli internal maupun eksternal. Seperti: rasa lapar, haus, seks, dll. Pengenalan kebutuhan muncul saat konsumen menghadapi masalah yaitu adanya perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan yang sebenarnya terjadi. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard 1994: 76 kebutuhan ini harus diaktifkan terlebih dahulu, sebelum kebutuhan itu bisa dikenali. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan adalah : a.Waktu . Waktu akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan konsumen. Berlalunya waktu akan mengaktifkan kebutuhan fisiologis seseorang. b.Perubahan situasi. Perubahan situasi atau keadaan yang dialami seseorang akan mengaktifkan kebutuhan. Mengenali kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan membeli Perilaku pasca pembelian c.Pemilihan produk. Memiliki suatu produk sering kali akan mengaktifkan kebutuhan yang lain. d.Konsumsi produk. Habisnya produk yang dikonsumsi akan mengaktifkan kebutuhan untuk memenuhi produk tersebut. e.Perbedaan individu. Lahirnya kebutuhan seseorang akan suatu produk yang sama dilandasi oleh motivasi yang berbeda-beda. f.Pengaruh pemasaran. Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan akan mempengaruhi konsumen menyadari kebutuhannya. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan-keputusan membeli. Adapun tingkat pencarian informasi konsumen menurut Hidayat 1998: 37 dikategorikan kedalam empat kelompok yaitu meliputi : a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan b. Sumber komersil : iklan, wiraniaga, penyalur dan pajangan c. Sumber publik : media masa dan lembaga-lembaga konsumen d. Sumber pengalaman : pemakaian produk, pernah menangani produk, dan pernah membuat produk. 3.Evaluasi alternatif Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Konsumen akan mengembangkan kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing –masing, kepercayaan merek akan menimbulkan citra merek. 4. Keputusan Pembelian Puchase Decision Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek yang ada didalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dua faktor yang dapat berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian : a.Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu: intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi keinginan konsumen untuk menuruti orang lain. b.Situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Menurut Dharmmesta dan Handoko 2000: 110 Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap di muka dilakukan, maka konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus di ambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. 5. Perilaku Pasca Pembelian Past Purchase Behavior Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat Kepuasan atau ketidakpuasan. Bila konsumen merasa puas maka hal ini akan menjadi penguat bagi individu untuk mengadakan tanggapan berulang, yaitu membeli kembali merek produk tersebut pada kesempatan berikutnya. Menurut Festinger dan Bramel dalam buku Kotler dan Ang, et.all.1999: 259, menyakini bahwa sebagian besar pembelian non –rutin akan melibatkan sejumlah ketidaksesuaiandisonansi purnabeli, dan kutipannya yaitu: “Jika seseorang memilih diantara dua atau lebih alternatif, ketidaksenangan atau ketidaksesuaian hampir tak terelakkan akan muncul, kerena orang itu mengetahui bahwa keputusan yang ia buat selain mempunyai keuntungan tertentu, juga mempunyai beberapa kerugian. Ketidaksesuaian itu muncul pada hampir setelah setiap keputusan, dan selanjutnya, individu itu selalu akan mengambil langkah –langkah untuk mengurangi ketidaksesuaian tersebut.” Tindakan purnabeli merupakan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, ia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. I. Pengambilan Keputusan Berbagai macam keputusan harus dilakukan setiap harinya oleh setiap konsumen, namun terkadang konsumen tidak menyadari bahwa ia telah melakukan suatu pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan konsumen berbeda –beda, bergantung pada keputusan pembelian. Pengambilan keputusan dapat meliputi bagaimana memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi barang atau jasa. Dalam penelitian ini pengambilan keputusan pembelian ulang difokuskan untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang. Jenis –jenis perilaku pengambilan keputusan pembelian tersebut sangat tergantung kepada jenis barang yang akan di beli dan mahal tidaknya barang tersebut dibeli secara rutin atau tidak. Sehingga keputusan yang lebih rumit mungkin melibatkan partisipasi yang lebih banyak dan kebebasan pembeli yang lebih besar. Pengambilan keputusan konsumen berbeda- beda bergantung pada keputusan pembelian. Pengambilan keputusan dapat meliputi bagaimana memilih, membeli, menggunakan dan mengevauasi barang atau jasa. Menurut Peter dan Olson 1999: 163 Pengambilan keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Howard dan Sheth dalam buku Angipora 1999: 142, ada 3 tiga jenis perilaku pembelian yang terdiri dari: 1.Perilaku tanggapan rutin Jenis perilaku pembelian yang paling sederhana diketemukan pada pembelian barang murah dan pada umumnya barang yang sering dibeli. Contoh: barang –barang kebutuhan sehari–hari 2.Pemecahan masalah yang terbatas Keberadaan produk baru dipasar yang tidak dikenal secara baik dalam suatu golongan produk akan mendapat tantangan keras dalam pembelian oleh konsumen untuk suatu golongan produk yang telah dikenal baik. 3.Pemecahan masalah yang ekstensif Tingkat pembelian akan mencapai suatu jumlah yang sangat tinggi apabila konsumen dihadapkan pada suatu barang yang belum dikenal dan tidak memiliki tolak ukur apa yang harus digunakan, namun produk tersebut dapat menarik minat dan dapat memenuhi kebutuhan. J. Penelitian Sebelumnya Beberapa penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai acuan adalah penelitian yang berjudul “Pengaruh asosiasi merek terhadap keputusan yang dilakukan oleh Arin Septiarin 2004. Tipe penelitian ini adalah asosiatif hubungan yaitu suatu penelitian dengan bentuk hubungan kausal, yang merupakan bagian dari penelitian eksplanasi penjelasan dengan tujuan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk membangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala tertentu, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nadia Rahmawati 2009. Dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli Produk Telepon Ceria ”, penelitian ini terdiri dari dua variabel dengan tipe penelitian riset eksplanatif asosiatif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa citra merek mempengaruhi minat beli. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah objek penelitianya seorang mahasiswa sedangkan tipe penelitiannya asosiatif hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi jika dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif.

K. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan

0 31 60

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

PENGARUH CITRA MEREK SEPEDA MOTOR HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Honda Di Kelurahan Rawa Laut Bandar Lampung)

0 7 16

PENGARUH EKUITAS MEREK SEPEDA MOTOR HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

1 4 77

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY (Studi Kasus : Pengguna Sepeda Motor Honda Scoopy pada Mahasiswa S1 UNAND).

2 16 76

Pengaruh Citra Merek dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus: Pengguna Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 6 15

PENGARUH BRAND AMBASSADOR, BRAND IMAGE, DAN LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ( Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Merek Honda di Kecamatan Purbalingga)

0 5 17