digunakan sebagai “wakil” yang sah dapat mewakili bagi populasi tersebut Sugiarto dkk, 2001.
Populasi dalam penelitian ini adalah individu yang berusia 15 - 65 tahun yang telah bekerja, baik di sektor pertanian maupun non-pertanian di Kecamatan Way Lima
Kabupaten Pesawaran Desa Way Harong yakni Definisi orang yang telah bekerja pada penelitian ini mengacu pada definisi orang yang bekerja menurut definisi Badan Pusat
Statistik BPS Indonesia. BPS mendefinisikan orang yang telah bekerja sebagai orang yang bekerja untuk memperoleh gajiupah, atau membantu orang lain untuk mendapatkan
keuntungan sekurang-kurangnya satu jam pada hari seminggu sebelum survei, atau orang yang memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja untuk beberapa alasan selama
seminggu yang lalu. Status pekerja terdiri dari berusaha sendiri tanpa bantuan orang lain, berusaha sendiri dibantu oleh anggota keluarga karyawan sementara, pengusaha dengan
pekerja tetap, karyawan, pekerja tidak dibayar. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Slovin untuk
menentukan ukuran sampel minimal n jika diketahui ukuran populasi N pada taraf signifikansi
α adalah : n =
2
1
N N
n = Ukuran Sampel
N = Banyaknya populasi α = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang masih
dapat ditolelir populasi 10 persen.
Dalam penelitian ini jumlah populasi yang diambil yaitu dari jumlah rumah tangga yang tertinggi di Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran disalah satu desa yang bernama
Desa Way Harong yaitu berjumlah 1.335 rumah tangga. n =
2
10 ,
135 .
1 1
335 .
1
n = 455
. 1
335 .
1
n = 93 Dari hasil perhitungan tersebut sampel yang dihasilkan adalah 93 responden dari jumlah
rumah tangga sebesar 1.335.
D. Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Suharsimi, 1998. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek
penelitian Suharyadi dan Purwanto, 2003. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan responden dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. b.
Data sekunder adalah data yang sudah diterbitkan atau sudah digunakan pihak lain Suharyadi dan Purwanto, 2003. Data sekunder merupakan data-data penunjang
dalam penelitian ini yang diperoleh dari lembagainstansi yang terkait dalam penelitian ini, antara lain BPS Kabupaten Pesawaran, dan BPS Propinsi Lampung.
E. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
a. Wawancara, dalam penelitian ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada
responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan- pertanyaan yang disusun secara tertulis, yang bertujuan untuk memperoleh data
berupa jawaban-jawaban para responden
b. Dokumentasi, dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan literaturliteratur,
penerbitan, koran, dan majalah, serta informasi-informasi tertulis baik yang berasal dari instansi terkait maupun internet, yang berhubungan dengan topik penelitian
untuk memperoleh data sekunder.
F. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Deskriptif Pengolahan data deskriptif dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif sebagai
prodesur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta yang terjadi dilapangan secara utuh yaitu dengan
menggunakan analisis tabel dan grafik. Analisis tabel digunakan untuk mengetahui median, modus, dan rata-rata dari setiap variabel yang diamati dengan bantuan tabulasi
data. 2. Regresi Logistik
Regresi logistik adalah sebuah pendekatan untuk membuat model prediksi seperti halnya regresi linear atau yang biasa disebut dengan istilah Ordinary Least Squares OLS
regression. Perbedaannya adalah pada regresi logistik, peneliti memprediksi variabel terikat yang berskala dikotomi. Skala dikotomi yang dimaksud adalah skala data nominal
dengan dua kategori, misalnya: Ya dan Tidak, Baik dan Buruk atau Tinggi dan Rendah.
Apabila pada OLS mewajibkan syarat atau asumsi bahwa error varians residual terdistribusi secara normal. Sebaliknya, pada regresi logistik tidak dibutuhkan asumsi
tersebut sebab pada regresi logistik mengikuti distribusi logistik.
3. Asumsi Regresi Logistik antara lain:
1. Regresi logistik tidak membutuhkan hubungan linier antara variabel independen
dengan variabel dependen. 2.
Variabel independen tidak memerlukan asumsi multivariate normality. 3.
Asumsi homokedastisitas tidak diperlukan 4.
Variabel bebas tidak perlu diubah ke dalam bentuk metrik interval atau skala ratio.
5. Variabel dependen harus bersifat dikotomi 2 kategori, misal: tinggi dan rendah
atau baik dan buruk 6.
Variabel independen tidak harus memiliki keragaman yang sama antar kelompok variabel
7. Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain atau bersifat
eksklusif 8.
Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar, minimum dibutuhkan hingga 50 sampel data untuk sebuah variabel prediktor independen.
9. Regresi logistik dapat menyeleksi hubungan karena menggunakan pendekatan
non linier log transformasi untuk memprediksi odds ratio. Odd dalam regresi logistik sering dinyatakan sebagai probabilitas.
Model persamaan aljabar layaknya OLS yang biasa kita gunakan adalah berikut: Y = B0 + B1X + e. Dimana e adalah error varians atau residual. Dengan regresi logistik, tidak
menggunakan interpretasi yang sama seperti halnya persamaan regresi OLS. Model Persamaan yang terbentuk berbeda dengan persamaan OLS.
Berikut persamaannya:
Persamaan Regresi Logistik Di mana:
Ln: Logaritma Natural. B0 + B1X: Persamaan yang biasa dikenal dalam OLS.
Sedangkan P Aksen adalah probabilitas logistik yang didapat rumus sebagai berikut:
Probabilitas Regresi Logistik Di mana:
exp atau ditulis e adalah fungsi exponen. Perlu diingat bahwa exponen merupakan kebalikan dari logaritma natural. Sedangkan
logaritma natural
adalah bentuk
logaritma namun
dengan nilai
konstanta 2,71828182845904 atau biasa dibulatkan menjadi 2,72.