Kemampuan orang untuk mempersepsikan stimulus yang sama akan ditafsirkan berbeda oleh beberapa individu, penafsiran tersebut tergantung
pada pengalaman yang lalu dan sistem nilai khusus.
2.7.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Jalaludin Rakhmat banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi, faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Perhatian Attention. 2. Faktor-faktor fungsional.
3. Faktor-faktor struktural. Rakhmat, 2003:52 Berdasarkan pendapat diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perhatian Attention Definisi perhatian menurut Kenneth E. Anderson yang dikutip
Jalaludin Rakhmat adalah “Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran paada saat
stimului lainya melemah” Rakhmat, 2003:52. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri kita pada salah satu alat indra
kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain.
2. Faktor-faktor fungsional Personal yang menentukan persepsi berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain
yang termasuk apa yang disebut faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi
karakteristik orang yang memberikan respon paada stimuli itu.
3. Faktor-faktor struktural stimuli yang menentukan persepsi berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek sadar karakteristik fisik:
warna, ukuran daan intensitas yang ditimbulkan pada system saraf individu Rakhmat, 2003:55.
2.7.4 Hakikat Persepsi
Menurut Linda L. Davidoff yang diterjemahkan oleh Mari Juniati Hakekat Persepsi ada 3 yaitu:
1. Persepsi bukanlah cermin realitas: orang seringkali menganggap bahwa persepsi menyajikan satu pencerminan yang sempurna
mengenai realitas atau kenyataan. Persepsi bukanlah cermin. Pertama, indra kita tidak memberikan respons terhadap aspek-
aspek yang ada di dalam linhkungan. Kedua, manusia seringkali melakukan persepsi rangsang-rangsang yang pada kenyataannya
tidak ada. Ketiga, persepsi manusia tergantung pada apa yang ia harapkan, pengalaman, motivasi.
2. Persepsi: kemampuan kognitif yang multifaset: pada awal pembentukan proses persepsi, orang telah menentukan dulu apa
yang akan diperhatikan. Setiap kali kita memusatkan perhatian, lebih besar kemungkinannya anda akan memperoleh makna dari
apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pangalaman lalu, dan untuk kemudian hari diingat kembali.
Kesadaran dan ingatan juga mempengaruhi persepsi.
3. Atensi: Perananya pada persepsi: atensi atau perhatian adalah ketertbukaan kita untuk memilih sesuatu. Beberapa orang psikolog
melihat atensi sebagai sejenis alat saring filter yang akan menyaring semua informasi pada titik-titik yang berbeda pada
proses persepsi. Davidoff, 1988: 233-236
2.8 Tinjauan Tentang Kualitas
2.8.1 Pengertian Kualitas