37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini adalah mengenai hasil pengamatan penulis saat melakukan penelitian tentang Tinjauan Terhadap Perbandingan Anggaran
Penjualan dan Realisasi Penjualan pada PT. INTI Persero Bandung. Sehingga penulis memperoleh data dan mengetahui Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Penjualan pada PT. INTI Persero Bandung yang beralamatkan di Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung.
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Industri Telekomunikasi Indonesia resmi berdiri melalui Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1974. Sejak tanggal 28 Desember 1974 dengan
Keputusan Menteri
Keuangan Republik
Indonesia No.34
Kep.171MKIV121974 merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara BUMN dengan status perseroan yang dibawahi oleh Departemen Keuangan sebagai
pemilik saham. Dengan demikian PT. INTI Persero setiap tahunnya diaudit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP. Selain itu PT. INTI
Persero memiliki auditor internal dibawah Satuan Pengawas Intern SPI.
Berdasarkan PP Peraturan Pemerintah No.59 Tahun 1989, PT.INTI dimasukan kedalam kelompok BPIS Badan Pengelola Industri Strategis bersama
sembilan perusahaan lainnya, yaitu: PT. PINDAD, PT. PAL Indonesia, PT. DAHANA, PT. KRAKATAU STEEL, PT. IPTN Industri Pesawat Terbang
Nusantara, PT. LEN Lembaga Elektronika Nasional, PT. BOMA BISMA INDRA, PT. BARATA, PT. INKA Industri Kereta Api.
1. Tahap-tahap perkembangan PT. INTI Persero
•
Sebelum tahun 1945
Tahun 1926 didirikan Laboratorium PTT Pos, Telepon, Telegram di Tegalega sekarang JL.Moch.Toha No.77. Kemudian pada tahun 1929,
Laboratorium ini menjadi bagian penting bagi penelitian dan pengembangan pertelekomunikasian di indonesia.
•
Tahun 1945-1960
Setelah perang dunia ke-2 selesai, laboratorium tersebut ditingkatkan kedudukannya menjadi labolatorium telekomunikasi yang mencakup
seluruh bidang telepon, telegrap dan radio.Sedangkan bengkel pusat diubah menjadi pusat telekomunikasi.
•
Tahun 1960-1968
Perkembangan PT. INTI dimulai sejak terjalin kerjasama antara perusahaan negara telekomunikasi dengan Siemen AG pada tanggal 26
Mei 1966 dan pelaksanaannya dibebankan pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan POS dan Telekomunikasi LPP POSTEL. Dengan adanya
unsur industri pada lembaga ini, maka selanjutnya LPP POSTEL diubah
menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Industri pos dan telekomunikasi LPPI POSTEL. Pada tanggal 22 juni 1968, Industri
Telekomunikasi yang berpangkal pada bagian telepon diresmikan oleh Presiden RI yang diwakilkan pada Menteri Ekuin yang pada waktu itu
dijabat oleh Sultan Hamengkubuwono IX. •
Tahun 1968-1974
Pada tanggal 1-3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja pos dan telekomunikasi di Jakarta. Selanjutnya, berdasarkan surat Keputusan
Menteri perhubungan RI nomor : KM.32RPHB1973 ditetapkan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Dalam tubuh LPP POSTEL, diresmikan bagian Industri Telekomunikasi oleh Presiden RI pada tanggal 22 Juni 1968 di
Bandung. 2. Untuk keperluan Industri diatas, ditetapkan bentuk hukum
sebaik-baiknya, sehingga cakup kualiatas di LPPI POSTEL telah diubah menjadi LPP POSTEL.
3. Sehubungan dengan itu, dianggap tepat apabila proyek tersebut ditetapkan sebagai proyek Industri yang dipimpin oleh
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi. Kemudian dengan PP RI nomor 34 tahun 1974, proyek industri pada
Departemen Perhubungan dijadikan sebagai suatu badan pelaksana kegiatan produksi alat-alat dan perangkat telekomunikasi dalam
memenuhi sarana dan prasarana telekomunikasi.
Agar pelaksanaan kegiatan produksi tersebut dapat berjalan dan berkembang secara wajar berdasarkan kemampuan sendiri, maka
dipandang perlu untuk menentukan bentuk usaha yang sesuai dengan sifat bidangnya, yaitu perusahaan PERSEROAN. Berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.1711MKIV121974 akta notaris Abdul Latief, Jakarta No.332, proyek Industri Telekomunikasi
diubah menjadi PT. INTI Persero sejak tanggal 30 Desember 1974. •
Tahun 1974-1979
Tahap ini merupakan percobaan menuju industri dengan tingkat perkembangan yang masih belum stabil. Hasil produksi yang penting
adalah pesawat radio HFSBB dan alat penunjang kelancaran pemilu berupa Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor STKB.
•
Tahun 1980-1990
Periode ini merupakan periode pemantapan struktur menuju lepas landas pelita IV. Perkembangan terutama didukung oleh keputusan pemerintah
dengan sasaran program dan ditetapkan sistem telekomunikasi nasional sehingga melahirkan pabrik telekomunikasi digital pertama di Indonesia.
•
Tahun 1991- sekarang
Masih merupakan rencana dimana PT. INTI Persero bersama dengan industri dalam negeri lainnya, harus mampu untuk tumbuh dan
berkembang secara mandiri. Hal ini karena usaha pencapaian teknologi merupakan dasar bagi pencapaian sasaran tersebut.
Perkembangan yang telah dicapai dengan didukung oleh proyeksi arah teknologi yang akan datang serta dengan peningkatan kualitas karyawan
merupakan faktor yang mempercepat laju pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, dalam KEPPRES No. 59, pemerintah menetapkan PT. INTI
Persero sebagai salah satu dari 9 jajaran strategis di Indonesia.
1. Visi dan Misi PT. INTI Persero