Hubungan Current Ratio dengan Earning After Tax Hubungan Total Asset Turnover dengan Earning After Tax

2.1.4.3 Rumus Earning After Tax

Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba setelah pajak Earning After Tax, menurut Harahap 2004: 335 laba setelah pajak dihitung dari : Laba setelah pajak = Penjualan – HPP+biaya operasi+bunga+pajak penghasilan

2.1.5 Keterkaitan antar Variabel Penelitian

2.1.5.1 Hubungan Current Ratio dengan Earning After Tax

Menurut Hanafi dan Halim 2009:205 menyatakan bahwa : “Rasio lancar yang tinggi justru mencerminkan kondisi bisnis yang kurang menguntungkan, sementara penurunan rasio lancar akan mencerminkan kondisi bisnis yang menguntungkan. Sebagai contoh, pada saat kontraksi penurunan aktivitas bisnis, perusahaan akan membayar hutang lancarnya, dan ini akan mengakibatkan kenaikan rasio lancar. Sebaliknya pada saat aktivitas bisnis membaik, penjualan akan meningkat dan kredit dari supplier akan meningkat pula. Ini akan mengakibatkan menurunya rasio lancar, padahal kondisi bisnis sedang membaik”. Jadi rasio lancar yang tinggi mencerminkan laba yang rendah karena penurunan aktivitas bisnis dan sebaliknya jika rasio lancar mengalami penurunan akan mencerminkan kondisi bisnis yang menguntungkan karena penjualan meningkat dan kredit dari supplier akan meningkat pula. Hal ini didukung penelitian sebelumnya oleh Machfoedz 1994:133 yang menyimpulkan bahwa CR mempengaruhi perubahan laba.

2.1.5.2 Hubungan Total Asset Turnover dengan Earning After Tax

TAT merupakan salah satu rasio aktivitas. Ang 1997:50 menyatakan bahwa “TAT menunjukkan efisiensi penggunaan seluruh aktiva total assets perusahaan untuk menunjang penjualan sales”. Hanafi dan Halim 2009:161 menyatakan bahwa “Perputaran total aset mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan dari total investasi tertentu. Rasio ini juga biasa diartikan sebagai kemampuan perusahaan mengelola aktiva berdasarkan tingkat penjualan tertentu. Rasio ini mengukur aktivitas pengguanaan aktiva asset perusahaan”. Hanafi dan Halim 2009:81 menyatakan bahwa “ Rasio Total Asset Turnover yang tinggi biasanya menunjukan manajemen yang baik dan sebaliknya”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat penjualan maka semakin efektif perusahaan tersebut dalam mengelola aktivanya asset sehingga menunjukan Total Asset Turnover yang tinggi dan dapat menghasilkan laba yang tinggi pula. Semakin besar TAT menunjukkan perusahaan efisien dalam menggunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersihnya. Ang, 1997:60 menyatakan bahwa “Semakin cepat perputaran aktiva suatu perusahaan untuk menunjang kegiatan penjualan bersihnya, maka pendapatan yang diperoleh meningkat sehingga laba yang didapat besar”. Ini didukung oleh Ou 1990 dan Asyik dan Sulist 2000 yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa TAT berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

2.1.5.3 Pengaruh Current Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Earning