Ruang Lingkup Ilmu Ruang Lingkup .1 Ruang Lingkup Penelitian

1.7.2 Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup kajian ilmu dalam penelitian ini Ilmu Pengetahuan Sosial IPS yaitu kajian pendidikan sejarah yang berkaitan dengan cerita, silsilah, riwayat, dan asal usul tentang seseorang atau kejadian Syamsuddin dan Ismaun, 1994 dalam Dadan Supardan, 287,2009, disusul Depdiknas memberi pengertian sejarah sebagai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses Perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kiniDepdiknas, 2003:1, yang jelas kata kunci bahwa sejarah merupakan penggambaran atau rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar-benar terjadi dimasa lampau. Sejarah sebagai bagian dari ilmu sosial yang dikemas secara sosial, psikologis untuk tujuan pendidikan dikembangkan atas dasar relevansinya dengan kebutuhan, minat, praktek kehidupan keseharian siswa atau program pendidikan yang diorganisasi secara terpadu atau integratif. Kajian penelitian ini berkonsentrasi pada pendidikan sejarah di SMA yang bertujuan untuk mengembangkan dan menumbuhkan sikap berfikir kritis. Dengan adanya pendidikan IPS diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman dan penghargaan dari cara bagaimana pengetahuan diperoleh melalui metodologi ilmiah, akan mengembangkan sikap ilmiah dan akan memiliki sebuah struktur pengetahuan ilmiah mengenai sikap dan kebiasaan manusia. Pendidikan suatu ilmu pengetahuan bukanlah hanya bagaimana mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa tetapi juga harus mengajarkan tentang makna dan nilai-nilai atas ilmu pengetahuan itu untuk kepentingan kehidupan siswa kearah yang lebih baik. Unsur terpenting dari sejarah adalah kejadian masa lalu, dengan konsep dasar manusia, ruang dan waktu terkait dengan peristiwa masa lampau dan bersifat kronologi, berdasarkan urutan waktu kejadian. Atas dasar ini maka sejarah harus mengenai sasaran kebutuhan siswa agar tidak terlalu banyak diberi hal abstrak tapi hal yang nyata dan berguna bagi siswa. Oleh karena itu dalam penelitian berkonsentrasi pada sejarah sebagai bagian kawasan IPS dengan standar kompetensi memahami prinsif dasar ilmu sejarah dan kompetensi dasar mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra aksara dan masa aksara yang diaksanakan pada semester ganjil kelas X tahun pelajaran 2011-2012 Kompetensi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan berfikir kritis tentang cara masyarakat lampung masa pra aksara mewariskan masa lalunya melalui jejak-jejak sejarah sehingga mampu mendeskripsikan tradisi sejarah masyarakat di daerah lampung yang terbagi atas lampung seibatin dan pepadun.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Program Akselerasi

Program akselerasi adalah layanan penyelenggaraan pendidikan bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan istimewa dengan tujuan: 1 memberikan pelayanan pendidikan sesuai kecerdasan kemampuan peserta didik, sehingga peserta didik dapat belajar optimal. 2 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menyelesaikan program pendidikannya sesuai kecepatan belajarnya, sehingga dapat selesai lebih awal dari waktu yang dijadwalkan dari peserta didik biasa. 3 Mengefektifkan pelayanan pembelajaran dan meningkatkan efesiensi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mempercepat proses penyediaan SDM yang berkualitas. 4 Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik melalui metode dan tekhnik pembelajaran yang menantang. Dan 4 membantu pemerintah dalam meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan secara swadaya. Landasan pelaksanaan program akselerasi adalah Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menggunakan istilah warga negara yang meliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Penggunaan istilah potensi kecerdasan dan bakat istimewa ini berkaitan erat dengan latar belakang teoritis yang digunakan. Potensi kecerdasan berkaitan dengan kemampuan intelektual, sedangkan bakat tidak hanya terbatas pada kemampuan intelektual namun juga berbagai jenis kemampuan lainnya yang yang disebut oleh Gardner dengan teorinya yang dikenal Multiple Inteligences 1983 yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, kecerdasan spasial, kecerdasan logikan, kecerdasan matematikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal. Pengertian potensi kecerdasan dan bakat istimewa dalam proses percepatan belajar ini dibatasi hanya pada kemampuan intelektual umum saja, Untuk pendekatan unidimensional, criteria yang digunakan hanya semata- mata skor IQ saja. Secara operasional batasan kemampuan intelektual umum yang digunakan adalah mereka yang mempunyai skor IQ 140 skala Wechsler. Sedangkan untuk pendekatan multidimensional criteria yang digunaan lebih dari satu. Dalam hal ini batasan yang digunakan adalah mereka yang memiliki dimensi kemampuan umum pada taraf cerdas ditetapkan skor IQ 125 keatas skala Wechsler, dimensi kreativitas cukup ditetapkan skor CQ dalam nilai baku cukup dan pengikatan diri terhadap tugas baik ditetapkan skor TC dalam kategori nilai baku baik. Ciri keterbatasan yang digunakan berasal dari Renzulli, Reis dan Smith 1978 yang menyebutkan bahwa keberbakatan menunjuk pada adanya keterkaitan antara tiga kelompok cirri Kluster yaitu kemampuan umum, kreativitas dan tanggung jawab terhadap tugas task commitment di atas rata-rata. Dengan menggunakan konsepsi keberbakatan Renzulli, Reis dan Smith 1978 daan disesuaikan dengan kondisi yang ingin dikembangkan

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENUMBUHKAN SIKAP KEBANGSAAN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 32 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013-2014

1 19 59

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 2 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PT

0 3 14

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning.

0 4 39

PENGGUNAAN ANIMASI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SELF ESTEEM PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA N 13 BANDAR LAMPUNG

0 0 112

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-10 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 13

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Berprestasi Melalui Model Problem Based Learning Dalam Pembelajaran IPS di Kelas V SD Caturtunggal 3.

0 0 2