Tipe Penelitian Fokus Penelitian

III.METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Menurut Moleong 2005; 6, penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif adalah yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi perhitungan lainnya. Menurut Moleong 2005: 7, alat pengumpul data atau instumen penelitian dalam metode kualitatif adalah si peneliti sendiri, sehingga peneliti harus terjun sendiri ke lapangan secara aktif. Teknik pengumpulan data yang sering digunakan ialah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang didapat dari penelitian ini adalah berupa data yang disajikan dalam bentuk kata verbal, bukan dalam angka. Data muncul dalam kata yang berbeda dengan maksud yang sama. Data kata verbal yang beragam tersebut perlu diolah agar menjadi ringkas sistematis. Olahan tersebut mulai dari menuliskan hasil obsevasi, wawasan, atau merekam, mengedit, mengklasifikasi, dan mereduksi. Dengan demikian maka tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif.

B. Fokus Penelitian

Dalam suatu penelitian sangat penting adanya fokus penelitian karena fokus penelitian akan dapat membatasi studi yang akan diteliti. Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti akan terjebak oleh melimpahnya volume data yang diperoleh di lapangan. Penerapan fokus penelitian berfungsi dalam memenuhi kriteria- kriteria, inklusi-inklusi, atau masukan-masukannya, menjelaskan informasi yang diperoleh di lapangan. Dengan adanya fokus penelitian, akan menghindari pengumpulan data yang serampangan dan hadirnya data yang melimpah ruah. Oleh karena itu, fokus penelitian dalam penelitian ini, yaitu: “Apakah peranan komunikasi keluarga berjalan secara efektif sesuai dengan indikator komunikasi antar pribadi keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesamaan, khususnya berperan dalam pembentukan karakter remaja”.

C. Penentuan Informan

Dokumen yang terkait

Perancangan kampanye sosial tentang pentingnya menyalakan lampu utama motor di siang hari

0 2 1

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN TENTANG PENYALAAN LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR PADA SIANG HARI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

2 28 46

PENGARUH IKLAN “MENYALAKAN LAMPU UTAMA SEPEDA MOTOR PADA SIANG HARI” TERHADAP PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMATUHI PERATURAN LALU LINTAS DI BANDAR LAMPUNG

0 18 99

SKRIPSI PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG TIDAK MENYALAKAN LAMPU UTAMA DI SIANG HARI DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 12

PENDAHULUAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGENDARA SEPEDA MOTOR YANG TIDAK MENYALAKAN LAMPU UTAMA DI SIANG HARI DI KOTA YOGYAKARTA.

0 3 12

PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ATURAN MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI DITINJAU DARI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.

0 1 24

Sudut Pandang The Jakarta Post dalam Menyuarakan Peraturan Menyalakan Lampu Motor di Siang Hari dalam Dua Artikel The Jakarta Post.

0 0 3

EFEKTIFITAS PASAL 107 AYAT (2) TENTANG MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH POLSEK TULANGAN SIDOARJO.

1 1 70

vol 21 no2 ed sept2011 08

0 0 9

EFEKTIFITAS PASAL 107 AYAT (2) TENTANG MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI BAGI PENGENDARA SEPEDA MOTOR BERDASARKAN UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI WILAYAH POLSEK TULANGAN SIDOARJO

0 1 43