Respon CPU Non-Maskable Kelas10 teknik mikroprosesor 1595
TEKNIK MIKROPROSESOR
141 ini lebih kearah pemanggilan alamat khusus pada memori page 0, sehingga
CPU dapat diprogram untuk merespon interup maskable melalui satu dari ketiga mode.
Mode 0
Melalui interupsi mode 0 ini devais dapat menempatkan instruksi pada bus data dan CPU akan mengeksekusinya, sehingga interup yang dilakukan oleh
devais akan mendpatkan layanan instruksi berikutnya untuk dilaksanakan. Pada umumnya merupakan instruksi restart karena interupsi devais hanya
membutuhkan instruksi dengan byte tunggal, alternatif lain adalah instruksi call 3 byte pada lokasi memori tertentu dilaksanakan.
Jumlah siklus clock untuk melaksanakan instruksi adalah dua lebih dibanding jumlah normal yang digunakan oleh sebuah instruksi, hal ini muncul karena
CPU secara otomatis menambahkan dua state wait pada respon siklus interupsi. Keuntungan yang didapat adalah mengatasi ketidak cukupan waktu
untuk implementasi rantai eksternal kontrol prioritas. Gambar 9 dan 19 merupakan ilustrasi rinci tetntang timing untuk respon interupsi, paskah
aplikasi RESET maka CPU secara otomatis menjalankan interupsi mode 0.
Mode 1
Jika mode 1 dipilih, respon CPU terhadap interup adalah melaksanakan restart pada memori dengan alamat 0038H. Dengan demikian respon yang
terjadi identik dengan pelaksanaan interup non-maskable kecuali lokasi aatau alamat yaitu 0038H jadi bukan 0066H. Jumlah siklus yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan instruksi restart adalah dua lebih dibanding normal dengan tambahan dua state wait.
Mode 2
Mode 2 merupakan mode respon CPU terhadap interup dalam katagori powerful, dengan 8-bit tunggal atau 1 byte dari user melalui indirect call dapat
digunakan untuk menunjuk lokasi memori sesuai yang diinginkan bebas. Dalam mode ini seorang programer dpat mengelolah daftar dari starting
addresses 16-bit untuk rutin layanan setiap interup, daftar atau tabel dapat diletakan di lokasi sesuai keinginan programer.
TEKNIK MIKROPROSESOR
142 Pada saat interup diterima oleh CPU, maka pointer 16 bit harus
diformulasikan untuk mendapatkan alamat awal starting addresses dari daftar. Delapan bit teratas merupakan pointer penunjuk yang diformulasikan
dari isi register I, dan isi register I harus dimuati nilai yang diinginkan oleh programer seperti LD I, A.
Dalam hal ini CPU melakukan reset untuk proses clear pada register I sehingga nilainya menjadi nol, dan untuk 8 bit terendah merupakan pointer
harus diberikan oleh devais yang memberi interupsi. Hanya 7 bit dibutuhkan dari devais penginterup karena LSB harus sama dengan nol, hal ini
dibutuhkan karena pointer digunakan untuk mendapatkan dua byte khusus untuk memformulasikan alamat awal rutin layanan interupsi dan alamat awal
harus selalui dimulai dari lokasi even.
Gambar 3.20. Mode 2 Rsepon Interupsi
TEKNIK MIKROPROSESOR
143