1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian tentang identifikasi nematoda dan trematoda saluran pencernaan pada gajah sumatera di Pusat Konservasi Gajah,
Taman Nasional Way Kambas dapat digunakan sebagai informasi tambahan tentang infeksi cacing pada gajah di Pusat Konservasi Gajah dalam upaya
pengendalian parasit cacing untuk meningkatkan derajat kesehatan gajah.
1.4. Kerangka Pemikiran
Gajah sumatera merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang dilindungi dan masuk ke dalam red list category IUCN, 2011. Gajah ditemukan di habitat
alaminya maupun di penangkaran yang salah satunya ialah di Taman Nasional Way Kambas.
Ancaman bagi populasi gajah sumatera antara lain adalah degradasi habitat untuk pembangunan gedung, pembakaran hutan, perburuan liar, konflik gajah
dengan manusia, dan penyakit yang menginfeksi gajah seperti infeksi cacingan yang dapat menyebabkan menurunnya derajat kesehatan yang berakibat pada
kematian gajah di Pusat Konservasi Gajah, Taman Nasional Way Kambas.
Salah satu parasit yang dapat menginfeksi gajah dan berpengaruh terhadap kesehatan dan pertahanan tubuh gajah sumatera adalah cacing dari filum
Nematoda. Infeksi cacing dapat meningkatkan upaya pengelolaan satwa khususnya gajah di penangkaran. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan
untuk memperoleh informasi terbaru mengenai infeksi cacingan pada gajah sumatera khususnya dari filum Nematoda dan kelas Trematoda. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat meningkatkan upaya pengendalian infeksi cacing pada gajah dan sebagai masukan khususnya bagi pengelola di penangkaran.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Secara geografis terletak antara 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ - 106°52’
BT. Luas taman nasional ini adalah 125.621,3 hektar Gambar 1 dengan ketinggian wilayah pada 0 - 60 mdpl Kementerian Kehutanan, 1999.
Di Taman Nasional Way Kambas ini terdapat Pusat Konservasi Gajah yang dapat diakses dengan jarak 9 km dari pintu masuk gerbang taman nasional
Plang Ijo. Pusat Konservasi Gajah didirikan pada tahun 1985 dan telah menjinakkan sekitar 290 gajah sumatera. Selain itu di Taman Nasional Way
Kambas terdapat Suaka Rhino Sumatera SRS untuk konservasi badak sumatera Dicerorhinos sumatrensis serta kawasan Sungai Way Kanan Bintang, 1999.
2.2. Keadaan Alam
Taman Nasional Way Kambas termasuk salah satu hutan dataran rendah yang ditumbuhi padang alang-alang atau semak belukar, hutan pantai dan hutan rawa
air tawar. Kawasan ini memiliki luas area 125.621,3 hektar dengan temperatur