KETERBATASAN PENELITIAN KESIMPULAN DAN SARAN

Pihak Pos Kupang meyakini bahwa mereka belum memiliki rancangan untuk menempatkan kasus gizi buruk ke dalam agenda peliputan yang besar. Namun, kasus gizi buruk tetap menjadi perhatian dan Pos Kupang akan selalu memberitakan terkait kepentingan publik.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian mengenai kasus gizi buruk di NTT menggunakan perangkat analisis framing model Pan dan Kosicki pada level teks dan konsep framing menurut Dietram Scheufele pada level konteks, masih terbuka untuk disempurnakan dengan menggunakan perangkat analisis framing yang lain. Selain itu, penelitian mengenai kasus gizi buruk ini bisa juga dikaji menggunakan metode penelitian lainnya seperti analisis isi Content Analysis, dan analisis wacana Discourse Analysis. Dalam penelitian ini, peneliti lebih banyak membahas mengenai sudut pandang surat kabar harian Pos Kupang dalam membingkai peristiwa gizi buruk di NTT. Masih mungkin bila diadakan penelitian mengenai kasus gizi buruk dengan menganalisis dari sudut pandang masyarakat yang mengalami peristiwa tersebut. Atau dari pihak pemerintah kaitannya dengan penanggungjawab penanganan kasus gizi buruk. Pada prinsipnya, peneliti merasakan masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penelitian mengenai kasus gizi buruk di NTT. Meskipun demikian, harapan peneliti bahwa hasil penelitian ini dapat berguna bagi banyak pihak, khususnya untuk kepentingan akademis. Dalam proses penulisan, peneliti menyadari penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan serta kekurangan. Pada proses analisis teks, peneliti mengalami kesulitan dalam menghubungkan kalimat dan kata serta menggali makna yang terdapat dalam teks berita, karena proses ini menuntut tingkat ketelitian serta kecermatan yang tinggi agar dapat menemukan frame media yang sesuai. Selanjutnya pada proses penggalian data di lapangan, peneliti mendapatkan beberapa kesulitan seperti terbatasnya waktu untuk melakukan wawancara dengan narasumber oleh karena kesibukkan masing-masing. Selain itu, melakukan verifikasi langsung dari penulis yang menulis teks berita yang menjadi obyek penelitian pun tidak dapat dilakukan peneliti, karena kesulitan untuk melakukan wawancara dengan yang bersangkutan karena faktor keberadaan penulis yang sedang menjalani tugas di luar kota. Untuk pihak SKH Pos Kupang, peneliti menyarankan agar pihak Pos Kupang terus melakukan inovasi maupun perbaikan-perbaikan dalam pengemasan berita. Sebagai koran lokal, Pos Kupang beserta awak redaksinya diharapkan kedepannya tidak berhenti belajar untuk memperbaiki kualitas liputan dan memperkaya wawasan agar mampu memaparkan persoalan dari berbagai sisi. Dengan demikian, hasil liputannya akan lebih kaya informasi dan semakin berbobot bagi masyarakat baik di NTT maupun seluruh Indonesia.

C. SARAN