29
2.3. Desain Sambungan Las
Salah satu yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pengelasan adalah pembuatan kampuh las. Kampuh las berguna sebagai tempat pengisian logam pengisi elektroda yang
ikut mencair. Bentuk kampuh sangat mempengaruhi efisiensi sambungan dan jaminan sambungan
Sambungan kampuh V dipergunakan untuk menyambung logam atau plat dengan ketebalan 6-15 mm. Sambungan ini terdiri dari sambungan kampuh V terbuka dan
sambungan kampuh V tertutup. Sambungan kampuh V terbuka dipergunakan untuk menyambung plat dengan ketebalan 6-15 mm dengan sudut kampuh antara 60º - 80º, jarak
akar 2 mm, tinggi akar 1-2 mm Sonawan, 2004.
Gambar 2.35 Kampuh V Las Terbuka Sonawan, 2004
Gambar 2.36 Kampuh V Las Tertutup Sonawan, 2004
Harsono.W, Pada dasarnya pemilihan bentuk kampuh menuju kepada penurunan pemasukan panas dan penurunan logam las pada tingkat harga terendah dan tidak
menurunkan mutu dari sambungan.
Universitas Sumatera Utara
30
Lincoln Electric, ada tiga aturan dalam pemilihan sambungan dan kampuh: 1. Pemilihan sambungan yang memerlukan sedikit logam pengisi.
2. Penggunaan akar kampuh yang minimum dengan sudut yang kecil agar dapat mengurangi jumlah logam pengisi.
3. Pada pelat yang tebal menggunakan kampuh ganda untuk mengurangi logam
pengisi. Pada penelitian ini alur kampuh yang sesuai dengan tebal material pelat yang
digunakan 4 mm jadi alur kampuh yang sesuai yaitu alur V tunggal, bentuk dan ukuran kampuh telah di standarkan oleh American Welding Society AWS. Dengan variasi sudut
kampuh 35° dan 60°, menggunakan kuat arus 80A, 90A dan 100 A. Desain sambungan las dan bentuk sambungan welding joint, serta bentuk dan ukuran
alur las dalam konstruksi untuk merancang sambungan las adalah: 1.
Persyaratan umum atau spesifikasi mutu kekuatan yang diinginkan. 2.
Bentuk dan ukuran konstruksi las 3.
Tegangan timbul akibat pengelasan residual stress, maupun tegangan yang diperhitungkan akan timbul akibat pemakaian pembebanan
4. Jenis proses las yang boleh dipakai Beberapa Standar telah mengatur jenis – jenis
sambungan, ada Sembilan jenis alur sambungan kampuh las yang utama. Sebelum memulai proses pengelasan terlebih dahulu ditentukan jenis sambungan las
yang akan dipilih. Hal-hal yang harus diperhatikan bahwa sambungan yang dibuat akan mampu menerima beban beban statis, beban dinamis, atau keduanya.
Dengan adanya beberapa kemungkinan pemberian beban sambungan las, maka terdapat beberapa jenis sambungan las, yaitu sebagai berikut:
1. Kampuh V Tunggal
Sambungan V tunggal juga dapat dibuat tertutup dan terbuka. Sambungan ini juga lebih kuat dari pada sambungan persegi, dan dapat dipakai untuk menerima gaya tekan yang besar,
serta lebih tahan terhadap kondisi beban statis dan dinamis. Pada pelat dengan tebal 5 mm–20 mm penetrasi dapat dicapai 100.
2. Kampuh Persegi
Universitas Sumatera Utara
31
Sambungan ini dapat dibuat menjadi 2 kemungkinan, yaitu sambungan tertutup dan sambungan terbuka. Sambungan ini kuat untuk beban statis tapi tidak kuat untuk beban
tekuk. 3.
Kampuh V Ganda Sambungan ini lebih kuat dari pada V tunggal, sangat baik untuk kondisi beban statis
dan dinamis serta dapat menjaga perubahan bentuk kelengkungan sekecil mungkin. dipakai pada ketebalan 18 mm-30 mm.
4. Kampuh Tirus Tunggal
Sambungan ini digunakan untuk beban tekan yang besar. Sambungan ini lebih baik dari sambungan persegi, tetapi tidak lebih baik dari pada sambungan V. Letaknya disarankan
terbuka dan dipakai pada ketebalan pelat 6 mm-20 mm. 5.
Kampuh U Tunggal Kampuh U Tunggal dapat dibuat tertutup dan terbuka. Sambungan ini lebih kuat
menerima beban statis dan diperlukan untuk sambungan berkualitas tinggi. Dipakai pada ketebalan 12 mm-25 mm.
6. Kampuh U Ganda
Sambungan U Ganda dapat juga dibuat secara tertutup dan terbuka, sambungan ini lebih kuat menerima beban statis maupun dinamis dengan ketebalan pelat 12 mm-25 mm
dapat dicapai penetrasi 100. 7.
Kampuh J Ganda Sambungan J ganda digunakan untuk keperluan yang sama dengan sambungan V
ganda, tetapi tidak lebih baik untuk menerima beban tekan. Sambungan ini dapat dibuat secara tertutup ataupun terbuka. Jenis-jenis sambungan las diperlihatkan pada gambar 2.8.
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 2.37 Jenis Alur Sambungan Las Sumber: Harsono Wiryosumarto, 2000
2.4. Metalurgi Las