KINETIKA ADSORPSI Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

terjadinya kontak fisik antara adsorbat dengan karbon aktif sehingga partikel – partikel adsorbat akan memaksa dinding situs aktif pori karbon aktif melebar, sehingga ukuran luas permukaan karbon aktif semakin besar dan mempermudah karbon aktif untuk menjerap adsorbat. [26]. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pengaruh kecepatan pengadukan terhadap kapasitas adsorpsi cenderung memiliki bentuk atau model yang sama yaitu luas permukaan karbon aktif semakin besar pada saat kecepatan pengadukan semakin besar. Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kecepatan pengadukan pada 150 rpm tidak menunjukkan perubahan kapasitas adsorpsi yang signifikan terhadap 130 rpm, hal ini dikarenakan kecepatan pengadukan yang terlalu cepat dapat mengakibatkan zat yang teradsorpsi akan mengalami desorpsi karena zat yang teradsorpsi akan terlepas dan tercampur kembali kedalam fluida. Kecepatan yang terlalu cepat dapat mengakibatkan struktur dari karbon aktif tersebut akan rusak [29]. Karbon aktif kulit durian memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bidang interaksi antara metilen biru terhadap karbon aktif memiliki area yang luas. Berdasarkan standard karakteristik kulit durian, kulit durian yang baik dan dapat dipergunakan untuk jenis Powdered Activatid Carbon PAC harus memiliki luas permukaan 800 m 2 g – 1800 m 2 g [1]. Berdasarkan hasil penelitian ini karbon aktif kulit durian memiliki luas permukaan maksimum 1785,263 m 2 g. Hal ini menunjukkan bahwa karbon aktif kulit durian memiliki luas permukaan yang telah memenuhi standard karbon aktif komersial.

4.4 KINETIKA ADSORPSI

Penentuan kinetika adsorpsi pada penelitian ini dilakukan dengan variasi waktu kontaknya adalah 0 - 220 menit. Larutan metilen biru yang digunakan pada analisis optimasi waktu kontak ini adalah 30 ppm. Berat kulit durian kulit durian yang digunakan adalah 0,5 gram dengan ukuran kulit durian 50-60 mesh. Dari data yang diperoleh dapat dibuat hubungan antara waktu kontak dengan konsentrasi metilen biru yang teradsorpsi dari larutan metilen biru, seperti yang disajikan pada Gambar 4.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Persentase Adsorpsi Metilen Biru 30 ppm Kinetika adsorpsi ini dilakukan untuk mengetahui laju adsorpsi dari suatu kulit durian terhadap adsorbat dengan pengaruh waktu. Waktu kontak yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi dijadikan sebagai ukuran laju adsorpsi. Pada penelitian ini pengujian laju adsorpsi dilakukan dengan menduga orde reaksinya. Orde reaksi laju suatu reaksi kimia atau proses kimia diartikan sebagai kecepatan terjadinya suatu reaksi. Dalam penelitian ini, data kinetika adsorpsi diperoleh secara empiris dengan menggunakan model pseudo orde satu dan pseudo orde dua. Pengujian model kesetimbangan dilakukan untuk menentukan model kesetimbangan yang sesuai digunakan pada suatu penelitian. Penentuan model kesetimbangan tergantung pada harga koefisien korelasi R 2 . Model kesetimbangan yang cocok adalah model kesetimbangan dengan harga R 2 yang lebih tinggi atau mendekati 1 [35]. Adapun persamaan pseudo orde satu dan orde dua tersebut berturut-turut dapat dilihat sebagai berikut : 1 � � = � � � � � + 1 � � 4.3 � � � = � � � + 1 �� 2 � � 2 � 4.4 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 50 100 150 200 250 R t menit metilen biru Universitas Sumatera Utara Data hasil eksperimental menunjukkan hasil yang lebih baik terhadap model pseudo orde dua dibandingkan pseudo orde satu berdasarkan pada nilai koefisien korelasi R 2 seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Pemodelan Pseudo Orde Satu Dan Pseudo Orde Dua Kinetika Adsorpsi Larutan Metilen Biru Pada Karbon aktif Kulit Durian Kecepatan Pengadukan Konsentrasi Metilen Biru qe Percobaan Pseudo Orde 1 Pseudo Orde 2 q e1 k 1 r 2 q e2 k 2 r 2 130 rpm 30 1,845 2.485 26.296 0,808 0.098 0.004 0,993 Koefisien korelasi tersebut, diperoleh dengan cara melakukan plot data kapasitas adsorpsi q t terhadap waktu dengan menggunakan persamaan di atas, sehingga diperoleh grafik seperti Gambar 4.7 dan Gambar 4.8. Gambar 4.7 Pemodelan Pseudo Orde Satu pada Konsentrasi Larutam Metilen Biru 30 ppm dan Kecepatan Pengadukan 130 rpm y = 10,57x + 0,402 R² = 0,808 0,4700 0,6700 0,8700 1,0700 1,2700 1,4700 1,6700 0,0000 0,0200 0,0400 0,0600 0,0800 0,1000 0,1200 1 qt 1t Metilen Biru Linear Metilen Biru Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Pemodelan Pseudo Orde Dua pada Konsentrasi Larutam Metilen Biru 30 ppm dan Kecepatan Pengadukan 130 rpm Nilaikoefisienkorelasi R 2 ordedualebihmendekatiangkasatu 1 dibandingkandenganordesatu.Persamaanordesatumemilikinilai R 2 = 0,808danpersamaanordeduamemilikinilai R 2 =0,993. Jika harga R 2 pada pseudo orde satu lebih besar dan mendekati nilai 1 dari harga R 2 pada pseudo orde dua maka adsorpsi melibatkan reaksi fisika, dan jika harga R 2 pada pseudo orde dua lebih besar dan mendekati nilai 1 dari harga R 2 pada pseudo orde satu maka adsorpsi melibatkan reaksi kimia Inimenunjukkanbahwapemodelan pseudo ordedua menyajikan data adsorpsilebihpresentatif, persamaan orde dua didasarkan pada asumsi bahwa tahap penentuan laju yang mungkin ialah adsorpsi secara kimia antara adsorben dan adsorbat[36]. y = 0,431x + 10,11 R² = 0,993 20 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 t tqt Metilen Biru Linear Metilen Biru Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KELAPA (Cocous nucifera L.) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA METILEN BIRU

1 13 67

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

1 1 16

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

0 0 2

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

0 0 4

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

0 2 8

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

0 1 4

Pengaruh Waktu Kontak dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Adsorpsi Zat Warna Metilen Biru Dengan Karbon Aktif dari Kulit Durian Menggunakan KOH Sebagai Aktivator

0 3 14

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA DARI LIMBAH CAIR TENUN SONGKET DENGAN AKTIVATOR KOH

1 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karbon Aktif - PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA DARI LIMBAH CAIR TENUN SONGKET DENGAN AKTIVATOR KOH - POLSRI REPOSITORY

0 0 30

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA DARI LIMBAH CAIR TENUN SONGKET DENGAN AKTIVATOR NaOH

1 3 14