6 2
Uji Multikolinearitas Satu dari asumsi model dari regresi linear klasik
adalah bahwa tidak terdapat multikolinearitas di antara variabel yang menjelaskan dalam model. Menurut
Gujarati 2003: 157, multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang pasti antara beberapa atau semua
variabel independen dalam model regresi. Untuk menguji multikolinearitas dengan cara melihat nilai VIF
masing-masing variabel independen, jika nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala
multikolinearitas. 3
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang
digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang residualnya mempunyai
kesamaan varian yaitu yang sering disebut dengan homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk menguji adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai pengujian salah satunya
dengan uji Langrange Multiplier LM Ghozali, 2009: 43.
2.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang digunakan Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio
DER, Total Debt to Total Asset TDTA, Gross Profit Margin GPM dan Total Asset Turn Over TATO terhadap variabel
dependen Perubahan Laba. Analisis regresi linear dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
7 Keterangan :
Y : Perubahan Laba
a : Konstanta
b
1
-b
5
: Koefisien Regresi dari masing-masing variabel X
1
: Current Ratio CR X
2
: Debt to Equity Ratio DER X
3
: Total Debt to Total Asset TDTA X
4
: Gross Profit Margin GPM X
5
: Total Asset Turn Over TATO e
: Random error atau variabel gangguan
2.3 Uji Signifikan Individual Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan pada
hipotesis untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen berpengaruh secara individu terhadap variabel dependen
Perubahan Laba. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu : a.
Bila -t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Bila -t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
2.4 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2009: 16. Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu :
a. Bila F
hitung
F
tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima, artinya semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel dependen.
8 b.
Bila F
hitung
F
tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, artinya semua variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. 2.5
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
Perubahan Laba yang disebabkan oleh variabel independen Current Ratio CR, Debt to Equity Ratio DER, Total Debt to Total Asset
TDTA, Gross Profit Margin GPM dan Total Asset Turn Over TATO. Nilai koefisien determinasi R
2
adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2009:
15. Nilai yang digunakan adalah adjusted R
2
, karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari dua.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN