6
C. METODE PENELITIAN
1. Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data
Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real
estate and proprety yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2011 sampai 2014. Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan
metode Purposive Sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Perusahaan real estate
and proprety yang memnuhi kriteria sebanyak 8 perusahaan.
2. Variabel Dependen
a. Dividend Payout Ratio
Menurut Sutoyo, dkk 2011 dividend payout ratio adalah persentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash
dividend. Karjono dan Matondang 2010 menyatakan bahwa dividend payout ratio merupakan sesuatu yang ditentukan oleh perusahan untuk membayar
dividen kepada para pemegang saham setiap tahun yang dilakukan berdasarkan kecilnya earning after tax. Jumlah dividen yang akan dibayarkan akan
mempengaruhi harga saham atau kesejahteraan pemegang saham. Rumus dividend payout ratio sebagai berikut Hanafi dan Halim, 2009:
Dividend Payout Ratio =
3. Variabel Independen
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan.
Ukuran Perusahaan menjelaskan bahwa suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju
pasar modal. Menurut Sutrisno 2001 dalam Laim, dkk 2015 ukuran
perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut : Size=Log nat dari total asset
7
b. Free Cash Flow
Free cash flow merupakan salah satu indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembalikan keuntungan bagi para
pemegang saham melalui pengurangan hutang, peningkatan dividen atau pembelian saham kembali. Menurut Kartika 2006 dalam Mardiayati, dkk
2014 formula dari free cash flow adalah: Free Cash Flow =
c. Growth
Menurut Prasetyo 2011 dalam Nuraeni 2013 menyatakan bahwa growth pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari sisi penjualan, asset
maupun laba bersih perusahaan. Meski dapat dilihat dari berbagai sisi, namun ketiganya menggunakan prinsip dasar yang sama dimana pertumbuhan
dipahami sebagai kenaikan nilai disuatu periode relatif terhadap periode sebelumnya. Growth asset merupakan rasio antara total asset tahun berjalan
dengan total asset tahun sebelumnya dikurangi total asset tahun sebelumnya. Growth asset dapat dirumuskan sebagai berikut Harahap, 2006:
Growth =
d. Leverage
Menurut Karjono dan Matondang 2010 Debt to Equity Ratio DER merupakan salah satu rasio leverage yang dihitung melalui perbandingan total
kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan total modal. Rasio ini mencerminkan
kemampuan perusahaan
dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh beberapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang. Rasio Debt to Equity Ratio DER dapat dihitung dengan formula sebagai berikut Ross, et al., 2010:
Debt to Equity Ratio DER =
e. Likuiditas
Menurut Hanafi dan Halim 2009 menyatakan bahwa likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek
8
dengan menggunakan aktiva lancarnya. Menurut Sutrisno 2000 dalam Rahmawati 2008 Likuiditas diproksi dengan current ratio rasio lancar.
Current ratio CR dapat dihitung dengan formula sebagai berikut Sudana,
2011 :
Current Ratio CR = Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis persamaan regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari profitabilitas, posisi kas, growth, leverage, dan
likuiditas terhadap dividend payout ratio. Analisis regresi linier berganda dihasilkan dengan cara memasukkan input data variabel ke fungsi regresi.
Berikut merupakan persamaan regresi yang digunakan penelitian ini:
DPR = α + β
1
SIZE + β
2
FCF + β
3
GR + β
4
DER + β
5
CR+ e
Keterangan : DPR =
Dividend Payout Ratio
α =
Konstanta
β
1
– β
5
= Koefisien Regresi
SIZE = Ukuran Perusahaan SIZE
FCF = Free Cash Flow
GR =
Growth
DER = Leverage Debt to Equity Ratio
CR =
Likuiditas Current Ratio
e =
Kesalahan Residua D.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1 Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel Koef. Regresi
Std. Error t
hitung
Sig
Konstanta -0,428
1,651 0,259
0,798 Ukuran Perusahaan
0,002 0,055
0,045 0,965
Free Cash Flow 0,005
0,042 0,127
0,900
9
Growth -0,368
0,262 -1,406
0,172 Leverage DER
0,412 0,174
2,365 0,026
Likuiditas CR 1,340
0,768 1,745
0,093 F
hitung
3,698 0,012
R-Square 0,425
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 1 diatas. Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
DPR = -0,428 + 0,002 SIZE + 0,005 FCF - 0,368 GR + 0,412 DER +1,340 CR + e Berdasarkan Tabel 1 diatas diperoleh R Square sebesar 0,425 serta nilai
F
hitung
= 3,698 dengan tingkat signifikan sebesar 0,012. Koefisien determinasi R
2
0,310 yang berarti sebesar 31 dividend payout ratio dapat dijelaskan oleh komposisi kelima variabel independen yaitu Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow,
Growth, Leverage, dan Likuiditas sedangkan 69 dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Berdasarkan Uji F diperoleh nilai F
hitung
= 3,698 lebih besar dari F
tabel
= 2,60 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 0,05 sehingga H
ditolak, hal itu berarti dapat disimpulkan bahwa model regresi telah fit sehingga secara simultan Ukuran Perusahaan, Free Cash Flow, Growth,
Leverage, dan Likuiditas secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio.
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio
Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio maka H
1
ditolak. Ukuran Perusahaan menunjukkan salah satu alat untuk mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran Perusahaan dinyatakan
sebagai logaritma natural dari nilai pasar ekuitas pada awal tahun. Ukuran perusahaan merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan investor
untuk berinvestasi pada suatu perusahaan, karena besar kecilnya suatu perusahaan berpengaruh terhadap dividen yang akan dibayarkan kepada investor Samrotun,
10
2015. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sutoyo, Prasetio, dan Kusumaningrum 2011, Swastyastu, Yuniarta, dan Atmadja 2014, Mahaputra
dan Wirawati 2014, Kriscahyadi 2013 yang memberikan konfirmasi empiris bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan
Komrattanapanya dan Suntrauk 2013, Malik, dkk 2013 yang memberikan
konfirmasi empiris bahwa Ukuran Perusahaaan berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
2. Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio
Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio maka H
2
ditolak. Hasil ini menunjukkan dalam kondisi FCF yang tinggi, perusahaan bisa saja menahan pembagian dividen. Kemungkinan yang terjadi yaitu
perusahaan perbankan memanfaatkan free cash flow yang tinggi untuk menjaga kecukupan modal capital adequacy. Jika dilihat masing
– masing variabel, free cash flow bernilai positif, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR.
Artinya, besar kecilnya free cash flow yang dimiliki perusahaan tidak mempengaruhi besar kecilnya DPR yang dibayarkan pada pemegang saham. Hal
ini mungkin saja terjadi apabila perusahaan menerapkan pembayaran dividen yang tetap, sehingga walau pun free cash flow yang dimiliki perusahaan besar, jumlah
dividen yang dibagikan perusahaan nilainya tetap. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Raissa 2012, Pradana dan Sanjaya 2014 yang memberikan
konfirmasi empiris bahwa Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Namun, hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Mardiyati, Nusrati, dan Hamidah 2014, Kriscahyadi 2013 yang memberikan konfirmasi empiris bahwa Free cash Flow berpengaruh terhadap
dividend payout ratio
3. Pengaruh Growth Terhadap Dividend Payout Ratio