METODE PENELITIAN 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. KESIMPULAN DAN SARAN 4.3.

3.10.2. Uji Homogenitas 40 3.10.3. Uji Hipotesis 41 3.10.3.1. Uji Keberartian Koefisien Korelasi 41 3.10.3.2. Koefisien Korelasi 42 4. Mc

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.

Hasil Penelitian 44 4.1.1. Analisis Pendahuluan 44 4.1.2. Uji Normalitas 45 4.1.3. Uji homogenitas 46 4.1.4. Uji Hipotesis 47 4.1.4.1. Uji Keberartian Koefisien Korelasi 47 4.1.4.2. Koefisien Korelasi 47 4.1.5. Analisis Hasil Angket dan Tes 48 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.3.

Kesimpulan 55 4.4. Saran 55 DAFTAR PUSTAKA 57 DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... Halaman Tabel 2.3. Perpotongan Dua Garis 25 Tabel 3.1. Desain Penelitian Teknik Korelasi 34 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-1 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-2 81 Lampiran 3 Lembar Aktivitas Siswa LAS I 98 Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa LAS II 103 Lampiran 5 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 106 Lampiran 6 Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 107 Lampiran 7 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 110 Lampiran 8 Penilaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 112 Lampiran 9 Alternatif Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 114 Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Kepercayaan Diri Siswa Angket Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 117 Lampiran 11 Lembar Validasi Tes Kepercayaan Diri Siswa Angket Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 118 Lampiran 12 Tes Kepercayaan Diri Siswa Angket Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 124 Lampiran 13 Penilaian Tes Kepercayaan Diri Siswa Angket Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 127 Lampiran 14 Daftar Hasil Tes 128 Lampiran 15 Perhitungan Uji Normalitas 130 Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas 134 Lampiran 17 Perhitungan Uji Hipotesis 136 Lampiran 18 Dokumentasi 139 Lampiran 19 Harga Kritik Lilifors 142 Lampiran 20 Luas Lengkung Normal Tabel-Z 143 Lampiran 21 Tabel Distribusi F 144 Lampiran 22 Tabel Distribusi t 145 DAFTAR TABEL ................................................................................................................... Halaman Tabel 2.1. Indikator Kepercayaan Diri Dalam Matematika 12 Tabel 2.2. Sintaks Untuk Pembelajaran Berbasis Masalah 17 Tabel 3.1. Skor Penilaian Angket Kepercayaan diri 36 Tabel 3.2. Pemberian Skor Kemampuan Pemecahan Masalah 36

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah beralih fungsi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengalihan fungsi sekolah menurut Sanjaya 2006 adalah tuntutan masyarakat kepada sekolah tidak hanya membekali peserta didik dengan berbagai macam ilmu pengetahuan melainkan juga mengembangkan minat dan bakat, membentuk moral dan kepribadian, serta membekali peserta didik agar dapat menguasai berbagai macam keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selanjutnya Print, sebagaimana dikutip oleh Sanjaya 2010, mengemukakan bahwa tuntutan tersebut dapat dipenuhi apabila sistem pendidikan khususnya sekolah, diatur dalam suatu kurikulum yang mengacu pada tiga konsep dasar, yakni kurikulum sebagai mata pelajaran, kurikulum sebagai pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai perencanaan program pembelajaran. Jadi, kurikulum merupakan inti dari sistem pendidikan yang akan berfungsi dengan baik apabila tiga konsep dasar kurikulum direncanakan, disusun, dan dilaksanakan dengan baik. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang ditunjuk pemerintah maupun sekolah yang siap melaksanakannya. Meskipun masih prematur, namun ada beberapa hal yang dirasakan oleh banyak kalangan terutama yang langsung berhadapan dengan kurikulum itu sendiri Kurniasih,. Menurut beberapa ahli pendidikan, perubahan kurikulum dari masa ke masa, baik di Indonesia maupun di Negara lain, disebabkan karena kebutuhan masyarakat yang setiap tahunnya selalu berkembang dan tuntutan zaman yang selalu berubah tanpa bisa dicegah. Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak bangsa. Pada kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006 dijelaskan bahwa standar isi dirumuskan berdasarkan tujuan mata pelajaran yang di dalamnya merupakan paparan standar kompetensi lulusan mata pelajaran dirinci menjadi standar kompetensi dasar mata pelajaran. Pada kurikulum 2013, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang tidak terikat pada mata pelajaran. Pola pikir lainnya dalam kurikulum 2013 memandang bahwa semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif pada peserta didik Sinambela,2013. Dalam kurikulum 2013 siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi Imas Kurniasih, 2015. Jadi, kurikulum 2013 bukan hanya aspek pengetahuan saja tapi juga pembangunan karakter sikap dan budi pekerti peserta didik lebih diutamakan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah untuk kelas X menyatakan bahwa rumusan kompetensi ini menggunakan notasi sebagai berikut : 1. Kompetensi inti-1 KI-1 untuk kompetensi nilai sikap spiritual; Uraian: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Kompetensi inti-2 KI-2 untuk kompetensi nilai sikap sosial; Uraian: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.