commit to user 4
C.  Mendukung secara prakt is, unt uk diagnost ik dan evaluasi t erapi pasien idiopat hic clubfoot .
BAB I I TI N JAU AN  PUSTAKA
Kelainan congenit al yang paling pent ing pada kaki adalah clubfoot  at au t alipes equinovarus, yait u sebuah defor m it as yang m udah unt uk didiagnosis,
nam un sulit  unt uk m engoreksi dengan hasil yang sem purna, m eskipun di t angan seor ang ahli bedah or t hopedi y ang berpengalam an. Talipes equino
varus ber asal dari bahasa lat in t alus  ankle ,  pes   kaki , dan equinus m enyerupai kuda  yang dim aksud t um it  dalam  posisi plant ar fleksi dan
varus ber art i inversi dan adduksi.
1
Congenit al clubfoot   t er dir i dar i kom binasi dari defor m it as sepert i pada gam bar 1, y ang t er diri dari :
2
1.  adduksi pada forefoot 2.  supinasi pada m idfoot
3.  varus pada sendi subt alar 4.  equinus pada sendi ankle, dan
5.  devisasi m edial keselur uhan kaki t er hadap lut ut
Gam bar 1. Deform it as pada Clubfoot Sum ber:  Roye D.B, Hym an J. Pediat ric I n Review. Vol. 25 No. 4
Clubfoot   t elah lam a diasosiasikan dengan kelainan neur om uskular  dan sindr om a sehingga  adanya kelainan neur om uskular  ut am a dan sindr om a
yang m enyert ainya har us selalu dicur igai. Tachdj ian m enyebut kan, ada
commit to user 5
beber apa kelainan dan sindr om a pada neur om uskular    yang m enyer t ai clubfoot , diant ar anya adalah :
5
1.  Art hrogr yposis m ult iplex congenit al 2.  Diast ropic dysplasia
3.  St reet er dysplasia  const r ict ion band syndrom e 4.  Freem an- Sheldon syndom e
5.  Mobius syndrom e 6.  Cerebral palsy
7.  Spina bifida Sedangkan pada keadaan yang lain, yait u idiopat ic clubfoot  biasanya
digunakan unt uk m enggam bar kan suat u kelainan m uskuloskelet al yang single t anpa kelainan yang lain yang ada pada anak t er sebut .
4.5
2.1 I nsidensi
Clubfoot   adalah salah sat u perm asalahan pediat rik ort hopedi yang sering dij um pai. Clubfoot   per t am a kali dikenal pada r elief yang dibuat  oleh
bangsa Mesir kuno, dan penanganan clubfoot   diket ahui per t am a kali dilakukan oleh bangsa I ndia pada t ahun 1000 S.M.
5
Kelainan ini adalah kelainan yang paling ser ing dit em ukan dibandingkan dengan kelainan kongenit al ort hopedi yang lain yang
m em er lukan per aw at an yang int ensif.  I nsidensinya dilapor kan sekit ar  1 sam pai 2 per  1000 kelahir an, dengan kej adian bilat er al pada 50   kasus,
dengan insidensi yang ber agam  pada beber apa negar a, seper t i pada t abel 1. Di USA insiden clubfoot   2,29  per 1000 kelahiran hidup, di Caucasia 1,6 per
1000, di Cina dan Jepang 0,5 per 1000, di Maori dan kepulauan pasifik lain 6- 7 per 1000, di Polynesia 6,81 per 1000, dan insiden paling t inggi di Haw aii
49 per 1000 kelahiran hidup Kej adian yang m enim pa anak laki- laki dilapor kan j uga 2 kali lebih ser ing dibanding anak per em puan.
1,4
commit to user 6
Table 1. I nsidensi Clubfoot Sum ber:  Tachdj ian MO. Tachdj ian Pediat ric Ort hopedics. Second Edit ion. WB
Saunders Com pany Ras
Kasus Per Seribu
Kehamilan
Cina Jepang
Melayu Filipina
Kauskasia Puerto Rico
Indian Afrika Selatan
Polinesia 0,39
0,53 0,68
0,76 1,12
1,36 1,51
3,50 6,81
2.2 Et iologi Et iologi dari congenit al  clubfoot   disebut kan sebagai salah sat u puzzle
yang belum  t er pecahkan dar i salah sat u kelainan m usculoskelet al, m eskipun bany ak pendapat  yang t elah dipublikasikan dan bany ak dianut  oleh para
ahli.
1
Sam pai sekar ang belum  ada t eor i yang m em uaskan unt uk m enj elaskan peny ebab clubfoot . Banyak t eor i t elah dipublikasikan, diant ar anya adalah:
2
1 Teori krom osom   her edit er
Pada t eor i ini , kelainan  defek  sudah ada pada unfer t ilized ger m  cell yait u sel- sel kelam in yang belum  m engalam i pem buahan  fer t ilisasi . Teor i
ini dibangun at as pengam at an adanya peningkat an insiden clubfoot   lebih sering pada keluar ga- keluarga yang m ender it a clubfoot . I nsiden t ur unan
commit to user 7
pert am a 2 , t urunan kedua 0,6 , saudara sekandung 2,8 , kem bar ident ik 33 . 1,4 . Kem ungkinan clubfoot   dit urunkan secara polygenic m ult ifact orial
pada kelom pok r as t ert ent u, sepert i dit em ui pada suku bangsa Polynesia, dim ana insidennya t inggi. Bukt i lain yang m endukung t eor i ini adalah adanya
hubungan insiden dengan j enis kelam in, dim ana laki- laki lebih sering dibanding w anit a  1,4 .
2 Teor i em br ionik  prim ary ger m  plasm a defect
Teori  ini  m eny at ak an  bahwa  kelainan t er j adi pada fer t ilized ger m  cell yait u sel kelam in yang sudah m engalam i pem buahan  fer t ilisasi . saat
t erj adinya defek adalah pada periode em brionik  m ulai konsepsi 12 m inggu . Pengam at an m enunj ukkan bahw a pada sem ua clubfoot   didapat kan collum
t alus   yang pendek, m enyer ong ke m edial dan plat ar. Hal ini secar a t eor it is disebabkan adanya defek selam a pert um buhan em brio t alus  . Kelem ahan
t eori ini bahw a kelainan t alus   t idak selalu prim er t et api bisa disebabkan oleh gaya yang t idak sim et r is selam a pert um buhan, begit u pula adanya clubfoot
yang unilat er al m elem ahkan t eor i ini. 3
Teori ot ogenik   arrest  of developm ent Teori ini  m enyat akan adanya pert um buhan yang t erhent i  arrest  of
developm ent  .Terj adinya pert um buhan bisa secara perm anen, t em porer at au perlam bat an. Perm anen ar r est  bisa m engakibat kan m alform asi kongenit al.
Dar i t eor i ini yang bisa m enyebabkan clubfoot   adalah  t em porar y arrest . Apabila t em por ar y ar r est  ini t er j adi pada m inggu ke 7- 8 pert um buhan em brio
m aka akan t erj adi clubfoot   y ang t ipeny a ber at  dan bila t er j adi set elah m inggu ke 9 t ipe clubfoot nya ringan. Arrest  t heory ini diper kir akan ada
hubungannya dengan perubahan fakt or genet ik yang disebut  cronon yait u fakt or y ang m enent uk an saat  y ang t epat  t erj adinya m odifikasi yang progr esif
yang ber langsung saat  per t um buhan. Jadi clubfoot   disebabkan oleh adanya suat u fakt or perusak  lok al at au gener al  y ang m eny ebabk an perubahan
didalam  fakt or genet ik  cronon . Perubahan- per ubahan st rukt ur  t ulang kem udian t erhent i, sedangkan pert um buhan berj alan t erus di baw ah im puls–
im puls yang dit erim a cronon set elah m engalam i kerusak an. Jadi kaki t um buh di baw ah suat u pengont rol yang bisa m engalam i keadaan pat ologis dan
commit to user 8
m enyebabkan per t um buhan yang abnor m al. Pada akhir fase grow t h arrest  , per t um buhan m ulai nor m al kem bali.
4 Teor i fet al  fakt or  m ekanis di ut erus
Teor i ini paling t ua seper t i apa yang diaj ukan oleh Hippocr at es bahw a clubfoot  ini disebabkan oleh t ekanan ekst r insik pada j anin dalam  ut erus. Jadi
bila oleh suat u sebab ukur an at au volum e ut erus m engecil  m isalnya oligohidram nion, bayi kem bar, prim ipara, at au adanya t um or  int r a ut erina
m aka ada t ekanan m ekanis yang m enyebabkan kaki j anin t er t ekan pada posisi equinovarus. Konsekuensinya adalah pert um buhan t ulang kaki
t erut am a t alus  akan t erganggu, dem ikian j uga ot ot -  ot ot  sekit ar kaki akan m em endek sesuai post ur  int r aut er ina.
5 Teori neur ologi  neurologic defect
Teor i ini m enj elaskan bahw a kelainan prim er  pada saraf. Bila saraf yang m enginervasi ot ot  kaki m engalam i gangguan, m aka t er j adi gaya yang
abnorm al pada t alus , sehingga t alus  t um buh t idak norm al m enj adi equinus dan varus.
commit to user 9
2.3   Biologi Ponset i m elakukan penelit ian dengan m elakukan diseksi pada fet us yang
m eninggal dalam  kandungan unt uk m engt ahui biologi dan konem at ik pada clubfoot dan unt uk m enget ahui hubungan ant ar  t ulang pada pasien dengan clubfoot .
7
Gam bar 2. Fet us Berusia 17 Minggu Dengan Clubfoot Sum ber :  Ponset i I . Overview of Ponset i Managem ent . I n:  Clubfoot :  Ponset i Managem ent .
Global- Help Publicat ion Clubfoot  bukan m erupakan m alform asi em brionik. Per kem bangan kaki secar a
norm al bergeser ke clubfoot   selam a t r im est er  kedua keham ilan. Clubfoot   j ar ang didet eksi dengan ult rasonografi sebelum  um ur  j anin 16 m inggu. Oleh kar ena it u,
seper t i  developm ent al hip diysplasia dan idiophat ic scoliosis,  clubfoot   m erupak an deform asi pert um buhan.
3,7
Dit unj ukkan pada gam bar 2, j anin berusia 17 m inggu dengan clubfoot bilat eral, yang lebih par ah pada sisi kir i. Pada pot ongan bidang front al  yang m elalui
m aleolus  dari  clubfoot   kaki kanan m enunj ukkan ligam en delt oid, t ibionavicularis dan  t endo t ibialis post er ior m enj adi sangat  t ebal dan m enj adi sat u dengan
ligam ent um  calcaneonavicularis plant aris brevis. Ligam ent um  t alocalcaneal int erosseous nor m al.
3,7
Fot om ikrografi ligam ent um  t ibionavicularis m enunj ukkan ser at  kolagen yang
t ersusun bergelom bang dan padat . Selnya sangat  berlim pah, dan ada bany ak int isel bulat .
3,7
Bent uk dar i sendi t arsal r elat if berubah t erhadap perubahan posisi t ulang t arsal.  For efoot  pronasi, m enyebabkan ar cus plant aris m enj adi lebih konkaf cavus ,
m eningkat kan fleksi pada t ulang m et at ar sal t am pak pada ar ah lat erom edial.
3,7
Pada clubfoot , penam pilan ini akan sangat  m enar ik t ibialis post erior  yang
m eny at u dengan gast rosoleus dan fleksor hallucis longus. Ot ot  ini ukur annya m enj adi lebih kecil dan pendek dibandingkan kaki nor m al. Pada uj ung dist al
commit to user 10
gast rosoleus ada peningkat an j aringan konekt if yang kaya akan kolagen, yang cenderung unt uk m enyebar  ke dalam  t endo Achilles dan fascia profundus.
3,7
Pada clubfoot , ligam en dari aspek lat eral dan m edial ankle dan sendi t arsal
sangat  t ebal dan t egang, dengan dem ikian ak an m enahan k aki secar a hebat  pada posisi equinus dan navicularis dan calcaneus  dalam  posisi adduksi dan inversi.
Ukur an ot ot - ot ot  bet is berk or elasi sebalikny a dengan der aj at  defor m it asny a. Pada clubfoot   yang par ah, gast rosoleus t am pak sebagai ot ot  dengan ukur an kecil pada
seper t iga at as bet is.  Sint esis kolagen yang berlebihan pada ligam en, t endon, ot ot bisa t er us sam pai anak ber um ur  3- 4 t ahun dan bisa saj a kam buh.
Dibaw ah m ikrosk op, berk as ser abut  kolagen nam pak gam bar an bergelom bang yang diket ahui sebagai kerut an. Ker ut an ini m eny ebabkan ligam en
t er egang. Per egangan ligam en secar a gent le pada bayi t idak m em bahay ak an. Kerut an akan m uncul lagi beberapa hari selanj ut nya, m enyebabkan per egangan
selanj ut nya. Hal inilah m engapa kor eksi m anual defor m it as ini dit er im a.
3,7
Gam bar 3. Displacem ent  Navicular ke Medial Sum ber :  Ponset i I . Overview of Ponset i Managem ent . I n:  Clubfoot :  Ponset i Managem ent .
Global- Help Publicat ion
2.4   Kinem at ik Deform it as clubfoot  t er j adi paling ser ing di t arsus . Tulang t ar sal, yang paling
bany ak  t er diri dari k ar t ilago, ber ada pada posisi ek st rem  pada fleksi, adduksi, dan inver si saat  lahir . Talus   dengan plant ar fleksi yang berat , collum nya m em belok ke
m edial dan plant ar, dan k aput ny a ber bent uk baj i. Navicularis bergeser sangat
commit to user 11
m edial, m enut upi m aleolus m edialis, dan berart ikulasi perm ukaan m edial caput t alus . Calcaneus adduksi dan inversi dibaw ah t alus.
3,7
Sepert i y ang dit unj ukk an pada bayi berum ur 3 hari, navicular is  bergeser k e m edial dan ber ar t ikulasi hany a dengan aspek m edial caput  t alus  .  Cuneiform e
t am pak ber ada di k anan navicularis, dan cuboid berada dibaw ahnya. Sendi calcaneocuboid ar ahnya post er om edial. Dua per t iga ant er ior  calcaneus  t am pak
dibaw ah  t alus  . Tendon t ibialis ant erior, ekst ensor  hallucis longus dan ekst ensor digit orum  longus bergeser  ke m edial.
3,7
Tidak ada ger akan aksis t unggal  sepert i m it ered hinge  yang ada yang m erot asik an  t alus, apak ah pada k aki norm al at au clubfoot . Sendi t arsal secar a
fungsional saling t er gant ung. Per ger ak an t iap t ulang t arsal m elibat k an per geser an yang sim ult an di t ulang sekit ar nya. Per gerakan sendi dit ent ukan oleh kelengkungan
per m ukaan sendi dan oleh or ient asi dan st rukt ur   ligam en yang m engikat . Tiap sendi m asing- m asing m em punyai pola per gerakan khusus. Oleh karena it u, koreksi
pada per geser an yang sangat  m edial dan inversi t ulang t arsal pada clubfoot m engharuskan pergeser an lat er al yang gr adual sim ult an pada navicularis, cuboid,
dan  calcaneus  sebelum  m er eka dapat  di eversi ke posisi net r al. Per geser an ini dapat  dit erim a kar ena t egangnya ligam ent um  t ar sal dapat  diregangkan secar a
gradual.
3,7
Koreksi dari pergeseran hebat  dari t ulang t arsal pada clubfoot   m em erlukan pengert ian yang baik dari anat om i fungsional t alus  . Sayangnya, banyak ahli
ort hopedi m engobat i clubfoot   dengan asum si yang salah bahw a sendi subt alar dan Chopart  m em punyai sum bu r ot asi yang t et ap yang ber j alan secar a oblique dar i
ant erom edial superior k e post er olat er al inferior, m elalui sinus t arsi. Mer eka per cay a bahw a dengan m em pronasikan kaki pada aksisnya, calcanues var us dan supinasi
k aki dapat  dikor eksi. Padahal t idak dem ikian.
3,7
Melakukan pr onasi
pada clubfoot   pada aksis im aj iner t et ap m enggeser
forefoot  ke pronasi selanj ut nya, dengan dem ikian m eningkat nya cavus  dan penek anan calcaneus addukt us m elaw an t alus. Hasil dari pem ut usan di hindfoot ,
m eninggalk an calcaneus var us t idak t er kor eksi.
3,7
Pada clubfoot , bagian ant erior calcaneus berada dibaw ah caput  t alus. Posisi
ini m enyebabkan defor m it as varus  dan equinus pada t um it . Usaha unt uk m enekan
commit to user 12
calcaneus  ke eversi t anpa m engabduksikannya akan m enekan calcaneus  m elaw an t alus   dan t idak akan m engkor eksi calcaneus  varus.  Abduksi navicularis  t erhadap
hubungan norm alnya dengan t alus   ak an m engkor eksi deform it as calcaneus  var us pada`  clubfoot .
3,7
Kor eksi clubfoot   yang baik dengan m engabduksikan kaki pada posisi supinasi
ket ika dilakukan penekanan pada aspek lat er al caput  t alus   unt uk m encegah rot asi t alus   di ankle. Plast er cast  yang dit ekan baik m enj aga kaki dalam  posisi yang baik.
Ligam en j angan sam pai dir egangkan sebelum  m em berikan ukur an sesungguhnya. Set elah 5  har i, ligam ent um  dapat  dir egangkan lagi unt uk m eingkat kan der aj at
kor eksi deform it as selanj ut nya.
3,7
Per ubahan t ulang dan sendi dengan ber ubahnya m asing- m asing cast  kar ena sifat nya yang m elekat  pada j ar ingan konekt if, kar t ilago dan t ulang m uda, yang
ber r espon t er hadap per ubahan ar ah st im ulus m ekanik. Hal ini dapat  dilihat  sangat baik oleh Pir ani, m em bandingkan klinik dan gam bar an MRI  sebelum , selam a dan
akhir dari penanganan cast . Perhat ik an perubahan pada sendi t alonavicular   dan calcaneocuboid. Sebelum  penanganan, navicular  dir ot asi ke sisi m edial caput  t alus.
Perhat ikan bagaim ana hubungan ini norm al selam a penanganan cast . Secar a sam a, cuboid m enj adi lur us dengan calcaneus selam a penganganan cast  yang sam a.
3,7
Sebelum  m elakukan cast  t er akhir . Tendo Achiles bisa diiris secar a perkut aneus unt uk m endapat kan koreksi kom plit  dari equinus. Tendo Achiles, t idak
sepert i ligam ent um  t arsal yang bisa diregangkan, ia dibuat  t idak bisa diregangkan, t ebal, ber kas kolagen yang kencang dengan sedikit  sel. Cast  t er akhir  dit er uskan
selam a 3 m inggu ket ika heel cord t endon benar - benar  ber egenerasi dengan panj ang yang sesungguhnya dengan parut  yang m inim al. Pada t it ik ini, sendi t arsal
m engubah bent uk pada posisi yang t erkoreksi.
3,7
Kesim pulannya, banyak
kasus clubfoot   t er kor eksi set elah 5 sam pai 6 kali
cast  dan pada beber apa kasus, harus dilakukan t enot om y  t endo  Achilles. Tehnik ini m enghasilkan kaki yang kuat , fleksibel, dan plant igr ade. Menj aga fungsi t anpa
nyeri dit unj ukkan di penelit ian t indak lanj ut  selam a 35 t ahun.
3,7
commit to user 13
2.5    Diagnosis Clubfoot Kebanyakan bayi baru lahir t am pak m em punyai clubfoot , disebabk an posisi
int ra ut erina yang akan t er kor eksi secar a spont an dalam  beber apa hari at au m inggu. Pada bayi norm al, kaki dapat  didorsofleksi dan eversi sam pai ibu j ari
m enyent uh crist a t ibia, sedang pada clubfoot  t idak dapat .
1,4
Pem er iksaan dilakukan dengan posisi anak pr one unt uk m enilai aspek plant ar dan supine unt uk evaluasi int ernal rot at ion dan varus. Jika anak dapat  berdiri,
dit ent ukan apakah kaki plant igrade, t um it  w eight  bearing, dan apakah varus, valgus, at au net r al.
1
Sam pai sekar ang unt uk penilaian obyekt if aw al t idak ada m et ode m em uaskan Pada w akt u lahir , pem er iksaan klinik lebih infor m at if dibanding r adiologi. Tulang t ar sal
m engalam i ossifikasi set elah 3- 4 bulan, sehingga pada w akt u ini pem eriksaan radiologi lebih akur at .
1
2.6 Pem eriksaan Radiologi
Tuj uan pem eriksaan radiogr afi pada clubfoot   adalah unt uk m enent uk an secar a t epat  r elasi anat om i dar i t alonavicular , t ibiot alar, m dit ar sal dan
t arsom et at arsal. Bar w ell pada t ahun 1896 adalah y ang pert am a k ali m enent uk an nilai pada pem eriksaan radiogr afi unt uk m em er iksa clubfoot , baik proyeksi
ant eropost erior m aupun proyeksi lat er al. Kit e dan Kandell yang kem udian har i m enek ank an pent ingny a m enent uk an adany a div er gen dari garis yang dibent uk
dar i aksis t alocalcaneal. Cabanac dan Heyw ood, selanj ut nya m enggunakan sudut t alocalcaneal pada proyeksi lat er al dalam  posisi plant arfleksi dan dorsofleksi.
4
Cam pbell m enganj ur kan unt uk m elakukan evaluasi unt uk clubfoot   dilakukan sebelum , pada saat  t er api, dan set elah t er api.
5
Tachdj ian m engem uk ak an bahw a pem eriksaan r adiogr afi diindikasikan pada clubfoot   unt uk m enilai deraj at  subluksasi dar i sendi t alocalcaneonavicular  dan
der aj at  kepar ahannya unt uk dapat  m enent ukan r ekom endasi t er api dan m elakukan evaluasi t erhadap per kem bangan t er apinya.
4
Pada bayi, prim ary cent er of ossificat ion dari t ulang t alus  , calcaneus, dan cuboid sudah t erbent uk dengan baik dan dapat  t erlihat  pada fot o polos radiogr afi.
commit to user 14
Sedangkan t ulang cuneiform e   ket iga dapat  t erlihat . Tualng navicular m asih berupa kar t ilago, sehingga seper t i t ulang caput  fem ur , pada um ur 6 bulan pert am a
kehidupannya, belum  t erlihat  pada pem eriksaan r adiogr afi. Cent er ossifikasi t ulang navicular  m uncul pada usia sekit ar  3 t ahun, dim ulai  pada kuadr an lat er al,
m eskipun t ulang navicular  m ungkin belum  m engalam i ossifikasi sebelum  um ur  4 t ahun at au bahkan lebih.
10,11
Oleh kar ena pusat - pusat  ossifikasi belum  t er lihat  di fot o polos, m aka har us dilakukan penilaian dengan car a m enggam bar pada garis- garis yang
m enghubungkan pusat  ossifikasi yang sudah t erbent uk, sehingga dapat  dinilai hubungan anat om y pada sendi t alocalcaneonavicular .
10,11
Ponset i  2000  m elaporkan bahw a evaluasi r adiologis yang dilakukan pada pasien clubfoot , t idak ber bandinglur us dengan der aj at  keluhan secar a klinis.
Bahk an pada bany ak kasus dit em uk an set elah pasien ber ada pada usia dew asa, kem udian dilakukan pem er iksaan r adiologis, hasil r adiologis yang baik, t idak
ber kor elasi dengan keluhan klinis pada banyak pasien clubfoot  yang sudah t erkor eksi dan m enginj ak usia dew asa.
7
2.7 Teknik Radiografi
Pada beberapa lit er at ur,  beber apa m et ode pem eriksaan r adiografi pada clubfoot   t elah diaj ukan. Dibut uhkan unt uk sebuah pem eriksaan yang akurat , kaki
diposisikan pada posisi yang ident ik dan digunakan sebagai pem er iksan yang st andar unt uk m endapat k an gam bar an y ang benar m engenai defor m it as pada
clubfoot .
12
Secar a um um , cam pbell m enganj ur kan unt uk fot o st ándar  unt uk anak yang belum  bisa ber dir i dilakukan m eliput i fot o ant er opost er ior  dan st r ess fot o pr oyeksi
lat er al unt uk kedua kaki. Unt uk anak yang sudah bisa ber dir i, m aka fot o ber dir i proyeksi ant eropost erior dan lat eral.
5
Tachdj ian m er ekom endasikan t eknik yang diaj ukan oleh Sim m ons unt uk m enem pat k an k aki pada posisi kor eksi m aksim al.   Posisi kaki saat  pengam bilan x-
ray sangat  pent ing. Pada anak  y ang belum  bisa ber j alan st andar roent genogr am proyeksi AP  plant ar flexi 10
° dan lateral dengan stress dorsiflexion. Pada anak yang lebih t ua dengan pr oyeksi AP dan lat er al dengan ber dir i  w eight  bearing .
9
commit to user 15
Pada proyeksi AP t alocalcaneal angle nor m al 30 -  55 °  Kite’s angle, sedang
pada  clubfoot   t urun k ar ena t um it  var us. Sedang pada dorsiflexi proy ek si lat er al, t alocalcaneal angle norm al 25- 50
° sedang clubfoot turun sam pai 0°.
4,10,12
Radiogr afi sehar usnya diker j akan secar a adekuat  selam a t er api unt uk m enj am in bahw a kaki t erkor eksi t idak hany a secar a klinik t et api j uga secar a
roent genogr afi. Jik a deform it asny a unilat er al, k aki y ang norm al dapat  sebagai kont r ol.
10
Ada beber apa car a yang digunakan unt uk evaluasi klinik seper t i Pir ani scor e, Dim eglio scor e, Sim on scor e dan lain sebagainya. Pada Pirani score  scor e 0 – 6
ada 6 krit eria m eliput i kur vat ur a lat er al, m edial crease, post erior crease, reduksi bagian lat eral head t alus  , t er aba t uber osit as pada t um it , ser t a rigidit as equinus.
Masing – m asing bernilai 0, 0,5 , dan 1. Sedangkan unt uk evaluasi r adiologis biasanya dipakai t alocalcaneal angle pr oyeksi AP dan lat er al.
4,10,12
Tabel 2. Pengukur an Sudut  pada Clubfoot Pr oyeksi AP
Sudut  Pengukur an Rent ang Nor m al
1 Talocalcaneal T- C
20- 50 2 Talo- 1
st
m et at arsal  T- MT1 0- 20
Sum ber:  Tachdj ian MO. Tachdj ian Pediat ric Ort hopedics. Second Edit ion. WB Saunders Com pany
Tabel 3 . Pengukur an Sudut  pada Clubfoot Proy eksi Lat er al
Sudut  Pengukur an Rent ang Nor m al
1 Talocalcaneal T- C
25- 50 2
Tibiot alar T- T
70- 100 3
Tibiocalcaneal  T- C   dor sofleksi m aksim al   25- 60
commit to user 16
Sum ber :  Tachdj ian MO. Tachdj ian Pediat ric Ort hopedics. Second Edit ion. WB Saunders Com pany,1990
2.8 Posit ioning Pada Pengam bilan Radiogr afi
Tachdj ian m er ekom endasikan t eknik yang diaj ukan oleh Sim m ons unt uk m enem pat k an k aki pada posisi kor eksi m aksim al.   Posisi kaki saat  pengam bilan x-
ray sangat  pent ing. Pada anak  y ang belum  bisa ber j alan st andar roent genogr am proyeksi AP  plant ar flexi 10
° dan lateral dengan stress dorsiflexion. Pada anak yang lebih t ua dengan pr oyeksi AP dan lat er al dengan ber dir i  w eight  bearing .
4,9
Pada proyeksi AP t alocalcaneal angle nor m al 30 -  55 ° Kite’s angle, sedang
pada  clubfoot   t ur un kar ena t um it  varus. Sedang pada dorsiflexi lat er al, t alocalcaneal angle nor m al 25- 50
° sedang clubfoot turun sam pai 0°.
4
Gam bar 4. Alat  Bant u Unt uk Mem posisikan Kaki Pada Proyeksi AP Sum ber :  Beat son TR. A Met hod Of Assesing Correct ion I n Clubfeet . The Journal Bone and
Joint  Surgery. Vol 46 No 1
commit to user 17
Gam bar 5. Gam baran Skem at is Pengukuran Sudut - Sudut  Proyeksi AP Sum ber : Greenspan A. Ort hopedic Radiology a Pract ical Approach. Third Edit ion. Lipincot t
William  and Wilkins
Gam bar 6. Pem eriksaan unt uk Proyeksi Lat eral Sum ber : Beat son TR. A Met hod Of Assesing Correct ion I n Clubfeet . The Journal Bone and
Joint  Surgery. Vol 46 Tachdj ian  m er ekom endasikan j uga, unt uk m elakukan fot o pr oyeksi lat er al
dengan st r ess dor sofleksi, j ika anak  t idak kooper at if, dilakukan dengan m enggunakan sem acam  papan  yang t em bus pada pem eriksaan X- ray, unt uk
m enekan plant ar pedis unt uk dorsofleksi.
4,10,12
commit to user 18
Gam bar 7. Pengukuran Skem at is Sudut - Sudut  Proyeksi Lat eral Sum ber :  Canale ST. Cam pbell’s Operat ive Ort hopaedics. Tent h Edit ion. Mosby
2.9 Penanganan Clubfoot
Penanganan  clubfoot   sesungguhnya m asih bany ak m enyisak an kont r over si, dan m asih ber lanj ut  m enj adi salah sat u t ant angan t er besar  dalam  bidang pediat r ic
or t opedi. Kont r over si t er sebut  ber hubungan dengan m engukur dan m engevaluasi efekt ivit as dari m et ode penanganan y ang berbeda.
1,13,14,15
Perbedaan t ent ang m et ode penanganan clubfoot   disebabk an k arena perbedaan pem aham an t ent ang fungsional anat om i dari defor m it as, r espon biologi
pada j aringan lunak m uda t erhadap cedera dan repair, kem udian kom binasinya dengan efeknya pada t erapi j angka panj ang.
1,13
Tuj an t er api clubfoot   adalah plant igade, fleksibel, painless, bisa m em akai sepat u nor m al, ber fungsi baik, dan t am pak sepert i norm al. Terapi ut am a clubfoot
adalah non oper at if dengan splint  at au cast . Ter api dim ulai seger a set elah lahir .
1
Terapi konservat if berhasil pada pasien clubfoot   sekit ar  50 – 90  . Tindak an oper asi diindikasikan pada kasus clubfoot   yang r esist en at au gagal dengan non
oper at if, kasus r ekur en dan kasus-  kasus neglect ed.
15
Sej ar ah penanganan
clubfoot   m enyuguhkan hal- hal yang m enar ik, unt uk m elihat  perubahan dan per k em bangan dalam  t eknik dan dit andai dengan
penelit ian- penelit ian yang t idak j ar ang m enyim pulkan bahw a ada beber apa kesalahan pada t eknik yang t erdahulu.
17,18,23
Hugh Ow en Thom as  1834- 1891 , seor ang ahli kesehat an dar i Edinbur g dan belaj ar di Univer sit y College di London, seorang ahli yang m em perkenalkan
commit to user 19
pem eriksaan unt uk kont rakt ur pada sendi panggul dan m em perkenalkan Thom as Splint  unt uk t er api kasus frakt ur, m em per kenalkan alat  kor eksi  Thom as Wr ench
unt uk m elakukan koreksi t erhadap clubfoot . Par a ahli yang m enelit i alat  t er sebut k em udian m enyim pulk an, t idak ada bat asan planar y ang j elas dan j ik a t idak dipak ai
secar a t epat , percobaan pada k adav er, j ust ru dapat  m encabut  k aki dari k adav er.
19
Pada t ahun 1894, Sir  Rober t  Jones dari kom unit as ort opedi Br it ania m engat akan bahw a dia m eninggalkan t er api operasi unt uk m em berikan t em pat
bagi t erapi dengan cara m anipulasi. Dia berpendapat  baw a clubfoot   m erupakan kelainan yang m ur ni ber dasar kan kelainan m ekanik pada t ulang- t ulang t arsus  . Dia
ber pendapat  pula bahw a t enot om i t er indikasikan unt uk keadaan yang sangat t erbat as. Unt uk m anipulasi dan kor eksi, Sir Robert  Jones m enggunakan Thom as
Wrench, dan t idak m elakukan oper asi bone pr ocedur e kecuali kor eksi dengan Thom as Wrench sudah m aksim al.
19
Denis Brow ne  1892- 1967 , seor ang gener asi kedua Aust r alia, yang dikat akan sebagai bapak Ort opedi Pediat ri di I nggris,  m em per kenalkan Denis
Browne Bar, sebuah alat  or t osis unt uk m engor eksi clubfoot . Alat  yang m irip dengan Denis Brow ne Bar sam pai saat  ini m asih digunakan.
19
Michael Hoke  1874- 1944  seorang direkt ur pert am a pada Rum ah Sakit Scot t ish Rit e di Decat ur, Geor gia, m em per kenalkan inst r um en set elah dilakukan
m enipulasi pada clubfoot , dia m enggunakan gips unt uk m enj aga paska kor eksi.
19
Kit e yang dat ang sesudahnay kem udian m enj adi yang t er depan dalam m em per k enalk an t er api k onser v at if pada aw al sam pai per t engahan t ahun 1900- an.
Hir am  Kit e m enyelesaikan pendidikan Ort hopedinya di John Hopkins dan m enggant ik an Michael Hok e sebagai Direkt ur  pada  Scot t ish Rit e di Decat ur,
Georgia.  Dia kem udian banyak t er pengar uh oleh Michael Hoke dan m elanj ut kan m et ode t erapinya dengan m elakukan penggunaan gips dan m elakukan m olding
unt uk t er api clubfoot . Kit e m elakukan kor eksi defor m it as pada clubfoot  dengan car a t erpisah dan bukan dengan car a sim ult an. Aw alnya dia ber pendapat  pert am a
adalah m engor eksi cavus  dan m enghindar i pr onasi, ak an t et api kem udian dia m em erlukan beberapa kali koreksi dan pengegipan unt uk m engoreksi varus. Dia
berpendapat  unt uk m elakukan koreksi sem ua deform it as dengan m elakukan
commit to user 20
abduksi dengan m elakuk an penek anan pada calcaneocuboid ak an dapat m engoreksi deform it asnya bersam aan.
17,19
Pada t ahun 1961 Huson m enulis pada desert asi dokt orny a dengan j udul ” A Funct ional and Anat om ical St udy of The Tarsus ”  m enyebut kan bahw a sendi t ar sal
t idak berger ak pada sat u aksis, nam un berot asi pada beber apa aksis yang ber beda. Jika sebuah aksi ger akannya t er blok, m aka sendi lainnya akan m engalam i kej adian
yang serupa.
10
Berdasar k an pem aham an diat as, Ponset i m em per k enalk an beber apa garis besar  t er api :
1.  Sem ua kom ponen deform it as pada clubfoot   har us dikor eksi secar a sim ult an dengan pengecualian pada equinus, yang dikor eksi t er akhir.
2.  Cavus  m er upakan kelainan akibat  for efoot  lebih pronasi dibandingkan dengan m idfoot , sehingga kor eksinya adalah dengan car a m elakukan
supinasi dar i for efoot  sehingga sej aj ar dengan m idfoot . Dan ini m erupakan fase per t am a kor eksi ponset i.
3.  Set elah sem ua kaki dalam  keadaan supinasi dan fleksi, selanj ut nya  dapat dengan gent le dan gradual dilakukan abduksi pada t alus   sebagai pusat ny a,
dengan m elakuk an penek anan pada aspek lat er al dari head t alus  unt uk m enghindari r ot asi pada ankle m ort ise.
4.  Heel var us dan supinasi akan t er koreksi bila seluruh kaki sudah dapat dilakukan abduksi m aksim al pada ekst ernal rot asi pada subt alar. Kaki t idak
boleh dieversikan. 5.  Set elah sem ua pr osedur  dilalui, equinus dapat  dikoreksi dengan m elakukan
dorsofleksi pada kaki. Tendo achiles ser ing m em er lukan t enot om i subkut aneus unt uk m em fasilit asi kor eksi.
19,20,21
2.10 Penanganan Met ode
Ponset i Per siapan
Persiapan  pengegipan  m eliput i  m enenangk an  anak  dengan  bot ol  susu  at au m enyusu pada ibu. Jika m em ungkinkan didam pingi oleh asist en yang
berpengalam an. Kadang- kadang dibut uhkan bant uan dari or ang t ua penderit a. Per siapan penanganan ini sangat  pent ing.
3
commit to user 21
Manipulasi dan Pengegipan Dim ulai    sebisa  m ungkin  seger a set elah lahir . Buat  pender it a dan keluarga
nyam an. Biarkan anak m inum  selam a m anipulasi dan proses pengegipan.
3
Gam bar 8 . Mem buat  Anak Nyam an Sum ber:  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Melokalisasi Secar a Tepat  Caput  Talus
Tahap  ini  sangat   pent ing.  Per t am a, palpasi m alleolus m edial  gar is bir u dengan ibu j ar i dan j ar i t elunj uk dar i t angan A sedangkan ibu j ar i dan m et at ar sal
yang lain dipegang dengan t angan B. Kem udian, geser ibu j ari dan j ari t elunj uk dari t angan A ke depan unt uk  dapat  m eraba k aput  t alus     garis  m er ah   di  depan
per gelangan kaki. Kar ena t ulang navicular e displaced ke m edial dan t uber osit asnya ham pir kot ak dengan m alleolus m edialis, kit a dapat  m er aba penonj olan dari bagian
lat er al dar i kaput  t alus    m erah  di at as klit  di depan m alleolus lat eralis. Bagian ant erior dari calcaneus dapat  diraba dibaw ah k aput  t alus .
3
Dengan m engger ak k an k aki depan ke lat er al dalam  posisi supinasi, kit a dapat m er aba t ulang navicular bergeser  sedikit  k e depan k aput  t alus   sedangkan t ulang
calcaneus  akan ber ger ak ke lat er al di baw ah k aput  t alar. Gam bar an sk em at isnya seper t i pada gam bar   9.
3
commit to user 22
Gam bar  9 . Let ak Tarsal Secara Skem at is. Sum ber:  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion
Manipulasi Tindakan  m anipulasi  m eliput i abduksi dari kaki dibaw ah kaput  t alus   yang
dist abilisasi. Tent ukan lokasi dar i t alus  . Sem ua kom ponen dari deform it as clubfoot , kecuali equinus dar i per gelangan kaki, t er kor eksi secar a ber sam aan.
Unt uk dapat  m engor eksi kelainan ini, kit a harus dapat  m enem ukan lokasi dari kaput  t alus , yang m enj adi fulcrum  dari k or eksi.
3
Mengor eksi Cavus Elem en pert am a dalam  m anaj em en Ponset i adalah m engor eksi defor m it as
cavus  dengan m em posisikan forefoot  dalam  sat u alignm ent   k esegar isan  yang benar dengan hindfoot .  Cavus, yang m erupakan lengkungan t inggi di m idfoot
adalah akibat  dari pronasi dari forefoot   dibandingkan dengan hindfoot .  Cavus  ini ham pir  selalu lunak pada bayi bar u lahir  dan hanya m em but uhkan elev asi  dar i j ar i
dan m et at arsal per t am a dari forefoot  unt uk m endapat kan arcus  longit udinal kaki yang norm al. Kaki depan disupinasi sam pai kit a dapat  m elihat  per m uk aan plant ar
pedis yang norm al – j angan t erlalu t inggi at au t erlalu dat ar. Kesegarisan dari kaki depan dengan kaki belakang unt uk m endapat kan ar kus kaki yang nor m al sangat
pent ing unt uk m encapai abduksi yang efekt if dari kaki guna m engoreksi adduct us dan var us. Dr . Ponset i m er ekom endasikan penggunaan bahan gips karena lebih
m urah dan m udah dibent uk dibanding dengan fiberglass.
3
commit to user 23
Gam bar 10. Koreksi Cavus Sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Manipulasi Aw al
Sebelum  gips dipasang, kaki dim anipulasi. Tum it  j angan dipegang unt uk
m em biarkan calcaneus bisa abduksi.
3
Mem asang Padding Pasang  padding  yang  t ipis  saj a unt uk m em perm udah m olding dari kaki.
Pert ahankan kaki dalam  posisi kor eksi yang m aksim al dengan m em egang ibu j ari dan dengan m enek an  count er  pressur e  kaput  t alus  selam a pem asangan gips.
3
Gam bar 11 . Pem asangan Padding sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Pem asangan Gips.
Pert am a  pasang  gips  di  baw ah lut ut  dan kem udian lanj ut kan gips sam pai paha at as. Mulai dengan t iga at au em pat  put ar an dekat  j ar i kaki kem udian
ber ger ak ke pr oksim al sam pai lut ut . Pasang gips dengan halus. Tam bahkan sedikit
commit to user 24
t arikan pada gips di at as t um it . Kaki dipegang pada ibu j ari dan gips diput ar di at as
j ari- j ari pem ergang agar t ersedia ruang yang cukup unt uk perger akan j ari- j ari.
Jangan m elakukan kor eksi secar a paksa m enggunakan gips. Gunakan t ekanan yang ringan.
3
Jangan m enekan secara konst an kaput  t alus   m enggunakan ibu j ar i, t api t ekan dan lepas secar a ber ulang unt uk m encegah decubit us dari kulit .
3
Bent uk  gips  di  at as  kaput   t alus   sam bil m em egang k aki pada posisi yang t elah dikor eksi. Perhat ik an bahw a ibu j ari dari t angan kiri m em bent uk  gips di at as
kaput  t alus  sedangkan t angan kanan m em bent uk kaki depan dalam  supinasi. Arkus  kaki  dibent uk  dengan  baik  unt uk  m encegah  t erj adinya  flat foot   at au
rocker- bot t om  defor m it y. Tum it  dibent uk dengan m elakukan count er pada gips di at as t uber osit as post erior  dar i calcaneus. Malleolus dibent uk dengan baik. Proses
m olding ini hendakny a m er upakan pr oses yang dinam ik, sehingga har us ser ing m engger akan j ar i- j ar i unt uk m encegah t ekanan yang ber lebihan pada sat u lokasi.
Lanj ut kan m olding sam bil m enunggu gips keras.
3
Gam bar  12 . Tahap Pert am a Pem asangan Gip Sam pai Bawah Lut ut Sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Lanj ut an Gips ke paha. Gunakan padding pada pr oksim al paha unt uk  m encegah
ir it asi kulit . Gips dapat  dipasang ber ulang bolak- balik pada sisi ant er ior  lut ut  unt uk kekuat an dan unt uk m encegah kebany akan gips pada daer ah fossa poplit ea, yang
akan m em persulit  pelepasan gips.
3
commit to user 25
Gam bar 13. Pem asangan Gip Sam pai Paha Sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Biarkan  gips  pada  sisi  plant ar  pedis unt uk m endukung per ger akan j ar i- j ari
dan pangk as at au pot ong gips ke ar ah dorsal sam pai m encapai sendi m et at arsophalangealseper t i pada gam bar  13. Gunt ing bagian t engah dari gips dulu
baru kem udian bagian m edial dan lat eral gips m enggunakan gunt ing gips. Biarkan sisi dorsum  dari sem ua j ari- j ari kaki bebas unt uk dapat  ekst ensi penuh. Perhat ikan
hasil gips pert am a set elah selesai. Kaki dalam  posisi equinus, dan kaki depan dalam  keadaan supinasi.
3
Ciri dari abduksi yang adekuat  adalah:
3,6,7
1.  Past ikan k aki dalam  k eadaan abduksi saat  ak an m endorsofleksikan k ak i 0 sam pai 5 deraj at  sebelum  m elakukan t enot om i.
2.  Tanda t erbaik abduksi yang adekuat  adalah kem am puan unt uk dapat m em palpasi pr ocessus ant er ior  dar i calcaneus  yang t erabduksi keluar dari
baw ah t alus . 3.  Abduksi kur ang lebih 60 der aj at  sehubungan dengan bidang front al dari t ibia
dim ungkinkan. 4.  Neut r al at au sedikit  valgus dar i os calcaneus  dit em ukan. Hal ini dit ent ukan
dengan m em palpasi bagian post erior dari calcaneus. 5.  I ngat  ini m erupakan deform it as t iga dim ensi dan defor m it as ini dikor eksi
bersam aan. Koreksi dicapai dengan m engabduksi kaki di baw ah kaput  t alus . Kaki j angan pernah dipronasikan.
Set elah pem asangan gips selesai, kaki ak an t am pak  over- kor eksi dalam posisi abduksi  dibandingkan kaki norm al saat  ber j alan. Hal ini bukan suat u over -
koreksi. Nam un m erupakan koreksi penuh abduksi m aksim al norm al. Koreksi
commit to user 26
selesai, nor m al dan abduksi penuh m em bant u m encegah r ekur ensi dan t idak m encipt akan over- koreksi at au kaki pr onasi.
3
2.11 I ndikasi Tenot om y
Tenot om y  diindikasikan unt uk kor eksi equinus ket ik a cavus, adduct us, dan varus dapat  dikoreksi dengan baik akan t et api dorsofleksi ankle m asih dibaw ah 10
° dari net r al. Past ikan abduksi adequat  60- 70
o
unt uk t enot om y.
3,6,7
2.12  Karakt erist ik  Abduksi yang Adekuat Konfir m asi bahw a pedis cukup abduksi unt uk dengan am an dilakukan 0- 5
° dorsofleksi diat as net ral sebelum  t enot om i.
Tanda yang paling bagus unt uk abduksi yang adekuat  adalah:
3
•  Abduksi yang cukup dapat diraba pada processus anterior calcaneus  saat diabduksikan m enj auh dari t alus
•  Abduksi kurang lebih 60 deraj at •  Dalam  hubungan dengan bidang frontal tibia jika m em ungkinkan
net r al at au sedikit  valgus dari calcaneus •  Didapatkan posisi netral atau sedikit valgus, ditandai dengan palpsi di
post erior calcaneus I ngat  bahw a ini adalah defor m it as 3 dim ensional, dan bahw a defor m it as ini di
kor eksi secar a ber sam a- sam a. Kor eksi dapat  sem pur na dengan m engabduksikan pedis dibaw ah head t alus . Pedis j angan pernah di pr onasikan
2.13   Tenot om y Masukkan pisau dar i sisi m edial, langsung ke ant er ior  dar i t endon. Jaga bagian
dat ar  dar i pisau par alel dengan t endon. Tem pat  m asuk inisial m enyebabkan incisi kecil longit udinal. Tendon sheat h t idak dideseksi dan dibiarkan int ak. Pisau
kem udian dirot asikan, sehingga bagian t aj am  pisau k e post erior dari t endon. Piasu kem udian digerakkan sedikit  ke post erior . Dir asakan sebagai “ pop”  saat  pisau
m erelease t endon. Tendon dipot ong seluruhnya  kom plet   j ika sensasi ” pop”  sudah dir asakan. Tam bahan 15- 20
° dorsofleksi didapatkan setelah tenotom y.
3,6,7
commit to user 27
Gam bar 14. Percut aneus Tenot om y Sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion 2.14 Gips
Post - t enot om y Set elah kor eksi equinus dengan t enot om y, pasang gips ke 5 dengan pedis
abduksi 60- 70 ° pada bidang frontal dari ankle, dan 15° dorsofleksi. Pedis tam pak
over koreksi pada bidang fem ur. Gips ini dipert ahankan selam a 3 m inggu set elah kor eksi kom plet . Gips dapat  digant i j ika m enj adi lunak at au kot or  sebelum  3
m inggu. Pasien dapat  pulang, obat  analgesik j arang diperlukan. I ni biasanya gips t er akhir yang diperlukan dalam  progr am  t er api clubfoot .
3,6,7
2.15      Pelepasan gips Set elah 3 m inggu, gips dilepas. 20
° dorsofleksi sekarang m ungkin dilakukan. Tendon sudah healing, scar  oper asi m inim al. Pedis siap unt uk dipasang brace. Pedis
t am pak over kor eksi pada abduksi. Keadaan t ersebut   bukan dikat akan ov er kor aksi, hany a abduksi penuh.
3,6,7
commit to user 28
Gam bar 15. Gip Paska Tenot om i Sum ber :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion 2.16   Bracing
Pada akhir
dari cast ing k aki di abduksikan pada sudut  sekit ar  60- 70 der aj at
sudut  paha dan kaki . Set elah t enot om y, cast ing t erakhir dibiarkan Selam a 3 m inggu.  Prot ocol ponset i kem udian m enghim bau unt uk m elakukan  bracing  unt uk
m em per t ahankan kaki di kondisi abduksi dan dor sofleksi. Alat  ini ber upa bat ang logam  direkat kan pada sepat u dengan uj ung t erbuka  open t oe shoes . Sudut  yang
dibent uk dalam  abduksi diperlukan unt uk m enahan abduksi dari calcaneus  dan t apak kaki dan m encegah kem balinya posisi yang salah. Jar ingan lunak pada sisi
m edial dapat  t et ap t et arik m er egang hanya j ika bracing  dilakukan set elah cast ing. Dalam  proses ini lut ut  t et ap dibiar k an bebas, sehingga anak dapat  m enendang k aki
k edepan sehingga m engkonst r aksikan ot ot  gast rosoleus. Abduksi dari k aki pada bracing  dan dit am bah dengan lengkungan pada bat ang alat  m em buat  kaki m enj adi
dorsofleksi. I ni dapat  m em bant u kont raksi ot ot  gast r ocnem ius dan t endon pada t um it , ankle foot  ort hose  AFO  t idak berguna sebab hany a m enahan k aki lurus
dengan dor sofleksi net r al.
3,6,7
commit to user 29
Gam bar 16. Gam bar Foot  Abduct ion Brace Sum ber  :  Ponset i I V. Congenit al Clubfoot Fundam ent als of Treat m ent . Oxford Medical
Publicat ion Alat
bracing  ini har us dipakai fullt im e selam a 3 bulan per t am a set elah cast ing t er akhir  dilepas. Set elah it u anak m em akai alat   bracing  ini selam a 12 j am
saat  m alam  dan 2- 4 j am  saat  siang. Sehingga t ot al pem akaian 14- 16 j am  dalam sehari sam pai anak berusia 3- 4 t ahun.
3,6,7
2.17 Follow up
Selanj ut ny a disar ankan unt uk kem bali dalam  10- 14 har i unt uk m em onit or penggunaa brace. Jika  bracing  berj alan baik m ak a kont r ol dapat  dilakuk an dalam
3 bulan lagi. Dan kem udian pada w akt u it u  bracing  dihent ikan unt uk digunakan t erus saat  siang.  bracing  digunakan saat  t idur  siang dan m alam  har i.
commit to user 30
BAB I I I KERAN GKA PEN ELI TI AN